BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bapak Joewono merupakan wajib pajak orang pribadi yang harus memenuhi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto di bawah. 4,8 M. Bapak Joewono adalah seorang usahawan dalam bidang perdagangan berupa butique yang memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi terkait penghitungan, pemotongan, pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan. 4.1 Pelaksanaan Kewajiban Pajak Penghasilan Bapak Joewono Pada tahun 2013 Bapak Joewono menghitung SPT Normal PPh kurang bayar dengan jumlah 117.400,00 dan jumlah bruto sebesar 165.117.000,00 menggunakan perhitungan PPh Pasal 25 untuk masa Januari hingga masa Juni tahun 2013, sedangkan masa Juli hingga masa Desember tahun 2013 menggunakan perhitungan sesuai PP 46/2013. Berikut merupakan perbandingan SPT Normal dengan SPT Pembetulan untuk menentukan peredaran bruto tahun 2013 : Tabel 4.1 Peredaran Bruto dan PPh dibayar Bapak Joewono Selama Tahun 2013 Pada SPT Normal No Bulan Peredaran Bruto PPh Terutang *) *) JUMLAH Januari- [(25% x 1 Juni 122.792.000 122.792.000)- 21
28.350.000]x 5% = 117.400 2 Juli - - 3 Agustus - - 10.255.000 x 1%= 4 September 10.255.000 102.550 11.020.000 x 1%= 5 Oktober 11.020.000 110.200 13.500.000 x 1%= 6 November 13.500.000 135.000 11.550.000 x 1%= 7 Desember 11.550.000 115.500 Jumlah 165.117.000 - Sumber : SPT Normal 1770 S Bapak Joewono,2014 Keterangan: Norma penghasilan neto 25% PTKP. 28.350.000,00 Tarif PPh Januari-Juni 2013 5% x penghasilan kena pajak Tarif PPh Final Juli-Desember 2013 1% x peredaran bruto Dari data olahan Bapak Joewono diatas bahwa untuk SPT Normal masih menggunakan perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi masa Januari hingga masa Juni 2013 dengan menggunakan KLU hasi lindustri pengolahan seperti pakaian jadi dalam jumlah besar sebesar 22
25%. Dan untuk masa Juli hingga masa Desember 2013 sudah menggunakan PP Nomor 46 tahun 2013 yang sudah berlaku. Tahun 2014 Bapak Joewono menyetorkan dan melapor PPh dengan SPT Normal tahun 2013 dengan jumlah pembayaran PPh terutang 117.400,00. 4.2 Pembetulan SPT Masa Tahun 2015 Bapak Joewono melakukan pembetulan SPT Tahun 2013 karena menyadari adanya kesalahan tentang data peredaran bruto dan penggunaan norma menjadi 30% untuk masa Januari-Juni meruntuk pada KLU yang seharusnya yaitu kelompok tekstil, pakaian jadi dan barang-barang dari benang dalam jumlah eceran. Untuk mengetahui data peredaran bruto Bapak Joewono tahun 2013 pada SPT Pembetulan maka penulis akan menjelaskan melalui data sebagai berikut : Tabel 4.2 Peredaran Bruto Bapak Joewono Selama Tahun 2013 Pada SPT Pembetulan No Bulan Januari- Peredaran Bruto PPhterutang *) *) JUMLAH [(30% x 254.229.500)- 28.350.000]x 5%= 1 Juni 254.229.500 2.187.700 44.295.083 x 2 Juli 44.295.083 1%= 23
442.951 45.000.000 x 1%= 3 Agustus 45.000.000 450.000 43.020.000 x 1%= 4 September 43.020.000 430.200 47.265.000 x 1%= 5 Oktober 47.265.000 472.650 43.000.000 x 1%= 6 November 43.000.000 430.000 43.190.400 x 1%= 7 Desember 43.190.400 431.904 Jumlah 520.000.000 - Sumber : SPT Pembetulan 1770 S Bapak Joewono, 2015 Keterangan : Norma penghasilan neto 30% PTKP. 28.350.000,00 Tarif PPh Januari-Juni 2013 5% x penghasilan kena pajak Tarif PPh final Juli-Desember 2013 1% x peredaran bruto 24
Dengan demikian perbandingan Pajak Penghasilan Bapak Joewono Untuk SPT Normal dengan SPT Pembetulan tahun 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 PPh Bapak Joewono Tahun 2013 Masa Pajak Tahun 2013 Januari-Juni Omzet pada SPT Normal 122.792.000 Omzet pada SPT Pembetulan 254.229.500 Juli - 44.295.083 Agustus - 45.000.000 September 43.020.000 10.255.000 PPh dibayar [(25% x 122.792.000)- 28.350.000]x 5% = 117.400-10.225.000 x 102.550 - Seharusnya dibayar [(30% x 254.229.500)- 28.350.000]x 5%= 2.187.700 Sesungguhnya dibayar Selisih Keterangan [(30% x 254.229.500)- 28.350.000]x 5%= 2.187.700 - - 442.951 442.951 - - 450.000 450.000 - - (43.020.000-43.020.000 x 102.550 Terjadi selisih 10.255.000)x karena PPh yang 430.200 sesungguhnya 327.650 dibayarkan belum dikurangkan dengan PPh yang sudah dibayarkan. Oktober 47.265.000 11.020.000 x (47.265.000-47.265.000 x 110.200 Terjadi selisih 25
November Desember 11.020.000 110.200 13.500.000 11.550.000 43.000.000 13.500.000 x 135.000 43.190.400 11.550.000 x 115.500 11.020.000)x 1%= 362.450 (43.000.000-13.500.000)x 1%= 295.000 (43.190.400-11.550.000)x 1%= 316.404 Sumber: Data diolah, 2016 472.650 43.000.000 x 430.000 43.190.400 x 431.904 karena PPh yang sesungguhnya dibayarkan belum dikurangkan dengan PPh yang sudah dibayarkan. 135.000 Terjadi selisih karena PPh yang sesungguhnya dibayarkan belum dikurangkan dengan PPh yang sudah dibayarkan. 115.500 Terjadi selisih karena PPh yang sesungguhnya dibayarkan belum dikurangkan dengan PPh yang sudah dibayarkan. 26
Setelah melakukan SPT Pembetulan Bapak Joewono melakukan pembayaran SPT masa Januari hingga masa Desember dan dibayarkan pada tahun 2015. Seperti pada tabel 4.3 telah dijelaskan bagaimana pajak penghasilan seharusnya dibayarkan dan sesungguhnya dibayarkan. Setelah adanya peraturan baru mengenai PP 46 untuk PPh Terutang dengan perhitungan omzet pada SPT Pembetulan dikurangi dengan SPT Normal dikalikan tarif 1%. Bapak Joewono lalai untuk memperhitungkan PPh terutang masa September hingga masa Desember tahun 2013 yang sudah dibayar. Bapak Joewono tidak mengurangkan omzet pada SPT Pembetulan dengan omzet pada SPT Normal, melainkan langsung dikalikan dengan 1%. Pada masa September hingga masa Desember 2013 terjadi kesalahan pembayaran dan terjadi kelebihan pembayaran. Sehingga bapak Joewono mengajukan pemindahbukuan kelebihan bayar tersebut ke masa Desember 2015. Pemindahbukuan pada masa Desember dengan data sebagai berikut: Tabel 4.4 Pemindahbukuan ke Bulan Desember 2015 Masa Selisih lebih yang dipindahbukukan September 2013 102.550 Oktober 2013 110.200 November 2013 135.000 Desember 2013 115.550 Total pemindahbukuan 463.300 Sumber: Data diolah, 2016 Bapak Joewono telah membayarkan PPh terutang untuk masa September hingga masa Desember tahun 2013 dan terjadi kelebihan pembayaran sehingga bapak Joewono melakukan pemindahbukuan ke bulan Desember tahun 2015 dengan total pemindahbukuan ke masa Desember sejumlah. 463.300,00. PPh terutang masa Desember 2015 itu sendiri sebesar. 650.200,00. Dan sejumlah. 463.300,00 dikompensasikan ke bulan Desember 2015 setelah dilakukan pemindahbukuan. Maka kurang bayar Pajak Penghasilan untuk masa Desember 2015 sebesar. 186.900,00. 27
4.3 Dampak bila tidak melakukan pembetulan Wajib pajak dengan kemauan sendiri membetulkan surat pemberitahuan tahunan maupun surat pemberitahuan masa yang dapat mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, maka dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan. Di hitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh. Tahun 2013 di karenakan adanya Reinventing Policy, bagi wajib pajak harus harus melaporkan dan melakukan pembetulan agar tidak dikenai denda. SPT Normal tahun 2013 bapak Joewono tersebut menyatakan kurang bayar. 117.400,00. Bapak Joewono menyadari bahwa terdapat penghasilan yang belum dilaporkannya kemudian bapak Joewono menyusun ulang SPT Tahunannya. SPT Tahunan yang seharusnya bapak Joewono dengan PPh kurang bayar sejumlah. 2.187.700,00. Bapak Joewono masih harus membayar kekurangannya sebesar. 2.070.300,00. Besarnya sanksi bunga adalah 2% x 25 bulan x. 2.070.300,00 atau sama dengan. 1.035.150,00 jangka waktu perhitungan bunga dimulai sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran. Dikarenakan adanya Reinventing Policy maka tidak membayarkan denda. Dan denda tersebut dihapuskan sesuai dengan peraturan terbaru menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015. 28