BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB-TEMA POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS GEOGRAFI KELAS VIII DENGAN TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

NaskahPublikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TULUS PUJI ASTANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18).

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi yang bersifat multidimensional dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. merasakan kenyamanan dalam menerima pelajaran. Sebagaimana pengajaran. hanya bermakna apabila terjadi proses belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN [1]

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

I. PENDAHULUAN. maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksternal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan dengan peningkatan kualitas dan profesionalisme guru dalam. mengajar mampu mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

KISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perkembangan peserta didik pada masa sekarang dan masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi berkembangan IPTEK yang semakin berkembang pesat, sangat

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Dengan perkembangan teknologi ini mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Kedudukan pembelajaran Menulis Surat Dagang dalam KTSP Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. terintegrasi dirasa perlu dilakukan di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa pengaruh yang besar pada kehidupan manusia di segala bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Peningkatan mutu pada bidang pendidikan mutlak dilakukan oleh semua negara diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia agar selalu terjadi perubahan yang bersifat positif dan membawa kemajuan bagi negara. Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan agar pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Ketentuan ini terkait dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan umum dan dapat diperolehnya pekerjaan serta kehidupan yang layak. Begitu pentingnya pendidikan bagi suatu negara, maka pemerintah mengupayakan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia diantaranya dengan pengembangan dan perbaikan kurikulum. Secara bertahap kurikulum terdahulu di evaluasi kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan jaman, sehingga terciptalah kurikulum baru saat ini menggantikan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum 2013 berbasis sainstifik dengan penekanan karakter. Revitalisasi dan penekanan karakter dalam pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga masyarakat Indonesia dapat menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks, Mulyasa (2013:8). Penerapan kurikululum 2013 diharapkan memberi perubahan besar terhadap pendidikan nasional, pada dasarnya kurikulum 2013 bukan merupakan produk baru pendidikan namun merupakan hasil evaluasi kurikulum KTSP yang kemudian di kembangkan lebih baik dengan peningkatan mutu pembelajaran dan karakter. Peran pendidik dalam kurikulum 2013 sebagai fasilitator didalam kelas maupun diluar kelas, dengan dibantu beberapa 1

2 komponen pembelajaran yang terdiri atas: bahan ajar, media pembelajaran, instrumen evaluasi, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran terutama sebagai faktor pendukung keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan ini tentunya mempengaruhi prestasi peserta didik. Pada tahun 2013 pemerintah dalam hal ini kementerian kebudayaan dan pendidikan dasar menengah menyediakan bahan ajar sebagai materi siswa dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Pelaksanaan kurikulum 2013 telah memberikan arahan untuk membentuk strategi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, untuk itu diperlukan bahan ajar yang berkualiatas baik itu secara materi pembelajaran, maupun penyajian bahan ajar agar peserta didik termotivatsi untuk belajar lebih giat, selain itu penyajian bahan ajar yang lebih komunikatif akan meningkatkan pengetahuan peserta didik sehingga mempengarungi presetasi kearah yang lebih maju. Bahan ajar menjadi sangat penting bagi guru maupun siswa karena dalam proses pembelajaran senantiasa menjadi acuan pelaksanaan pembelajaran, sehingga diharapkan dengan dimilikinya bahan ajar dengan kualifikasi yang baik dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Dalam hal ini penyempurnaan kurikulum sangat dibutuhkan kemudian di sesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar menurut strata pendidikan tertentu, hal ini membuat bahan ajar yang sistematis dan fleksibel sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan hal ini sesuai dengan teori Lestari (2013:1) bahwa bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangkamencapai tujuan yang diharapkan, yaitu kompetensi dan sub-kompetensi dengan segala kompleksitasnya selain itu bahan ajar mempunyai peran yang amat penting yaitu dampak positif dari bahan ajar adalah guru akan mempunyai lebih banyak waktu untuk membimbing siswa dalam proses pembelajaran, membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan dari segala sumber atau referensi yang digunakan dalam bahan ajar, dan peranan guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan menjadi berkurang, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar memegang peranan penting dalam

3 pembelajaran baik peningkatan prestasi peserta didik maupun kinerja guru dalam profesionalisme mengajar. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pada sekolah menegah pertama, yang meliputi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Namun pada kurikulum 2013 ke-empat mata pelajaran tersebut dikemas kemudian disajikan dalam satu wadah yang disebut dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang artinya bahwa IPS merupakan gabungan dari empat mata pelajaran umum yang kemudian saling berkaitan satu sama lain sehingga dalam hal ini yang menjadi perbedaan diantaranya adalah Kompetensi inti dan Kompetensi dasar dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar IPS berbasis kurikulum 2013 yang dikeluarkan pemerintah dalam hal inilah kementerian kementerian kebudayaan dan pendidikan dasar menengah dianggap masih memiliki banyak kekurangan sebagai berikut: Pertama, muatan isi materi dianggap masih kurang memberikan informasi karena buku yang dijadikan bahan rujukan kurang sesuai dan sebagian besar mengambil dari situs internet yang sebetulnya isi materi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, gambar yang disajikan dicetak dengan resolusi rendah akibatnya gambar ilustrasi dalam buku tersebut pecah sehingga kurang tampak, hal ini dikarenakan gambar tersebut diunduh langsung dari google image tidak meminta langsung dari sumber terkait untuk mendapatkan gambar dengan resolusi besar. Ketiga, peta yang menjadi kekuatan dari geografi dicetak kecil dengan skala yang tidak sesuai ukuran kertas cetak bahan ajar IPS Terpadu, selain itu peta tersebut tidak sesuai dengan pemetaan standar nasional Indonesia (SNI), akibatnya informasi spasial yang menunjukkan fenomena geosfer tidak tersampaikan kepada peserta didik. Keempat, penyusunan buku kurang kreatif dan sistematis, dapat dilihat dari jenis font, ukuran font,tabel data yang kurang menarik, pemberian warna pada bagian penulisan hal-hal yang dianggap penting juga masih kurang, sehingga belum menumbuhkan minat baca yang kuat bagi peserta didik. Hasil analisis teks geografi, pada jenjang sekolah menengah menunjukkan bahwa buku bahan ajar IPS ditulis dan dicetak tanpa mengikuti prosedur yang semestinya sebagai buku yang penting, dan menyangkut hajat hidup orang banyak,

4 siswa, guru dan orang tua siswa. Akibatnya ditemukan beberapa kesalahan diantaranya: 1) (Bahasa, yang meliputi penggunaan tanda baca, pilihan kosa kata, susunan kalimat dan paragraf), 2) (Konten berisi ilmu bantu lebih dari 90 %, 3. Penggunaan fakta, data, konsep dan generalisasi), 4) (Pemanfaatan media gambar). Proses pembuatan bahan ajar yang cepat dan terkesan dipaksakan, menimbulkan anggapan bahwa kualifikasi buku siswa IPS terpadu masih kurang dibawah standar perindustrian bahan ajar yang sebelumnya telah dikeluarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan pengembangan pada bahan ajar IPS kurikulum 2013, agar standar bahan ajar yang baik dapat terpenuhi serta bahan ajar tersebut dapat memiliki kualifikasi yang baik serta sesuai dengan pendidikan karakter kurikulum 2013 sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi peserta didik dan mencapai tujuan dari pendidikan nasional. Sub-tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia dengan memadukan kompetensi inti 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prossedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi dasarnya 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik). Peneliti mencoba untuk mengembangkan materi ajar Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia agar peserta didik pada usia sekolah menengah pertama lebih memahami segala sumber daya alam yang dimiliki negara Indonesia, mengetahui persebaran daerah sumber daya dan ikut menjaga serta melestarikan sumber daya tersebut sejak dini. Selain itu peneliti memilih masalah tersebut karena memiliki kompetensi dan pengalaman dalam materi pada sub-tema potensi dan sebaran sumber daya alam. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Darmadi (2013:42) Bahwa dalam memilih masalah dan merumuskan sub masalah penelitian, peneliti hendaknya mengidentifikasikan lingkup masalah umum yang berhubungan dengan pengalaman dan minat peneliti. Untuk itulah pengembangan bahan ajar yang lebih baik dari produk sebelumnya baik dari segi materi maupun penyajian mutlak dilakukan, agar menarik minat belajar dan motivasi belajar peserta didik bahan ajar

5 IPS harus mempunyai kualitas yang baik, dilihat dari segi: 1) (Penyampaian materi yang komunikatif), 2) (Kover yang menarik), 3) (Gambar Ilustrasi yang jelas), 4) (Terdapat peta yang dapat menyajikan informasi penting terkait materi yang disampaikan). Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik mengenai Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia kepada peserta didik peneliti akan melakukan penelitian pengembangan Research and Development (R & D) pada bahan ajar IPS kurikulum 2013 dengan mengambil sub-tema Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengambil judul PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB-TEMA POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi masalah yang ada yaitu: 1. Bahan ajar buku kurikulum 2013 yang digunakan oleh siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS mengenai Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia kurang lengkap, serta bahasa penyampaian kurang komunikatif. 2. Bahan ajar buku kurikulum 2013 mata pelajaran IPS mengenai Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia, kurang kreatif serta inovatif sehingga kurang menarik minat belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Agar masalah yang dikaji lebih fokus dan terarah, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan bahan ajar buku kurikulum 2013 mata pelajaran IPS dilaksanakan untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. 2. Penelitian pengembangan bahan ajar buku kurikulum 2013 mata pelajaran IPS sub-tema mengenai Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kriteria kebutuhan bahan ajar buku mata pelajaran IPS yang dibutuhkan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama? 2. Bagaimana model bahan ajar buku mata pelajaran IPS sub-tema Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia agar menarik minat baca siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama? 3. Bagaimanakah efektivitas produk pengembangan bahan ajar buku mata pelajaran IPS sub-tema Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia

7 terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui kriteria kebutuhan bahan ajar buku mata pelajaran IPS yang dibutuhkan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. 2. Membuat model bahan ajar buku mata pelajaran IPS Sub-tema Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia agar menarik minat baca siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. 3. Mengetahui efektifitas produk pengembangan bahan ajar buku mata pelajaran IPS sub-tema Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian dari pengembangan bahan ajar dapat bermanfaat untuk dapat lebih menambah pengetahuan dan wawasan peserta didik. b. Penelitan ini diharapkan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Bahan ajar yang telah dikembangkan dapat dijadikan materi pendukung bagi peserta didik untuk menambah pengetahuan dan wawasan peserta didik tentang Potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menghasilkan produk bahan ajar yang mampu meningkatkan minat belajar peserta didik.

8 b. Bagi Guru 1. Penelitian diharapkan mampu memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam pembuatan bahan ajar. 2. Penelitian diharapakan untuk menghasilkan produk bahan ajar yang dapat dijadikan referensi guru. c. Bagi Sekolah 1. Diharapkan mampu mengahsilkan produk bahan ajar ajar berkualitas yang dapat meningkatkan mutu sekolah. 2. Diharapkan dapat melatih guru agar lebih kreatif dalam pembuatan bahan ajar agar meningkatkan mutu sekolah. G. Spesifikasi Produk Penelitian ini berfungsi untuk mengembangkan sebuah produk baru berupa buku teks sebagai bahan ajar yang digunakan oleh siswa kelas VII sekolah menengah pertama. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang potensi dan sebaran sumber daya alam Indonesia. Bahan ajar tersebut berisi fakta dan informasi baik material, non material maupun keruangan sehingga peserta didik diharapkan dapat memenuhi kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Serta dapat mengembangkan aktivitas pemeliharaan sumber daya alam disekitar. Bahan ajar IPS Kurikulum 2013 telah dikembangkan mempunyai format sebagai berikut: 1. Sumber Gambar Kover 2. Kata Pengantar 3. Tujuan Pembelajaran 4. Daftar Isi 5. Daftar Gambar 6. Daftar Tabel 7. Bab I 8. Bab II 9. Bab III 10. Daftar Pustaka

9 11. Glosarium 12. Sumber Gambar Pendukung 13. Lampiran Peta 14. Biografi Penulis