III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

PENDAHULUAN. suatu usaha peternakan Domba Priangan sehingga penyebaran dari suatu daerah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diberi lima perlakuan. Domba yang digunakan ini adalah domba lokal yang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

Raden Febrianto Christi, Abu Bakar Hakim, Lesha Inggriani, Atun Budiman Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

Transkripsi:

20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan bobot badan 17-21 kg. Domba ditransportasikan selama enam jam di Subang menggunakan pick-up, dengan rute perjalanan berkeliling desa-desa daerah Subang yang memiliki kondisi jalan kurang baik dan terjal. 3.1.2 Bahan dan Perlengkapannya 1) Bahan Bahan penyusun elektrolit berbasis air kelapa dan ekstrak rosela : 1. Air kelapa tua 2. Rosela kering 3. Sukrosa 4. Natrium benzoat 5. Natrium klorida 6. Kalium karbonat 7. Asam sitrat 7. Aquades Bahan penyusun larutan urea: 1. Urea pro analisis 2. NaCl fisiologis 20

21 Bahan lain sebagai desinfektan: 1. Alkohol 70% 2. Betadin 2) Alat 1. Timbangan analitis dengan tingkat ketelitian 0,1 gram untuk menimbang bahan larutan elektrolit. 2. Plastik kecil untuk menyimpan bahan larutan elektrolit. 3. Gelas ukur satuan ml untuk menentukan volume elektrolit. 4. Aqua botol ukuran 300 ml untuk menyimpan larutan elektrolit. 5. Peralatan untuk mengekstrak rosela yaitu gelas ukur, batang pengaduk, blender, hot plate, dan kertas saring 6. Alat transportasi berupa mobil bak terbuka, untuk transportasi ternak. 7. Termometer maksimum minimum. 8. Spuit 5 ml, untuk mengambil darah melalui vena jugularis. 9. Spuit 10 ml, untuk memasukkan urea melalui vena jugularis. 10. Vacumtube EDTA (Etil Diamin Tetra Acetic Acid) untuk menyimpan sampel darah. 11. Stopwatch, untuk menghitung waktu ketika pengambilan darah. 12. Termos es, untuk menyimpan venoject berisi darah supaya suhu tetap stabil. 13. Alat tulis, untuk mencatat data yang diperlukan. 14. Kamera, untuk dokumentasi proses penelitian.

22 3.1.3 Susunan Formula Larutan Elektrolit Berbasis Air Kelapa dan Ekstrak Rosela Penyusunan formula larutan elektrolit berbasis air kelapa dan ekstrak rosela yang diberikan pada domba di setiap perlakuan telah dihitung dengan disesuaikan pada kebutuhan Natrium dan Kalium tubuh domba. Perhitungan kebutuhan Natrium dan Kalium didasarkan pada bobot badan dan penyusutan yang terjadi ketika dilakukan penelitian pendahuluan Bulan Oktober 2014. Kebutuhan Natrium dan Kalium pada domba yang mengalami penyusutan bobot badan akibat transportasi disajikan pada Tabel 2 dan untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 2. Kebutuhan Na dan K Pengganti Na dan K yang Hilang pada Domba yetihyang Ditransportasikan dengan Penyusutan Bobot Badan 9,1% No Keadaan umum Nilai Kebutuhan 1 19 2 9,1 3 4 5 Bobot badan domba (kg) Tingkat susut bobot badan (SBB) selama transportasi (%) Kebutuhan ransum pada SBB 9,1% (%) Kebutuhan Natrium untuk mengganti ion yang hilang pada tingkat SBB 9,1% (%) Kebutuhan Kalium untuk mengganti ion yang hilang pada tingkat SBB 9,1% (%) Sumber: a (Tillman, dkk., 1998); b (Pilliang, 2000) 10 a 0,1 b 0,5 b 0.173 gram 0,865 gram Kebutuhan Natrium dan Kalium pada domba yang mengalami penyusutan bobot badan akibat transportasi, dapat dipenuhi dengan pemberian elektrolit berbasis air kelapa, sedangkan pencegahan stres oksidatif dapat menggunakan rosela. Kandungan air kelapa dan ekstrak rosela disajikan pada Tabel 3.

23 Tabel 3. Kandungan Air Kelapa dan Ekstrak Rosela No Komposisi Kandungan 1 Air Kelapa a Natrium (mg/l) 105,00 Kalium (mg/l) 312,00 Klor (mg/l) 183,00 2 Ekstrak Rosela Vitamin C (mg/kg) b 1864,00 Flavonoid (mg/l) c 29,74 Total Fenol (mg/l) c 292,01 Sumber: a Yong(2009) ; b Jung (2013) ; c (Ramirez-Rodrigues, 2011) Kebutuhan Natrium dan Kalium yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh domba serta informasi kandungan air kelapa dan ekstrak rosela telah diketahui. Selanjutnya, didapatkan hasil formulasi komposisi larutan elektrolit berbasis air kelapa dan ekstrak rosela yang didasarkan pada hasil dari Tabel 2 dan Tabel 3, sehingga didapatkan komposisi formula dan masing-masing perlakuan yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi Larutan Elektrolit Berbasis Air Kelapa dan Ekstrak yetiharyyetih Rosela No Hasil Formulasi Perlakuan Larutan Elektrolit P0 P1 P2 P3 1 2 3 4 5 6 7 8 Air kelapa tua (ml) Sukrosa (g) Natrium klorida (g) Natrium benzoat (g) Kalium karbonat (g) Asam sitrat (g) Ekstrak rosela (mg/kg) Aquades (ml) 75,00 5 4,50 0,50 0,10 3,10 0,10 25,00 25,00 75,00 6,75 0,75 0,15 4,65 0,15 25,00 37,50 10 9,00 1,00 0,20 6,20 0,20 25,00 5 Jumlah Larutan (ml) 75,00 75,00 112,50 15

24 3.1.4 Prosedur Kerja 1) Tahap Pendahuluan Mengangkut Domba Priangan menggunakan mobil pick-up dari Sumedang menuju Purwakarta selama 4 jam. Diperoleh hasil penyusutan bobot badan sebesar 9,1 % (Lampiran 5). Hasil yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam pembuatan larutan elektrolit. 2) Tahap Persiapan 1 Pembuatan Ekstrak Rosela Rosela (Hibiscus sabdariffa) kering dihaluskan sampai diperoleh bentuk serbuk kasar. Kemudian rosela direndam dalam aquades dengan perbandingan 1:2 lalu diblender selama 10 menit. Rendeman rosela dipanaskan sampai mengeluarkan gelembung udara. Setelah itu, didinginkan dan disaring menggunakan kertas saring. Ekstrak rosela disimpan pada suhu 4ºC di ruangan gelap (Mohamed, dkk., 2013). 2 Pembuatan Larutan Elektrolit Larutan elektrolit dibuat dengan mencampurkan air kelapa dengan ekstrak rosela dan beberapa bahan kimia lain berupa sukrosa, NaCl, kalium karbonat, asam sitrat, dan natrium benzoat sesuai dengan level yang diberikan. Larutan elektrolit yang sudah jadi, dimasukkan ke dalam botol dan disimpan di lemari es. Komposisi formula larutan elektrolit disajikan pada Tabel 4. 3 Pembuatan Larutan Urea Larutan untuk kebutuhan teknik urea space dibuat dengan cara melarutkan urea 20% dalam NaCl fisiologis dengan cara mengaduknya hingga urea terlarut.

25 3) Tahap Penelitian Domba terlebih dahulu ditimbang sehingga diketahui bobot badan untuk menentukan level larutan elektrolit yang diberikan. Satu jam sebelum transportasi, domba diberi perlakuan elektrolit dan domba ditransportasikan di Subang pukul 09.00 WIB menggunakan pick-up. Dilakukan pengukuran temperatur lingkungan sebelum transportasi, selama transportasi (setiap dua jam) dan ketika sampai tujuan. Selama transportasi, domba tidak diberi makan dan minum. Bobot badan ditimbang kembali ketika sampai di tempat tujuan. Dilakukan pengambilan darah pertama untuk mengetahui kandungan urea darahnya. Darah disimpan pada vacumtube EDTA dalam termos es. Kemudian dilakukan teknik urea space dengan menyuntikkan larutan urea sebanyak 0,65 mg setiap bobot badan metabolik (BB kg 0,75 ) melalui vena jugularis kiri. Setelah 12 menit, sampel darah diambil dari sisi vena jugularis kanan dan darah dimasukkan ke dalam vacumtube EDTA. Sampel darah disimpan dalam termos es dan langsung dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Peubah yang Diamati dan Pengukuran Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah komposisi tubuh Domba Priangan yang terdiri atas: 1 Kadar Air Tubuh 2 Kadar Lemak Tubuh 3 Kadar Protein Tubuh

26 Pengamatan komposisi tubuh dilakukan dengan menggunakan teknik urea space yang dilakukan setelah transportasi mengikuti petunjuk Astuti dan Sastradipraja (1999) dan Rule, dkk., (1986). Cara Perhitungan V (ml) x C (mg/dl) Urea Space (US) (%) a = BUN (mg/dl) x 10 x LW Air Tubuh (%) a = 59,1 + (0,22 x US (%)) 0,04 LW Lemak Tubuh (%) a = 98,0 1,32 x BW (%) Protein Tubuh (%) b = 16,5 + 0,07 RU + 01 W Keterangan : US/RU : Urea space/ Ruang urea V : Volume urea yang diinjeksikan C : Konsentrasi larutan urea BUN : Perubahan konsentrasi urea dalam darah (antara menit ke-0 dan menit ke-12) LW/W : Live Weight (Bobot hidup) BW : Body Weight (Air Tubuh) a : Astuti dan Sastradipraja (1999) b : Rule, dkk., (1986) Data yang diperoleh dari hasil analisis, akan diuji menggunakan uji sidik ragam (Anova) dan hasil yang signifikan selanjutnya akan diuji menggunakan uji Jarak Berganda Duncan. 3.2.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Domba diberi empat macam perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak lima kali, sehingga terdapat dua puluh unit percobaan.

27 Perlakuan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: P 0 = Kontrol (diberi aquades 75 ml) P 1 = Larutan elektrolit berbasis air kelapa 75 ml + ekstrak rosela 25 mg P 2 = Larutan elektrolit berbasis air kelapa 112,5 ml + ekstrak rosela 25 mg P 3 = Larutan elektrolit berbasis air kelapa 150 ml + ekstrak rosela 25 mg Model Matematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + i + ij Keterangan: Y ij = respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah populasi (rataan umum) ɑ i = pengaruh perlakuan (dosis) ke-i Ɛ ij = galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j i = perlakuan ke-i (1,2,3,4) j = ulangan ke-j (1,2,3,4,5) Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ij = 0 3. Ragam dari ij = 2 2 Jadi, ij NID (0, ) Data yang diperoleh, akan dianalisis dengan sidik ragam. Daftar sidik ragam disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Sidik Ragam Sumber DB JK KT F hit F tabel0.05 Keragaman Perlakuan (t-1)= 3 JKP KTP KTP/KTG 3,239 Galat t(r-1)= 16 JKG KTG Total (tr-1)= 19 JKT

28 Keterangan : T = Perlakuan R = Ulangan DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat Hipotesis yang diuji: H 0 : Pengaruh perlakuan P 0 = P 1 = P 2 = P 3 H 1 : Pengaruh perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 Kaidah Keputusan: 1. Jika F hitung F tabel 0,05 artinya berbeda tidak nyata (non signifikan), terima H 0 atau tolak H 1 2. Jika Fhitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (signifikan), tolak H 0 atau terima H 1 Apabila hasil yang diperoleh signifikan, maka untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dapat menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan, dengan rumus sebagai berikut:

29 Keterangan : = Standard error r = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR = Least significant range test SSR = Studentized significant range Beda selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR, kaidah keputusannya sebagai berikut: 1. Bila d LSR, tidak berbeda nyata 2. Bila d > LSR, berbeda nyata