BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI JOJOR MARULINA PARHUSIP DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

Bab 3 Metodologi Penelitian

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABRAYAR SIMPATI. Amelia Anggraeni

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

LAMPIRAN A KUISIONER PENDAHULUAN

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Indonesia. (sumber :

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan,minuman,kesehatan maupun produk untuk berkomunikasi. keunggulan kompetitif yang berkesimbungan dalam menghadapi semakin

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN GALLERY INDOSAT (Study Kasus Pengguna Layanan di GalLery Indosat Mojokerto) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi perkembangan teknologi sangat cepat, salah satunya dalam sistem informasi dan komunikasi. Salah satu produk dari perkembangan teknologi tersebut adalah telepon selular atau telepon genggam atau sering disebut handphone. Kodrat dasar manusia sebagai makhluk sosial akan membuat dunia telekomunikasi terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Budaya hidup masyarakat Indonesia yang marginal dan sosial mendorong pertumbuhan pengguna telepon selular sebagai alat komunikasi. Peningkatan frekuensi pengguna telepon selular yang semakin pesat akan berpengaruh terhadap perusahaan atau operator jasa telekomunikasi selular. Munculnya jenis-jenis kartu prabayar, khususnya kartu prabayar GSM (Global System Mobile) yang menawarkan berbagai kelebihan kepada konsumen akan menimbulkan banyak pilihan bagi konsumen dalam membeli. Masalah ini mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dalam perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Untuk menghadapi persaingan ini masing-masing perusahaaan (operator jasa telekomunikasi selular) harus mengetahui dengan baik siapa yang menjadi konsumen dan apa alasan mereka memilih produk tersebut. Dalam situasi persaingan ketat pengembangan produk, jasa dan strategi merupakan suatu keharusan perusahaan. Sebagai langkah awal untuk melakukan pengembangan itu, perusahaan terlebih dahulu melakukan pengamatan untuk mengetahui hal-hal apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen dari produk tersebut. Suara-suara konsumen tersebut akan dihubungkan dengan beberapa respon teknis sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen, dengan demikian target dalam pengembangan produk dan penentuan strateginya akan lebih optimal.

PT Indonesia Satelite Coorporation (Indosat) adalah salah satu operator telekomunikasi di Indonesia dengan salah satu produknya kartu prabayar GSM IM3. Kartu prabayar GSM IM3 telah banyak menyediakan beragam pilihan programprogram yang menarik kepada konsumennya. Namun demikian keluhan atas produk ini masih ada sebagai contoh masalah pengiriman pesan, sehingga sangat penting untuk pengembangan produk dan pelayanannya. Untuk pengembangan performansi kartu prabayar IM3, sebagai langkah awal yang harus dilakukan oleh PT Indosat adalah mengamati apa-apa saja yang diinginkan konsumen dalam menggunakan kartu prabayar dan bagaimana tingkat kepuasan yang sudah didapatkan konsumen dari produknya. Penyusunan konsep produk berdasarkan pengukuran persepsi dan suara konsumen merupakan suatu ide untuk pembentukan atau pengembangan konsep produk dan strategi pemasarannya sehingga dengan demikian produk dapat memenuhi keinginan pelanggan dan mampu bersaing di pasaran. Berdasarkan pertimbangan konsumen dapat diketahui tingkat keunggulan dan kelemahan produk dibandingkan dengan kompetitor yang ada. Untuk tujuan ini PT Indosat dapat menggunakan suatu metode yaitu metode Quality Function Deployment (QFD). Metode Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui suara konsumen dan memastikan suara konsumen tersebut dapat diterjemahkan ke dalam strategi produk. Penggunaan metode ini pada proses perancangan produk akan membantu perusahaan dalam memperoleh keunggulan kompetitif proses penciptaan karakteristik dan atribut kualitas yang mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. QFD juga mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta menjamin bahwa informasi tersebut dapat diterapkan sebagai pilihan strategi (Rosnani Ginting, 2010). Melalui metode ini PT Indosat dapat mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap kartu prabayar IM3 sehingga yang menjadi kelebihan dapat dikembangkan dan kelemahan dapat diperbaiki. Respon atau suara konsumen akan dihubungkan dengan respon teknis perusahaan sehingga menjadi atribut yang akhirnya disusun menjadi suatu strategi persaingan. Dengan menggunakan metode QFD perusahaan dapat mengetahui apa kebutuhan konsumen yang paling kritis dan respon teknis apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhinya, sehingga memberikan kepuasan bagi konsumen.

Selain usaha pengembangan kualitas dan performansi, perusahaan membutuhkan suatu strategi agar bisa bertahan dan memenangkan persaingan. Penentuan strategi dapat dilakukan dengan pendekatan teori permainan. Teori permainan menstrukturkan dan menganalisa masalah pemilihan strategi. Melalui pendekatan ini dapat dilakukan pemilihan strategi persaingan optimal yang akan digunakan kartu prabayar IM3 menghadapi kompetitornya. Dengan mentransformasikan strategi persaingan dalam bentuk data kuantitatif, masing-masing operator kartu prabayar dapat melakukan pemilihan strategi optimal yang akhirnya akan diterapkan. 1.2 Perumusan Masalah Akhir-akhir ini persaingan antara operator telekomunikasi semakin ketat dalam menarik konsumen untuk menggunakan produknya. Masing-masing operator berpacu untuk memberikan keunggulan-keunggulan produknya. Meski demikian pelanggan dan calon pelangganlah yang memutuskan produk mana yang akan digunakannya. Oleh karena itu langkah awal yang harus dilakukan operator telekomunikasi dalam pengembangan produk dan pelayanannya adalah mengetahui atribut-atribut yang dipentingkan konsumen dalam menggunakan kartu prabayar. Berdasarkan keinginan atau kebutuhan konsumen dan persepsi serta preferensi konsumen dalam menggunakan kartu prabayar maka perusahaan atau operator telekomunikasi dapat melakukan pengembangan produk dan menentukan strategi optimal yang akan digunakan dalam menghadapi pesaingnya. Jadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana performansi kartu prabayar IM3 dan menentukan strategi bersaing yang optimal dalam menghadapi pesaingnya dengan menggunakan metode Quality Function Deployment dan teori permainan.

1.3 Tinjauan Pustaka Eko Poerwanto dan Yasrin Zabidi (2009) dari buku (David Inwood (1995)) menyatakan bahwa Quality Function Deployment (QFD), teknik ini digunakan pertama kali di perusahaan Mitsubishi Kobe Shipyard di Jepang. Teknik ini tumbuh dari teknik manajemen mutu terpadu. Istilah QFD timbul dari gagasan bahwa mutu berarti menghasilkan kepuasan pelanggan dan tugas pengembangan mutu adalah menciptakan (menyebarkan) fungsi produk untuk menciptakan mutu. QFD didefenisikan oleh Uselac sebagai : Suatu praktek untuk mendesain proses-proses dalam suatu perusahaan untuk memberikan tanggapan kepada kebutuhan para konsumennya. Ir. Rosnani Ginting, MT (2010) dalam bukunya yang berjudul Perancangan Produk menyatakan bahwa penentuan karakteristik bertujuan untuk mengetahui selera konsumen terhadap produk. Melalui metode Quality Function Deployment dapat menterjemahkan selera konsumen ke dalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknis. Eko Poerwanto dan Yasrin Zabidi (2009) dari buku (David dan Stanley (1997)), teknik penyajian QFD adalah berupa matriks yang disebut dengan matriks korelasi atau rumah mutu (house of quality). Keuntungan/manfaat utama yang diberikan oleh teknik QFD adalah: 1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. 2. Dengan berfokus pada efisien waktu, hal tersebut akan mengurangi lamanya waktu yang diperlukan untuk daur rancangan secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru. Perkiraan-perkiraan terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai setengah dibandingkan dengan saat sebelum menggunakan QFD. 3. Mendorong terselenggaranya tim kerja. 4. Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan rancangan.

Ir. Rosnani Ginting, MT (2010) dalam bukunya berjudul Perancangan Produk menyatakan bahwa analogi yang sering digunakan untuk menggambarkan struktur QFD adalah suatu matriks yang berbentuk rumah mutu atau House of Quality. Lou Cohen (1995), langkah-langkah QFD dalam menggunakan matriks House of Quality adalah: 1. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut-atibut produk. 2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut. 3. Mengevaluasi atribut-atribut dari pesaing. 4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik. 5. Mengidentifikasikan hubungan antara karakteristik teknik dan atribut produk. 6. Mengidentifikasikan interaksi yang relevan di antara karakteristik teknik. 7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknik. P.Siagian (1987), teori permainan dikenal orang kembali setelah munculnya karya bersama yang gemilang dari Jhon von Neumann dan V. Morgenstern pada tahun 1944 dengan judul Theory of games and economic behavior. Teori ini bertitik-tolak dari keadaan dimana seorang pengambil keputusan harus berhadapan dengan orang lain dengan kepentingan yang bertentangan. Fien Zulkarijah (2004) dalam bukunya Operational Research mendefinisikan bahwa teori permainan (game Theory) merupakan teori yang menggunakan pendekatan matematis dalam merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untk menganalisa proses pengambilan keputusan yaitu strategi optimum dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. Kartono (1994) dalam bukunya Teori Permainan menyatakan bahwa strategi optimum adalah strategi yang menjadikan seorang pemain (pihak) berada dalam posisi pilihan terbaik, tanpa memperhatikan langkah-langkah pesaingnya. Pengertian posisi pilihan terbaik ini bahwa setiap penyimpangan dari strategi ini akan mengakibatkan turunnya pembayaran (payy off). Nuril Hidayati (2009) menyatakan unsur-unsur dasar dalam pemecahan setiap kasus dengan teori permainan ditunjukkan dengan mengawali pembentukan sebuah matriks pembayaran (pay off).

Tabel 1.1 Matriks Pembayaran (pay off) PI PII Y 1 Y 2 Y n X 1 a 11 a 21 a 1n X 2 a 21 a 22 a 2n X m a m1 a m2 a mn 1. Angka-angka dalam matriks pay off (matriks permainan) menunjukkan hasilhasil atau pay off dari strategi-strategi permainan yang berbeda-beda, dimana hasil-hasil merupakan ukuran efektivitas. Bilangan positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris dan kerugian bagi pemain kolom. 2. X i dan Y i merupakan alternatif strategi-strategi yang dimiliki oleh masingmasing pemain I dan pemain II. 3. Nilai permainan adalah hasil yang diperkirakan per permainan atau rata-rata pay off sepanjang permainan. Suatu permainan dikatakan adil (fair) apabila nilaninya sama dengan nol. Tujuan dari model permainan adalah mengidentifikasi strategi mana yang optimal untuk setiap permainan. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendapatkan atribut-atribut yang dipentingkan oleh konsumen dalam memilih kartu prabayar (operator telekomunikasi selular). 2. Menentukan strategi bersaing optimal kartu prabayar IM3 terhadap kompetitornya.

1.5 Kontribusi Penelitian 1. Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang metode Quality Function Deployment (QFD) dan teori permainan. 2. Mendapatkan atribut-atribut yang dipentingkan konsumen dalam memilih kartu prabayar (operator telekomunikasi selular). 3. Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi persaingan yang optimal. 1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN Batasan masalah: 1. Produk kartu parabayar selular yang diamati adalah IM3 produk PT Indosat, Simpati produk PT Telkomsel, dan XL produk PT Exelcomindo. 2. Responden yang diamati adalah mahasiswa pengguna telepon selular dengan kartu prabayar GSM yang mengetahui dan menggunakan kartu prabayar selular yang diteliti, dengan usia 19-22 tahun (berdasarkan pernyataan Perusahaan Riset Niellsen potensi terbesar pelanggan telepon selular adalah pada usia remaja atau pelajar, mahasiswa (www.widiponsel.com)). 3. Strategi persaingan didasarkan atas atribut-atribut kartu prabayar selular selama proses penelitian dilakukan. 4. Pendekatan teori permainan untuk pencarian strategi bersaing optimal. Asumsi masalah: 1. Masing-masing pemain (kartu prabayar selular) dianggap saling mengetahui strategi yang diterapkan pihak pesaingnya/kompetitor. 2. Kondisi persaingan diasumsikan dalam keadaan sehat dan wajar. 3. Responden dianggap mengerti dan memahami tentang pemilihan kartu prabayar selular dan mengerti terhadap semua atribut yang digunakan.

1.7 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap identifikasi pendahuluan meliputi : a. Perumusan masalah dan tujuan penelitian. b. Pengamatan lapangan, untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap produk kartu prabayar, dan untuk mengetahui pertimbangan pengguna kartu prabayar dalam memilih dan menggunakan kartu prabayar tersebut berdasarkan atribut-atributnya. c. Studi literatur dan referensi yaitu mempelajari buku-buku dan makalah, jurnal dari pustaka dan bahan-bahan dari internet yang berhubungan dengan metode Quality Function Deployment, pembobotan entropy dan teori permainan. d. Identifikasi sampel awal dan atribut penelitian, untuk menentukan sampel minimum dengan menggunakan rumus Cochran e. Penentuan metode dan teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara dan penyebaran kuisioner. 2. Tahap Pengumpulan data meliputi: a. Melakukan wawancara kepada mahasiswa USU sebagai objek penelitian untuk mendapatkan atribut penelitian dan wawancara kepada pihak manajemen perusahaan yaitu PT Indosat Tbk Medan untuk mendapatkan respon teknis perusahaan dan spesifikasi kartu prabayar IM3. b. Penyusunan kuisioner yang terdiri dari 2 bentuk kuisioner yaitu kuisioner pendahuluan dan formal dan disebarkan kepada responden yaitu mahasiswa USU yang menggunakan telepon selular dengan kartu prabayar yang diteliti dan kuisioner formal kepada manajemen perusahaan sebagai data inputan untuk pembobotan entopy. 3. Pengolahan data a. Uji validitas dan Reliabilitas data hasil penyebaran kuisioner pendahuluan dan formal dengan menggunakan SPSS 17.0

b. Pengolahan data dengan metode Quality Function Deployment meliputi penyusunan voice of customer, pembuatan planning matrix, penetapan respon teknis, penentuan relationship matrix dan technical correlation serta pembuatan technical matrix yang secara keseluruhan disajikan dalam bentuk house of quality c. Pengolahan data dengan menggunakan teori permainan yang dimulai dengan pembentukan pay off matrix dari hasil pembobotan entropy. 4. Tahap analisa dan kesimpulan. Pada tahap ini, hasil pengolahan data yang diperoleh akan di analisa dan diinterpretasikan. Analisa yang dibahas meliputi analisa dari matriks House of Quality dan analisa dari hasil pengolahan teori permainan. Setelah analisa data dilanjutkan dengan menentukan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian.