II. TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

ANALISIS KUNJUNGAN KEDATANGAN TAMU MANCANEGARA KE INDONESIA (STUDI KASUS : BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO- HATTA DAN NGURAH RAI)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat kegiatan perusahaan untuk mencari dana yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI RAMALAN. Kelompok Riki oktavianus. 2. hafiz muliyanto. 3. rizky mardinoto

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sebuah hasil yang optimal, sementara terdapat selang

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

BAB II LANDASAN TEORI

Febriyanto, S.E., M.M.

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

Universitas Gunadarma PERAMALAN

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan keadaan pada suatu waktu merupakan hal penting. Hal itu

II. TINJAUAN PUSTAKA

penumpang dalam jumlah besar (masal), memiliki kenyamanan keselamatan perjalanan yang lebih baik dan lebih sedikit halangannya dibandingkan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU YANG MENDAFTAR MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOTHING

Analisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Membuat keputusan yang baik

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Prawirosentono (2007) Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain produk, dan sistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan perusahaan didirikan adalah mencari keuntungan sesuai dengan yang direncanakan. Upaya mencapai tujuan tersebut, antara lain diperlukan kegiatan yang menunjang operasi perusahaan. Kelancaran operasi perusahaan dapat berlangsung dengan baik, bila dalam proses penyusunannya didasarkan kepada berbagai faktor kualitatif dan kuantitatif. Inti dari manajemen operasi adalah menunjang perusahaan memperoleh keuntungan yang langgeng dalam jangka panjang dan peranan manjemen operasi bagi pemerintah adalah upaya menciptakan pelayanan publik secara memuaskan dengan basis optimasi. Dalam manajemen operasi erat kaitannya dengan dengan proses perencanaan. Proses perencanaan dalam manajemen operasi meliputi penggunaan teknik perencanaan, yang salah satu tekniknya forecasting (peramalan). 2.2 Peramalan Menurut Supranto (2000), ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau prakiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Data ramalan seyogianya dipergunakan sebagai ancar-ancar, bukan merupakan suatu angka/bilangan yang harus dipergunakan begitu saja. Ramalan dapat bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan. Ramalan kuantitatif dibagi menjadi dua (2), yaitu, ramalan tunggal (point forecast) dan ramalan selang (interval forecast) Ramalan tunggal terdiri dari satu nilai sedangkan ramalan selang adalah ramalan berupa suatu selang yang dibatasi oleh nilai batas bawah (ramalan rendah) dan batas atas (ramalan tinggi). Ramalan ada jangka panjang (long term forecast) meliputi kurang lebih 25 tahun mendatang, jangka menengah (medium term forecast) untuk kurang lebih lima (5) tahun mendatang.

8 Komitmen peramalan tumbuh karena beberapa faktor, yaitu : 1. Meningkatnya kompleksitas organisasi dan lingkungannya 2. Meningkatnya ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan telah meningkat pula maka lebih banyak keputusan yang memerlukan telaah peramalan khusus dana analitis lengkap 3. Lingkungan dari kebanyakan organisasi mempelajari hubungan baru secara lebih cepat. 4. Pengambilan keputusan telah semakin sistematis mencakup pembenaran tindakan individu secara eksplisit. 5. Pengembangan model peramalan dan pengetahuan yang menyangkut aplikasinya telah lebih memungkinkan adanya penerapan secara langsung. Beberapa sifat hasil peramalan : 1. Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramalan hanya mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut. 2. Peramalan seharusnya memberi informasi tentang berapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi. 3. Peramalan akan lebih akurat, jika dilakukan terhadap family atau group. 4. Peramalan akan memberikan hasil yang lebih baik, jika periode waktunya singkat, karena faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan. Karakteristik hasil peramalan yang baik, antara lain : 1. Akurasi : suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasaan kekonsistenan peramalan tersebut. 2. Biaya : biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu metode peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode dan metode peramalan yang dipakai. 3. Kemudahan : penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

9 2.2.1 Klasifikasi Model Peramalan Berdasarkan sifatnya teknik peramalan dibagi dalam dua kategori utama, (Makridakis,1999) yaitu: a. Metode Peramalan Kualitatif Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan ditentukan berdasarkan pemikiran intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan metode normatif. b. Metode Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramaln dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terjadi tiga (3) kondisi, yaitu : 1) Adanya informasi tentang masa lalu. 2) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data. 3) Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. Kondisi terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan (asumption of continuity), Asumsi merupakan modal yang mendasari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut. Metode kuantitatif dapat dibagi dalam dua (2) kelompok, yaitu : a. Metode metode peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu : 1). Metode Pemulusan Eksponensial dan Rataan Bergerak.

10 2). Metode Proyeksi Trend dengan Regresi. 3). Metode Box Jenkins b. Metode metode kausal, yaitu : 1). Metode Regresi dan Korelasi, digunakan untuk memperoleh ramalan yang terbaik. Semakin baik regresinya maka akan semakin baik pula tafsiran yang diperoleh, maka hubungan antara korelasi dan regresi sangat erat dalam peramalan. 2). Metode Ekonometri, digunakan untuk memperoleh nilai-nilai variable bebas sehingga peubah bebas tersebut tidak perlu ditafsir lagi 2.2.2 Pemilihan Model Peramalan Terbaik Penggunaaan peramalan dalam pengambilan keputusan oleh setiap pimpinan, baik pimpinan perusahaan maupun organisasi merupakan hal sangat penting. Dengan demikian seorang peneliti atau analis sering menggunakan peramalan dalam penelitiannya, dengan teknik dan metode peramalan yang tepat. Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan yang tepat perlu diketahui beberapa ciri-ciri penting yang sangat berppengaruh terhadap analisa dan pengambilan keputusan dalam mempersiapkan peramalan (Assauri, 1999). Ciri utama yang perlu diperhatikan : a) Horison waktu. Periode waktu selama suatu keputusan atau analisa akan mempunyai pengaruh dan untuk ini manajer atau analis harus merencanakan dan pengaruh- pengaruh pemilihan teknik dan metode peramalan yang tepat. b) Tingkat Perincian. Tugas-tugas dalam pengambilan keputusan dan analisa umumnya dibagi-bagi (mempermudah penanganannya menurut tingkat perincian yang dibutuhkan). Dalam pemilihan teknik atau metode peramalan untuk suatu keadaan tersebut haruslah hati-hati, karena harus disesuaikan dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dari peramalan tersebut untuk digunakan bagi pengambilan keputusan dan analisa. c) Jumlah Produk. Dalam keadaan dimana keputusan atau analisa yang dibuat mengenai berbagi produk perusahaan, maka hendaklah ada usaha pengembangan secara efektif atas aturan-aturan pengambilan keputusan

11 yang dapat diaplikasikan secara mekanis untuk masing-masing produk. Dalam keadaan ini hanya ada satu produk yang diramalkan, maka aturanaturan yang digunakan dalam persiapan ramalan dapat lebih rinci dan lebih rumit dari keadaan di mana terdapat banyak ramalan yang harus dibuat. d) Pengawasan versus Perencanaan. Dalam metode peramalan yang dibutuhkan untuk pengawasan adalah metode peramalan yang mampu memperkirakan dan mengetahui sedini mungkin perubahan-perubahan yang terdapat dalam pola dasar. Sedangkan dalam bidang perencanaan umumnya dianggap bahwa pola yang ada akan berkelanjutan pada masa depan dan karena itu dasar-dasar utama yang penting adalah mengidentifikasi pola-pola tersebut, serta mengeksplorasikannya untuk masa mendatang. e) Stabilitas. Dalam keadaan stabil, metode peramalan dapat diterima dan diperiksa secara periodik untuk menentukan apakah hal tersebut masih berlaku. Sedangkan dalam keadaan yang tidak pasti, metode peramalan yang dibutuhkan adalah metode yang dapat sesuai dengan hasil-hasil yang terbaru secara terus-menerus dan informasi-informasi terakhir. f) Prosedur Perencanaan yang ada. Suatu metode peramalan umumnya memasukkan proses perubahan-perubahan rencana perusahaan dan prosedur-prosedur pengambilan keputusan. Setiap prosedur-prosedur pengambilan keputusan membutuhkan metode peramalan yang berbeda dengan memilih metode yang berlaku pada saat dimulainya. Faktor-faktor yang berperan dalam penggunaan metode peramalan adalah: a. Horison Waktu. Ada dua (2) aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan, pertama cakupan waktu di masa mendatang. aspek kedua adalah jumlah periode yang dibutuhkan untuk ramalan. Beberapa teknik dan metode hanya dapat sesuai untuk peramalan 1, atau 2 periode ke depan, sedangkan teknik dan metode yang lain dapat digunakan untuk peramalan periode di masa depan. b. Pola dari Data. Dasar utama dari peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola data yang didapati di dalam data yang diramalkan akan

12 berkelanjutan, maka perbedaan kemampuan metode peramalan dalam mengidentifikai pola-pola data, memerlukan usaha penyesuaian antara pola data yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan teknik dan metode peramalan yang digunakan. c. Jenis dari Model. Banyak metode peramalan telah menganggap adanya beberapa model dari keadaan yang diramalkan. Model-model ini merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola yang mungkin secara sistematik dapat dijelaskan dengan analisis regresi atau korelasi. Model yang lain adalah model sebab-akibat atau casual model yang menggambarkan bahwa ramalan yang dilakukan sangat tergantung pada terjadinya sejumlah peristiwa yang lain atau sifatnya merupakan campuran dari model-model yang telah disebutkan di atas. Model-model tersebut sangat penting diperhatikan, karena model-model tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan. d. Biaya. Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu proses ramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode-metode lainnya. e. Ketepatan Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. Untuk beberapa pengambilan keputusan diharapkan variasi, atau atas ramalan yang dilakukan antara 10%-15% bagi maksud-maksud yang diharapkan, sedangkan hal atau kasus lain mungkin menganggap bahwa adanya variasi, atau penyimpangan atas ramalan 5 % adalah cukup berbahaya. 2.3 Pariwisata Pengertian istilah pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan mencapai kepuasan, mengetahui sesuatu memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain

13 Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun, kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial budaya alam, dan ilmu. 2.4 Wisatawan Dalam Instruksi Presiden (INPRES) No. 9/1969 dinyatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungan itu. Menurut konferensi PBB tentang perjalanan dan pariwisata internasional di Roma pada tahun 1963 turis adalah mereka yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam dengan tujuan a) leisure (recreation, holiday, health, study, religion, and sport) ; b) bussiness family, mission,and meeting. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. 2.5 Penelitian Terdahulu Rosyidah (2005) melakukan penelitian mengenai pemodelan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dalam peramalan penumpang kereta api pada daerah operasi IX Jember. Penelitian dilakukan terhadap kecenderungan peningkatan penjualan tiket terutama di musim menjelang lebaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi model ARIMA pada data penumpang kereta api dari bulan Januari 1997 sampai dengan bulan Februari 2005. Dari model yang diperoleh dapat dibuat peramalan penumpang kereta api pada daerah operasi IX Jember untuk beberapa waktu ke depan. Metode time series yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ARIMA Kurniawati (2009) melakukan penelitian mengenai peramalan penjualan candy dan cookies sebagai acuan dalam perencanaan kuantitas produk pada usaha kecil menengah (UKM) Warung Coklat di Bogor. Penelitian dilakukan degan mengunakan dua (2) komoditi di dalam UKM

14 Warung Coklat itu sendiri, yaitu cokelat candy dan coklat cookies. Data penjualan yang digunakan adalah data penjualan dari masing-masing tipe produk yang terpilih, khususnya data penjualan harian. Metode time series yang digunakan adalah metode trend, metode dekomposisi, metode rataaan, metode pemulusan eksponensial, dan metode winters. Metode yang memiliki nilai MSE (Mean Square Error) terkecil yang akan dipilih menjadi metode untuk meramalkan setiap produk. Ramadhan (2011) melakukan penelitian mengenai analisis peramalan ekspor, konsumsi domestik, dan produksi Crude Palm Oil (CPO). Penelitian dilakukan dengan mencari masing-masing model ARIMA terbaik yang dapat digunakan untuk meramalkan ekspor, konsumsi domestik dan produksi CPO. Data yang digumakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, metode ARIMA yang terbaik ditemukan dengan cara mencari model yang paling banyak memenuhi kriteria.