BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. maju begitu pesat. Dari berkembangnya hal tersebut, kebutuhan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat disaksikan di seluruh dunia. Televisi sendiri berasal dari kata Telel yang berarti jauh, dan berasal dari kata Vision yang berarti pengelihatan. Menurut Adi Badjuri (2010), televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengaratau mencerna narasi dari gambar yang ditampilkan tersebut. Dengan semakin banyaknya keberadaan stasiun televisi, telah memberikan angin segar bagi masyarakat dalam hal menerima informasi (berita). Setiap stasiun televisi, masing-masing memiliki visi dan misi yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi, perbedaan ini tidak akan menghilangkan fungsi televisi yang pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi, pendidikan, menghibur, dan mempengaruhi bagi penontonnya. Pemilik media mencoba mewujudkan membuat program yang berbeda walau masih banyak program-program yang menarik dan memiliki perbedaan konsep dalam program pengambilan gambar dengan harapan program tersebut dapat meningkat rating. Dalam persaingan media massa, selain media cetak sendiri, media elektronik pun (radio dan Televisi) dan media internet walaupun hanya satu persen bangsa Indonesia yang terkait ke internet, juga melakukan persaingan namun tidak separah dengan persaingan media cetak, karena kita mengenal lokalisasi media yang menjadi ancaman langsung bagi media nasional seperti surat kabar daerah, majalah daerah.media TV, tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, memperoleh perkembangan berita melalui Televisi. Stasiun TV juga memperoleh penghasilan terbesar dari media penyebar informasi lainnya, seperti media cetak (koran, Majalah, Tabloit), media radio dan media elektronik (internet). Penghasilan ini berasal dari 1

2 perusahaan yang memasang iklan di televisi untuk memasarkan produk mereka.banyaknya perusahaan yang memasarkan produk mereka menggunakan media Televisi dapat membuktikan bahwa eksistensi media televisi yang dianggap dan telah menjadi media massa paling berpengaruh di Indonesia. Perkembangan industri pertelevisian di Indonesia saat ini nampaknya sudah semakin pesat. Industri pertelevisian merupakan industri yang akan padat modal, hal ini di tandai dengan 12 Stasiun Televisi Nasional yang telah mengudara diantaranya: NET, TVRI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, METRO TV, TRANS TV, TRANS 7, GLOBAL TV, dan TV ONE. Dan di tambahnya beberapa Stasiun Televisi Lokal seperti: JAK TV, O CHANNEL, dan CTV BANTEN. Berbicara tentang dampak, kita perlu mengacu pada hal-hal yang telah menjadi konsekuensi langsung komunikasi massa, apakah disengaja atau tidak. Karena dampak yang ditimbulkan dapat mengubah cara pola fikir mereka. Karena setelah mereka menerima pesan tersebut, seseorang bisa saja menjadi lebih berhati-hati atau tayan gan tersebut bisa saja dijadikan sebagai inspirator. Dampak dalam tayangan tersebut, meliputi dampak kognitif adalah dampak yang berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan maupun kepercayaan oleh media massa. Dan dampak afektif adalah berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap atau nilai. Untuk mengambil hati sekaligus memperbaiki citra sebuah lembaga negara atau perusahaan maka stasiun televisi memproduksi banyak menayangkan program bergenre reality show yang beragam. Mulai dari kehidupan selebritis, reality show kompetisi, ajang bakat hingga ekspose mengenai orang-orang pinggiran yang biasanya dihiasi oleh aksi donasi suatu televisi tertentu. Peneliti sangat tertarik dengan tayangan reality show 86 di NET yang disiarkan setiap hari pukul 21.00 malam di NET yang di pandu oleh anggota Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), program acara yang bertajuk 86 adalah program yang mengangkat sosok Polisi beserta kinerjanya sebagai penegak hukum menjadi materi tayangannya. Keseharian Polisi dalam menjaga ketertiban dan membongkar sindikat kejahatan inilah yang diekspos dan ditayangkan sebagai materi dari reality show ini.

3 Jadi reality show yang merupakan hasil kerjasama NET TV dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia ini berisi kerjasama antar personel polisi dalam mengungkap suatu kejahatan. Mulai dari kasus kecil seperti pelanggaran rambu lalu lintas, parkir sembarangan di bahu jalan hingga membongkar sindikat narkoba sudah pernah ditayangkan di acara ini. Keunikan dari program 86 adalah pemirsa televisi dapat mengetahui apa yang terjadi di lapangan ketika Polisi mengejar penjahat hingga proses penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hukum tersebut di kantor polisi. Singkatnya acara ini tampaknya ingin mematahkan persepsi masyarakat yang selama ini agak negative terhadap kinerja kepolisian. Reality show yang berdurasi 30 menit ini selalu menghadirkan kasus-kasus baru yang ditumpas polisi di tiap episodenya. Beragam kasus yang terekspos selain mampu memacu adrenalin penonton dengan aksi kejar-kejaran polisi dengan penjahat, juga terkadang menimbulkan gelak tawa menyaksikan ekspresi para pelanggar lalu lintas yang kehabisan ide mencari alasan agar bebas dari tilang karena tidak membawa Surat Izin Mengemudi. Pengemudi di bawah umur, kelebihan beban hingga mobil yang parkir sembarangan dimana pemiliknya sedang bercumbu ria di dalam mobil yang lampunya sengaja dimatikan juga pernah menghiasi episode program 86. Masih ada banyak peristiwa yang terungkap terutama aksi-aksi konyol para pemilik kendaraan bermotor di malam hari. Beberapa kali pengemudi kendaraan roda dua tertangkap kamera karena sedang berpacaran di Fly over hingga ketahuan berbuat hal yang tidak semestinya ketika berduaan di pinggir jalan yang gelap. Semuanya terekam dan menjadi pengisi acara di reality show ini. Sehingga tidak ada aksi pelanggar hukum terutama di jalan raya Jakarta yang tidak terekspos. Sekilas program 86 bisa jadi dipersepsikan sebagai bentuk Pencitraan yang dilakukan Polri dengan menunjukkan kinerjanya secara langsung di depan televisi. Namun di samping itu, nilai edukatif dari tayangan ini juga sangat banyak yaitu mengajarkan untuk lebih disiplin dalam mematuhi peraturan negara kemudian reality show 86 ini juga menjadi semacam gambaran bahwa di setiap waktu orang harus tetap mematuhi peraturan yang ada karena mungkin saja pelanggaran yang dilakukannnya menjadi sorotan mereka. Lebih dari itu, acara ini menjadi semacam sosialisasi yang sangat efektif mengenai aturan-aturan berlalu lintas hingga sanksi yang mungkin

4 didapatkan bila melakukan pelanggaran. Jadi tidak ada alasan warga negara mengatakan tidak mengetahui aturan yang ada. Alasan peneliti meneliti program ini adalah Polisi sebagai petugas negara telah menjadi elemen penting dalam masyarakat bahkan dapat dianggap sangat penting bagi sebagian masyarakat namun dengan banyaknya kasus korupsi para petinggi lembaga negara, pertengkaran dengan lembaga lain, pungutan liar dan masih banyak lagi yang melibatkan polisi di dalamnya maka citra polisi pada masa kini sudah mencapai titik yang sangat mengkhawatirkan. Hal-hal inilah yang mengakibatkan hubungan polisi kepada masyarakat menjadi renggang yang pada akhirnya menciptakan doktrin ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian. Namun kemudian dengan adanya program 86 NET yang menampilkan sisi lain polisi yang selama ini tidak terlihat oleh masyarakat luas sebagai bentuk upaya dari kepolisian untuk memperbaiki citranya di masyarakat dan mempererat kembali hubungan yang sempat renggang dengan masyarakat. Maka dengan tema permasalahan tersebut penulis memutuskan memilih judul Pengaruh Terpaan Program 86 NET Terhadap Citra Polisi di Masyarakat Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur 1.2 Rumusan Masalah Setiap program yang ditayangkan oleh media memberikan dampak atau pengaruh tersendiri bagi setiap masyarakat. Dimana pengaruh ini bisa berdampak positif maupun negatif. Dalam setiap penerimaan informasi yang diberikan oleh media, masyarakat memiliki pandangan yang berbeda beda. Dalam penggunaannya media akan menghadirkan efek dari isi media yang diberikan kepada masyarakat. Ketika seseorang memilih atau menggunakan media, maka media akan menimbulkan efek bagi orang tersebut. Penggunaan media hanya dianggap sebagai faktor perantara. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar dampak program 86 terhadap citra polisi di masyarakat. Jika memang memiliki dampak, maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar dampak tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah diuraikan penulis, maka dapat dijabarkan perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Adakah pengaruh

5 terpaan program 86 net terhadap citra polisi di masyarakat (Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur)? 1.3 Identifikasi Masalah 1. Adakah pengaruh terpaan program 86 net terhadap citra polisi di masyarakat (Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur)? 2. Seberapa besar pengaruh terpaan program 86 net terhadap citra polisi di masyarakat (Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur)? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terpaan program 86 net terhadap citra polisi di masyarakat (Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur)? 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan program 86 net terhadap citra polisi di masyarakat (Benda Jaya IV RT:007 RW:012 Duren Sawit Jakarta Timur)? 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa Broadcasting Binus University dan berguna sebagai referensi informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa, serta memberikan wawasan dan pengetahuan yang luas bagi mahasiswa lain. b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang program TV, dampak tayangan terhadap masyarakat dan sebagai refrensi bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir. Manfaat Umum: a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengangkat Citra Polisi khusunya Warga Jalan Benda Jaya IV dan umum masyarakat Indonesia.

6 b. Penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat sadar akan pentingnya tugas seorang polisi dalam tayangan program 86 dan mendidik dalam menambah wawasan masyarakat Manfaat Praktis: a. Dapat memperluas pengetahuan mengenai pengaruh Program 86 Net terhadap Citra Polisi di masyarakat b. Memberikan kritik dan saran kepada dunia pertelevisian, agar dapat meningkatkan lagi suatu program acara yang mendidik 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, diuraikan latar belakang masalah yang akan dibahas. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah yang menjadi bahasan dalam penulisan ini. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian juga dibahas dalam bab ini. Bagian latar belakang dalam bab ini berisi tentang program reality show televisi yang mampu memberikan dampak perubahan persepsi pada penonton, salah satunya adalah program 86 yang ditayangkan oleh stasiun televisi NET. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan didalam penelitian teoriteori yang digunakan bisa lebih satu untuk lebih mendukung bisa digunakan dengan menggunakan buku dan mencari di internet agar penelitian bisa berjalan lebih lancar dengan adanya teori-teori. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metodologi metodologi yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri dari pendekatan penelitian, tipe jenis penelitian, metodologi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, analisis regresi, hipotesis, dan operasionalisasi konsep. BAB 4 HASIL PENELITIAN

7 Pada bab ini dijabarkan hasil dalam penelitian suatu masalah dan mendeskripsikan hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dibahas. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir dalam penelitian ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan menemukan hasil dari penelitian dimana mengulang penjelasan di Bab 4 secara singkat dan juga saran tentang hal yang perlu diambil untuk ditindaklanjuti agar menjadi suatu pemecahan masalah yang baik saat penelitian.

8