STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SPMI DIKTI di UNDIP. Learning Outcomes

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

SKL: Pasal 5 26/03/2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014)

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Surabaya: 7 Maret Ridwan R.

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

Disampaikan pada Sosialisasi POLBAN 2016

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

Pemikiran perhitungan JUMLAH sks PROGRAM PENDIDIKAN dan BESARAN sks MATA KULIAH. Dipresentasikan oleh Endrotomo

SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH Sosialisasi Implementasi ZULFAHMI ALWI_LPM_UINAM

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015: TENTANG SN-DIKTI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

SELA L MA M T A T D AT A A T NG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr. Ir. H. Soekarno 177, Surabaya 60117 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 5/1/2015 5:53 AM 2 1

RUANG LINGKUP NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TUJUAN : 1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI 2. MENJAMIN MUTU PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NASIONAL PENELITIAN NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERAN: 1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI 2. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI 5/1/2015 5:53 AM 3 1. KOMPETENSI LULUSAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 ACUAN MENCAPAI dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen ACUA N MENCAP AI ISI DITENDI K PENGELO -LAAN PROSES SARPRAS PEMBIAY AAN PENILAIA N dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat ditambahkan oleh Perguruan Tinggi 5/1/2015 5:53 AM 4 2

PROGRA M D-1 Mengacu pada CP Lulusan TINGKAT KEDALAMAN DAN KELUASAN MATERI PEMBELAJARAN Memanfaatkan hasil penelitian & hasil pengabdian kepada masyarakat Menguasai konsep umum, pengetahuan, & keterampilan operasional lengkap. D-2 Menguasai prinsip dasar pengetahuan & keterampilan pada bidang keahlian tertentu D-3 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum D-4 / S-1 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam S-2 / Sp-1 menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu PROFESI S-3/Sp-2 2. ISI PEMBELAJARAN Menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu Dituangkan dalam BAHAN KAJIAN yang distrukturkan dalam bentuk MATAKULIAH 5/1/2015 5:53 AM 5 3. PROSES PEMBELAJARAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN : RPS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INTERAKSI DOSEN-MAHASISWA-SUMBER & LINGKUNGAN BELAJAR BENTUK PEMBELAJARAN KULIAH SEMINAR PENGABDIA N KEPADA MASYARAKAT RESPONSI DAN TUTORIAL PRAKTIKU M/PRAKTIK PENELITIAN METODE DISKUSI KELOMPOK, SIMULASI, STUDI KASUS, KOLABORATIF, KOOPERATIF, PROYEK BASED, PROBLEM BASED, DAN LAINNYA KARAKTERISTIK: INTERAKTIF, HOLISTIK, INTEGRATIF, SAINTIFIK, KONTEKSTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF, DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA 5/1/2015 5:53 AM 6 BEBAN BELAJAR MAHASISWA 3

PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA) No Program Beban Belajar Minimum (sks) Masa Studi (tahun) Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.: 1 D1 36 1-2 2 D2 72 2-3 3 D3 108 3-4 4 D4/Sarjana 144 4-5 5 Profesi 36 1-2 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 6 Magister, Magister terapan, dan Sp-1 72 1,5-4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 7 S-3, S-3 Terapan, & Sp-2 72 3 (Mininimum) Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua semester tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh empat) jam per minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester.mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dan berpotensi menghasilkan penelitian yang sangat inovatif sebagaimana ditetapkan senat perguruan tinggi dapat mengikuti program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister 5/1/2015 paling 5:53 AMsedikit setelah menempuh program magister 1 (satu) tahun. 7 4. PENILAIAN PEMBELAJARAN Prinsip : Edukatif, Otentik, Obyektif, Akuntabel, transparan, dan terintegrasi 4. Pemberian nilai akhir 1. Perencanaan Penilaian menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran melaksanakan proses penilaian memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa 3. Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi 2. Pemberian tugas atau soal Pelaksana Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain. Teknik Penilaian: Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket Kategori Nilai: A-E atau 4-0 Kelulusan: 1. Diploma & Sarjana: 2.00 2. Selain itu: 3.00 5/1/2015 5:53 AM 8 4

5. DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM D-1 / D-2 D-3 / D-4 Sarjana Profesi Kompetensi Pendidik Sehat Jasmani dan Rohani Mampu menyelenggarakan pendidikan KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan D-3 berpengalaman relevan dengan prodi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI) paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI) paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI) paling rendah lulusan magister atau magister yang relevan dengan prodi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, serta dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi, yang berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI) 5/1/2015 5:53 AM 9 DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRA M Magister Spesialis S-3 Kompetensi Pendidik Sehat Jasmani dan Rohani Mampu menyelenggarakan pendidikan KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (delapan) KKNI) lulusan spesialis dua, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun 1. harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI; 2. yang menjadi pembimbing utama, harus sudah pernah memublikasikan paling sedikit 2 karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat Jenderal 5/1/2015 5:53 AM 10 5

6. SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SARANA Sumber daya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi suatu kegiatan Alat peraga, pustaka, alat laboratorium, dll. PRASARANA Sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan suatu kegiatan Lahan, Bangunan, jalan, jaringan, dll HARUS SESUAI DENGAN DENGAN KEBUTUHAN ISI DAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PEMENUHAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM PERATURAN DIRJEN DIKTI 5/1/2015 5:53 AM 11 5/1/2015 5:53 AM 12 6

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 MEA: bentuk integrasi ekonomi ASEAN, adanya sistem perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Pembentukan pasar tunggal dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA): memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negaranegara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. 7

TUJUAN MEA Agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. 8

Perguruan Tinggi dan MEA 2014 - Perguruan Tinggi dituntut dapat lebih meningkatkan kualitas lulusannya - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menuntut kemampuan di dunia kerja yang terus berkembang. Tenaga Kerja Terampil di Indonesia Data dari ASEAN Productivity Organization (APO) menunjukkan dari 1000 tenaga kerja Indonesia hanya ada sekitar 4,3% yang terampil. 9

Tantangan Terbesar di Indonesia Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan struktur pasar, tenaga kerja didominasi oleh pekerja lulusan SD (80%) sementara lulusan Perguruan Tinggi hanya 7%, dimana saat ini sebagian dunia kerja mensyaratkan lulusan Perguruan Tinggi. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Malaysia, Singapura dan Filipina yang sebagian besar penduduknya lulusan S1 (80%). Sumber : Website Setneg http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=7911 Kesempatan memperoleh pendidikan secara merata di seluruh Indonesia sulit dilakukan sehingga kesadaran untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sangat rendah. Kondisi ini mengakibatkan tenaga kerja Indonesia hanya dilirik sebagai buruh atau tenaga kerja kasar di pasar tenaga kerja internasional. Persiapan MEA 2015 (1) Hard Skill kurikulum agar mahasiswa mampu bersaing dengan lulusan LN, meninjau ulang kurikulum dengan waktu berjangka dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Soft Skill Pembekalan spiritual dan mental. misal; dengan pelatihan Spiritual Quotient (SQ), pelatihan kepemimpinan, komunikasi dan bahasa (syarat minimum). 10

Persiapan MEA 2015 (2) Kerjasama dengan institusi asing kredit perkuliahan). (beasiswa, transfer PTS menyiapkan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yang berisi prestasi belajar mahasiswa diluar pembelajaran Selain faktor bahasa, SDM yang akan kerja di luar negeri pun perlu memahami peraturan dinegara yang akan didatangi, baik adat istiadat hingga budaya negara setempat. Percepatan peningkatan kompetensi dan sertifikasi profesi dari tenaga kerja. lihai berbahasa inggris Alat dan fasilitas yang memadai. (KKNI) 11

9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia 9 8 7 6 5 4 3 2 1 KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi 9 sebagai kualifikasi tertinggi Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja 12

S3 S2 S1 SMU S3T S2T DIII DII DI SMK SPESIALIS 2 SPESIALIS 1 PROFESI DIV/ S1T 9 8 7 6 5 4 3 2 AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR AHLI TEKNISI/ ANALIS OPERATOR PROGRAM PROFESI 1 SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI PERGURUAN TINGGI Menyusun capaian pembelajaran Program Studi berbasis KKNI Implementasi kurikulum Tercapainya Kualifikasi lulusan sesuai deskriptor Sistem Penjaminan Mutu Internal BSNP menyusun Standar Nasional Pendidikan untuk tercapainya kualifikasi pada KKNI Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk mecapai kualifikasi capaian pembelajaran 13

PERGURUAN TINGGI BERMUTU APABILA Mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif) Mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif) berupa: Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs) Kebutuhan dunia kerja (industrial needs) Kebutuhan profesional (professional needs) UNGGAH KARYA ILMIAH dan PLAGIASI 14

5/1/2015 5:53 AM 29 5/1/2015 5:53 AM 30 15

Pelanggaran etika akademik Fabrikasi: menghasilkan karya ilmiah tanpa ada proses, tetapi dilaporkan seolah-olah melakukan proses tersebut Falsifikasi: memalsukan atau memanipulasi proses dan hasil penelitian Authorship: memasukkan seseorang sebagai penulis padahal ybs tidak berkontribusi, atau sebaliknya, menghilangkan seseorang dari kepenulisan Konflik kepentingan: -menyampaikan hasil penelitian sesuai kemauan sponsor tanpa proses yang benar -menulis artikel pada jurnal yang dikelola sendiri, tanpa review (1/2) Pelanggaran etika akademik Multiple submission: mengirimkan karya (2/2) ilmiah kepada lebih dari satu tujuan, tanpa perbedaan yang signifikan Autoplagiasi: menggunakan sebagian atau keseluruhan tulisan sendiri atau mempublikasikan ulang karya sendiri seolaholah sebagai hasil karya yang baru Plagiasi: perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh kredit untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruhnya karya phak lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai 16

Permendiknas 17/2010: Plagiat Tingkat Pelanggaran Sanksi (Pasal 12) Dilakukan tidak sengaja, hasil telaah proporsi plagiat Dilakukan sengaja/berulang, hasil telaah proporsi plagiat Teguran, peringatan tertulis, penundaan pemberian hak dosen, dan/penurunan pangkat/jabatan Penurunan pangkat/jabatan, pencabutan hak usul prof, pemberhentian dg hormat, pemberhentian dg tidak hormat, dan/pembatalan ijazah 17