ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN. (Studi Kasus Pada PT. PURA BARUTAMA Kudus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pada. permasalahan yang semakin kompleks baik dibidang usaha maupun

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 lalu, banyak masalah dan penderitaan yang dialami

MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntutan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi baru, bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI POTENSI KEBANGKRUTAN (STUDI PADA PT ULTRAJAYA MILK Tbk)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam Letter of Intent, dimana salah satu isi dari Letter of

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap dunia usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan terjadinya penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak bank yang mengalami kebangkrutan yang diawali oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam

PENGARUH KONDISI KESEHATAN BANK DENGAN RASIO CAMELS TERHADAP PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

: AYU ASTREA NINGSIH B.

ANALISIS Z-SCORE ALTMAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAI KINERJA PABRIK SEMEN (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin ketat antara pasar dalam negeri dan luar negeri dalam

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya berbagai macam industri yang hanya semata-mata menjawab

BAB I. sangat panjang (going concern). Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah persaingan usaha maupun bisnis yang semakin ketat dan global

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan berdiri untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sepuluh (10) postulat tersebut adalah kontinuitas usaha / going concern. Maksud dari

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi untuk membayar utang atau kewajibannya kepada kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. pokok, tetapi juga merupakan bagian dari gaya hidup (lifestyle) masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. WIDYA KARYA RAHARJA DI SRAGEN

Analisis Kinerja Pada Perusahaan. Tobacco Manufacturs Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun

I. PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tangguh. Seiring perkembangan zaman, permasalahan selalu datang dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Hal ini berdasar pada Undang-Undang Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ( )

kesulitan keuangan yang mengarah pada prediksi kebangkrutan. Semakin awal

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan krisis ekonomi global yang melanda dunia, banyak masalah dan

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. dari permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang terjadi dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari usaha yang dilakukannya. Dengan berkembangnya dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Weston, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan profit,

DIGIET ARY SETYAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya keadaan ekonomi yang tak menentu ini membuat pemerintah perlu

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menjadi semakin ketat, baik perusahaan konvensional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjaga efektifitas dan efisiensi kinerja keuangan dari. perusahaan dibutuhkan suatu bentuk alat komunikasi yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang berkaitan dengan stakeholder dan shareholder. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dampaknya adalah perusahaan yang berskala kecil akan mengalami. krisis keuangan dalam perusahaan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi kesulitan keuangan (financial distress) terjadi sebelum kebangkrutan,

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. baik dari sisi financial maupun non-financial. Hal ini berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. krisis ekonomi di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama subprime mortgage.

BABI PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan atau. perusahaan. Laba yang diperoleh juga dapat digunakan untuk ukuran

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris yang mempunyai berbagai aktifitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHUILUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorang atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Potensi kebangkrutan yang dimiliki oleh setiap perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan (agent of development). Hal ini dikarnakan adanya fungsi utama

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKRIMINAN ALTMAN PADA PT BUKIT DARMO PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

manajemen. Hal ini merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal dan efisiensi dari kegiatan perusahaan yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

1 BAB I PENDAHULUAN. besar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sektor ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekitar tahun 2008 terjadi krisis keuangan global di Amerika

Transkripsi:

ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. PURA BARUTAMA Kudus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : BAYU ADE PUTRO B 100 050 390 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa permasalahan yang semakin kompleks baik dibanding usaha maupun perekonomian pada umumnya. Permasalahan krisis multi dimensi yang menimpa indonesia sejak pertengahan 1997 yang lalu banyak masalah penderitaan yang dialami. Umumnya kesulitan keuangan perusahaan tidak datang dalam waktu tiba-tiba, tetapi merupakan cerminan dari serangkaian keputusan-keputusan keuangan yang tidak benar (Husnan, 1990). Prediksi tentang perusahaan yang kesulitan keuangan (Financial distress), yang kemudian mengalami kebangkrutan dapat diamati dengan mencermati memburuknya rasio-rasio keuangan dari tahun ke tahun. Menurut Bank Dunia (Tarmidi, 1998) ada 3 sebab utama yang, membuat krisis moneter di Indonesia yaitu : 1. Akumulasi utang swasta luar negeri yang cepat dari tahun 1992 hingga juli 1997, pada umumnya perusahaan mempunyai utang luar negeri dalam bentuk valuta asing. Turunnya nilai rupiah mengakibatkan melambungnya jumlah utang perusahaan tersebut setelah dikonversikan ke mata uang rupiah. 2. Kelemahan pada sistem perbankkan yang ada di Indonesia.

3. Masalah pemerintah, termasuk kemampuan pemerintah menangani dan mengatasi krisis, yang kemudian menjelma menjadi krisis kepercayaan dan kegagalan donor untuk mengawasi bantuan finansial dengan secepatnya. Situasi krisis seperti itu mempunyai pengaruh yang sangat besar karena operasi perusahaan yang tidak efisien akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan financial distress bagi perusahaan. Hal ini ditandai dengan merosotnya nilai rupiah. Sehingga memicu terjadinya penurunan kinerja perusahaan. Kesulitan keuangan (financial distress) mengindikasikan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat merupakan penyebab utama kebangkrutan perusahaan Menurut Nessen dan Aryati (2002) harapan keuangan dapat dijadikan dasar untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan. Kesehatan suatu perusahaan akan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usaha, distribusi aktiva, keefisienan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai serta potensi kebangkrutan yang akan didanai. Oleh karena itu rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi kebangkrutan bisnis untuk periode satu sampai lima tahun sebelum bisnis tersebut benarbenar bangkrut Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan akan memberikan keuntungan banyak pihak, terutama kreditur dan investor. Bagi investor, kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya investasi atau

bahkan hilangnya investasi secara keseluruhan. Sedangkan bagi kreditur, pernyataan bangkrut akan mengakibatkan kerugian sebagai akibat hilangnya tagihan pokok pinjaman piutang beserta bunganya. Bagi perusahaan sendiri dalam proses kebangkrutan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang dapat diselamatkan. kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan. Selain itu dengan menganalisis keuangan diwaktu lampau maka dapat diketahui kelemahankelemahan perusahaan serta hasil-hasilnya yang dianggap telah cukup baik dan mengetahui potensi kebangkrutan persahaan tersebut. Tingkat kesehatan perusahaan penting akhirnya bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari adanya potensi kebangkrutan. Selain itu dengan analisis tingkat kesehatan keuangan, maka akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi

aktivanya, keefektifan penggunaan aktivanya, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta memprediksi potensi kebangkrutan yang akan dialami. Biaver (1996) menemukan bahwa analisis laporan keuangan dengan menemukan suatu satuan rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Prediksi kebangkrutan yang dilakukan dengan menggunakan analisis univariate mempunyai kelemahan karena metodologi yang digunakan merupakan pendekatan tunggal, dimana setiap rasio keuangan diuji secara terpisah dan pengaruh kombinasi dari beberapa rasio hanya didasarkan pada pertimbangan analisis. Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan tersebut, maka perlu dikombinasikan berbagai rasio melalui pendekatan multivariate agar menjadi suatu model prediksi yang lebih akurat. Salah satunya adalah analisis fungsi diskriminan atau model Z-Score yang dikembangkan oleh Altman (1986). Dari uraian diatas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. PURA BARUTAMA Kudus ).

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis susun maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut Apakah kondisi keuangan PT Pura Barutama Kudus dilihat dari nilai Z-Score mempuyai kecenderungan bangkrut, tidak bangkrut atau terletak pada daerah rawan (grey area)? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan PT. Pura Barutama Kudus pada periode 2003-2006 berpotensi untuk bangkrut atau tidak dinilai dengan metode Z-Score. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan ini selain dapat memberikan informasi atau sebagai alat ukur untuk mengetahui bagaimana kondisi finansial perusahaan dilihat dari nilai Z-Score, juga untuk mengantisipasi memburuknya kondisi keuangan bagi PT Pura Barutama Kudus. 2. Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori manajemen keuangan, khususnya bidang

analisa keuangan model Z-Score yang penulis dapatkan selama masa penelitian. E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pemahaman dan penelaahan penelitian maka dibuat rancangan penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi uraian tentang laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, bentuk laporan keuangan, analisis laporan keuangan, potensi kebangkrutan perusahaan, problematika kesulitan keuangan, serta analisis Z-Score. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang kerangka pemikiran, data dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum PT Pura Barutama Kudus, analisis data serta pembahasannya.

BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan, serta saran-saran dari hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN