VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan Atribut

dokumen-dokumen yang mirip
VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TUNGKU SEKAM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan

III. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

III. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. membeli ternak kerbau di Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng, Desa Ciwareng,

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT SEPEDA MOTOR HONDA New SUPRA FIT 100 CC DI WILAYAH SEMARANG

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

Sistem Informasi Penilaian Sikap Perilaku Konsumen Pada Karakteristik Produk

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

persentase. Sedangkan analisis inferensial yaitu analisis yang mengacu pada hasil

III. METODE PENELITIAN

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

Nama : Liana Rahmadani P Kelas : 3EA01 NPM : DP : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK (SUNKIS) IMPOR KOTA PALU

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat terlebih tingkat persaingan antar perusahaan satu dengan yang lainnya.

ANALISIS SIKAP PEMBACA TERHADAP ATRIBUT SURAT KABAR HARIAN BANJARMASIN POST DI KOTA BANJARMASIN. Penta Lestarini Budiati

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan dari bulan Juni s/d September. Sumber data yang diperlukan untuk melakukan pengkajian dari penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO PADA PT. SABANG RAYA MOTOR DI KOTA JAMBI

SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DURIAN (Kasus: Pancake Durian Produksi Mei Cin Pancake) SKRIPSI. Oleh:

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

ANALISIS SIKAP IBU RUMAH TANGGA PRA SEJAHTERA TERHADAP PENGGUNAAN LPG 3 KILOGRAM DI KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN

149). Walaupun informasi tersebut diperoleh dari sebagian populasi tetapi. Toserba Rimba Jaya dan Toserba Surya di Rokan Hulu, dengan lokasi

IV. METODE PENELITIAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SAYURAN DI PASAR GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA. Skripsi

SIKAP PENGGUNA ASKES SOSIAL TERHADAP PELAYANAN ASKES CENTER PT. ASKES (PERSERO) Oleh: Suci Ramadhania ( ) BC

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS DAYA SAING BUAH JERUK LOKAL TERHADAP BUAH JERUK IMPOR MELALUI SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK 1) Sudiyarto 2) dan Nuhfil Hanani, 3)

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

I. Jenis Penelitian. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat

DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD)

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS

PERILAKU KONSUMEN PENIKMAT KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK CALIFORNIA FRIED CHICKEN DI KOTA PADANG

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

BAB III METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun

Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DI TOKO BADRANAYA TERHADAP PRODUK SOSIS DAN IMPLIKASINYA PADA BAURAN PEMASARAN SKRIPSI ERN1 PERMANAWATI

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Sedangkan, subjek yang diamati dalam penelitian ini

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X DI KABUPATEN CILACAP (Studi Kasus di Kecamatan Sidareja)

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. produk industri pangan, biokimia, kosmetika, industri kimia dan farmasi. Biji

Transkripsi:

VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN 7.1. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) Atribut Tungku Sekam Atribut- atribut tungku sekam yang dinilai adalah efisiensi (lama) waktu memasak, kemudahan penggunaan, kemudahan memperoleh bahan bakar, keamanan, kemudahan mendapatkan produk, daya tahan, ukuran, bahan dasar produk, kemudahan penyalaan, hasil masakan, kemudahan penyimpanan bahan bakar, dampak terhadap kebersihan dapur, dan warna api/suhu. Tabel menggambarkan secara lengkap hasil penilaian responden terhadap evaluasi atribut (ei) dan kepercayaan atribut. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan No Atribut (ei) (bi) 1 Efisiensi (Lama) Waktu Memasak 3,45 2,9 2 Kemudahan Penggunaan 4,18 2,63 3 Kemudahan Memperoleh Bahan Bakar 4,28 3 4 Keamanan 4,63 4,43 5 Kemudahan Mendapatkan Produk 3,78 1,48 6 Daya Tahan 3,93 2,68 7 Ukuran 2,95 3,73 8 Bahan Dasar Produk 3,18 3,03 9 Kemudahan Penyalaan 4,08 2,58 10 Hasil Masakan 2,75 3,6 11 Kemudahan Penyimpanan Bahan Bakar 3,08 3,38 12 Dampak terhadap Kebersihan Dapur 3,8 2,05 13 Warna Api/Suhu 3,98 3,3 Total 48,07 38,79 Rata-rata 3,70 2,98 * nilai evaluasi (ei) di sini adalah penilaian evaluasi responden terhadap peralatan masak secara umum 45

Penilaian responden terhadap masing-masing atribut akan dibahas satu per satu. Informasi mengenai penghitungan rata-rata penilaian evaluasi (ei) dan kepercayaan (bi) terhadap atribut tungku sekam tabur dapat dilihat pada Tabel 27. 1. Efisiensi (Lama) Waktu Memasak Atribut efisiensi (lama) waktu memasak dinilai responden sebagai atribut yang penting dalam pemilihan jenis alat memasak. Hal ini ditunjukkan oleh nilai evaluasi (ei) sebesar 3,45. Kinerja dari tungku ini dianggap sudah cukup baik oleh responden yang ditunjukkan dengan nilai kinerja (bi) sebesar 2,9. 2. Kemudahan Penggunaan Berdasarkan hasil penelitian, kemudahan penggunaan merupakan atribut yang dianggap penting oleh responden. Hal ini Berdasarkan nilai evaluasi (ei) sebesar 4,18. Sedangkan kinerja (bi) dari atribut kemudahan penggunaan dari tungku sekam termasuk ke dalam kategori cukup mudah yang ditunjukkan dengan nilai kepercayaan (bi) sebesar 2,63. 3. Kemudahan Memperoleh Bahan Bakar Kemudahan memperoleh bahan bakar merupakan atribut yang dianggap yang dianggap sangat penting dalam pemilihan alat memasak. Kemudahan memperoleh bahan bakar termasuk dalam kategori sangat penting karena memiliki nilai evaluasi (ei) sebesar 4,23. Sedangkan kinerja (bi) dari atribut kemudahan memperoleh bahan bakar diniliai cudah cukup mudah dengan nilai (bi) sebesar 3. 4. Keamanan Atribut keamanan mendapatkan penilaian yang tertinggi dari seluruh atribut dalam pemilihan alat memasak oleh responden. Responden menempatkan atribut keamanan sebagai atibut yang masuk dalam kategori sangat penting dengan nilai evaluasi (ei) sebesar 4,63. kinerja (bi) dari keamanan juga dianggap sudah sangat baik dengan nilai kerja yang mencapai 4,43. 5. Kemudahan Mendapatkan Produk Kemudahan mendapatkan produk (alat memasak) dianggap responden sebagai atribut yang penting, hal ini ditunjukkan dengan nilai ei sebesar 3,78. Sedangkan kinerja dari atribut kemudahan produk ini dianggap konsumen masih sangat buruk. Hal ini ditunjukkan oleh nilai kinerja atribut kemudahan memperoleh produk tungku sekam yang hanya sebesar 1,48. 46

6. Daya Tahan Daya tahan produk merupakan atribut yang penting bagi konsumen dalam memilih alat masak yang akan digunakan di rumah. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai evaluasi (ei) dari atribut daya tahan sebesar 3,93. Kinerja dari tungku sekam dianggap konsumen sudah baik. Konsumen menganggap tungku sekam sudah cukup awet/tahan lama, hal ini terlihat dari nilai kinerja (bi) dari atribut daya tahan yang bernilai 2,68. 7. Ukuran Ukuran alat memasak dianggap cukup penting dalam proses pemilihan alat memasak yang ditunjukkan dengan nilai evaluasi (ei) sebesar 2,95. Walaupun responden hanya menganggap ukuran cukup penting dalam pemilihan alat masak, tetapi kinerja dari tungku sekam melebihi nilai kepentingan (ei) dari atribut ukuran. Atribut ukuran memiliki nilai kinerja (bi) sebesar 3,73 yang berarti kinerja ukuran sudah baik menurut responden. 8. Bahan Dasar Produk Bahan dasar produk merupakan salah satu atribut yang dianggap cukup penting oleh responden dengan nilai evaluasi (ei) sebesar 3,18. Nilai kinerja (bi) dari tungku sekam secara keseluruhan menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian bahwa atribut bahan dasar tungku sekam sudah cukup sesuai dengan nilai bi sebesar 3,03. 9. Kemudahan Penyalaan Kemudahan penyalaan merupakan atribut yang penting dalam pemilihan alat memasak dengan nilai rata-rata dari evaluasi (ei) sebesar 4,08. Walaupun kemudahan penyalaan dianggap penting oleh responden, namun kinerja tungku sekam pada atribut kemudahan penyalaan masih dianggap buruk oleh responden dengan nilai kepercayaan (bi) sebesar 2,58. 10. Hasil Masakan Dampak penggunaan alat memasak terhadap hasil masakan cukup mendapatkan perhatian dari responden. Responden menganggap atribut hasil masakan cukup penting, hal ini ditunjukkan oleh nilai evaluasi (ei) sebesar 2,75. Kinerja (bi) dari tungku sekam dinilai responden sudah baik yang ditunjukkan dengan nilai bi sebesar 3,6. 47

11. Kemudahan Penyimpanan Bahan Bakar Atribut kemudahan penyimpanan juga termasuk salah satu atribut yang dinilai responden cukup penting dengan nilai evaluasi (ei) sebesar 3,075. Atribut inipun memiliki kinerja yang sudah cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai kepercayaan (bi) sebesar 3,375. 12. Dampak terhadap Kebersihan Dapur Dampak terhadap kebersihan dapur dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan alat memasak. Dampak terhadap kebersihan dapur ini memiliki nilai evaluai sebesar 3,8 dan memiliki tungku sekam tabur memiliki nilai kinerja (bi) sebesar 2,05 yang berarti tungku sekam tabur memiliki kinerja yang dinili masih buruk. 13. Warna Api/Suhu Warna api/suhu merupakan atribut yang dinilai penting oleh responden hal ini dapat dilihat dari nilai evaluasi (ei) sebesar 3,975. Tungku sekam memiliki nilai kinerja sebesar 3,3 yang berarti kinerja warna api/suhu pada tungku sekam tabur sudah cukup baik. 7.2. Sikap Responden terhadap Tungku Sekam Sikap responden terhadap tungku sekam pada penelitian ini dibagi dalam lima kategori sikap yaitu sangat negatif, negatif, netral, positif, dan sangat positif. Penetapan sikap responden ke dalam lima kategori ini berdasarkan besarnya skor nilai sikap responden terhadap tungku sekam. Nilai dari sikap responden (Ao) merupakan hasil perkalian dari evaluasi atribut (ei) dan kepercayaan atribut (bi). Informasi mengenai nilai sikap dan kategori sikap responden terhadap tungku sekam tabur dapat dilihat pada Tabel 28. 48

Tabel 28. Nilai Sikap dan Kategori Sikap Responden terhadap Atribut Tungku Sekam No Atribut Sikap (Ao) Kategori Sikap 1 Efisiensi (Lama) Waktu Memasak 9,7 Negatif 2 Kemudahan Penggunaan 10,55 Negatif 3 Kemudahan Memperoleh Bahan Bakar 12,48 Netral 4 Keamanan 20,38 Sangat Positif 5 Kemudahan Mendapatkan Produk 5,85 Negatif 6 Daya Tahan 10,65 Netral 7 Ukuran 11,28 Netral 8 Bahan Dasar Produk 10 Negatif 9 Kemudahan Penyalaan 10,53 Negatif 10 Hasil Masakan 10,25 Negatif 11 Kemudahan Penyimpanan Bahan Bakar 10,28 Negatif 12 Dampak terhadap Kebersihan Dapur 7,85 Negatif 13 Warna Api/Suhu 13,58 Netral Total 143,38 Netral Catatan: Kategori sikap (Ao) memiliki rentang skala sangat negatif: 1,00 5,80; negatif: 5,81 10,60; netral: 10,61 15,40; positif: 15,41 20,20; dan sangat positif: 20,21 25,00. Sedangkan rentang skala untuk kategori sikap total (Ao total) adalah sangat negatif: 13,00 75,40; negatif: 75,41 137,80; netral: 137,81 200,20; positif: 200,21 262,60; dan sangat positif: 262,61 325,00. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap keseluruhan atribut tungku sekam dapat dikategorikan netral. Hal ini terlihat dari skor nilai sikap total (Ao total) terhadap tungku sekam tabur sebesar 143,38 dan berada pada rentang skala 137,81 200,20. Penilaian sikap tertinggi didapatkan oleh atribut keamanan (20,38), warna api/suhu (13,58), dan kemudahan memperoleh bahan bakar (12,48). Hal ini menunjukkan penilaian konsumen terhadap atribut-atribut tersebut sudah baik. Sedangkan atribut-atribut yang mendapatkan nilai sikap terendah adalah kemudahan mendapatkan produk (5,85), dampak terhadap kebersihan dapur (7,85), dan efisiensi (lama) waktu memasak (9,7). Ketiga atribut ini masih mendapatkan penilaian yang buruk di mata responden. 49