PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

dokumen-dokumen yang mirip
Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume 1 Tahun 2016)

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Wayan Darmawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: {darmawan_photography@yahoo.co.id agungparwata2010@yahoo.co.id inyomansudarmada@yahoo.co.id } @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan alternate leg bound terhadap kecepatan dan power otot tungkai siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Petang. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan The Pre-test Post-test Control Group Design. Subyek penelitian ini siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Petang dengan jumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lari 50 meter untuk tes kecepatan dan tes vertical jump untuk mengukur power otot tungkai. Data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi ( ) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kecepatan pada kelompok perlakuan dari nilai rata-rata 8,06 detik menjadi 7,44 detik. Dan hasil penelitian power pada kelompok perlakuan juga mengalami peningkatan nilai rata-rata dari 20,14 cm menjadi 39,21 cm. Dari data pre-test dan post-test tersebut diperoleh data beda (gain score) yang akan di analisis untuk mengadakan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini, dengan menggunakan uji-t independent untuk data kecepatan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,022. Untuk data power otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,000. Dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan power otot tungkai dapat diterima. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap kecepatan dan power otot tungkai siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Petang. Kata-kata kunci: pelatihan, alternate leg bound, kecepatan dan power otot tungkai. Abstract This study aims to determine effect of training the alternate leg bound to speed and power limb muscle son eighth class students of SMP Negeri 3 Petang. This type of research is a quasi experimental design with" The pre-test post-test control group design". The subjects of this study son eighth class students of SMP Negeri 3 Petang with 28 students. The instrument used in this study ran 50 meters test to speed and vertical jump test to measure leg muscle power. Data were analyzed by independent t-test at a significance level (α) of 0.05 with SPSS 16.0. The results showed an increase in the speed of the treatment group from the average value of 8.06 seconds to 7.44 seconds. And the power of research results in the treatment group also experienced an increase in the average value of 20.14 cm to 39.21 cm. From the data pre-test and post-test data showed difference ( gain score) which will be held in analysis to test hypothesis. Based on results of the data analysis this study, using independent t-test for significance values obtained speed data count is less than the value of α ( Sig < 0.05 ) is equal to 0.022. For leg muscle explosive power of data obtained significance count value is smaller than the value of α (Sig < 0.05) is equal to 0.000. Thus the research hypothesis alternate leg bound training effect on improvement of muscle power and leg speed is acceptable. From the results of this study concluded that training the alternate leg bound affect the speed and power limb muscle son eighth class students of SMP Negeri 3 Petang. Key words : training, alternate leg bound, speed and limb muscle power.

PENDAHULUAN Latihan atau exercise merupakan suatu perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Pelatihan merupakan suatu rangkaian gerakan atau kegiatan yang dilakukan dengan program pelatihan yang sudah dirancang secara teliti untuk meningkatkan kualitas gerakan atau prestasi pada cabang olahraga tertentu. Jadi sukses tidaknya proses pelatihan sangat tergantung pada program pelatihannya. Maka dari itu seorang pelatih atau programer program pelatihan harus memberikan metode pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan atletnya. Saat ini para pelatih masih ada menggunakan suatu prinsip pelatihan tanpa didasari dengan ilmu pengetahuan yang memadai dan belum disesuaikan dengan kebutuhan dari atlet yang bisa menyebabkan terjadinya suatu penurunan prestasi. Para pelatih kebanyakan menyusun suatu program pelatihan berdasarkan atas apa yang telah mereka dapat sewaktu masih menjadi atlet atau pada waktu mengikuti penataran kepelatihan (Nala, 1992: 86). Penyusunan program pelatihan yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dalam mengejar prestasi olahraga harus semakin ditingkatkan guna mencapai suatu prestasi yang semakin meningkat. Alternate leg bound merupakan bagian dari latihan plyometric. Mendefinisikan plyometric tidaklah mudah. Akan tetapi sebagai gambaran, plyometric dapat dijelaskan sebagai latihan-latihan yang menghasilkan beban berlebih dari isometrik yang membutuhkan reflek regangan. Latihan dengan metode alternate leg bound terhadap kecepatan dan power otot tungkai pada siswa sekolah menengah pertama (SMP), merupakan suatu bentuk latihan yang baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam menjaga kebugaran jasmani maupun untuk proses pencapaian prestasi pada event-event olahraga. Pemberian metode latihan pada anak SMP tidaklah begitu mudah, seorang pelatih atau instruktur olahraga dalam peranannya harus mampu memberikan program pelatihan yang sesuai dengan kondisi atlet atau siswanya. Dalam hal ini pelatih bukan hanya saja mampu merancang program latihan yang tepat, tetapi mampu mengkorelasikan antara art dan science. Artinya pelatih harus memiliki seni didalam proses pelatihan dilapangan dan berpatokan pada ilmunya sehingga dalam pelatihan tidak sekedar menjalankan program, tetapi menjalankan program dengan dilandasi oleh ilmu yang mendukungnya. Dilihat dari umur dan fisiologis pada siswa SMP, yang perlu diperhatikan oleh pelatih atau instruktur olahraga adalah intensitas, frekuensi dan repetisi pelatihanya. Ketiga elemen ini harus diatur dengan sebaik-baiknya. Sehingga kebugaran fisik anak didik tetap terjaga dan prestasi yang diharapkan dapat diraih dengan baik tanpa mengalami kerusakan secara fisiologis maupun psikologis anak setelah latihan dan berlomba atau bertanding. Dalam hubungan antara pelatih dan atlet, prestasi merupakan hal yang benarbenar harus diperjuangkan sehingga seorang pelatih bekerja keras demi kesuksesan atletnya. Sukses tidaknya seorang pelatih tergantung dari meningkat tidaknya prstasi seorang atlet yang dibinanya. Untuk hal itu, beberapa metode latihan yang diberikan yang sesuai dengan kebutuhan atletnya. Dalam penelitian ini, misalnya olahraga atletik pada nomor sprint, yang lebih dominan adalah kecepatan. Seorang pelatih harus memberikan metode latihan untuk meningkatkan kecepatan. Berapa olahraga yang melibatkan kecepatan dan power otot tungkai lebih dominan, misalkan seperti lari sprint, lompat jauh dan lompat jangkit dimana merupakan bagian dari cabang olahraga atletik. Pada subyek penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 3 Petang, peningkatan prestasi

khususnya olahraga yang menggunakan dominan kekuatan dan power otot tungkai seperti lari sprint, lompat jauh dan lompat jangkit belum pernah meraih prestasi ditingkat porjar. Lari sprint, merupakan nomor dari cabang olahraga atletik yang keberhasilan pencapaian prestasinya dominan didukung kecepatan dan power otot tungkai. Hakikat kecepatan merupakan hasil dari perpaduan antara panjang langkah dan frekuensi langkah. Sedangkan power otot tungkai merupakan perpaduan antara kekuatan otot tungkai dan kecepatan gerak. Artinya semakin panjang kita melangkah dan semakin banyak frekuensi langkah, semakin cepat kita pada tujuan. Untuk menghasilkan panjang langkah dan frekuensi langkah saat berlari didukung oleh power dari otot tngkai tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti tentang prestasi pada nomor lari sprint, lompat jauh, dan lompat jangkit di SMP Negeri 3 Petang belum pernah meraih prestasi pada tingkat PORJAR. Lain halnya dengan lari jarak menengah 800 m, 1500 m, lempar lembing sudah pernah mencatat prestasi pada PORJAR tingkat Kabupaten maupun tingkat Propinsi bahkan ada yang sudah mampu bersaing pada PORPROV Bali. Hal tersebut dibuktikan dari data prestasi atlit dari tahun 2010-2013 pada PORJAR kabupaten Badung dengan prestasi sebagai berikut: tahun 2010 SMP Negeri 3 Petang memperoleh medali 1 emas dan 1 perunggu pada nomor lari 800 meter putri, 1 emas dan 1 perunggu pada nomor lari 1500 meter putri dan 1 perunggu pada nomor lempar lembing. Tahun 2011 SMP Negeri 3 Petang memperoleh 1 medali emas dan 1 perunggu pada nomor lari 800 meter putri, 1 emas dan 1 perunggu pada nomor lari 1500 meter putri, 1 perak nomor lari 5000 meter putra dan 1 perak nomor lempar lembing. Tahun 2012 SMP Negeri 3 Petang memperoleh 1 medali emas nomor lari 800 meter putri dan 1 medali emas nomor lari 1500 meter putri dan 1 perak nomor lari 5000 meter putra. Tahun 2013 SMP Negeri 3 Petang memperoleh 1 medali emas pada nomor lari 800 meter putri dan 1 emas pada nomor lari 1500 meter putri dan 1 perunggu pada nomor tolak peluru putra. PORJAR Provinsi Bali dengan perolehan medali pada tahun 2010 yaitu : 1 perak nomor lari 800 meter putri dan 1 emas nomor lari 1500 meter putri. Tahun 2011 1 medali emas nomor lari 800 meter putri dan 1 emas nomor lari 1500 putri. Dari data tersebut peneliti sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan ini dengan memberikan pelatihan alternate leg bound terhadap kecepatan dan power otot tungkai siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Petang. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau kuasi eksperimen dimana untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan (Kanca, 2010: 52). Penelitian eksperimen semu pada dasarnya mengkaji tentang hubungan antara suatu sebab dan akibat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah the pretest-posttest control group design (Kanca, 2010: 73). Subjek adalah keseluruhan varian yang menjadi bahan penelitian. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lari 50 meter. Tes lari 50 meter ini digunakan untuk mengukur kecepatan (Nurhasan, 2000: 129) dan vertical jump. Tes ini digunakan untuk pria dan wanita usia 9 tahun sampai dewasa, guna mengukur power otot tungkai dengan cara melompat tegak ke atas. Koefisien realibilitas 0,93, dan validitas 0,607 dengan kriteria tes pure power (Nurhasan, 2000: 129). Uji hipotesis pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap kecepatan dan power otot tungkai menggunakan uji-t independent dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN Setiap kelompok terjadi peningkatan nilai rata-rata, rata-rata pre-test kecepatan pada kelompok perlakuan sebesar 8,06 dan rata-rata post-test 7,44 dengan demikian nilai rata-rata kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,62. Sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 0,27 m/s dari 8,30 pada saat pretest menjadi 8,03 dari post-test. Untuk variabel power pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan dan kelompok kontrol juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 11,07 dari rata-rata pre-test 28,14 menjadi 39,21 pada saat post-test. Sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata 5,21 dari pre-test 29,57 menjadi 34,78 pada saat post-test. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1, 2. No Tabel 1. Data Hasil Penelitian Kecepatan Post-Test Pre-Test Varibel Data Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah sampel 14 14 14 14 2 Mean 7.44 8.03 8.06 8.30 3 Median 7.41 7.95 8.06 8.29 4 Variance 0.41 0.21 0.19 0.32 5 Standar deviation 0.64 0.45 0.44 0.56 6 Minimum 6.52 7.49 7.10 7.43 7 Maximum 8.58 8.94 8.71 9.15 8 Range 2.06 1.45 1.61 1.72 Tabel 2. Data Hasil Penelitian Power No Varibel Data Post-Test Pre-Test Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah sampel 14 14 14 14 2 Mean 39.21 34.78 28.14 29.57 3 Median 39.00 34.00 28.50 30.00 4 Variance 26.33 24.79 19.67 29.80 5 Standar deviation 5.13 4.97 4.43 5.45 6 Minimum 30.00 26.00 21.00 21.00 7 Maximum 49.00 45.00 36.00 41.00 8 Range 19.00 19.00 15.00 20.00 Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap subjek masih berada dalam batas kewajaran. Uji normalitas data dilakukan pada hasil beda (gaint score) data kecepatan dan power. Dari hasil uji normalitas dengan instrumen uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05 diperoleh nilai signifikansi hitung untuk semua data yang diuji lebih besar dari α (sig > 0,05), dengan demikian semua data berdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov Program SPSS 16,0 Kolmogorov-Smirnov a Sumber Data Keterangan Statistic df Sig. Kecepatan Power Kontrol 0.209 14 0.914 Data berdistribusi normal Perlakuan 0.218 14 0.069 Data berdistribusi normal Kontrol 0.162 14 0,200 Data berdistribusi normal Perlakuan 0.184 14 0,200 Data berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas data yang menggunakan uji Lilliefors dengan bantuan SPSS 16.0, untuk kelompok perlakuan kecepatan pelatihan alternate leg bound diperoleh hasil statistik sebesar 0,218 dengan signifikansi 0,069, untuk kelompok kontrol kecepatan diperoleh hasil statistik 0,209 dengan signifikansi 0,914 sedangkan untuk kelompok perlakuan power pelatihan alternate leg bound diperoleh hasil statistik 0,184 dengan signifikansi 0,200 dan kelompok kontrol power diperoleh hasil statistik 0,162 dengan sinifikansi 0,200. Jadi jika nilai signifikansi yang diperoleh > α maka subjek berdistribusi normal. Selanjutnya pengujian homogenitas data dilakukan terhadap data gaint score kecepatan dan power. Dari hasil analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi hitung untuk kedua data tersebut lebih besar dari pada α (sig >0,05). Untuk variabel kecepatan memperoleh signifikansi 0,250, sedangkan untuk variabel power memperoleh signifikansi 0,065. Dengan demikian data yang diuji berasal dari data dengan variansi yang homogen. Tabel 4. Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Levene Dengan Bantuan Program SPSS 16,0 Levene Sumber Data df1 df2 Sig. Keterangan Statistic Kecepatan 1.383 1 26 0,250 Homogen Kelincahan 6.166 1 26 0,065 Homogen Hipotesis pelatihan alternate leg bound terhadap kecepatan diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak. Tabel 5. Hasil Uji-t Independent Data Kecepatan Independent Samples Test Sumber Data t-test for Equality of Means t hitung df Sig. (2-tailed) Kecepatan 2.444 26 0.022 Dari hasil uji-t independent didapat nilai t hitung variabel kecepatan sebesar 2.444 dengan signifikansi 0,022. Nilai signifikansi 0,022< 0,05 maka hipotesis pelatihan

alternate leg bound terhadap kecepatan diterima. Hipotesis pelatihan alternate leg bound terhadap power diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak. Tabel 6. Hasil Uji-t Independent Data power Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sumber data t df Sig. (2-tailed) Power 5,026 26 0.000 Hasil Uji-t Independent data power diperoleh t hitung sebesar 5,026 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai signifikansi Uji-t Independent lebih kecil α (sig. < 0,05), maka hipotesis pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap power otot tungkai, diterima. Jadi dari hasil Uji-t Independent, pelatihan alternate leg bound mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan power otot tungkai. PEMBAHASAN Hasil analisis dari penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Pada variabe kecepatan, kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata. Nilai pre-test kelompok kontrol memiliki rata-rata 8,30 dan rata-rata nilai post-test 8.03 dengan demikian nilai rata-rata kelompok kontrol meningkat 0,27. Untuk nilai pre-test pada kelompok perlakuan memiliki nilai rata-rata 8,07 dan rata-rata nilai post-test sebesar 7,44 dengan demikian nilai rata-rata kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound meningkat sebesar 0,69. sebesar 34,14. Selanjutnya kelompok perlakuaan mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,07 dengan nilai ratarata pre-test 28,14 dan post-test sebesar 39,21. Dari deskripsi di atas, diketahui adanya peningkatan nilai variabel kecepatan dan power otot tungkai baik pada kelompok kontrol dan juga pada kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound. Dengan peningkatan nilai rata-rata pada kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound yang lebih tinggi dari kelompok kontrol. Peningkatan yang dialami pada kelompok perlakuaan disebabkan pelatihan yang dilakukan yaitu pelatihan alternate leg bound dengan frekuensi dan lamanya pelatihan dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dan berlangsung selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan. Variabel power otot tungkai juga mengalami peningkatan nilai rata-rata pada kelompok kontrol dan juga pada kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound. Kelompok kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 4,57, dengan nilai rata-rata pre-test 29,57 dan post-test

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dalam penelitian ini dapat sisimpulkan sebagai berikut: 1. Pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap kecepatan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Petang. 2. Pelatihan alternate leg bound berpengaruh terhadap power siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Petang. SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut: 1. Bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainnyadisarankan dapat menggunakan pelatihan alternate leg bound sebagai salah satu alternatif pelatihan dalam meningkatkan kecepatan dan power otot tungkai. 2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk menggunakan variabel dan sampel penelitian yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Nala. 1992. Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Program Pasca Sarjana UNUD. Kanca. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja: UNDIKSHA. Nurhasan. 2000. Tes Dan Pengukuran Olahraga. UNESA Perss.