Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2003:10).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mengacu pada definisi pendidikan di atas dalam upaya meningkatkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman pada kegiatan proses pembelajaran IPA. khususnya pada pelajaran Fisika di kelas VIII disalah satu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ujung tombak bagi keberhasilan proses pembelajaran. Seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan UUD 45 pada alinea ke empat, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa inggris Natural Sains secara singkat sering disebut Science. Natural

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : YULI WIDY ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dapat kita rasakan. Menurut pandangan ini, bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah : guru, siswa, kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19 ayat (1) tentang Standar Proses, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Melalui pendidikan yang baik, manusia dapat membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bangsa (UU RI No. 20 Tahun 2003). Berdasarkan fungsi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan ( Kamus Besar bangsa Indonesia, 1991).sumber : Sagala (2006 :6) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus Sri Sulasmi Padmawati, 2014 mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui pembelajarannya agar membentuk kepribadian yang baik untuk diamalkan dalam kehidupan sehari hari. Sedangkan untuk membentuk kepribadian tersebut, proses pembelajarannya pun harus baik dan mendukung, tidak asal terlaksana. Bukti adanya perbaikan system pendidikan di Negara kita untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan UU diantaranya, munculnya proses pembelajaran saat ini dimana siswa yang disebut sebagai subyek pendidikan, dituntut untuk aktif belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau berkelompok, serta adanya karakter bangsa, yang harus ditanamkan kepada peserta didik, agar siswa mengenal dan Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Jenis Batang Tumbuhan Dengan Fungsinya Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

memiliki karakter yang sejalan dengan karakter bangsa Indonesia. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mengoptimalkan pencapaian ilmu pelajaran yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mampu mengemukakan pendapat sesuai apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan. Karena untuk mempelajari IPA yang menjadi fokus adalah adanya interaksi siswa dengan objek atau alam secara langsung. Oleh karena itu pembelajaran IPA dapat diserap, dipahami, dan menarik perhatian siswa. Salah satu contoh dalam menyajikan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat digunakan metode demonstrasi. Seorang guru diharapkan dapat menyajikan meteri dengan menggunakan metode demonstrasi yang dapat membantu proses belajar mengajar di kelas agar penyampaian materi lebih mudah diserap oleh siswa. Namun, tidak banyak guru yang menggunakan dan memanfaatkan metode tersebut. Akibatnya para siswa merasa sulit dan memerlukan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran yang diajarkan. Atas dasar hal tersebut dimungkinkan karena kurang termotivasinya siswa yang disebabkan guru tidak menggunakan metode yang kurang menarik perhatian siswa dalam menyampaikan materi pelajarannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mencoba menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian materi Ilmu Pengetahuan Alam di SDN 5 Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor kelas IVA tahun ajaran 2013-2014. Dengan harapan dapat mempermudah komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses mengajar, dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SDN 5 Ciangsana Gunungputri Bogor. Seorang siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan IPA dikatakan kurang berhasil apabila perubahan tingkah laku Sri Sulasmi Padmawati, 2014 Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Jenis Batang Tumbuhan Dengan Fungsinya Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3 yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal, banyak aspek yang mempengaruhinya, di antaranya aspek guru, siswa, metode pembelajaran dan lain-lain. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mujiono (1996:7) mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya poses belajar. Berhasil atau gagalnya pencapaian pendidikan amat tergantung pada proses belajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika para siswa itu di sekolah. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebuah mata pelajaran yang membahas ilmu-ilmu biologi, fisika dan kimia untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP). IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan pembelajaran IPA prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan betul (truth). Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam memahami tentang pelajaran IPA sangat ditentukan oleh pemahaman konsep pembelajaran IPA.

4 Dalam kegiatan pembelajaran IPA guru sebagai pelaksana pembelajaran perlu meningkatkan keahlian dalam merancang kegiatan pembelajaran, diantaranya dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dengan kemampuan yang akan dicapai oleh siswa. Materi jenis batang tumbuhan dengan fungsinya dikategorikan dalam materi yang cukup sukar, dan pada umumnya pemilihan metode pembelajaran yang ada dilapangan didominasi dengan metode ceramah, terutama dalam pembelajaran IPA, sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IVA di SDN 5 Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor, dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga cenderung bosan dalam pembelajaran. 2. Aktivitas siswa dalam menjawab dan menyelesaikan tugas-tugas masih kurang aktif. 3. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. 4. Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya penggunaan penerapan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran IPA. 5. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk mendukung kegiatan belajar dan pembelajaran IPA. Berdasarkan paparan diatas, maka munculah masalah yang selalu menjadi hambatan para guru adalah pemilihan metode pembelajaran yang tepat, di lapangan guru sudah menggunakan metode pembelajaran, akan tetapi penggunaanya belum tepat karena pada umumnya pembelajaran didominasi dengan metode ceramah, terutama dalam pembelajaran IPA. Sehingga siswa kurang memahami materi ajar yang telah dipelajari dan dijelaskan oleh guru. Hal ini terjadi pula di SDN 5 Ciangsana yang terbukti

5 dengan adanya hasil ulangan harian yang diperoleh oleh kelas IVA sangat rendah masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketika proses pembelajaran berlangsung diperoleh data nilai siswa yang kurang memuaskan yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, serta kurangnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai KKM 63, dengan jumlah siswa 36 yang mendapat nilai 63 keatas hanya 9 siswa (25%), sedangkan 27 siswa (75%) mendapat nilai kurang dari 63, sehinga hasil belajar siswa di bawah KKM. Keadaan seperti ini perlu diperhatikan karena akan memberikan dampak buruk dalam hasil belajar bagi siswa SDN 5 Ciangsana, dan menjadi salah satu kendala dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Metode pembelajaran yang selama ini digunakan masih menggunakan metode yang berpusat pada guru (teacher centered learning). Sehingga metode ini mengakibatkan siswa menjadi pasif, mudah merasa bosan, tidak merasa tertarik dalam belajar mata pelajaran IPA dan menjadi pendengar. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang lain. Metode yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar, khususnya mata pelajaran IPA, membuat pelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. Guru dapat mengubah metode pembelajaran yang lama dengan Metode Demonstrasi untuk pembelajaran IPA di sekolah. Mengingat pentingnya Ilmu Pengetahuan Alam dalam bidang yang mempelajari tentang Alam, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan ditiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan Alam, maka siswa harus menempuh proses belajar mengajar yang baik.

6 Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah suatu upaya atau praktek dengan menggunakan peragaan yang di tujukan pada siswa yang tujuannya ialah agar supaya semua siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan mengangkat judul PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TENTANG JENIS BATANG TUMBUHAN DENGAN FUNGSINYA B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang jenis batang tumbuhan dengan fungsinya di SDN 5 Ciangsana kelas IVA Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor? 2. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang jenis batang tumbuhan dengan fungsinya kelas IVA Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor? 3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang jenis batang tumbuhan dengan fungsinya di kelas IVA SDN 5 Ciangsana Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor?

7 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang diharapkan, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengungkap perencanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi jenis batang tumbuhan dengan fungsinya di SDN 5 Ciangsana Kelas IVA Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor. 2. Mengungkap pelaksanaan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang materi jenis batang tumbuhan dengan fungsinya di SDN 5 Ciangsana kelas IVA Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor. 3. Mengetahui besaran peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang materi jenis batang tumbuhan dengan fungsinya melalui penerapan metode demonstrasi. D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa Menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik, terarah, memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran, membawa siswa belajar dari mulai hal-hal yang abstrak menjadi yang konkrit, memotivasi siswa bahwasannya belajar IPA itu menyenangkan dan bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan untuk memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA di SD, selain itu juga dapat memperkaya pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran sehingga dapat menghasilkan perubahan yang penting khususnya pada hasil belajar siswa.

8 3. Bagi Sekolah Memberikan konstribusi khususnya untuk pengembangan program dalam pembelajaran di sekolah, terutama dalam menyikapi kebijakan pemerintah tentang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. E. Definisi Operasional Adapun istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengajaran di dalam kelas. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Dalam metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat dimengerti materi yang diajarkan. Metode demonstrasi mempunyai kebaikan-kebaikan antara lain ialah perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada lainnya, dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama, ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek, dapat

9 mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya, karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak dan beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. Namun, dalam metode demonstrasi terkadang terdapat berbagai kendala dan kelemahan antara lain: derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol, untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus, terkadang alat itu sukar didapat. Untuk menanggulangi kendala tersebut dapat ditanggulangi dengan berbagai cara sebagai berikut: tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai dalam jam pertemuan itu, guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehingga murid-murid memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap dan kecakapan praktis. Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan dilaksanakan. Hal-hal tersebut dapat mempermudah dalam melakukan metode demonstrasi. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar dapat diklasifikasikan dalam tiga ranah yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (dalam Muryani, 2012: 7). Hasil belajar yang diteliti pada penelitian ini berkenaan dengan ranah kognitif dengan demikian maka hasil belajar yang akan dicapai diperoleh dari tes ulangan harian berupa pilihan ganda. 3. Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua.

10 Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Sains merupakan kumpulan ilmu dan pengetahuan cenderung menyampaikan sebanyak mungkin informasi kepada siswanya. Dalam perkembangannya kata sains digunakan untuk ilmu-ilmu alamiah, misalnya biologi, fisika, dan kimia. Sains bukan hanya sekumpulan fakta, konsep, prinsip hukum, dan teori tetapi juga mencakup proses dan sikap. Oleh karena itu, pembelajaran sains yang hanya membelajarkan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori sesungguhnya belum membelajarkan sains secara utuh. Dalam membelajarkan sains guru hendaknya juga melatih keterampilan siswa untuk berproses (keterampilan proses) dan juga menanamkan sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu, jujur, bekerja keras, pantang menyerah, dan terbuka. 4. Materi IPA Tentang Jenis Batang Tumbuhan Dengan Fungsinya a. Pengertian Batang Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di permukaan tanah, arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Bagian batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, batang berkayu, batang rumput, dan batang basah. b. Fungsi Batang Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di permukaan tanah, arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar

11 matahari. Kegunaan batang adalah sebagai penompang, pengangkut air dan zat-zat makanan penyimpan cadangan, sebagai alat perkebangbiakan Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya ( khususnya matahari ). Manfaat batang tumbuhan bagi manusia yaitu untuk membuat perabot rumah tangga. F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan identifikasi masalah dan pemecahan masalah, selanjutnya dirumuskan hipotesis tindakan sebagai dengan penerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.