Siti Nurul Kamaliyah SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)
DEFINISI Suatu cara penanaman & pemotongan rumput, leguminosa, semak & pohon shg HMT tersedia sepanjang rahun : m. hujan : rumput & leguminosa ( stratum 1) Pertengahan m kering : semak (stratum 2) Akhir m kering : pohon-pohonan
Three Strata Forage System Figure 217. - Proposed integration of the three-strata forage system with plantation crops. (After Nitis et al., 1991).
Three Strata Forage System Figure 2a The Concept of Alley Cropping<BR>
Source:B.T.Kang<I>etal.</I>1986 Figure 2 Conservation Methods Used in Upland Farming, Indonesia
Stratum 1 Stratum 2 Palawija Palawija Palawija Pagar :Stratum 2 dan Stratum 3 Ujung bagian datar : Stratum 2 setiap 1-2 m sebagai pencegah erosi Tampingan teras : Stratum 1 DISKRIPSI STS DI LAHAN MIRING
DISKRIPSI Inti : tanaman pangan/palawija Selimut : rumput dan leguminosa Pinggir : semak (gamal, lamtoro, akasia, kaliandra, flemingia} dengan jarak 10-20 cm. Pohon {waru, ambar, nangka, dsb) setiap 5 m.
DISKRIPSI SISTEM TIGA STRATA 50 m 50 m 1600 m 2 : pohon : semak Pinggir Selimut Inti 900 m 2
Three Strata Forage System Figure 217. - Proposed integration of the three-strata forage system with plantation crops. (After Nitis et al., 1991).
Three Strata Forage System Figure 2a The Concept of Alley Cropping<BR>
Source:B.T.Kang<I>etal.</I>1986 Figure 2 Conservation Methods Used in Upland Farming, Indonesia
Stratum 1 Stratum 2 Palawija Palawija Palawija Pagar :Stratum 2 dan Stratum 3 Ujung bagian datar : Stratum 2 setiap 1-2 m sebagai pencegah erosi Tampingan teras : Stratum 1 DISKRIPSI STS DI LAHAN MIRING
Stratum 3 Stratum 2 Stratum 1 Palawija
Stratum 1 Palawija Stratum 2 Palawija Palawija Pagar :Stratum 2 dan Stratum 3 Tampingan teras : Stratum 1 sebagai pencegah erosi Ujung bagian datar : Stratum 2 setiap 1-2 m sebagai pencegah erosi DISKRIPSI STS DI LAHAN MIRING
LOKASI lahan kering : curah hujan < 1500 mm 8 bulan kering, 4 bulan hujan Lahan kering yg kurang produktif utk tanaman pangan (datar/miring) Lahan perkebunan yg mengintegrasikan ternak ruminansia
PENDEKATAN ketrpaduan antara STS, tan pangan & ternak Peran STS : Strata 2 & 3 : pagar terhadap ternak & angin, sumber hijauan Stratum 1 : sumber hijauan, pada lahan miring dpt mengurangi erosi & run off, menambah kesuburan tanah
Peran Tanaman Pangan : Petani merawat tan pangan STS ikut terawasi Jerami sbg pakan cadangan Memenuhi kebutuhan pangan Menambah penghasilan Peran Ternak Makan tan STS tidak menaungi Pupuk kandang kesuburan tanah Tenaga kerja (sapi) Menambah penghasilan
MANFAAT STS 1. Meningkatkan ketersediaan hijauan : kuantitas (± 48%), kualitas (10 15%) 2. Kontinyuitas ketersediaan hijauan sepanjang tahun dg mengatur waktu potong 3. Mempercepat pertumbuhan ternak : kualitas hijauan baik pertumb ternak cepat berat standar cepat dicapai cepat dijuan
4. Mengurangi waktu mmemelihara ternak : pakan tersedia waktu tersisa utk kegiatan lain (ternak ayam, lebah madu, bekicot) 5. Meningkatkan daya tampung : hijauan meningkat jumlah ternak meningkat ( 1 STS : 1 ekor sapi/ 7 ekor kambing) 6. Meningkatkan kesuburan tanah : leguminosa bintil akar N tanah meningkat (Stylo : 240 kg/ha/th, Calopo : 200 kg/ha/th), ternak pupuk kandang
7. Mengurangi erosi 45 % ( terutama di lahan miring) 8. Menyediakan kayu api (daun utk pakan, kayu utk kayu bakar, 1 STS : ± 1,6 ton kayu bakar/th) 9. Menyediakan bibit utk perluasan STS 10. Memperkuat pagar 11. Merangsang timbulnya kegiatan lain ( bunga lebah madu, biji rumput + legum ayam kampung, bekicot diintensifkan)
12. Meningkatkan pendapatan petani 36 % 13. Menambah kehijauan & keindahan lingkungan KENDALA 1. Kehilangan hasil palawija 900 m 2 2. Petani menunggu 1 tahun utk hasil hijauan 3. Biaya investasi pertama cukup besar
PERSIAPAN LAHAN Lahan : Datar/miring, masih/akan ditanami palawija, tdk harus persegi empat Persiapan : Awal musim hujan : dibajak & digaru Batas/pagar dibuat lubang setiap 5 m sedalam 30 cm utk tan pohon Diantara lubang dibuat larikan utk biji tan semak (akasia/lamtoro), utk gamal lubang 20 cm
Bagian selimut dibuat petak 9 x 5 m 2, dibuat larikan berjarak 10 cm utk biji rumput & legum Lahan miring : bag bawah teras dibuat lubang utk semak setiap 1 m, rumput & legum ditanam di dinding & selimut PENANAMAN STRATUM 3 Stek pohon : panjang 2-2.5 m, diameter 5-10 cm Stek ditanam, lubang ditutup, dipadatkan
STRATUM 2 Stek gamal : panjang 1-1.5 cm, diameter 3-4 cm, dalam 10-25 cm, jarak 10 cm Akasia/lamtoro : benih direndam air 24 jam, ditanam sedalam 2-3 cm, jarak 10 cm Bagian bawah teras ditanami gamal setiap 1 m STRATUM 1 Biji legum direndam air hangat 24 jam, ditanam Biji rumput dicelup air hangat 30 menit, ditanam Penanaman dpt campuran/sendiri-sendiri Dinding teras ditanam campuran rumput/legum Ditanam bersamaan dengan palawija
Penyulaman 2 bulan setelah tanam PEMELIHARAAN Rumput & legum, lamtoro disulam bila 25% tdk tumbuh Pemeliharaan Gulma tdk perlu dicabut Renovasi rumput tahun ke 5, legum ke 8 Perlu penanganan hama & penyakit
Stratum 1 tdk disabit selama 1 tahun akar kuat, biji jatuh dpt tumbuh Stratum 2 tdk dipangkas selama 1 tahun akar kuat, cabang utk bibit, biji utk benih Stratum 3 tdk dipangkas selama 2 tahun pohon kuat, cabang utama > 2 m, regrowth baik Ternak diintegrasikan tahun ke 2
PEMANGKASAN Rumput & legum 15 cm dari permukaan tanah Gamal 2 m, lamtoro & akasia 1 m, cabang yg tumbuh kearah rumput & legum dipangkas, tahun ke 4 bonggol cabang dipotong PALAWIJA Penanaman, jenis tanaman, waktu panen sesuai kebiasaan Jerami dikeringkan utk pakan Ketela pohon : pucuk utk pakan, batang utk bibit
SAPI : 1 unit STS : TERNAK 2 ekor berat 100 kg/ 1 ekor berat 200 kg per th Penggemukan sapi jantan 250-300 kg selama musim hujan KAMBING/DOMBA : 1 unit STS selama 1 tahun 12 ekor berat 15 kg/ 8 ekor berat 25 kg/ 4 ekor berat 50 kg
KANDANG Bahan : yg ada di daerah setempat Letak : dekat unit STS, daerah miring : kandang di atas Cukup sinar, cukup sejuk, terlindung dari angin, selalu bersih, tdk lembab Kotoran & sisa pakan ditumpuk utk pupuk Pupuk kandang disebar di STS 2 kali/tahun
SISTEM PEMBERIAN PAKAN Pakan hijauan M hujan M kering Sapi 12% 10% Kambing/domba 20% 15% (bobot hidup)
Sapi bobot 300 kg Rumput & legum M hujan M kering awal M kering akhir % kg % kg % kg 70 ± 26 10 ± 3 10 ± 3 Semak 20 ± 7 70 ± 21 20 ± 6 Daun pohon 10 ± 3 20 ± 6 70 ± 21 ± 36 ± 30 ± 30
Rumput & legum Kambing bobot 50 kg M hujan M kering awal M kering akhir % kg % kg % kg 70 ± 7 10 ± 1 10 ± 1 Semak 20 ± 2 70 ± 5 20 ± 1.5 Daun pohon 10 ± 1 20 ± 1.5 70 ± 5 ± 10 ± 7.5 ± 7.5 Bila hijauan habis, ternak diberi jerami palawija yg disimpan
Rumput, legum, semak & daun pohon yg berlebihan (akhir m hujan) dpt diawetkan dan disimpan Pengawetan : 1. Kering (hay) 2. Basah (silase)