EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT.

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PROSIDING ISBN :

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA

Penerapan Model Pembelajaran AIR pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Penguasaan Konsep Mahasiswa Pada Perkuliahan Listrik Magnet Topik Muatan Listrik Dan Hukum Coulomb

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DIKOMBINASIKAN NHT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI DAN TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 18 PADANG

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKAMAJU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasi experiment atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Getaran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Bahrul Ulum dan Rusly Hidayah Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 BUA

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) TERHADAP PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS...

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, TAI, pendekatan realistik KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI (ANDI DIAN ANGRIANI) 55

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

PROSIDING ISBN :

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

Rhomawati Aditama Budi Setyaningsih Universitas Negeri Malang

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Transkripsi:

Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT Fitriani A. 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1, Universitas Cokroaminoto Palopo 1 Fitranhy77@yahoo.com 1 Abstrak Pembelajaran saat ini masih berpusat kepada siswa dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bua setelah penerapan pendekatan AIR setting kooperatif tipe NHT dan untuk mengetahui aktivitas dan respons siswa saat dan setelah penerapan pendekatan AIR setting kooperatif tipe NHT. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan one grup pretest-posttest. Sebagai alat pengumpul data adalah pretest, posttest, angket dan lembar observasi aktivitas siswa. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT, aktivitas siswa saat penerapan pendekatan AIR setting kooperatif tipe NHT adalah berada pada kategori aktif dan respons siswa berada pada kategori cenderung positif. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan AIR setting kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan segitiga dan segiempat efektif diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bua. Kata Kunci: pendekatan AIR, hasil belajar, aktivitas, dan respon siswa. A. Pendahuluan Usaha untuk meningkatkan kualitas SDM suatu bangsa adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan. Peranan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah sangat penting. Seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini belajar memang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, contohnya komputer, laptop, internet, VCD pembelajaran, buku teks akan tetapi peran guru tetap tidak dapat diganti oleh alat secanggih apapun. Peran strategis guru dapat dirumuskan menjadi 4 hal yaitu guru sebagai pendidik, fasilitator, motivator dan evaluator. Guru sebagai pendidik berarti ada dua hal yang perlu dilakukan secara konsisten oleh seorang guru, yaitu mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan membiasakan anak berbuat kebaikan, sebagai fasilitator berarti guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan baik, sebagai motivator Halaman 28 dari 146

Fitriani A berarti guru selalu memberikan masukan-masukan yang positif kepada siswa agar siswa bersemangat dan antusias dalam belajar. Sebagai evaluator berarti guru mampu menilai hasil belajar siswa. Selain sebagai pendidik, fasilitator dan motivator bagi siswa guru juga harus bertindak secara profesional. Salah satu mata pelajaran yang disampaikan di sekolah adalah matematika. Matematika memiliki sifat kuantitatif, yakni dapat memberikan jawaban yang lebih rinci yang memungkinkan penyelesaian masalah secara lebih cepat dan cermat. Matematika dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengatasi permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan metode berfikir secara logis. Peranan matematika terhadap perkembangan sains dan teknologi sudah jelas sangat penting karena matematika adalah pondasi dari ilmu pengetahuan yang lain. Hasil Penelitian Team Penelitian The Third Internasional Mathematics and Science Study Repeat (TIMSS-R) tahun 2011 bahwa prestasi belajar siswa SMP Indonesia untuk pelajaran matematika berada pada urutan ke 36 dari 49 negara, survei yang dilakukan empat tahun sekali ini mengukur kemampuan siswa dalam bidang matematika dan sains. Sementara hasil nilai matematika pada ujiian Nasional, pada semua tingkat dan jenjang pendidikan selalu terpaku pada angka yang rendah. Hal ini membuat para guru matematika merasa sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Untuk itu model belajar yang dipilih sebaiknya yang dapat mendorong siswa untuk aktif kreatif dalam proses belajar matematika. Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk meperoleh kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Model pembelajaran AIR adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada tiga aspek yaitu Auditory (mendengar), intellectually (berfikir), Repetition (Pengulangan). Teori yang mendukung antara lain teori Thorndike mengemukakan bahwa Law of Exercise (Hukum Latihan) yaitu semakin sering suatu tingkah laku diulang/ dilatih (digunakan) maka asosiasi tersebut akan semakin kuat. Belajar Auditory yaitu belajar mengutamakan berbicara dan mendengarkan. Belajar Auditory sangat diajarkan oleh bangsa Yunani Kuno, karena filosof mereka Halaman 29 dari 146

Auditory Intellectually Repetition adalah jiwa mau belajar lebih banyak tentang apa saja, maka bicarakanlah tanpa henti (Meier, 2003:95). Menurut Meier (2003:99) bahwa Intellectually menujukan apa yang dilakuakn pembelajaran dalam pemikiran suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Menurut Suherman (2008) Repetition merupakan pengulangan dengan tujuan memperdalam dan memperluas pemahaman siswa yang perlu dilatih melalui pengerjaan soal, pemberian tugas dan kuis. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya efektivitas pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT siswa kelas VII SMP Negeri I Bua. B. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang dilakuan adalah penelitian quasi-experimental design dimana perilaku kelompok eksperimen diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Dalam desain ini terdapat satu kelas, kemudian diberi pretest sebelum diberi perlakuan. (Sugiyono, 2009: 111). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bua yang terdiri atas tiga kelas. Satuan eksperimen dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT, dengan pertimbangan bahwa kelas VIIA merupakan kelas yang mencapai nilai rata-rata KKM kategori sedang dan bersifat homogen. Instrumen tes yang digunakan adalah tes uraian yang berupa pretest dan posttest. Jumlah soal sebanyak 10 butir soal materi pokok segitiga dan segiempat. Peningkatan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengertian perubahan hasil belajar saat sebelum dan sesudah pembelajaran yang ditentukan berdasarkan ratarata skor gain yang dinormalisasi (<g>) yaitu perbandingan dari skor gain aktual dengan skor gain maksimum. Skor gain aktual adalah skor gain yang diperoleh siswa dari selisih skor tes awal dan tes akhir sedangkan skor gain maksimum yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa. Halaman 30 dari 146

Fitriani A Rata-rata gain yang dinormalisasi (<g>) (Hake, 1998) dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut: <g> = diinterpretasikan ke dalam klasifikasi berikut % G % G maks. Nilai ini kemudian Tabel 1. Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi (N-Gain) Nilai (g) Klasifikasi (g) 0,7 Tinggi 0,7 > (g) 0,3 Sedang (g) < 0,3 Rendah C. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil rekapitulasi, secara keseluruhan persentase N-gain skor yang dicapai oleh siswa digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting Kooperatif Tipe NHT Statistik Nilai Statistik Pretest Posttest nilai gain Ukuran Sampel 30 30 Skor Maksimum 75 92 0,68 Skor Minimum 47 68 0,40 Rentang Skor 28 24 0,06 Skor Rata-rata 60,2 81,2 0,53 Standar Deviasi 7,45 5,81 0,02 Variansi 55,48 33,75 0,49 Tabel 3. Klasifikasi gain ternormalisasi pembelajaran matematika siswa dengan penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting kooperatif tipe NHT Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi Frekuensi Persentase (%) g < 0,3 Rendah 0 0 0,3 g<0,7 Sedang 30 100 g 0,7 Tinggi 0 0 Jumlah 30 100 Halaman 31 dari 146

Auditory Intellectually Repetition Table di atas menunjukkan bahwa hasil tes siswa setelah dilakukan penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting kooperatif tipe NHT mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya skor rata-rata skor siswa dari pretest ke posttest, hal ini berarti bahwa pendekatan yang diterapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dan berkurangnya siswa yang memperoleh angka rendah. Meskipun demikian masih perlu ditingkatkan karena belum mencapai skor maksimal. Hal ini disebabkan oleh siswa masih terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan di kelas selama ini yang pada umumnya bersifat teori saja dan siswa pada saat pembelajaran siswa hanya berperan sebagai penerima informasi dari guru, bahkan mengecualikan pelaksanaan praktik dan diskusi di kelas, kalaupun dilaksanakan intensitas pelaksanaannya sangat minim. Aktivitas siswa merupakan keterlibatan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai awal sampai akhir. Data dari lembar observasi dianalisis berdasarkan kriteria keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar, dengan pembelajaran matematika melalui pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT yaitu mulai pertemuan ke-2 sampai pertemuan ke-7 dan diamati oleh tiga orang pengamat. Berikut data hasil lembar observasi yang ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4. Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting Kooperatif Tipe NHT Skor rata-rata tiap indikator di tiap Rata-rata tiap Indikator indikator Pertemuan II III IV V VI VII 1 3,7 3,7 3,7 4 4 4 3,9 2 3 3 3 3,7 3,7 3,7 3,4 3 3,3 3,3 3,7 3,7 3,7 3,7 3,6 4 3,3 3,3 3,7 3,7 3,7 3,7 3,6 5 3,7 3,3 3,7 3,3 3,7 3,7 3,6 6 3 3,3 3 3,3 3,7 3,7 3,3 7 2,3 2,7 2,7 3 3,3 3,3 2,9 8 3 3 3 3,3 3,3 3,3 3,2 Rata-Rata Aktivitas Siswa Secara Keseluruhan 3,4 Kategori Baik Halaman 32 dari 146

Fitriani A Keterangan: Indikator aktivitas siswa yang diamati. 1. Melakukan tanya jawab tentang materi yang lalu dengan menggunakan games bola pintar 2. Membaca keras-keras dari buku panduan mengenai materi hari ini. 3. Mendengarkan/ memahami penjelasan dari guru 4. Menerima LKS 5. Menyelesaikan soal LKS dengan cara berdiskusi, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi untuk memecahkan permasalahan 6. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Menanggapi, melengkapi, menyetujui kesepakatan dan menyimpulkan 8. Mengerjakan tugas/kuis. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika setelah diterapkan pembelajaran matematika melalui pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT diperoleh dari angket respon siswa. Data respon siswa berfungsi untuk mengetahui pendapat siswa dalam pembelajaran matematika setelah diterapkannya pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran matematika sesuai indikator yang ada pada lembar angket respon siswa. Adapun data angket hasil respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.Tabel Kategori Respon Siswa Setelah Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting Kooperatif Tipe NHT No. Pernyataan Rata-rata tiap pernyataan 1 Bagaimana proses pembelajaran dengan matematika dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) 3,56 setting kooperatif tipe NHT 2 Bagaimana pendapat anda dengan games bola pintar. 3,94 3 Bagaimana motivasi belajar anda setelah diajar dengan menggunakan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT 3,41 Halaman 33 dari 146

Auditory Intellectually Repetition No. 4 5 6 7 8 Pernyataan Rata-rata tiap pernyataan Bagaimana suasana kelas pada saat diajar dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR 3,88 (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT Bagaimana pembelajaran dalam kelas anda sebelum diajar dengan pembelajaran matematika melalui 3,03 pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT Bagaimana perasaan anda setelah diajar dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR 3,56 (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT Menurut anda,bagaimana antusias teman teman anda 3,47 dalam mengikuti pelajaran ketika diajar dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT Rata-Rata Respon Siswa Secara Keseluruhan 3,55 Kategori Positif Pencapaian efektivitas pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT ditentukan berdasarkan ketercapaian keefektifan aktivitas siswa, respons siswa terhadap pembelajaran yang positif, serta perbedaan rata-rata selisih pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel berikut: Table 6. Pencapaian Keefektifan Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting Kooperatif Tipe NHT No. Aspek Kategori Pencapaian Keterangan 1. Respons siswa terhadap Hampir seluruh aspek Positif 2. 3. pembelajaran Aktivitas siswa dalam pembelajaran Rata-rata pretest dan posttest direspons sangat baik Tiap aspek menunjukkan keaktifan Rata-rata posttest lebih tinggi daripada rata-rata pretest Aktif Meningkat Halaman 34 dari 146

Fitriani A Berdasarkan kriteria keefektifan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT efektif untuk diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bua. D. Kesimpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan yang ditunjukkan dengan gain yang dinormalisasi pada kelas yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) Setting kooperatif tipe NHT berada pada kategori sedang, aktivitas siswa yang diajar dengan pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif tipe NHT berada pada kriteria batasan aktif, kemudian respon siswa berada pada kategori positif. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan AIR (Auditory Intellectually Repetition) setting kooperatif Tipe NHT pada pokok bahasan bangun segitiga dan segiempat efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bua. Daftar Pustaka Hake, R.R. 1998. Interactive Engagement Methods In Introductory Mechanics Courses. Departement of Physics. Indiana University. Bloomington (online) (http://www.physics.indiana.edu. Diakses 15 Agustus 2015) Meier, David. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara. Muslimin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Refika Aditama. Sanjaya. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Halaman 35 dari 146