BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini

2015 DAMPAK SPIN OFF TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. syariah. 2 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh alternatif dalam menggunakan jasa-jasa perbankan yang

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan sehari-harinya. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

I. PENDAHULUAN. Animo masyarakat mengenal bank syariah setelah terjadinya rush pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

Cara Tranfer antar Bank :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, oleh Naf an Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ;

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rancangan untuk suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

FREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

Peserta BI-SSSS NO. BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

OPERASIONAL BANK SYARIAH

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

NO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB III METODE PENELITIAN. statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha yang bernilai kecil (Sholahuddin, 2006).

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

Tabel 1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking Network)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

NO. NAME OF BANK / COMPANY CODE

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangannya, banyak pemikir-pemikir Islam yang. mempunyai gagasan untuk menciptakan suatu lembaga perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan berdasarkan syariat Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi. Pelarangan inilah salah satu yang membedakan sistem perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Ide dasar sistem perbankan Islam sebenarnya dapat dikemukakan dengan sederhana. Operasi institusi keuangan Islam terutama berdasarkan pada prinsip PLS (profit-and-lost-sharing) atau bagi untung dan rugi (Latifa & Marvyn, 2001, hal 9). Sistem bagi hasil ini yang menjadi kekuatan utama dari perbankan syariah, yaitu dengan Bank syariah tidak membebankan bunga, melainkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha yang didanai atau modal kerja. Para deposan juga sama-sama mendapat bagian dari keuntungan bank sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem ini berbeda dengan bank konvensional yang pada intinya meminjam dana dengan membayar bunga pada satu sisi neraca dan memberikan pinjaman dana dengan menarik bunga pada sisi lainya (Latifa & Marvyn,2001 hal 9-10). 1

2 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, perbankan syariah juga tidak lepas dari pengertian dasar perbankan itu sendiri, yaitu sebagai badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yang terdiri dari bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bank konvensional dengan bank syariah berbeda, yaitu dengan adanya penggunaan prinsip syariah oleh bank syariah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan prinsip yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah secara global. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia ini menunjukkan tren yang sangat baik. Dari sisi kuantitas jumlah lembaga keuangan berbasis syariah semakin hari semakin bertambah. Tercatat sampai bulan Januari 2012 sudah ada sebelas buah Bank Umum Syariah dan 24 bank umum konvensional yang telah membuka unit usaha syariah dan 155 BPRS yang telah beroperasi. Tabel berikut menyajikan penyebaran jaringan perbankan syariah per Januari 2012.

3 Tabel 1.1 Jaringan Penyebaran Perbankan Syariah di Indonesia per Januari 2012 KELOMPOK BANK KPO/KC KCP/UPS KK Bank Umum Syariah 344 864 216 1 PT Bank Syariah Muamalat Indonesia 75 97 125 2 PT Bank Syariah Mandiri 126 304 54 3 PT Bank Syariah Mega Indonesia 34 349 7 4 PT Bank Syariah BRI 37 54 12 5 PT Bank Syariah Bukopin 10 5-6 PT Bank Panin Syariah 4 - - 7 PT Bank Victoria Syariah 6 2-8 PT BCA Syariah 5 6 17 9 PT Bank Jabar dan Banten 8 17-10 PT Bank Syariah BNI 38 30 1 11 PT Maybank Indonesia Syariah 1 - - Unit Usaha Syariah 114 190 1 PT Bank Danamon 11 45-2 PT Bank Permata 11 11-3 PT Bank Internasional Indonesia (BII) 5 21-4 PT CIMB Niaga 24 5-5 HSBC, Ltd. 5 - - 6 PT Bank DKI 2 - - 7 BPD DIY 1-3 8 BPD Jawa Tengah (Jateng) 2-2 9 BPD Jawa Timur (Jatim) 2 3 37 10 BPD Banda Aceh 2 11-11 BPD Sumatera Utara (Sumut) 4 1-12 BPD Sumatera Barat (Sumbar) 2 6-13 BPD Riau 2 3-14 BPD Sumatera Selatan (Sumsel ) 3-4 15 BPD Kalimantan Selatan (Kalsel ) 3 - - 16 BPD Kalimantan Barat (Kalbar) 1 2 1 17 BPD Kalimantan Timur (Kal tim) 2 7 2 18 BPD Sulawesi Selatan (Sulsel ) 3 1-19 BPD Nusa Tenggara Barat (NTB) 1 - - 20 PT BTN 21 7-21 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 3 67-22 PT OCBC NISP 4 - - 23 PT Bank Sinarmas 1-1 24 BPD Jambi - - - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 74-141 TOTAL 532 1054 357 Sumber: Bank Indonesia

4 Keterangan: - KP = Kantor Pusat - UUS = Unit Usaha Syariah - KPO = Kantor Pusat Operasional - KC = Kantor Cabang - KCP/UPS = Kantor Cabang Pembantu/ Unit Pelayanan Syariah - KK = Kantor Kas Dari table diatas jelas, bahwa pertumbuhan bank syariah di Indonesia sangat cepat. Pada 2006 yang bermula dari tiga Bank Umum Syariah kini menjadi 11 Bank Umum Syariah. Sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat. Bank syariah juga memiliki produk-produk yang bergerak dibidang penyaluran dana atau pembiayaan. Produk-produk yang lazim digunakan oleh Bank syariah adalah: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, dan sebagainya. Tabel 2 berikut ini menggambarkan pembiayaan yang dilakukan bank syariah selama September 2010 September 2011. Milliar rupiah Rincian Pembiayaan yang diberikan Januari 2011 Januari 2012 Nilai Pangsa Nilai Pangsa Mudharabah 8.560 12,28% 10.133 9,96% Musyarakah 14.600 20,94% 18.759 18,45% Murabahah 37.508 53,79% 56.473 55,54% Salam 0 0 0 0 Istishna 351 0,50% 307 0,30% Ijarah 2.436 3,49% 3.872 3,81% Qard 5.922 8,49% 12.145 11,94% Lainnya 0 0 0 0 Total 69.724 101.689 Sumber: Bank Indonesia Tabel 1.2 Komposisi pembiayaan Perbankan syariah

5 Sampai Januari 2012 total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah mencapai Rp 101,689 milliar, itu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya pada Januari 2011 yang hanya mencapai Rp 69,724 milliar. Komposisi pembiayaan sebagian besar masih di dominasi oleh murabahah dengan presentase lebih dari 53% dari total pembiayaan. Sebaliknya, pembiayaan mudharabah hanya sekitar 9% dari total pembiayaan. Bank Indonesia sendiri sebagai regulator telah menyarankan agar perbankan syariah untuk mengurangi pembiayaan dengan skema murabahah (jual beli). Dan lebih meningkatkan lagi dengan menggunakan skema prinsip bagi hasil (mudharabah). Tetapi justru permintaan dari para nasabah lebih menyukai pembayaran yang jumlahnya tetap seperti terdapat dalam skema murabahah. Padahal bagi bank syariah keuntungan dari skema murabahah hanya sekitar 14%- 16%. Sedangkan dengan menggunakan prinsip bagi hasil (mudharabah) bank syariah bisa mendapatkan keuntungan rata-rata diatas angka tersebut (Kontan, Januari 2005 dalam Hilmi 2006). Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Dalam hal ini pihak yang menyediakan dana yaitu investor atau shahibul maal dan pihak yang mengelola usaha yaitu mudharib. Peran mudharabah dalam perkembangan pemberdayaan ekonomi syariah sangat vital. Mudharabah mampu menciptakan kondisi yang adil, seimbang dan menekankan pada prestasi baik berupa kerja maupun resiko yang ditanggung.

6 Dilihat dari sisi kinerja produk, Bank syariah masih berkutat pada penjualan produk dengan akad jual beli (murabahah). Sementara penjualan produk dengan akad selain jual beli belum banyak dilakukan (Muhammad, 2005). Padahal salah satu tonggak utama pelaksanaan ekonomi syariah dalam dunia perbankan adalah mudharabah (bagi hasil). Jenis transaksi ini yang mewakili prinsip Islam untuk mewujudkan keadilan masyarakat melalui sistem bagi hasil. Isu tentang rendahnya proporsi Mudharabah dibandingkan misalnya dengan Murabahah sudah lama jadi perhatian. Adnan (2007) pernah mengulasnya, dan bahkan mencoba memberian solusi alternatif. Namun, kenyataan yang terjadi tidak banyak berubah. Isu ini terus berlangsung hingga kini. Rendahnya pembiayaan dengan skema mudharabah mungkin terkait dengan resiko dan mekanisme yang ada didalam mudharabah. Muhammad (2005) menjelaskan bahwa rendahnya pembiayaan dengan skema mudharabah terjadi karena adanya standar moral, ketidakefektifan model pembiayaan bagi hasil, berkaitan dengan para pengusaha, segi biaya dan teknis, kurang menariknya sistem bagi hasil dalam aktivitas bisnis, dan permasalahan efisiensi. Neneng (2010) menjelaskan rendahnya pembiayaan dengan skema mudharabah disebabkan karena adanya resiko yang tinggi yang terkandung dalam mudharabah. Resiko yang tinggi inilah yang menyebabkan masih kalahnya pembiayaan mudharabah dengan murabahah. Karena dalam pembiayaan murabahah resiko yang ditimbulkan sangatlah kecil.

7 Berdasarkan uraian di atas, penulis melihat belum ada penelitian yang lebih spesifik yaitu mengenai rendahnya pembiayaan mudharabah dilihat dari perspektif manajemen bank syariah. Penelitian ini merupakan yang baru dari penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah dengan Pendekatan Kritis. Dengan meneliti faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya pembiayan mudharabah pada BPRS yang ada di Yogyakarta. B. RUANG LINGKUP DAN FOKUS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memberikan ruang lingkup dan fokus penelitian yaitu terkait objek penelitian yang akan dilakukan, yaitu hanya BPRS yang ada di Yogyakarta. BPRS di Yogyakarta terdiri dari 9, yaitu Margirizki Bahagia, Bangun Drajat Warga, Dana Hidayatullah, Barokah Dana Sejahtera, Mitra Amal Mulia, Madina Mandiri Sejahtera, Danagung Syariah, Mitra Cahaya Indonesia, Formes. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, kemudahan dalam mendapatkan data melalui website maka penulis hanya memilih 3 BPRS saja, yaitu BPRS Bangun Drajat Warga, Barokah Dana Sejahtera dan Mitra Amal Mulia.

8 C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN 1. Apa dan bagaimana kebijakan umum dan kebijakan khusus bank syariah terhadap pembiayaan Mudharabah? 2. Faktor apa yang membuat rendahnya portofolio mudharabah menurut perspektif internal manajemen bank syariah? D. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui kebijakan umum dan kebijakan secara khusus yang diterapkan bank dalam hal pembiayaan mudharabah. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya portofolio pembiayaan mudharabah dari perspektif manajemen bank syariah. E. KONTRIBUSI PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu dapat menambah pengetahuan mengenai pembiayaan mudharabah, baik itu mengenai kebijakan, mekanisme dan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya portofolio pembiyaan mudharabah pada bank syariah. Dapat menjadi bahan pertimbangan bank syariah dalam hal menganalisa berbagai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya portofolio pembiayaan dengan skim mudharabah. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya resiko yang terjadi. Kontribusi berikutnya sebagai referensi baru bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut.