EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Penerapan pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar kognitif

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari peranan dunia

Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Inkuiri Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMK NEGERI 3 MATARAM

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

Penggunaan Media Pembelajaran Puzzle Kudutif (Kubus Edukatif) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 5 LANGSA SKRIPSI

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

Munawaroh,dkk. Kata kunci:.keterampilan generik sains, model pembelajaraninkuiri terbimbing

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

Volume 2 Nomer 1 Juli 2016

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB I PENDAHULUAN. tentang gejala-gejala alam yang didasarkan pada hasil percobaan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. M. Gilar Jatisunda 1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI BERMEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL KELAS XI POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) TERHADAP PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUA N A.

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA DI KELAS XI IPA MAN SANGGAU LEDO

P-34 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PDEODE TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Nurlia 1 *, Mursalin 2 *, Citron S. Payu 3 **

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNETED MATHEMATICS PROJECT (CMP)

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE PROCESS AND ENVIRONMENT TERHADAP KETERCAPAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA SMP

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Syndicate Group terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMA Negeri 14 Pekanbaru

MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP ASAM BASA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia Hydrogen Vol. 3 No. 2, ISSN

JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Putri Sukaesih *), Siswoyo, I Made Astra. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta Timur 13220

Transkripsi:

ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR Suprianto, S.Pd., M.Si (1), S. Ida Kholida, M.Pd (2) (1)(2) Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Madura Email : irpus_07@yahoo.com (1) s.ida.kholida@gmail.com (2) ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penerapan model pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre-test post-test nonequivalen control group design. Populasi penelitian di SMP Ma arif 09 Pamekasan kelas VIII, dan sampelnya adalah kelas VIII-1 sebagai kelas Eksperimen yang berjumlah 14 siswa menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri sedangkan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 12 siswa menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, ditinjau dari nilai rata-rata kelas nilai prestasi belajar di kelas eksperimen adalah 32.85 sedangkan di kelas kontrol adalah 28.75. Sedangkan dari perhitungan statistik menggunakan uji t, diperoleh t hitung = 2.093 sedangkan t tabel = 2.064 dengan taraf signifikansi 5%. Dengan demikian t hitung > t tabel, maka nilai tersebut menunjukkan adanya perbedaan signifikan terhadap skor prestasi belajar diantara keduanya. Menurut rerata g factor diperoleh 0,47 (kategori sedang) untuk kelas eksperimen dengan rentang g factor (0,08 0,71) sedangkan untuk kelas kontrol rerata g factor sebesar 0,34 (kategori sedang) dengan rentang g factor (0,08 0,71). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Inkuiri lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Prestasi Belajar, Model Konvensional Vol. 3, No. 6, Desember 2015 151

Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains ISSN : 2337-9820 PENDAHULUAN Untuk dapat mengikuti kemajuan iptek yang begitu cepat, melek sains menjadi kebutuhan setiap orang.melek sains juga merupakan kebutuhan penting di dunia kerja. Kebanyakan pekerjaan dan tugastugas pekerjaan membutuhkan keterampilan tingkat tinggi yang mempersyaratkan masyarakat yang dapat belajar, bernalar, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan memecahkan masalah. Pemahaman tentang sains dan proses sains memberi kontribusi besar terhadap keterampilan-keterampilan tersebut (NRC, 1996). Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan umumnya dan pendidikan sains khususnya, namun kualitas pendidikan sains belum tercapai secara optimal. Hal ini terungkap dalam hasil studi The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2003 yang menyatakan bahwa kemampuan sains siswa SMP Indonesia berada pada peringkat ke-37 dari 46 negara (TIMSS, 2004). Hal ini merupakan manifestasi penerapan pola pendidikan yang kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan siswa. Selama ini pola pengajaran yang terjadi terlalu menekankan pada tuntutan hasil akhir yang akan diperoleh siswa, tanpa melihat bagaimana proses yang harus dijalani. Berdasarkan data hasil PISA (Program for International Assessment of Student ) tahun 2009, peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Berdasarkan data PISA tahun 2009 tersebut, anak Indonesia masih rendah dalam kemampuan literasi sains diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan peralatan sains. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan sebagian guru SMP Ma arif se Kabupaten Pamekasan, peneliti menemukan prestasi belajar siswa yang masih rendah di bawah KKM yaitu 70. Hal ini di sebabkan karena siswa belajar pelajaran fisika dengan cara menghafal dan siswa jarang melakukan percobaan sederhana atau praktikum sehingga siswa kurang memahami dan berfikir kritis dalam memecahkan masalah tentang konsep fisika.. Maka dari itu, membutuhkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk 152 Vol. 3, No. 6, Desember 2015

ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains mengatasi masalah tersebut khususnya mata pelajaran fisika Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar fisika adalah Model Pembelajaran Inkuiri. Dalam Model Pembelajaran Inkuiri siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti pelajaran. Ketrampilan proses sains dalam model ini sangat dibutuhkan, seperti mengamati, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, membuktikan hipotesis dengan percobaan, berkomunikasi dan menarik kesimpulan. Pembelajaran Inkuiri mempunyai kelebihan yaitu: Meningkatkan potensi intelektual siswa, lebih berpusat pada siswa, dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri pada siswa, tingkat pengharapan bertambah, Dapat mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, menghindarkan siswa dari cara-cara belajar dengan menghafal, memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Rakhmi Yunita (2002), menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan Model Inkuiri dengan Metode Konvensional. Menurut Ketut Suma (2010) menunjukkan bahwa Pembelajaran berbasis inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konten Fisika dan kemampuan penalaran mahasiswa calon guru. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pembelajaran berbasis inkuiri lebih efektif dari pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa? METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan pretest post-test nonequivalen control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Ma arif 09 Pamekasan. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 26 siswa yang terbagi dalam kelas VIII-1 sebanyak 14 siswa sebagai kelas eksperimen dalam pembelajaran diberi perlakuan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Vol. 3, No. 6, Desember 2015 153

Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains ISSN : 2337-9820 dan VIII-2 sebanyak 12 siswa sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji t dan untuk uji peningkatan prestasi belajar menggunakan N-Gain. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan skor kemampuan awal siswa (Pre-test) di kelas eksperimen maupun kontrol masih dibawah KKM. Rata-rata kelas di kelas eksperimen adalah 32.85, sedangkan di kelas kontrol adalah 28.75. Hal ini dikarenakan siswa belum diberi perlakuan tentang Model Pembelajaran Inkuiri dan Model Pembelajaran Konvensional sehingga nilai prestasi belajar siswa rendah. Analisis data dalam pengujian normalitas data kemampuan awal siswa (Pre-test) menghasilkan χ 2 hitung = 8.71 sedangkan χ 2 tabel = 12.5 dengan taraf signifikansi 5%. Karena χ 2 hitung < χ 2 tabel menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil penelitian melalui uji homogenitas sampel menghasilkan F hitung sebesar 0.96 sedangkan F tabel sebesar 2.63 dengan taraf kesalahan 5%. Hal ini menunjukkan F tabel < F hitung maka pada kelas eksperiment dengan Model Pembelajaran Inkuiri dan kelas kontrol dengan Model Pembelajaran Konvensional bersifat homogen. Hal ini berarti kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak ada perbedaan secara signifikan data kemampuan awal siswa terdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji beda skor prestasi belajar siswa t hitung = 2.093 dengan t tabel = 2.064, dengan taraf signifikansi 5% (lampiran 13). Dari nilai tersebut menunjukkan t hitung > t tabel. Kesimpulannya terdapat perbedaan signifikan terhadap skor prestasi belajar antara kelompok eksperiment dan kontrol. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dilakukan dua kali tes yaitu pretest yang diberikan sebelum pembelajaran, dan post-test diberikan sesudah pembelajaran. Skor pre-test dan post-test untuk prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dideskripsikan pada Tabel 01 dan Tabel 154 Vol. 3, No. 6, Desember 2015

ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains 02. Tabel 01 menunjukkan skor pretest,post-test, dan g factor kelas eksperimen Tabel 01 Skor Prestasi Belajar dan g factor Kelas Eksperimen No Pre-test Post-test <g> kriteria 1 35 70 0,54 sedang 2 40 60 0,33 sedang 3 40 75 0,58 sedang 4 30 75 0,64 sedang 5 50 70 0,4 sedang 6 40 70 0,5 sedang 7 20 40 0,25 rendah 8 40 55 0,25 rendah 9 30 70 0,57 sedang 10 20 55 0,44 sedang 11 15 75 0,71 tinggi 12 40 45 0,08 rendah 13 35 70 0,54 sedang 14 25 75 0,67 sedang Dari Tabel 01 tampak bahwa g factor kelas eksperimen merentang dari 0,08 s.d 0,71 (dari kategori rendah sampai tinggi). Prosentase siswa yang gain faktornya <g> dalam kategori rendah adalah 14,3 %, dalam kategori sedang adalah 78,9%, dan kategori tinggi adalah 7,1%. Rerata g factor adalah 0,47 termasuk dalam kategori sedang. Jadi, penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dalam kategori sedang. Tabel 02 menunjukkan skor pre-test, post-test dan g factor kelas kontrol. Tabel 02 Skor Prestasi Belajar dan g factor Kelas Kontrol no pretes postes <g> Kriteria 1 10 65 0,61 Sedang 2 25 60 0,47 Sedang 3 10 25 0,17 Rendah 4 30 65 0,5 Sedang 5 35 75 0,62 Sedang 6 50 75 0,5 Sedang 7 40 45 0,08 Rendah 8 25 35 0,13 Rendah 9 30 45 0,21 Rendah 10 35 50 0,23 Rendah 11 25 50 0,33 Sedang 12 30 45 0,21 Rendah Dari Tabel 02 tampak bahwa g factor kelas eksperimen merentang dari 0,08 s.d 0,61 (dari kategori rendah sampai sedang). Tidak terdapat mahasiswa yang memiliki g Vol. 3, No. 6, Desember 2015 155

Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains ISSN : 2337-9820 factor dalam kategori tinggi. Prosentase siswa yang gain faktornya <g> dalam kategori rendah adalah 50% dan kategori sedang adalah 50%, sedangkan untuk kategori tinggi 0%. Rerata g factor adalah 0,34 termasuk dalam kategori sedang. Jadi, penerapan model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas kontrol dalam kategori sedang. Rerata skor pre-test, post-test dan g factor untuk prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dideskripsikan pada Gambar 01. Gambar 01. Rerata skor pre-test, post-test dan g factor kelas eksperimen dan kontrol Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa dibandingkan model pembelajaran konvensional. Dalam model pembelajaran inkuiri siswa belajar aktif secara fisik dan mental inkuiri melalui pengalaman langsung mereka mengajukan pertanyaan, mencari jawaban dari berbagai sumber, dan mengambil keputusan dari berbagai alternatif jawaban yang ada. Dalam model pembelajaran inkuiri siswa belajar menggunakan praktikpraktik inkuiri secara efektif untuk membantu mereka membangun pengetahuan dari data/fakta yang ada serta memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan fisik dan keterampilan berpikir. Jelaslah bahwa dalam model pembelajaran inkuiri proses penemuan dan konstruksi pengetahuan memperoleh porsi yang tinggi. Sebaliknya pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Wina, 2010:179 dalam Dewi, dkk, 2013). 156 Vol. 3, No. 6, Desember 2015

ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Pembelajaran konvensional berorientasi kepada guru, guru memegang peranan yang dominan dan siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Hal ini tentunya akan mengakibatkan ketidakbiasaan pada siswa dalam memperluas dan memperdalam pengetahuannya sehingga siswa menjadi pasif. Model pembelajaran konvensional cenderung dimulai dengan apersepsi, penyajian informasi, pemberian soal-soal dan tugas, kemudian membuat kesimpulan sehingga pembelajaran berpusat pada guru sedangkan interaksi diantara siswa kurang, dan tidak ada kelompokkelompok kooperatif (Suryosubroto, 2002 dalam Dewi, dkk, 2013). Dalam penyelenggaraan pembelajaran siswa dijadikan sebagai penerima yang pasif dan hanya menghafal tanpa belajar untuk berpikir. Sehingga pengajaran bukanlah untuk menanamkan konsep tetapi lebih mengarah pada hafalan dan mengingat fakta-fakta. Proses penemuan dan kontruksi pengetahuan mendapat porsi yang relatif kecil. Ini berimplikasi kepada kurang berkembangnya kemampuan penalaran maupun penguasaan konsep Fisika siswa. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan beberapa hasil penelitian lain. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Rakhmi Yunita (2002), menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan Model Inkuiri dengan model Konvensional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ketut Suma (2010) menunjukkan bahwa Pembelajaran berbasis inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konten Fisika dan kemampuan penalaran mahasiswa calon guru. Menurut hasil penelitian Maharani Nur Aliyah Taj (2014) menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiry dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada konsep gaya. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Prantalo (2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri Terhadap hasil belajar IPA bagi siswa kelasv semester 2 SDN Manggihan kecamatan Gettasan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan Vol. 3, No. 6, Desember 2015 157

Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains ISSN : 2337-9820 prestasi belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Lestari Nami, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA. e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) Maharani Nur Aliyah Taj. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Konsep Gaya. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta NRC. 1996. National Science Standards. Washington DC. National Press. Nur Yunita Rakhmi.2002. Pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran biologi terhadap hasil belajar pada konsep indera peraba siswa kelas II MAN 1 Kebumen Tahun Ajaran 2002/2003. Skripsi. Yogyakarta:FMIPA UNY Prantalo. 2012. Pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry) terhadap hasil belajar IPA Bagi siswa kelas V semester II SDN Manggihan Kecamatan Getasan Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan. FKIP Universitas kristen Satya Wacana. Sugiyono. 2012, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: ALFABETA. Suma, Ketut. 2010. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Peningkatan Pengusaan Konten Dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 6, April 2010, hlm.47 55 158 Vol. 3, No. 6, Desember 2015