Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNINGUNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELASX-9 SMA NEGERI EBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

SETIYORINI K Pendidikan Sosiologi Antropologi

JURNAL SKRIPSI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI. Oleh : Aditya Surya Pratama K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

1. Anis Widarti, S.Pd. 2. Abdul Majid S.Si,M.Si 3. Dra. Maasje C.W.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta. *Keperluan Korespondensi: ,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Syindhora Intan Khayateliana Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif, Make A Match, pretasi belajar.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

*Korespondensi, tel : ,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh : Siti Murdiyah ABSTRAK

LINDA ROSETA RISTIYANI K

*Keperluan korespondensi, HP: ,

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Dian Ayu Natalia. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan saja tetapi lebih menekankan pada proses penemuan. Pendidikan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Aftika Susiani. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

*Keperluan korespondensi, telp: ,

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 3 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dita Agnes Dekasari Ditaagnes17@gmail.com Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Dita Agnes Dekasari. K8412022. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 3 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2016. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar sosiologi peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap diklus terdiri dari perencanaan, pelaksanakan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta dengan jumlah 31 peserta didik. Teknik utama pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan test, sementara teknik pengumpulan data pendukung menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada pratindakan hasil belajar peserta didik menunjukkan rata-rata 69.61, meningkat menjadi 71,77 pada siklus I, dan meningkat menjadi 76,93 pada siklus II. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata Pelajaran sosiologi kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. Kata kunci : Problem Based Learning, Penelitian Tindakan Kelas, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN Masalah pendidikan sebenarnya memang sudah banyak dibicarakan oleh para ahli pendidikan. Mereka menyadari, bahwa masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi manusia karena pendidikan itu menyangkut kelangsungan hidup manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara (Soedomo H, 2003;11) mengatakan Pendidikan ialah segala usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki pertumbuhannya segala kekuatan rohani dan jasmani, yang ada pada anak-anak karena kodrat iradatnya sendiri. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terusmenerus dilakukan baik oleh pemerintah, tenaga pendidik maupun peserta didik itu sendiri. Namun kenyataannya jauh dari harapan, bahkan dalam hal tertentu ada gejala penurunan dan kemerosotan. Hal ini jauh sekali dari tujuan awal pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan hal ini makna pendidikan tidak terlepas dari kondisi-kondisi yang ada didalam masyarakat. Keadaan masyarakat itu selalu mengalami perubahan dan berbeda-beda dari waktu kewaktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan itu pun juga tidak sama dari waktu ke waktu dan selalu mengalami perubahan. Untuk kepentingan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional, yang dipandang dari berbagai pihak memang sudah tidak efektif lagi. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum. Penerapan Kurikulum 2013 yang menggantikan KTSP lebih ditekankan pada pendidikan karakter dan kompetensi yang diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. Karena seperti yang dikatakan Johnson dan Posner dalam Oemar Hamalik (2007;6) menyatakan bahwa Kurikulum seharusnya tidak dipandang sebagai aktivitas, tetapi difokuskan secara langsung pada berbagai hasil belajar yang diharapkan. Karena keberhasilan peserta didik itu sendiri juga membutuhkan beberapa aspek yang berada diluar dari dirinya seperti pendidik, materi pendidikan, metode pendidikan, lingkungan pendidikan, alat pendidikan dan juga proses pembelajarannya. Setiap guru dituntut untuk memahami metodemetode tertentu dan mengaplikasikan metode tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Metode yang digunakan oleh seorang guru hendaknya yang mampu membuat peserta didik itu aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penerapan pembelajaran terpadu, menurut Wolfinger (Sri A, 2009;62) Pembelajaran terpadu adalah metode pengorganisasian isi pembelajaran dengan memanfaatkan bidang-bidang studi atau mata pelajaran yang sesuai untuk mengembangkan konsep-konsep yang dipilih oleh guru. Pembelajaran terpadu merupakan metode

pembelajaran yang memiliki banyak tipe, salah satunya adalah Problem Based Learning. Menurut Suprihartiningrum (2013;215), Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana siswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered. Dalam hal ini peneliti telah melakukan observasi di kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. Di kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta memiliki jumlah peserta didik yang terdiri dari 31 siswa dengan kompisisi 14 siswa dan 17 siswi. Dalam kegiatan observasi ditemukan berbagai masalah yang timbul dalam proses pembelajaran. Masalah-masalah dalam proses pembelajaran tersebut bisa muncul dari pihak guru, peserta didik maupun interaksi dari keduanya. Misalkan masalah dari peserta didik, ketika proses pembelajaran sedang berlangsung banyak sekali peserta didik yang kurang memperhatikan karena mereka melakukan kegiatan diluar pembelajaran. Masalah selanjutnya adalah kurangnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran sosiologi juga menjadi suatu masalah yang membuat rendahnya partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu, sebenarnya terdapat beberapa siswa yang sudah menguasai materi yang diajarkan, akan tetapi rendahnya partisipasi aktif mereka disebabkan karena mereka tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat mereka sendiri. Selain masalah dari pihak peserta didik terdapat beberapa masalah yang memang bersumber dari guru itu sendiri. Misalkan saja, masalah yang muncul akibat kurangnya kolaborasi antara guru dengan peserta didik. Dari berbagai masalah yang timbul dalam proses pembelajaran tersebut secara langsung dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik itu sendiri. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka teridentifikasi beberapa masalah. Adapun beberapa masalah tersebut adalah; 1. Banyaknya peserta didik yang melakukan aktivitas lain diluar pembelajaran ketika proses pembelajaran sedang berlangsung 2. Kurangnya minat dan perhatian peserta didik terhadap mata pelajaran sosiologi 3. Kurangnya keberanian peserta didik dalam menyampaikan pendapat 4. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam tugas-tugas yang diberikan oleh guru 5. Kurangnya kolaborasi antara guru dengan peserta didik 6. Guru kurang bisa mengkondisikan keadaan kelas Atas dasar latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di X IIS

3 SMA Negeri 6 Surakarta dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian tindakan kelas ini dilakukan adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model Pembelajaran Terpadu tipe Problem Based Learning (PBL). Belajar, kata belajar ini sudah tidak asing lagi sejak dimulai dalam dunia pendidikan. Menurut Sadiman Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Bambang W, 2008;62). Belajar dapat terjadi dirumah, disekolah, ditempat kerja, ditempat ibadah dan di masyarakat, serta berlangsung dengan cara apa saja, dari apa saja, dan dengan siapa saja. Bahkan kemampuan orang untuk belajar ini merupakan salah satu ciri penting yang membedakan dengan makhluk yang lain. Sedangkan, menurut Suprijono (Muhammad T dan Arif M, 2013;22) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Agus S, 2009;5), hasil belajar berupa : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Dengan itu, menurut Gagne hasil belajar itu mencakup dari semua komponen dan tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Konsep belajar itu merupakan selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal pokok dalam pengertian belajar adalah belajar itu membawa perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan, perubahan itu pada pokoknya didapatkannya karena kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru diharapkan mampu menerapkan model-model pembelajaran yang mampu meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga secara langsung mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan ini penelit mengambil model Problem Based Learning itu diterapkan pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta, Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagai pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan sebuah masalah. PBL ini merupakan sebuah tipe pembelajaran yang meliputi masalah-masalah yang dipilih dan dirancang dengan cermat untuk menuntut upaya kritis peserta didik untuk

menyelesaikan masalah, belajar mandiri dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Menurut Ward dan Stepien PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2012;89). Jadi, menurut pendapat diatas peserta didik dalam melaksanakan PBL akan dapat dengan mudah mengingat apa yang dipelajari, dapat memecahkan suatu masalah yang diberikan, meningkatkan keaktifan dan juga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Sehingga dengan ini diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut secara langsung mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 6 Surakarta yang berada di Jl. Mr. Sartono No. 30 Surakarta, Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X IIS 3 semester genap di SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 31 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan April 2016. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah kajian yang sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Data dan sumber data yang akan dikumpulkan peneliti adalah seluruh hasil pengamatan keadaan proses pembelajaran yang sebenarnya dan mengandung informasi dalam kegiatan penelitian. Sumber data yang digunakan adalah informan yaitu guru dan juga peserta didik dengan melakukan wawancara. Selain itu peneliti juga mengumpulkan data dari arsip dan dokumentasi yang yang berhubungan dengan hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi atau pengamatan dan juga tes yang dilakukan per siklusnya. Aspek yang diamati adalah aspek afektif dan aspek psikomotorik. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan juga 5 soal uraian. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas ini menunjukkan pada sejauh mana instrument tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Berkaitan dengan penelitian validitas isi, bahan yang diuji atau dites

relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman dan latar belakang orang diuji. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil belajar peserta didik. Jadi, dalam teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif untuk membandingkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Sedangkan kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan proses belajar yang dilakukan guru dan peserta didik saat menggunakan model Problem Based Learning pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini indikator keberhasilan meliputi hasil belajar peserta didik, hasil belajar yang dimaksud adalah aspek kognitif. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 70 pada siklus I dan 75 pada siklus II dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 67. Prosedur penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan juga refleksi. telah dirumuskan. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan 1 pertemuan untuk evalusai. Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2016 dan 30 Januari 2016. Pada siklus I ini diharapkan peserta didik memahami materi penyimpangan sosial budaya terutama pada materi jenis dan bentuk penyimpangan sosial. Setelah selesai melakukan 3 kali pertemuan pada siklus pertama, guru beserta peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi peserta didik pada siklus I. Ketercapaian hasil belajar kognitif peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut : Aspek yang Siklus I dinilai Target Capaian Hasil belajar kognitif 70 71,77 Berdasarkan analisis tes kognitif pada siklus I, diketahui bahwa jumlah peserta didik mencapai KKM 67 sebanyak 18 peserta didik atau 58,06% dari 31 peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. Dalam siklus ini masih ada 13 peserta didik atau 41,94% yang belum tuntas. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pelaksanaan tindakan adalah penerapan skenario pembelajaran yang Siklus II Pembelajaran sosiologi pada siklus II mengharapkan peserta didik mampu menguasai materi pengendalian sosial. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

sekaligus evaluasi. Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2016 dan 19 Maret 2016. Setelah selesai melakukan 2 kali pertemuan pada siklus kedua, guru beserta peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi peserta didik pada siklus II. Ketercapaian hasil belajar kognitif peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut : Aspek yang Siklus II dinilai Target Capaian Hasil belajar 75 76,93 kognitif Berdasarkan analisis tes kognitif pada siklus II, diketahui bahwa jumlah peserta didik mencapai KKM 67 sebanyak 31peserta didik atau 100% dari 31 peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. PEMBAHASAN Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta didik. Didalam pembelajaran terdapat interaksi antara guru dengan peserta didik yang menuntut partisipasi peserta didik dalam mendukung keberhasilan suatu pembelajaran. Untuk dapat mencapai harapan yang sesuai dengan keinginan peneliti dan juga guru mata pelajaran tersebut, dalam penelitian kali ini peneliti melakukann Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas X IIS 3 SMA Negeri Surakarta dengan menggunakan model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning diterapkan kepada peserta didik dengan berdasarkan berbagai masalah yang telah ditemukan peneliti dalam kegiatan observasi yang telah dijelaskan peneliti pada bagian pendahuluan diatas. Dalam pratindakan yang dilakukan dikelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta dalam kegiatan observasi masih banyak dijumpai peserta didik yang pasif dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya partisipasi peserta didik tersebut juga dikarenakan guru yang masih menggunakan metode ceramah yang pada dasarnya kurang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini lah yang juga berpengaruh langsung terhadap proses pembelajaran. Maka hasil observasi yang dilakukan sebanyak 2 kali maka capaian hasil ketuntasan belajar peserta didik pada uji coba pratindakan peserta didik yang belum melampaui KKM yaitu dengan nilai 67 sebanyak 9 peserta didik setara dengan 29,03% dan peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak 22 peserta didik setara dengan 70,97%. Dalam kegiatan pratindakan ini diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,61. Pembelajaran sosiologi yang telah dilaksanakan pada siklus I ini mengharapkan peserta didik mampu menguasai konsep penyimpangan sosial budaya terutama pada materi penyimpangan sosial budaya. Pembelajaran materi tersebut dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dan 1 kali

evaluasi dengan waktu 5 x 45 menit. Setelah selesai melaksanakan dua pertemuan pada siklus pertama dan satu pertemuan untuk evaluasi, guru bersama peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi peserta didik pada siklus I. Dengan ketuntasan peserta didik mencapai KKM berjumlah 18 peserta didik (58,06%), sedangkan peserta didik yang belum memenuhi KKM sebanyak 13 peserta didik (41,94%). Nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik dalam penerapan Problem Based Learning disiklus I adalah 71,77. Dengan demikian dapat diketahui setelah penerapan Problem Based Learning hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan 2,16 dari sebelum tindakan 69,61 meningkat menjadi 71,77 pada siklus I. Dan mencapai target capaian penelitian pada siklus I yaitu 70. Walaupun pada pratindakan ke siklus I terdapat beberapa nilai peserta didik yang mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh guru beserta peneliti, dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang terjadi baik dari guru maupun peserta didik, sehingga guru dan peserta didik memutuskan untuk melakukan siklus II. Pembelajaran sosiologi yang telah dilaksanakan pada siklus II mengharapkan peserta didik mampu menguasai konsep penyimpangan sosial budaya terutama pada materi pengendalian sosial. Pembelajaran materi tersebut dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan sekaligus evaluasi dengan waktu 4 x 45 menit. Setelah selesai melaksanakan dua pertemuan pada siklus pertama, guru bersama peneliti mengumpulkan data berupa hasil evaluasi peserta didik pada siklus II. Pada penelitian siklus II ini guru dan peneliti berusaha memperbaiki kelemahan dari siklus I didapat bahwa jumlah peserta didik yang mencapai KKM berjumlah 31 siswa (100%). Nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik dalam penerapan model Problem Based Learning disiklus II adalah 76,93. Dengan demikian dapat diketahui setelah penerapan model Problem Based Learning hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan 5,6 dari siklus I meningkat menjadi 76,93 pada siklus II. Dan mencapai target capaian penelitian pada siklus II yaitu 75. Setelah itu, guru dan peneliti melakukan refleksi karena sudah dirasa cukup guru dan peneliti sepakat untuk tidak melakukan siklus selanjutnya. Penerapan model Problem Based Learning dinilai mampu meningkatkan hasil peserta didik. Karena dengan penerapan model Problem Based Learning ini peserta diwajibkan mengikuti kegiatan pembelajaran berupa mengamati gambar atau pun video untuk memberikan gambaran tentang materi yang sedang dipelajari, selanjutnya melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru dan terakhir adalah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan menerima beberapa

pertanyaan dari kelompok lain. Dengan ini, dalam model Problem Based Learning peserta didik memang dituntut aktif dalam mengikuti setiap pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dari berbagai kegiatan tersebut berpengaruh kepada hasil belajar peserta didik itu sendiri, hal ini dibuktikan dengan dilakukannya kegiatan pratindakan, siklus I dan siklus II. Dalam setiap tahapan penelitian tersebut peserta didik mengalami peningkatan, walaupun dalam pratindakan ke siklus I ada beberapa peserta didik yang mengalami penurunan. Akan tetapi, dalam data disebutkan bahwa pada siklus I ke siklus II nilai peserta didik mengalami peningkatan. Dalam kegiatan pembelajaran seperti kerjasama dalam diskusi, pemahaman materi dan juga kegiatan presentasi yang jelas berpengaruh kepada hasil belajar yang selalu mengalami peningkatan dari setiap tahapannya. Dari hasil tindakan, pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran sosiologi kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan peneliti dengan menerapkan model Problem Based Learning pada peserta didik kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan diperoleh nilai ratarata kelas 69,61, setelah pratindakan dilakukan siklus I yang mengalami peningkatan dari pratindakan dengan ratarata kelas 71,77 dan selanjutnya dilakukan siklus II yang mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-rata kelas 76,93. Saran Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka berikut dapat disampaikan beberapa saran untuk berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan kegiatan pembelajaran kedepannya. Adapun beberapa saran tersebut adalah : Bagi guru, dalam proses pembelajaran sebaiknya guru bisa melakukan kolaborasi dengan peserta didik agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga guru sebaiknya lebih pandai dalam mengkondisikan kelasnya dengan bersikap tegas terhadap peserta didik yang tidak memperhatikan kegiatan pembelajaran karena hal tersebut dapat mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Bagi peserta didik, selama pembelajaran berlangsung sebagai peserta didik hendaknya selalu memperhatikan dan mengikuti dengan baik setiap langkah kegiatan pembelajaran. Dan juga sebagai peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran seperti bertanya atau pun mengeluarkan pendapat agar mampu melatih keberanian. Bagi sekolah, pihak sekolah hendaknya memberikan pelatihan atau pun perluasan wawasan tentang model-model pembelajaran yang mampu mendukung proses pembelajaran dikelas. Untuk mendapatan perbaikan proses pembelajaran dikelas dan dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal hendaknya setiap guru diwajibkan melakukan Penelitian Tindakan Kelas agar mengetahui apa yang harus diperbaiki. DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta : UNS Press Hadi, Soedomo. 2003. Pendidikan (Suatu Pengantar). Surakarta : Sebelas Maret University Press Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Muhammad, T. & Arif, M. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Jurnal Online Susiani. A., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X IIS 5 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Diperoleh 20 Desember 2015, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.p hp/sosant/article/view/5693/3989 Aryaningrum. A.V,(2014).Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Diperoleh 9 Oktober 2015, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index. php/sosant/article/view/5287 Ratih. E. N., (2016). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, Diperoleh 1 April 2016, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index. php/sosant/article/view/5287