METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

peneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) memerlukan SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas ini dapat dilihat dari peningkatan kinerja karyawannya. Strategi sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting, karena manusia berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai sebuah perusahaan. Salah satu bentuk pengelolaan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki dengan berupaya menciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif melalui peningkatan Quality of Work Life. Sumberdaya manusia dalam PT. Bank Tabungan Negara (Persero) memegang peranan penting dalam melaksanakan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. QWL menyangkut persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, secara relatif merasa puas dan memperoleh kesempatan pertumbuhan. Penilaian prestasi kerja merupakan sarana untuk memberikan umpan balik bagi pihak manajemen dan karyawan atas upaya peningkatan kinerja karyawan. Penilaian prestasi kerja memberikan mekanisme penting bagi pihak manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan, standar-standar kinerja dan untuk memotivasi kinerja karyawan di masa yang akan datang. Kerangka pemikiran konseptual pada penelitian ini dimulai dengan mengetahui visi dan misi Bank BTN. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi tujuan jangka pendek dan jangka panjang Bank BTN. Selanjutnya mengetahui strategi manajemen sumber daya manusia untuk menerima karyawan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Bank BTN. Setelah itu, dilakukan perencanaan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan persepsi karyawan tentang QWL dan lingkungan kerja yang mendukung dapat menghasilkan peningkatan kinerja

29 karyawan. Penilaian responden mengenai QWL terhadap peningkatan kinerja karyawan akan diolah dengan menggunakan alat analisis Korelasi Rank Spearman. Untuk lebih jelasnya alur kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 4. Persaingan di dunia Perbankan PT. Bank Tabungan Negara Persero (BTN) Visi, Misi, Tujuan dan Strategi BTN Manajemen Sumber Daya Manusia Perencanaan Pengembangan SDM Peningkatan Quality of Work Life Manajemen Kinerja Peningkatan Kinerja Karyawan Gambar 4. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Konseptual Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan fungsi organisasi yang berhubungan dengan isu-isu yang berkaitan dengan orang-orang seperti kompensasi, perekrutan, manajemen kinerja, pengembangan organisasi, keselamatan, kesehatan, manfaat, motivasi karyawan, komunikasi, administrasi, dan pelatihan. Bank BTN memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumen dan usaha kecil dan menengah, peningkatan keunggulan kompetitif melalui

30 pengembangan produk yang inovatif, dan layanan jaringan strategis berbasis teknologi terkini, mempersiapkan dan mengembangkan kualitas human capital, profesional dan memiliki integritas yang tinggi, Melaksanakan manajemen perbankan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik untuk meningkatkan nilai pemegang saham, mengabaikan kepentingan masyarakat dan lingkungan. Bank BTN merupakan Bank Indonesia terkemuka milik negara membuka peluang bagi anda yang memiliki gairah untuk unggul, ramah, jujur, ulet, teliti dan inovatif, menarik dan mampu berkomunikasi dengan baik. 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Suatu kultur kerja memiliki keterlibatan organisasi diantaranya yaitu; pendelegasian tanggung jawab, kerja tim, pengembangan SDM, integrasi SDM dan teknologi serta rasa kebersamaan. Fokus dari penelitian ini adalah pengembangan SDM. Salah satu bentuk pengembangan SDM yang harus diperhatikan adalah perbaikan kondisi kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life) karyawan yang dapat memberikan suatu ruang yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Simamora (1997), penilaian kinerja (perfomance appraisal) adalah proses dengan organisasi mengevaluasi pelaksanaan kinerja individu yang hasilnya dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dan sekaligus memberikan umpan balik kepada karyawan. Kinerja karyawan merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan. Penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif, uji validitas dan uji realibilitas dari persepsi karyawan terhadap Quality of Work Life. Dari hasil analisis tersebut, kemudian diteliti hubungan faktor-faktor Quality of Work Life dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan menggunakan analisis Korelasi Rank Spearman dengan bantuan software Microsoft Excel dan SPSS 18.0 for Windows. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Diagram Alur Kerangka Pemikiran Operasional pada Gambar 5.

31 Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Persepsi Karyawan Quality of Work Life Analisis Deskriptif Restrukturisasi Kerja Perbaikan Lingkungan Kerja Partisipasi Dalam Pemecahan Masalah Sistem Imbalan yang Inovatif Korelasi Rank Spearman Kinerja Karyawan : 1. Kerjasama 2. Tanggung Jawab 3. Inisiatif 4. Kedisiplinan 5. Kecepatan Kerja 6. Ketelitian Peningkatan Kinerja Gambar 5. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Operasional

32 Berdasarkan kerangka pemikiran operasional yang digambarkan di atas, maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah peningkatan kinerja, sedangkan variabel independennya berupa restrukturisasi kerja, perbaikan lingkungan kerja, partisipasi dalam pemecahan masalah dan sistem imbalan yang inovatif. Hipotesis yang di dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Ada hubungan signifikan antara faktor restrukturisasi kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero). 2. Ada hubungan signifikan antara faktor perbaikan lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero). 3. Ada hubungan signifikan antara faktor partisipasi dalam pemecahan masalah terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero). 4. Ada hubungan signifikan antara faktor sistem imbalan yang inovatif terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero). 5. Ada hubungan yang signifikan antara faktor sistem imbalan yang inovatif, artisipasi dalam pemecahan masalah, perbaikan lingkungan kerja, dan restrukturisasi kerja secara bersama-sama terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero). QWL juga terkait dengan pengelolaan tugas karyawan. Apabila karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan nyaman berarti produktivitas meningkat. Hal ini dapat tercipta apabila manajemen dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta perhatian yang cukup terhadap tingkat kesejahteraan karyawan. Kualitas kehidupan kerja karyawan yang tinggi adalah yang menawarkan kepada karyawan hal-hal sebagai berikut: 1. Gaji yang cukup dan adil untuk suatu pekerjaan. 2. Kondisi kerja yang aman dan sehat. 3. Kesempatan untuk belajar dan menggunakan keterampilan atau keahlian yang baru.

33 4. Bisa bertumbuh dan berkembang dalam karir. 5. Intergrasi sosial dalam organisasi. 6. Perlindungan terhadap hak-hak pribadi. 7. Adanya keseimbangan kerja dan tuntutan-tuntutan di luar pekerjaan. 8. Kebanggaan atas kerja itu sendiri dan organisasi. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Bogor, Jl Pengadilan No. 8 Bogor Jawa Barat. Pengumpulan data ini dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan April Tahun 2010. 3.4 Metode Penelitian 3.4.1 Pengumpulan Sumber Data Kuesioner yang disebarkan berisi pertanyaan yang bersifat tertutup. Setiap poin jawaban responden ditentukan skornya dengan skala likert. Skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik (Kinnear dalam Umar 2003). Pertanyaan mengenai persepsi karyawan atas Quality of Work Life yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan. Metode pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses sistematis dalam pengumpulan, pencatatan, dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu. Tujuan pengumpulan data sangat tergantung pada tujuan dan metodologi riset, khususnya metode analisis data. Menurut Sumarsono (2006), metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Riset Lapangan (Field Research) Field Research (riset lapangan) adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian, dimana untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

34 a. Teknik Wawancara (Interview) Dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap masalah yang menjadi objek pengamatan atau pembahasan. b. Teknik Pengamatan atau Observasi Dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi data pembahasan. 2. Riset Kepustakaan (Library Research) Library Research (riset kepustakaan) adalah suatu metode untuk memberikan kesimpulan mengenai data yang bersifat teoritis yaitu dengan jalan membaca buku, majalah, koran dan catatan-catatan serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan maksud penelitian. Data yang didapatkan dari hasil penelitian dikelompokkan agar tidak terjadi kesalahan. Menurut Umar (2003), data-data yang akan dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Bogor serta observasi langsung dengan menyebar kuesioner kepada sejumlah tertentu responden yaitu karyawan. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, buku-buku, internet, artikel serta data PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Bogor. 3.4.2 Pengambilan Sampel Stratified Random Sampling (SRS) Sifat homogenitas populasi terkadang tidak bisa dijamin sepenuhnya di lapangan. Semakin tinggi tingkat keragaman (heterogenitas) populasi maka ukuran sampel yang harus diambil dengan SRS akan semakin besar untuk tingkat ketelitian tertentu. Masalah ini biasa diatasi dengan membuat sub-sub populasi yang bersifat homogen dan terhadap subpopulasi itulah proses pengambilan

35 sampel secara SRS dilakukan. Proses pengambilan sampel setelah populasi keseluruhan yang relatif heterogen dipilah-pilah ke dalam sub populasi itulah yang dilakukan oleh Teknik SRS. Jadi, langkah utama yang membedakan teknik ini dengan teknik SRS adalah proses pembentukan sub populasi, disebut strata. Sedangkan proses pemilihan dari setiap strata tersebut bisa dilakukan sama seperti proses pemilihan satuan sampling dengan teknik SRS. Langkah kerja selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan anggota populasi secara keseluruhan. 2. Berdasarkan variabel tertentu (kriteria tertentu), populasi dibagi ke dalam strata-strata. Misal kelompok responden dibagi sesuai jenis kelamin (laki atau perempuan). Jika secara teoritis respon akan berbeda karena perbedaan jenis kelamin, atau populasi perusahaan dibagia menjadi sub populasi perusahaan kecil, menengah, dan besar. 3. Satuan sampling untuk setiap strata di daftar sehingga diperoleh kerangka sampling. Masing-masing strata (N1, N2, dan seterusnya untuk setiap strata ke i) dimana N = N1 + N2 + + Ni. Jumlah sampel objek penelitian sekaligus populasi yang seharusnya menjadi responden penelitian. Metode Pengambilan contoh karyawan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Pada saat menentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, peneliti dapat menentukan secara proposional. Metode sampling ini memberikan kemungkinan yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih sebagai sampel. Teknik ini adalah sampel yang terpilih bisa mewakili semua populasi. Menurut Gay dan Umar (2003) yang menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Metode deskriptif, minimal 10 persen populasi. Untuk populasi relatif kecil minimal 25 persen populasi. 2. Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek. 3. Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok. 4. Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok.

36 Tabel 1. Jumlah Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2009 JUMLAH JUMLAH DIVISI NO. POPULASI SAMPEL 1 Pejabat 3 1 2 Teller Service 11 3 3 Loan Service 11 3 4 Customer Service + Selling 10 3 5 Operational Unit 23 6 6 Loan Administration 25 6 7 General Branch Administration 15 4 8 Transaction Processing 10 3 9 Bookkeeping & Controll 14 4 10 Supporting Unit 23 6 Total Karyawan 145 40 Sumber : Divisi GBA-HRD PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Pada Tabel 1, diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 25 persen dari jumlah populasi dari masing-masing kelompok populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Gay dalam Umar (2003) bahwa untuk populasi relatif kecil minimal 25 persen populasi. 3.5 Metode Pengolahan Data Data yang masuk dianalisis dan diuji dengan korelasi rank spearman. Sebelum diuji dengan korelasi rank spearman, terlebih dulu diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, untuk mengukur dan menguji kuesioner yang diberikan kepada responden, apakah cukup valid dan reliabel. Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur, sedangkan reliabel adalah keajekan (konsistensi) alat pengumpul data penelitian. Penelitian ini menggunakan skala likert (1 sampai 5). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. 3.5.1 Skala Likert Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (sangat setuju, setuju,tidak setuju, sangat tidak setuju). Menurut Sitinjak (2004), hasil yang diperoleh dengan skala likert berupa skala pengukuran ordinal, oleh karena itu

37 terhadap hasilnya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa besarnya selisih antara satu tanggapan dengan tanggapan lain. Tahapan penggunaan skala likert adalah sebagai berikut : 1. Peneliti mengumpulkan karakteristik produk yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Terhadap karakteristik tersebut diminta tanggapan dari sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. Pada umumnya karakteristik alternatif pilihan berjumlah ganjil. Teknik penuangan pertanyaan diupayakan sedemikian rupa agar tidak mengarahkan responden kepada pengertian atau pemikiran tertentu. 3. Tanggapan tersebut dikumpulkan dan jawabannya di konversikan ke skala nilai yang terkait dengan bobot tanggapan. Tanggapan yang memberikan indikasi setuju diberi skor tertinggi, sedangkan tanggapan yang memberikan indikasi sangat tidak setuju diberi skor paling rendah. 3.5.2 Analisis Deskriptif Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. Analisis deskriptif sering diabaikan penggunaannya dalam penelitian-penelitian sosial, karena memang dalam beberapa fungsi analisis lainnya otomatis tercantum analisis deskriptif. Rumus besarnya rentang skala rata-rata yang akan diperoleh (Simamora, 2002) sebagai berikut: (m n) RS =...(1) b dimana: RS = Rentang Skala m = Angka tertinggi dalam pengukuran n = Angka terendah dalam pengukuran b = Banyaknya kelas

38 Menurut Simamora (2002) menyatakan bahwa skor rataan terbagi dalam beberapa kriteria, yaitu: 1,00 1,80 artinya Sangat Tidak Setuju, 1,81 2,60 artinya Tidak Setuju, 2,61 3,40 artinya Ragu-ragu atau Kurang Setuju, 3,41 4,20 artinya Setuju), 4,21 5,00 artinya Sangat Setuju. Berdasarkan skor rataan tersebut, maka posisi keputusan memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rentang Skala pada Kriteria Jawaban NO. KRITERIA JAWABAN BOBOT NILAI 1 Sangat Tidak Setuju 1,00 1,80 2 Tidak Setuju 1,81 2,60 3 Netral atau Cukup Setuju 2,61 3,40 4 Setuju 3,41 4,20 5 Sangat Setuju 4,21 5,00 3.5.3 Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrumen penelitian. Instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Uji validasi digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Untuk mengukur korelasi antar pertanyaan dengan skor total digunakan rumus korelasi product moment (Umar, 2001) yaitu : ( XY ) ( X Y ) 2 2 ( X ) n Y n r =...(2) 2 2 [ n X ][ ( Y ) ] dengan : x = skor pernyataan y = skor total pernyataan n = banyaknya butir pertanyaan r = indeks validitas

39 Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi (α ) 0,05 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. 3.5.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Menurut Singarimbun dan Efendi (1995), uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukurannya dapat dipercaya atau diandalkan. Hasil uji reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas digunakan metode Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency. Koefisien reliabilitas yang dianggap baik adalah nilai yang lebih besar dari 0,7, hal tersebut menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan handal (reliable). Menurut Supranto (2001) pengukuran reliabilitas kuesioner dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan Microsoft SPSS versi 13.00 for windows. Rumus dari teknik Cronbach ditulis sebagai berikut : r k σ b = 2 k 1 σ t 11 1 dengan : r 11 = realibilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan 2 σ t 2 b 2 = varians total σ = jumlah varians butir...(3) Menurut Santoso (2006) setelah didapat korelasi hitung, lalu bandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 persen. Jika r yang dihitung positif dan lebih besar dari r tabel maka kuesioner tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r yang dihitung

40 lebih kecil dari r pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa angka α cronbach minimal adalah 0,7 untuk menyatakan bahwa pertanyaan dapat dikatakan reliabel (Santoso, 2006). 3.6 Metode Korelasi Rank Spearman Adapun metode statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut : 6 Σ di² rs = 1...(4) n (n² - 1) dimana: rs = Koefisien korelasi Rank Spearman di = Selisih antara peringkat bagi X dan Y n = Banyaknya sampel keterangan: rs = 1 hubungan variabel X dan variabel Y sempurna + (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan +) rs = -1 hubungan variabel X dan variabel Y sempurna - (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan -) rs = 0 hubungan variabel X dan variabel Y lemah sekali atau tidak ada hubungan sama sekali Besarnya nilai rs terletak antara -1 rs 1. Jika nilai rs = +1 berarti variabel x dan variabel y berhubungan sempurna positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif), jika nilai rs = -1 berarti variabel x dan y berhubungan sempurna negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif), dan jika rs = 0 berarti antara variabel x dan variabel y berhubungan lemah sekali atau tidak ada hubungan. Nilai koefisien korelasi yang didapat sebelum dilaksanakan pengambilan keputusan, perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian koefisien korelasi, akan dibandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan α = 0,05. Hasil perbandingan tersebut digunakan dalam pengujian hipotesis nol

41 untuk memutuskan pendapat tersebut ditolak atau diterima. Untuk itu, maka pengujian ini menggunakan hipotesis : Ho : ρ = 0 tidak ada hubungan Quality of Work Life terhadap peningkatan kinerja karyawan H1 : ρ 0 ada hubungan Quality of Work Life terhadap peingkatan kinerja karyawan Untuk menguji hubungan hipotesis nol (Ho) kriterianya adalah : Tolak Ho : jika t hitung > t table Tolak H1 : jika t hitung < t tabel Tingkat signifikasi yang dipilih adalah 0,05 (5%) karena angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan tingkat signifikasi yang sudah sering digunakan dalam penelitian sosial. Untuk menentukan kuat lemahnya korelasi maka digunakan batasan J. Champion dalam Arisanti (2001) yaitu : 1. 0,00 0,25 : No association or Low association, kondisi ini menunjukkan tidak ada atau sangat lemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. 2. 0,26 0,50 : Moderately low association, menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dengan tidak bebas agak lemah. 3. 0,51 0,75 : Moderately high association, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas agak kuat. 4. 0,76 1,00 : High association, menunjukkan hubungan yang terjadi adalah kuat antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. 3.7. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memasukkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p-variabel predictor dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Sehingga model regresi dapat ditunjukkan sebagai berikut : Y = β + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 +ε (5)