Hubungan Industrial. Pemogokan dan Penutupan Perusahaan serta Tindakan Pengusaha dan Pekerja dalam Upaya Pencegahannya. Rizky Dwi Pradana, M.

dokumen-dokumen yang mirip
MOGOK KERJA DAN LOCK-OUT

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

* Sebagai suatu hak dasar, ada ketentuanketentuan yang harus ditaati dalam melakukan mogok kerja. (Pasal 139 dan Pasal 140 UUK)

Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

MSDM Materi 13 Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

PERATURAN - PERATURAN PENTING DALAM UU KETENAGAKERJAAN NO 13 TAHUN 2003

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

FAQ HAK BURUH MELAKUKAN AKSI DEMONSTRASI 1

FAQ HAK PEKERJA MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA 1

DEFINISI DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

Peran Serikat Pekerja Dalam Dinamika

MOGOK KERJA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN HAK BURUH

HUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

Hubungan Industrial. Proses Penentuan Upah, Dewan Pengupahan dan Kebutuhan Hidup Layak. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

IMPLEMENTASI PRAKTEK PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJADI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kajian Teoritik Hukum dan HAM tentang Surat Edaran Kabaharkam Nomor B/194/I/2013/Baharkam, yang Melarang Satpam Berserikat

III. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pancasila. Dasar Hukum Aturan lama. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PEDOMAN TINDAKAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN DALAM PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Hubungan Industrial. Perjanjian Kerja; Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan bagian dari pengamalan Pancasila dan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4); Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Lembaran Negara Repub

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

Penjelasan Mengenai Sistem Ketenagakerjaan di Indonesia

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA HARI BURUH NASIONAL 0leh: Yusmedi Yusuf

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan jasa dari para pekerja dan pekerja mengharapkan upah dari

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

MAKALAH HUKUM KETENAGAKERJAAN KETIDAKSUAIAN PENGUPAHAN KERJA LEMBUR

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 238 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM DAN UPAH SEKTORAL PROVINSI PAPUA

KEPMEN 226/MEN//VII/2003 Tentang TATA CARA PERIZINAN PENYELENGGARAAN PROGRAM

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 560/382/TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2017

2 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Ta

Setiap karyawan dapat membentuk atau bergabung dalam suatu kelompok. Mereka mendapat manfaat atau keun-tungan dengan menjadi anggota suatu kelompok.

Serikat Pekerja/Serikat Buruh

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KESEIMBANGAN HAK DAN KEWAJIBAN PEKERJA DAN PENGUSAHA DALAM MOGOK KERJA *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, manusia selalu

PEMOGOKAN DAN PENUTUPAN PERUSAHAAN. Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hubungan Industrial Dosen Pembimbing :Drs. Heru Susilo, M.A.

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Pengupahan BAB Peraturan tentang Upah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA / SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

tertanggal 01 Juli 2015 (Jangka Waktu 01 Juli 2015 s/d 30 Juni 2016) dimana upah tetap (Upah Kerja Bulanan) sebesar Rp

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENGUASA PERANG TERTINGGI,

BAB III KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA. A. Perumusan Kebijakan Upah Buruh di Indonesia

PIMPINAN UNIT KERJA SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA ( PUK SP KEP SPSI )

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

JAMINAN HUKUM MOGOK KERJA DI INDONESIA. Key Word: Mogok, Kriteria Mogok Sah dan Tidak Sah, Ketenagakerjaan.

Undang-undang No 13 tahun 2003 POKOK-POKOK KETENTUAN NORMATIF HUBUNGAN INDUSTRIAL KETENAGAKERJAAN DAN SERIKAT PEKERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

BAB III UPAYA HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK SEBELUM MASA KONTRAK BERAKHIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Pengertian Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

KOMPETENSI dan INDIKATOR

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) JENIS-JENIS PHK

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2017

KONSEP KETENAGAKERJAAN dan KONSEP HUBUNGAN INDUSTRIAL. Rizky Dwi Pradana, M.Si

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Modul ke: Hubungan Industrial Pemogokan dan Penutupan Perusahaan serta Tindakan Pengusaha dan Pekerja dalam Upaya Pencegahannya. Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si

Sub Bahasan 1. Pemogokan dan Penutupan Perusahaan 2. Tindakan Pengusaha dan Pekerja dalam Upaya Pencegahannya.

A. Pemogokan dan Penutupan Perusahaan Setidaknya ada 3 (tiga) peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai hak mogok pekerja yaitu : a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( UUK ); b. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 368.Kp.02.03.2002 Tahun 2002TentangProsedur Mogok Kerja Dan Penutupan Perusahaan (Lock Out) ( SE Menakertrans 368 ); c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep. 232/men/2003 Tentang Akibat Hukum Mogok Kerja Yang Tidak Sah ( Kepmen 232 ).

Mogok kerja atau pemogokan adalah peristiwa dimana sejumlah besar karyawan perusahaan berhenti bekerja sebagai bentuk protes. Jika tidak tercapai persetujuan antara mereka dengan majikan mereka, maka mogok kerja dapat terus berlangsung hingga tuntutan para karyawan terpenuhi atau setidaknya tercapai sebuah kesepakatan.

Sementara, UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dalam Pasal 1 Ayat 23 menjelaskan bahwa Mogok kerja adalah tindakan pekerja/buruh yang direncanakan dan dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau oleh serikat pekerja/serikat buruh untuk menghentikan atau memperlambat pekerjaan.

Kemudian, dalam Pasal 137 UU Ketenagakerjaan juga menjelaskan bahwa Mogok Kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan. Lebih lanjut, dalam Pasal 139 UU Ketenagakerjaan menerangkan bahwa Pelaksanaan mogok kerja bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan yang melayani kepentingan umum dan/atau perusahaan yang jenis kegiatannya membahayakan keselamatan jiwa manusia diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kepentingan umum dan/atau membahayakan keselamatan orang lain.

Pasal 145 UU Ketenagakerjaan menerangkan bahwa Dalam hal pekerja/buruh yang melakukan mogok kerja secara sah dalam melakukan tuntutan hak normatif yang sungguh-sungguh dilanggar oleh pengusaha, pekerja/buruh berhak mendapatkan upah. Mogok kerja dapat mengakibatkan kerugian yang besar terutama jika dilakukan oleh karyawan yang bekerja dalam industri yang berpengaruh besar pada masyarakat, seperti perdagangan atau pelayanan publik. Walaupun demikian, dalam UU Tenaga Kerja di banyak negara, termasuk Indonesia, mogok kerja merupakan hak setiap karyawan.

Berikut ini contoh-cotoh aksi mogok kerja yang terjadi di Indonesia ialah : Pada 25 Nopember 2010, Forum Buruh DKI Jakarta yang terdiri dari gabungan sejumlah serikat pekerja antara lain, ASPEK Indonesia, FSPMI, PSBI, SPN, GSBI, KSBSI, dan SBSI 92 melakukan aksi mogok kerja massal di kawasan Berikat Indonesia, Cakung, Cilincing, Jakarta Utara. Mereka menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan jumlah capaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp. 1.401.289; Pada bulan September 2013, Gabungan Asosiasi Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo) merencanakan aksi mogok selama tiga hari terkait masalah kenaikan harga kedelai.

Pada dasarnya di dalam UU Ketenagakerjaan ada dua perbuatan yang dilarang berkaitan dengan mogok kerja, yaitu: a. Melakukan mogok yang tidak sah (lihat Pasal 142 jo Pasal 139 dan Pasal 140 UUK). Kepmen 232 mengatur akibat hukum dari mogok kerja yang tidak sah. Sanksi bagi pekerja/buruh yang melakukan mogok yang tidak sah diatur dalam Pasal 186 UUK yaitu kurungan paling singkat satu bulan dan paling lama empat tahun. Ada pula denda paling sedikit Rp10 Juta, paling banyak Rp400 Juta; b. Menghalang-halangi pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh melakukan mogok kerja yang sah (Pasal 143 ayat [1] UUK) atau menangkap/menahan pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh yang melakukan mogok kerja secara sah (Pasal 143 ayat [2] UUK). Sanksi atas pelanggaran Pasal 143 UUK tersebut adalah pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama empat tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp400 juta (lihat Pasal 185 ayat [1] UUK).

Dilain pihak, menurut Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPPHI) Kemenakertrans, Sahat Sinurat, menilai mogok kerja terjadi karena dipicu adanya perselisihan ketenagakerjaan antara pekerja dan pengusaha di perusahaan. Perselisihan yang dapat terjadi meliputi pelaksanaan hak, kepentingan dan kesejahteraan pekerja. Sahat berpendapat sebaiknya perselisihan itu diselesaikan di tingkat perusahaan atau bipartit. Namun, jika tidak ditemukan kesepakatan maka mogok kerja dapat dilakukan.

Apabila dilihat dari sisi pengusaha, penutupan perusahaan (lock-out) merupakan hak dasar pengusaha untuk menolak pekerja/buruh sebagian atau seluruhnya untuk menjalankan pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundingan. Namun, pengusaha tidak dibenarkan melakukan penutupan perusahaan (lock-out) sebagai tindakan balasan sehubungan adanya tuntutan normatif dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh. Pasal 1 angka 24 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( UU Ketenagakerjaan ) mendefinisikan penutupan perusahaan (lock out) sebagai tindakan pengusaha untuk menolak pekerja/buruh seluruhnya atau sebagian untuk menjalankan pekerjaan

Penutupan perusahaan (lock out) dilarang dilakukan pada perusahaanperusahaan yang melayani kepentingan umum dan/atau jenis kegiatan yang membahayakan keselamatan jiwa manusia, meliputi rumah sakit, pelayanan jaringan air bersih, pusat pengendali telekomunikasi, pusat penyedia tenaga listrik, pengolahan minyak dan gas bumi serta kereta api.

Tindakan penutupan perusahaan (lock out) harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Pengusaha yang akan melakukan penutupan perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh, serta instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum dilaksanakannya penutupan perusahaan (lock out). Pemberitahuan tersebut sekurang-kurangnya memuat : 1. waktu (hari, tanggal dan jam) dimulai dan diakhiri penutupan perusahaan (lock out); dan 2. alasan dan sebab-sebab melakukan penutupan perusahaan (lock out).

Sebelum dan selama penutupan perusahaan (lock out) berlangsung, instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan berwenang langsung menyelesaikan masalah yang menyebabkan timbulnya penutupan perusahaan (lock out) dengan jalan mempertemukan dan merundingkan permasalahan yang terjadi dengan para pihak yang berselisih. Apabila perundingan di antara pihak yang berselisih menghasilkan kesepakatan, maka harus dibuat perjanjian bersama yang ditandatangani oleh pihak dan pegawai dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sebagai saksi.

Apabila perundingan di antara pihak yang berselisih tidak menghasilkan kesepakatan, maka pegawai dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan segera menyerahkan masalah yang menyebabkan terjadinya penutupan perusahaan (lock out) kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Pemberitahuan penutupan perusahaan (lock out) tidak perlu dilakukan oleh pengusaha apabila: 1. pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh melanggar prosedur mogok kerja sebagaimana di atur dalam UU Ketenagakerjaan; 2. pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh melanggar ketentuan normatif yang ditentukan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan perundangundangan yang berlaku.

B. Tindakan Pengusaha dan Pekerja dalam Upaya Pencegahannya. Sebagaimana kita telah ketahui bersama bahwa mogok kerja atau pemogokan yang dilakukan pekerja/buruh merupakan hak pekerja/buruh yang telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Namun demikian, mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja/buruh haruslah dilakukan secara sah sesuai aturan yang berlaku.

Secara umum, tindakan yang dapat dilakukan baik oleh pengusaha, pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dan pemerintah dalam upaya melakukan pencegahan mogok kerja baik dalam level satu perusahaan maupun dalam level nasional dapat dilakukan dengan cara berdialog atau berunding (negosiasi) oleh para perwakilan masingmasing pihak (pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah) terhadap permasalahan yang ada dan terkadang beragam penyebabnya.

Sebagai contoh, era Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) upaya pencegahan mogok kerja pekerja/buruh yang dilakukannya adalah dengan melakukan dialog dengan para buruh yang berencana melakukan aksi mogok kerja nasional selama 3 hari berturut-turut pada akhir Oktober 2013 lalu.

Dalam peristiwa itu, Menakertrans mengaku siap melakukan upaya untuk menindaklanjuti tuntutan dari para buruh tersebut. "Sebenarnya kita terus melakukan dialog sehingga aspirasi, harapan dan keinginan serikat pekerja yang mau mogok kita siap tindak lanjuti tuntutannya yang realistis kita follow up. Sehingga saya berharap tidak perlu mogok nasional. Kalau semua harapan kita bisa atasi, kita atasi secepatnya. Jadi mogok nasional tidak perlu terjadi.

Lebih lanjut, menurut Muhaimin, bila para buruh tersebut tetap kukuh menuntut kenaikan upah, dinilai perlu digelar satu survei pasar untuk membuktikan hal tersebut dan tidak merugikan perusahaan tempat buruh bekerja. "Kenaikan itu harus sesuai dengan survei pasar, jangan membuat kenaikan sendiri berapa besar dan mengancam perusaha yang rugi. Jadi gunakan mekanisme surveyi pasar," jelasnya. Selain melalui survei, lanjut Muhaimin, penentuan kenaikan upah juga harus disesuaikan dengan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang tentu saja pada setiap wilayah memiliki perbedaan satu sama lain.

Hal tersebut juga sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat (tahun 2012) yang berharap para buruh tak turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi. Dia berharap persoalan yang menjadi tuntutan buruh dibahas bersama dengan pemerintah dengan jalan dialog. "Sebetulnya isu para pendemo itu bisa kita dialogkan tanpa harus turun ke jalan," ujar Hidayat di Istana Negara Jakarta, Selasa (2/10/2012).

Kendati demikian, Hidayat tak bisa melarang sebanyak tiga juta buruh untuk tak turun ke jalan. Dia mengakui sebagai negara demokrasi, buruh berhak menyuarakan hak dan tuntutannya. Namun, dia berharap buruh dapat melakukan aksi demo dengan damai dan tak mengganggu aktivitas buruh lainnya yang tak ikut berdemo. "Tapi sebagai negara demokrasi, mereka berhak untuk melakukan demonstrasi sepanjang tidak memengaruhi dan mengganggu produksi dan tidak juga mengganggu bagi mereka yang tidak mau melakukan demonstrasi," paparnya.

Contoh lainnya dari cegah mogok kerja buruh, misalnya sebagaimana yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang berhasil mencegah rencana mogok nasional oleh para buruh setelah para asosiasi serikat pekerja dan pengusaha bersepakat untuk tidak mogok. Dalam peristiwa tersebut dihasilkan dari Ma bulo Sibatang (duduk bersama mencari solusi). Kegiatan Ma bulo Sibatang (adat Sulawesi Selatan) dilakukan dengan menghadirkan seluruh pemangku kepentingan seperti Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Dinas Tenaga Kerja, para pengusaha, akademisi serta para serikat pekerja.

Menurut Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Pudji Hartanto mengatakan, diskusi menghadirkan buruh dan asosiasi buruh dalam rangka mencegah demo nasional asosiasi buruh. Ma bulo Sibatang ini merupakan diskusi bersama buruh. Nantinya kami harap para pekerja tidak lagi melakukan unjuk rasa di jalan yang dapat mengganggu ketertiban. Mantan Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri itu menambahkan jika semua masukan dan saran para buruh pada diskusi ini akan ditindaklanjutinya secepat mungkin.

Alhamdulillah, inilah buah dari Ma bulo Sibatang (duduk bersama mencari solusi). Apapun itu kalau kita duduk bersama membahasnya dengan kepala dingin akan mendapatkan keputusan tepat, ujar Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar di Makassar.

Sementara itu menurut, Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPPHI) Kemenakertrans, Sahat Sinurat, mengatakan tren mogok kerja selama beberapa tahun terakhir cenderung menurun. Menurutnya, salah satu penyebab munculnya tren itu karena perselisihan ketenagakerjaan yang terjadi di perusahaan dapat diselesaikan dengan baik lewat mekanisme bipartit. Yaitu komunikasi yang dijalin dalam sebuah forum yang terdiri dari pengusaha dan pekerja dan/atau serikat pekerja.

Dari data mogok kerja yang dihimpun Kemenakertrans, menunjukkan penurunan kasus, itu menunjukan perundingan secara bipartit tergolong berhasil, Dari data tersebut, Sahat menyebut kasus yang marak terjadi sehingga menimbulkan mogok kerja biasanya berkaitan dengan terhambatnya pemenuhan hak-hak pekerja yang sifatnya normatif. Seperti pembayaran upah lembur, upah minimum dan Jamsostek. Ia melihat ada kalanya pengusaha yang pekerjanya melakukan mogok kerja, melakukan perbaikan kesejahteraan untuk para pekerjanya. Seperti adanya kenaikan upah, tunjangan makan dan transport.

Daftar Pustaka Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Mogok Kerja, https://id.wikipedia.org/wiki/mogok_kerja diakses pada 25 Mei 2016. Maria Amanda, Penutupan Perusahaan (Lock-Out) Sebagai Salah Satu Hak Pengusaha, http://www.hukumtenagakerja.com/penutupan-perusahaan-lock-out-sebagai-salah-satu-hakpengusaha/ diakses pada 25 Mei 2016. Prosedur Penyelesaian Utang Piutang Jika Perusahaan Tutup, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1591/prosedur-penyelesaian-utang-piutang-jikaperusahaan-tutup diakses pada 25 Mei 2016. Hal-hal Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Melaksanakan Mogok Kerja?, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1455/hal-hal-apa-yang-harus-dilakukan-sebelummelaksanakan-mogok-kerja diakses pada 25 Mei 2016. Begini cara Menakertrans cegah buruh mogok kerja nasional, http://bisnis.liputan6.com/read/711056/begini-cara-menakertrans-cegah-buruh-mogok-kerjanasional diakses pada 25 Mei 2016. Polda Sulselbar Cegah Buruh Mogok Nasional, http://sumbar.antaranews.com/berita/164195/poldasulselbar-cegah-buruh-mogok-nasional.html diakses pada 25 Mei 2016. Tren Mogok Kerja Mengalami Penurunan : Pekerja meragukan data yang disodorkan Kemenakertrans itu, http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt51e616d468e1c/tren-mogok-kerja-mengalamipenurunan diakses pada 25 Mei 2016. Cegah demo, Menperin ajak buruh dialog, http://ekbis.sindonews.com/read/676391/34/cegahdemo-menperin-ajak-buruh-dialog-1349178854 diakses pada 25 Mei 2016.

Terima Kasih Rizky Dwi Pradana, M.Si