PENDUGAAN UMUR LARVA IKAN GERONG-GERONG (Hypoatherina sp.) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN PELAWANGAN TIMUR, SEGARA ANAKAN, CILACAP MELALUI STUDI OTOLITH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP REKRUITMEN LARVA IKAN DI PELAWANGAN TIMUR SEGARA ANAKAN CILACAP

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA IKAN PELAGIS DI ESTUARIA PELAWANGAN TIMUR, SEGARA ANAKAN, CILACAP

STUDI KOMPOSISI JENIS DAN KELIMPAHAN LARVA DAN JUVENIL IKAN DI PANTAI TANJUNG MANGKOK, KALIMANTAN SELATAN 1

ANALISIS KEBIASAAN MAKAN (FOOD HABITS) LARVA Hypoatherina sp. DI PELAWANGAN TIMUR SEGARA ANAKAN CILACAP

POTENSI UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH. Abstrak

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

KOMPOSISI LARVA UDANG DI PERAIRAN PESISIR KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT

DISTRIBUSI DAN RUAYA UDANG JARI (Metapenaeus elegans de Man 1907) DI LAGUNA SEGARA ANAKAN CILACAP JAWA TENGAH

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

RUAYA IKAN Macam-macam Ruaya a. Ruaya Pemijahan

3. METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan panjang berat, makanan dan sebaran ikan kating, Mystus gulio (Hamilton 1822) di Segara Anakan, Cilacap

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN LARVA DAN JUVENIL IKAN DI SEKITAR MUARA SUNGAI TULUNG DEMAK. Revika, Pujiono Wahyu Purnomo*), Siti Rudiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN LAJU PERKEMBANGAN RIGOR MORTIS BEBERAPA JENIS IKAN. Abdul Jabarsyah

KAJIAN ASPEK PERTUMBUHAN POPULASI POKEA (Batissa violacea celebensis Martens, 1897) DI SUNGAI POHARA SULAWESI TENGGARA 1

STATUS PEMANFAATAN LOBSTER (Panulirus sp) DI PERAIRAN KEBUMEN

Naskah Publikasi TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN WADER. (Rasbora argyrotaenia) DI SEKITAR MATA AIR PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH

ASPEK BIOLOGI IKAN LAYUR (Trichiurus lepturus) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PPP MORODEMAK

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU Scylla paramamosain Estampador DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL MEROPLANKTON PADA MALAM HARI DAN HASIL TANGKAPANNYA DI TELUK CEMPI, NUSA TENGGARA BARAT

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DAN IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurta) YANG DIDARATKAN DI REMBANG, JAWA TENGAH

POLA REKRUITMEN KERANG SIMPING (AMUSIUM PLEURONECTES) DI PERAIRAN KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)

Aspek biologi reproduksi ikan layur, Trichiurus lepturus Linnaeus 1758 di Palabuhanratu

BAB III BAHAN DAN METODE

SEBARAN KELIMPAHAN MEROPLANKTON DI MUARA SUNGAI POSO, SULAWESI TENGAH

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN SIDAT DENGAN MENGGUNAKAN BUBU DI DAERAH ALIRAN SUNGAI POSO SULAWESI TENGAH

ANALISIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE WARING UNTUK PELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TERI (Stolephorus devisi) DI PERAIRAN WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Ikan layur (Trichiurus lepturus) (Sumber :

STUDI ASPEK PERTUMBUHAN UDANG NENEK (Harpiosquilla raphidea) DI PERAIRAN JUATA LAUT KOTA TARAKAN

3. METODE PENELITIAN

ASPEK BIOLOGI IKAN TIGAWAJA (Johnius sp.) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

HIDRO-BIOLOGI LARVA IKAN DALAM PROSES REKRUTMEN

Pengumunan terkait revisi Dosen Pengampu dan Materi DPI

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :22-26 (2016) ISSN :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Produktivitas Serasah Mangrove di Kawasan Wonorejo Pantai Timur Surabaya. Abi Gayuh Sopana, Trisnadi Widyaleksono, dan Thin Soedarti

KELIMPAHAN UDANG KARANG BERDURI (Panulirus spp) DI PERAIRAN PANTAI WATUKARUNG PACITAN SKRIPSI

Pola Rekrutmen, Mortalitas, dan Laju Eksploitasi Ikan Lemuru (Amblygaster sirm, Walbaum 1792) di Perairan Selat Sunda

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian Bahan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

Muhammad Syahrir R. Keywords: fish growth pattern, allometric, isometric, condition factor, Muara Ancalong, Muara Bengkal.

STUDI PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR KUNING

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

3. METODE PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA ABSTRAK

TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TEMBANG (Clupea platygaster) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, GRESIK, JAWA TIMUR 1

3. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

PEMETAAN DAERAH YANG TERGENANG BANJIR PASANG AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA TEGAL

TEKNIK PENGAMBILAN, IDENTIFIKASI, DAN PENGHITUNGAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

PARAMETER POPULASI IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus malabaricus) DI PERAIRAN LAUT JAWA BAGIAN TIMUR

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

BAB I PENDAHULUAN. sampai sub tropis. Menurut Spalding et al. (1997) luas ekosistem mangrove di dunia

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

Kelimpahan iktioplankton dan kondisi lingkungan perairan estuari Tangerang

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

Analisis Panjang-Berat dan Faktor Kondisi pada Udang Rebon (Acetes japonicus) di Perairan Cilacap, Jawa Tengah

Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan 48 ISSN

KELIMPAHAN LARVA UDANG Penaeid PADA SAAT PASANG DI SALURAN TAMBAK DESA GEMPOLSEWU, KAB. KENDAL

STUDI PENDUGAAN STATUS PECEMARAN AIR DENGAN PLANKTON DI PANTAI KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR

3. METODE PENELITIAN

Stomach Content Analysis of Mystacoleucus padangensis in Waters Naborsahan River and Toba Lake, Tobasa Regency, North Sumatra Province.

Dinamika Larva Ikan Sebagai Dasar Opsi..di Laguna Pulau Pari Kepulauan Seribu (R. Puspasari et al.)

III. METODE PENELITIAN

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

POTENSI KERANG SIMPING (Amusium pleuronectes) DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

III. MATERI DAN METODE

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-1, September 2012 ISSN:

Oseanologi di Indonesia 1993 No. 26 : ISSN BAKTERI HETEROTROFIK DAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PANTAI UTARA PULAU JAWA.

1. PENDAHULUAN UMUM 1.1. Latar belakang

HUBUNGAN PERTUMBUHAN DENGAN FEKUNDITAS HARPODON NEHEREUS YANG BERASAL DARI PERAIRAN JUATA LAUT KOTA TARAKAN

KERAGAAN DESAIN CANTRANG PADA KAPAL UKURAN < 30 GT DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH

Karakteristik aliran Sungai Serang bagian hilir, Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY (Edi Tri Haryanto)

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

ASPEK REPRODUKSI IKAN LIDAH, Cynoglossus lingua H.B DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, JAWA TIMUR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus sp.) DENGAN ALAT TANGKAP BAGAN PERAHU BERDASARKAN PERBEDAAN KEDALAMAN DI PERAIRAN MORODEMAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

POTENSI KERANG SIMPING (AMUSIUM PLEURONECTES) DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

KONDISI HIDRO-OSEANOGRAFI PERAIRAN LAUT JAWA

3 METODE PENELITIAN VI IV

3. METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI PANTAI UTARA KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT

DISTRIBUSI, KELIMPAHAN DAN VARIASI UKURAN LARVA IKAN DI ESTUARIA SUNGAI MUSI

Transkripsi:

PENDUGAAN UMUR LARVA IKAN GERONG-GERONG (Hypoatherina sp.) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN PELAWANGAN TIMUR, SEGARA ANAKAN, CILACAP MELALUI STUDI OTOLITH Estimate the Age of Gerong-gerong Fish Larvae (Hypoatherina sp.) Caught in Waters East Pelawangan Segara Anakan Cilacap by the Otolithes Study Subiyanto 1, Boedi Hendrarto 1, Lusiana Rahmawati 1, Christian B.C. 1 1 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto, SH Semarang Diserahkan : 27 September 2008 ; Diterima : 02 Januari 2009 ABSTRAK Pengamatan terhadap otolith larva ikan Hypoatherina sp. yang tertangkap di Pelawangan Timur Segara Anakan, Cilacap untuk menduga umur telah dilakukan dari bulan Juli Oktober 2003. Pengambilan sampel larva ikan Hypoatherina sp. dilakukan setiap dua minggu sekali. dengan menggunakan plankton net berdiamter 60 cm dan mesh size 200 mikron. Larva yang paling banyak tertangkap berukuran panjang standart antara kelompok 4,1 6,0 mm sebanyak 40 % dan 6,1 8,0 sebanyak 28 %. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa larva ikan Hypoatherina sp. yang tertangkap di perairan Pelawangan Timur mempunyai jumlah lingkaran harian antara 4-19 dengan panjang standart 3,4 19,9 mm. Dari analisa regresi yang didapatkan adalah y = 0.8293x + 1.382 dengan R 2 = 0,7024. Lingkaran harian pertama diduga terbentuk pada kisaran ukuran panjang standart 2,21 mm. Kata kunci : Pendugaan umur, Larva ikan Hypoatherina sp., Otolith ABSTRACT Observations on larvae fish otolith of Hypoatherina sp. caught in the East Sea Flower Pelawangan, Cilacap to guess the age of the moon have been carried out from July to October 2003. Sampling fish larvae of Hypoatherina sp. done every two weeks. using plankton nets with diameter 60 cm and mesh size 200 microns. Larvae of most standard king-size group caught in between 4,1-6,0 mm by 40% and 28% of 6,1-8,0. From the observation found that fish larvae of Hypoatherina sp. captured in the waters of the East of Pelawangan has a number daily cycles of length 4-19 mm 3,4-19,9 standards. From the regression analysis obtained is y = 0.8293x + 1382 with R2 = 0.7024. The first daily circle allegedly formed in the range of 2.21 mm standard length. Key words : Age estimated, Hypoatherina sp fish larvae, Otolith PENDAHULUAN Meskipun pendugan umur ikan dewasa dengan pembacaan lingkaran yang terdapat pada otolith sangat sulit dilakukan untuk ikan-ikan yang hidup di daerah tropis, akan tetapi untuk stadia larva pendugaan umur dapat dilakukan dengan pembacaan lingkaran harian yang terdapat pada otolith larva ikan. Pendugaan umur larva ikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui proses dan waktu atau musim dari larva ikan masuk ke daerah asuhannya, lama menetap dan waktu keluar dari daerah tersebut dalam siklus hidupnya. Selain itu melalui cara ini akan didapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai upaya pengelolaan sumberdaya perairan. Banyak penelitian menunjukan adanya hubungan antara panjang standart ikan dengan jumlah lingkaran otolith untuk pendugaan umur ikan. Namun sampai saat ini, studi mengenai 33

pendugaan umur larva ikan di daerah tropis sendiri masih relatif sedikit, antara lain studi otolith pada ikan Chanos chanos dan pada larva ikan teri (Stolephorus indicus van Hasselt). Dari penelitian ini telah diketahui umur larva yang masuk ke perairan pantai dan lama menetap di perairan tersebut. Umumnya daerah pemijahan dari beberapa jenis ikan laut pada umumnya berbeda dengan daerah asuhannya, dimana larva ikan tersebut melakukan ruaya ke tempat yang kondisinya sesuai dengan fase tertentu dari daur hidupnya, antara lain perairan estuarin. Perairan Laguna Segara Anakan di Cilacap merupakan estuarin yang merupakan habitat penting bagi beberapa jenis ikan, baik untuk mencari makan, memijah dan habitat asuhan dari berbagai jenis ikan yang bersifat sedentary/resident maupun jenis ikan migratory 1). Mengingat pentingnya informasi tentang umur larva ikan yang masuk ke estuarin, untuk itu perlu diadakan penelitian tentang pendugaan umur melalui studi otolith serta keberadaan larva ikan khususnya di perairan Pelawangan Timur, Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk menduga umur larva ikan Hypoatherina sp. yang berada di perairan Pelawangan Timur melalui pembacaan otolith, khususnya penghitungan lingkaran harian (daily ring), dan menduga waktu dan pola migrasinya. METODE PENELITIAN Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel larva ikan Hypoatherina sp. Yang masuk ke perairan Pelawangan Timur, Segara Anakan, Cilacap. Pengambilan sampel dilakukan dari bulan Juli Oktober 2003 selama dua minggu sekali, pada saat pasang purnama dengan plankton net mesh size 200 mikron, diameter mulut 60 cm dan panjang 120 cm. Plankton net ini pada bagian akhir dilengkapi tempat penampung sampel yang terbuat dari pipa PVC dengan diameter 10 cm dan panjang 10 cm. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa tempat dari muara Pelawangan Timur, yaitu di daerah Karang bolong sampai ke Sungai Donan, Kembang Kuning dan Sapuregel. Sampel larva ikan yang tertangkap selanjutnya diawetkan dalam dua tahap. Tahap pertama larva diawetkan menggunakan formalin 4% selama 1 jam agar kondisi morfologis tetap atau tidak mengalami pengerutan yang cukup besar, yang kemudian sampel dicuci dengan aquadest hingga bersih dan dimasukan dalam botol sampel yang berisi zat pengawet alkohol 70% agar tidak merusak otolith. Untuk menduga umur larva dilakukan melalui studi otolith dengan mengamati dan menghitung lingkaran hariannya. Otolith yang digunakan dalam pendugaan umur ini adalah dari jenis sagitta. Pengamatan meliputi pengukuran panjang standart dan jumlah lingkaran harian dilakukan di bawah mikroskop. Analisa data yang digunakan adalah analisis regresi, dengan variabel yang dianalisis adalah panjang standart dan jumlah lingkaran harian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sampling diperoleh larva ikan Hypoatherina sp. sebanyak 253 individu dengan ukuran panjang standart antara 3,4 mm sampai dengan 19,9 mm. Selama pengambilan sampel, jumlah larva yang tertangkap tiap sampling bervariasi, yaitu 6 inividu tertangkap pada pertenganahan bulan Juli, sedangkan hasil tangkapan yang paling banyak pada bulan September yaitu sebanyak 124 individu. Ukuran larva Hypoatherina sp. yang tertangkap selama pengambilan sampel didominir oleh larva ikan yang berukuran dibawah 12.0 mm, dimana larva yang paling banyak tertangkap berukuran panjang standart antara kelompok 4,1-6,0 mm sebesar 40 % yang diikuti oleh ukuran 6,1-8,0 dan 8,1-.1,0 mm Sedangkan larva dengan kelompok ukuran panjang standart 12,1 14,0 mm mempunyai frekuensi yang paling kecil yaitu sekitar 6 % dari total tangkapan. Dengan tertangkapnya ukuran larva ikan dibawah 10,0 mm setiap sampling, dan dalam jumlah yang relatif lebih banyak dari ukuran diatasnya, hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa telah terjadi rekruitment larva tersebut ke perairan Pelawangan Timur. Adapun munculnya larva dengan ukuran lebih besar dari 12,0 mm pada pertengaham bulan Juli diduga bahwa larva tersebut berasal dari rekruitment sebelumnya. Adapun distribusi panjang standart larva ikan yang tertangkap bisa dilihat pada tabel 1. 34

Keterangan : 1. Muara Donan 2. Sungai Donan 3. Sungai Donan (Lomanis) 4. Muara Sapuregel 5. Muara Kembangkuning 6. Sungai Sapuregel Gambar 1. Peta Cilacap Tabel 1. Distribusi Ukuran Larva Hypoatherina sp. yang Tertangkap di Perairan Pelawangan Timur No Frekuensi kelas I II III IV V VI VII VIII Jumlah Frek Panjang standart 17 Juli 31 Juli 14 Agst 27Agst 11 Sep 25 Sep 9 Okt 23 Okt (%) (mm) 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 1. 2.1-4.0 0 2 2 3 2 1 4 0 14 5.53 2. 4.1-6.0 3 7 4 7 19 58 2 2 102 40.32 3. 6.1-8.0 0 10 1 0 10 44 2 5 72 28.46 4. 8.1-10.0 1 5 0 4 4 17 0 7 38 15.02 5. 10.1-12.0 2 4 0 0 0 4 0 2 12 4.74 6. 12.1-14.0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 0.79 7. 14.1-16.0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 1.98 8. 16.1-18.0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 1.58 9. 18.1-20.0 0 3 0 0 0 0 1 0 4 1.58 Jumlah 6 41 7 14 35 124 10 16 253 100 Tabel 2. Distribusi Ukuran Larva Hypoatherina sp. yang Tertangkap di Perairan Pelawangan Timur No. Kisaran Panjang Standart (mm) I II III IV V VI VII Stasiun Jumlah 1. 2.1-4.0 2 1 2 1-4 4 14 2. 4.1-6.0 1 3 15 5 4 42 32 102 3. 6.1-8.0 8-16 4 4 16 24 72 4. 8.1-10.0 3-8 - - 11 16 38 5. 10.1-12.0 3-2 1 1 2 3 12 6. 12.1-14.0 - - - - 2 - - 2 7. 14.1-16.0 - - - 1 3-1 5 8. 16.1-18.0 - - - - 4 - - 4 9. 18.1-20.0 - - - 1 2 - - 4 Jumlah 17 4 43 13 20 75 80 253 35

Panjang standart (mm) Jurnal Saintek Perikanan Vol. 4, No. 2, 2009 : 33-37 Tabel 3. Jumlah Lingkaran Harian dan Panjang Standart Larva Hypoatherina sp. No. Jumlah lingkaran Panjang standart (mm) Kisaran Rata-rata Jumlah individu (n) 1 4 3,4-5,9 4,65 19 2 5 4,3-6,8 5,55 20 3 6 4,7-8,6 6,65 20 4 7 6,0-11,4 8,7 18 5 8 6-10,6 8,3 10 6 9 6,2-9,3 7,75 12 7 10 6,5-9,7 8,1 3 8 11 10,9 10,9 1 9 12 14,2 14,2 1 10 13 7,8 7,8 1 11 14 14,0 14,0 1 12 15 - - - 13 16 - - - 14 17 18,8 18,8 1 15 18 - - - 16 19 19,9 19,9 1 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Ilustrasi 1. Regresi Linier Jumlah Lingkaran Harian Dengan Panjang Standard y = 0.829x + 1.382 R² = 0.702 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Jumlah lingkaran Untuk mengetahui distribusi dan pola migrasi dari larva Hypoatherina sp. yang berada di perairan Pelawangan Timur bisa dilihat dari jumlah serta ukuran larva ikan yang tertangkap di masing-masing stasiun pengambilan sampel. Adapun ukuran larva ikan yang tertangkap pada masing-masing stasiun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2, diketahui pola migrasi dari larva Hypoatherina sp., dimana larva dengan panjang standart sampai dengan 10,0 mm banyak dijumpai dalam jumlah yang relatif tinggi di stasiun VI dan VII. Mengingat bahwa stasiun VI dan VII terdapat di sungai Sapuregel, dimana daerah tersebut merupakan perairan dengan kondisi mangrove yang lebih rapat, maka diduga bahwa larva jenis ini menyukai daerah mangrove sebagai nursery ground.. Hal yang sama juga terjadi di kawasan mangrove yang terdapat di daerah Muarareja, Tegal. Hasil pengamatan terhadap 109 larva Hypoatherina sp. yang digunakan untuk menduga umur larva melalui pembacaan lingkaran harian yang terdapat di otolith diketahui bahwa lingkaran harian dari larva yang diambil sebagai sampel berkisar 4 19, dengan panjang standart antara 3,4 19,9 mm (Tabel 3). Sedangkan dari total tangkapan didominasi oleh individu dengan jumlah lingkaran harian antara 4 sampai 9 lingkaran, dengan panjang standart 3,4 9,3 mm. Untuk menduga terbentuknya lingkaran harian pertama kali dari larva ikan ini dilakukan analisa regresi seperti yang terlihat pada ilustrasi 1. Berdasarkan ilustrasi 1 tersebut, maka lingkaran harian pertama diduga terbentuk pada kisaran panjang standart 2,21 mm dengan persamaan y = 0,8293x + 1,382. Dengan 36

diameter telur ikan Atherinidae antara 0,5-3,5 mm, maka diduga terbentuknya lingkaran harian pada d1. Pola keberadaan ikan Hypoatherina sp. di perairan Pelawangan Timur diawali dengan adanya larva dengan panjang standart 3,4 mm. Mengingat bahwa hasil tangkapan pada pertengahan bulan Juli ditemukan larva ikan sampai dengan 18,0 mm maka diduga larva Hypoatherina sp. mulai memasuki Pelawangan Timur pada akhir bulan Juni atau awal bulan Juli, pada umur 4 hari dan berakhir pada bulan Oktober. Hal ini hampir sama dengan penelitian di Australia dan Jepang dimana larva ini melakukan pemijahan pada bulan Mei September. Selain itu, diduga bahwa daerah pemijahan ikan Hypoatherina sp. berada di perairan pantai. KESIMPULAN Larva ikan Hypoatherina sp. yang pertama kali masuk ke perairan estuaria Pelawangan Timur diperkirakan berumur 4 hari. Sedangkan larva yang masuk ke estuaria ini selanjutnya bermigrasi ke daerah asuhannya. Rekruitmen larva ini ke perairan estuaria Pelawangan Timur, Segara Anakan, Cilacap terjadi cukup lama yang puncaknya terjadi pada bulan September. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini bisa terlaksana karena adanya bantuan dana dari Proyek DUE-LIKE BATCH III Universitas Diponegoro, dengan surat keputusan NO: 014/SK/J.07. DUE-Like III/2003. Untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Eksekutif LPIU Proyek DUE-Like Batch III Universitas Diponegoro. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada bapak Sumiran atas bantuan di lapangan, dan rekan-rekan tim kajian Segara Anakan Cilacap, atas bantuan serta kerjasama selama penelitian ini berjalan. DAFTAR PUSTAKA Alhossaini, M dan T. J. Pitcher. 1988. The Relation Between Daily Ring, Body Growth, and Environmental Factors in Plaice, Pleuronectes platessa L., Juvenile Otolith. J. Fish. Biol. 33. 409-418. Kohno, H and Sulistiono. 1994. Ichtyofauna in Segara Anakan Lagoon. in Takashima, F and Soewardi, K. (Eds). Ecological Assessment For Management Planning of Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central Java. p : 77-82. Leis, J. M. and D. S. Rennis. 1983. The Larval of Indo-Pasific Coral Reef Fishes. New South Wales. University Press. 36-37. Morales-Nin, B. 1992. Determination of Growth in Bony Fishes From Otolith Microstructure. FAO Fisheries Technical Paper 322. Morioka, S., A. Ohno, H. Kuhno, Y. Taki. 1993. Recruitment and Survival of Milkfish Chanos chanos Larvae in The Surf Zone, Japan. J. Ichthyol. 40 (2) : 247 260. Newman, S. J. And I. J. Dunk. 2002. Growth, Age Validation, Mortality, and Other Population Characteristics of The Red Emperor Snapper, Lutjanus sebae (Cuvier, 1828), off The Kimberley Coast of North-Western Australia. Estuarine, Coastal and Shelf Science (2002) 55, 67-80. Okiyama. 1997. An Atlas of The Early Stage Fishes in Japan. Tokyo University Prais, Japan. Sakakura, Y. And K. Tsukamoto. 1997. Age Composition in The Schoals of juvenile Yellowtail Seriola quingueradiata Associated with Drifting seaweeds in the East China Sea. Fisheries Science 63 (1), 37-41. Subiyanto. 1991. Biological Study of Flatfishes, Especially Flounder, Paralichthys olivaceus in the Yatsushiro Sea and Adjacent Waters, Japan. Disertation. Graduate School of Marine Science and Engineering. Nagasaki University. Tsukamoto, K and T. Kajihara. 1987. Age Determination of Ayu With Otolith. Nippon Suisan Gakkaishi. 53 (11), 1985-1997. Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 37