MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

MATERI DAN METODE. IndustriPakandanIlmuTanah,danLaboratoriumIlmuNutrisidan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU)

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan Desember 2014 - Januari2015 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. 3.2. Materi Penelitian 3.2.1. Bahan : Bahan yang digunakan untuk pembuatan silase diantaranya yaitu : mahkota nanas(queen) sebanyak 40 kg dalam bentuk segar, dedak padi dan molases. Bahan yang digunakan untuk analisis proksimat diantaranya yaitu: aquades, HCl, K 3 SO 4, MgSO 4, NaOH, H 3 BO 3, H 2 BO 4, CCl 4, eter benzen dan ditambah dengan pelarut. 3.2.2. Alat : Alat yang digunakan untuk pembuatan silasediantaranya yaitu: mesin pencacah, timbangan, silo atau plastik, selotip, sarung tangan, ember dan alat tulis. Alat yang digunakan untuk analisis proksimat diantaranya yaitu: pemanas, kjeltec, soxtec, fibertec, kertas saring, tanur listrik, tang crucible dan alat destilasi lengkap dengan erlenmeyer. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut : 14

A. 100% Mahkota Nanas + 0% Dedak Padi + 5% Molases B. 98% Mahkota Nanas + 2% Dedak Padi + 5% Molases C. 96% Mahkota Nanas + 4% Dedak Padi + 5% Molases D. 94% Mahkota Nanas + 6% Dedak Padi + 5% Molases E. 92% Mahkota Nanas + 8% Dedak Padi + 5% Molases Molases yang digunakan merujuk hasil penelitian Mokoginta (2014) dan level dedak yang digunakan adalah menurut Ratnakomala dkk (2005). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap penambahan molases dihitung berdasarkan bahan kering mahkota nanas dan dedak padi. 3.4. Parameter yang Diukur Parameter yang diukur adalah Bahan Kering (BK), Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Serat Kasar (SK), Abu dan BETN yang terkandung dalam bahan pakan tersebut. Pengukuran analisis proksimat dilakukan menurut AOAC (1993) dan FOSS Analytical, 2003 a, FOSS Analitycal, 2003 b, FOSS Analytical, 2006 dan Tillman dkk, 1998. 3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Persiapan Materi Penelitian Limbah mahkota nanas Limbah mahkota nanas diambil dari industri rumah tangga yang memproduksi keripik dan dodol nanas di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, kemudian ditimbang dan dikeringanginkan dan dibolak-balik sampai kering merata, setelah kering ditimbang kembali untuk melihat berat keringnya. Mahkota nanas dianalisis kandungan bahan 15

keringnya, kemudian mahkota nanas dipotong sepanjang 2-3 cm dengan menggunakan parang. Setiap satu ulangan dibutuhkan 1 kg mahkota nanas, setelah itu dilakukan penggilingan mahkota nanas. Dedak padi Pemakaian dedak padi pada pakan ternak dari 0-8%. Molases Jumlah molases yang ditambahkan pada masing-masing perlakuan adalah 5% dari BK mahkota nanas dan dedak padi. Aquades Aquades yang digunakan sebanyak 98,3 ml. 3.5.2. Pencampuran bahan Pencampuran bahan dilakukan dalam bak plastik dengan mencampurkan mahkota nanas, molases dan air sehingga semua bahan tercampur merata. 3.5.3. Pembungkusan Semua bahan harus sudah tercampur kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam dan dipadatkan sehingga mencapai keadaan anaerob, kemudian diikat dan dilapisi dengan plastik ke-2 selanjutnya plastik tersebut dimasukkan lagi ke dalam plastik ke-3, kemudian diikat lagi dengan selotip. 3.5.4. Tahap fermentasi Fermentasi dilakukan selama 21 hari (3 minggu). 16

3.5.5. Analisis kandungan nutrisi Analisis nutrisi dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Alur kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. di bawah ini. Mahkota nanas Pembungkusan Dicacah Dijemur Ditimbang Penggilinganmahkota nanas Difermentasi 3 minggu Penimbangan bahan Pembukaan hasil fermentasi Pengukuran ph Pencampuran bahan Pengukuran ph Pengeringan Analisis kandungan nutrisi MN 350 g +DP 0 g + 17,5 g Molases + Aquades 221,60 ml MN 343 g +DP 7 g + 17,5 g Molases + Aquades 221,45 ml MN 336 g +DP 14 g + 17,5 g Molases + Aquades 221,53 ml MN 329 g +DP 21 g + 17,5 g Molases + Aquades 220,76 ml 1. Bahan kering 2. Protein kasar 3. Serat kasar 4. Lemak kasar 5. Abu 6. BETN MN 322 g +DP 38 g + 17,5 g Molases + Aquades 220,94 ml Keterangan: MN = mahkota nanas DP = dedak padi Gambar 3.1. Alur Kegiatan Penelitian 17

3.6. Prosedur Analisis Proksimat 3.6.1. Bahan kering (AOAC, 1993) 1) Cawan porselen yang bersih dikeringkan di dalam alat pengering atau oven listrik pada temperatur 105 C sampai 110 C selama 1 jam. 2) Cawan porselen didinginkan di dalam desikator selama 1 jam. 3) Cawan porselen ditimbang dengan neraca analitik, beratnya (X g). 4) Sampel ditimbang 5 g (Y g). 5) Sampel bersama cawan porselen dikeringkan di dalam oven listrik pada temperatur 105 C sampai 110 C selama 8 jam. 6) Sampel dan cawan porselen didinginkan dalam desikator selama 1 jam 7) Sampel dan cawan porselen dingin ditimbang dengan neraca analitik beratnya (Z g). Penghitungan : Kadar air = X+Y-Z x 100% Y Keterangan : X = Berat cawan porselen Y = Berat sampel Z = Berat cawan porselen dan sampel yang telah dikeringkan Penghitungan penetapan bahan kering yang digunakan adalah : %BK = BSS (BSS-BKU) + (%KA x BKU) x 100% BSS Keterangan : BK BSS BKU = Bahan kering = Berat sampel segar = Berat kering udara (matahari) 18

%KA = Kadar air selama (pengeringan oven 105 C) 3.6.2. Protein Kasar (FOSS Analytical, 2003 a ) 1) Sampel ditimbang 1 gram,kemudian dimasukkan ke dalam Digestion Tubes Straight. 2) Katalis (1,5 g K 2 SO 4 dan 7,5 MgSO 4 ) sebanyak 2 buah. 3) Larutan H 2 SO 4 sebanyak 6 ml. 4) Sampel di destruksi pada suhu 425 Cselama 1 jam sampai cairan menjadi jernih (kehijauan). 5) Sampel didinginkan, ditambahkan aquades 30 ml secara perlahan-lahan. 6) Sampel dipindahkan ke dalam alat destilasi. Digestion Tubes Straight dicuci dan dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air, air cucian ini dimasukkan ke dalam alat destilasi. 7) Disiapkan erlenmeyer 125 ml yang berisi 25 ml larutan H 3 BO 3. 7 ml metilen red dan 10 ml brom kresol green. Ujung tabung kondensor harus terendam dibawah larutan H 3 BO 3. 8) larutan NaOH 30 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian dilakukan destilasi (3-5 menit). 9) Tabung kondensor dibilas dengan air dan biasanya ditampung dalam erlenmeyer yang sama. 10) Dilakukan titrasi dengan HCl 0.1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi ungu. 11) Lakukan juga penetapan blanko. Penghitungan : % N = (ml titran ml blanko) x Normalitas H 2 SO 4 x 14,007 x 100 Berat Sampel (mg) 19

% protein = % N x faktor konversi Keterangan : faktor konversi untuk makanan ternak adalah 6,25. 3.6.3.Serat Kasar (FOSS Analytical, 2006) 1) NaOH dilarutkan, ditambah aquades menjadi 1000 ml (dilarutkan 13,02 ml H 2 SO 4 dalam aquadest sampai menjadi 1000 ml). 2) Sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam crucible (yang telah ditimbang beratnya (W1). 3) Crucible diletakkan di cold extration, lalu aceton dimasukkan ke dalam crucibel sebanyak 25 ml atau sampai sampel tenggelam. Diamkan selama 10 menit, tujuannya untuk menghilangkan lemak 4) Dilakukan 3 kali berturut - turut kemudian dibilas dengan aquades (sebanyak 2 kali). 5) Crusible dipindahkan ke fibertex - H 2 SO 4 dimasukkan kedalam masing-masing crucible pada garis ke 2 (150mL). setelah selesai dihidupkan kran air, tutup crucible dengan reflektor. - Fibertec dipanaskan sampai mendidih. Fibertec dalam keadaan tertutup dan air dihidupkan. - Aquades dipanaskan dalam wadah lain. - Tunggu hinggasampel di fibertec mendidih ditambahkan octanol (untuk menghilangkan buih) sebanyak 2 tetes lalu panasnya dioptimumkan, dibiarkan selama 30 menit, lalu fibertec dimatikan. 6) Larutan di dalam fibertec disedot, posisi fibertec dalam keadaan vacum dan kran air dibuka. 20

7) Aquades yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam semprotan, lalu semprotkan ke crusible. Posisi fibertec tetap dalam keadaan vacum dan kran air terbuka. Dilakukan pembilasan sebanyak 3 kali. 8) Fibertec ditutup, NaOH yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam crucible pada garis ke 2, kran air pada posisi terbuka, fibertec dihidupkan dengan suhu optimum.setelah sampel mendidih diteteskan octanol sebanyak 2 tetes ke dalam tabung yang berbuih, selanjutnya dipanaskan selama 30 menit. 9) Matikanfibertac kran ditutup, optimumkan suhu lakukan pembilasan dengan aquades panas sebanyak3 kali,fibertec pada posisi vacum. Setelah selesai membilas fibertec pada posisi tertutup. 10) Crusibledipindahkan ke cold extraction lalu dibilas dengan aseton. Cold extration pada posisi vacum, kran air dibuka (lakukan sebanyak 3 kali), dengan tujuan untuk pembilasan. 11) Crusible dimasukkan ke dalam oven selama 2 jam dengan suhu 130 o C. 12) Crusible didinginkan dalam desikator 1 jam selanjutnya ditimbang (W2). 13) Crusible dimasukkan ke dalam tanur selama 3 jam dengan suhu 525 C. 14) Dinginkan crusibledengan desikator 1 jam selanjutnya ditimbang (W3) Perhitungan: Kadar serat kasar (%) = W2 W3 x 100% W1 Keterangan: W1 = Beratsampel (g) W2 = Beratsampel + cawancruciblesetelahdioven (g) W3 = Beratsampel + cawancruciblesetelahditanur (g) 21

3.6.4. Lemak Kasar (FOSS Analytical, 2003 b ) 1) Aluminium cup dipanaskan dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (a). 2) Sampel ditimbang sebanyak 2 g, dimasukkan ke dalam timbel kemudian ditutup dengan kapas. 3) Timbel yang berisi sampel dimasukkan pada soxtec, alat dihidupkan dan dipanaskan sampai suhu 135 C, dan dialirkan, timbel diletakkan pada soxtec pada posisi rinsing. 4) Suhu sampai 135, dimasukkan aluminium cup ruang berisi petroleum benzene 70 ml kedalam soxtec, lalu ditekan start dan jam, dengan posisi boiling dilakukan selama 20 menit. 5) Pada posisi rinsing 40 menit, lalu recovery 10 menit dengan posisi kran soxtec di buka. 6) Aluminium cup kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 135 selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b). Penghitungan : % lemak = a x 100 b b a = berat aluminium cup (gram) = berat abu (gram) 3.6.5. Abu (AOAC, 1993) 1) Cawan crusibel dipanaskan dalam oven pada suhu 105 selama 1 jam. Didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. 2) Sampel ditimbang sebanyak 2 g, kemudian masukkan ke dalam cawan crusibel tersebut. 22

3) Cawan crusibel diletakkan dalam tanur pengabuan, lalu dibakar pada suhu 525 selama 3 jam. 4) Sampel didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Penghitungan : % Abu = Berat abu (g) x 100 Berat cawan (g) 3.6.6. BETN (Tillman dkk, 1998) Penentuan kandungan BETN dilakukan dengan cara pengurangan angka 100% dengan persentase abu, PK, LK dan SK. Penghitungan: % BETN = 100% - (% PK + % SK + % LK + % Abu) 3.7. Peubah yang diukur Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Kandungan Bahan Kering 2. Kandungan Protein Kasar 3. Kandungan Serat Kasar 4. Kandungan Lemak Kasar 5. Kandungan Abu 6. BETN 3.8. Analisis Data Data penelitian yang diperoleh ditabulasi, kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam menurut Rancangan Acak Lengkap. 23

Perbedaan pengaruh antara perlakuan diuji lanjut dengan DMRT (Duncan s Multiple Range Test). Model matematis rancangan menurut Steel & Torrie (1995) adalah : Dimana : Y ij = µ + α i + ε ij Y ij = nilai pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = nilai tengah umum (populations mean) α i ε ij = pengaruh taraf perlakuan ke-i = pengaruh galat perlakuan ke-i ulangan ke-j i = 1,2,3,4,5 j = 1,2,3 Tabel 3.1. Analisis sidik ragam Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung F Tabel Keragaman Bebas Kuadrat Total 0,05 0,01 Perlakuan t 1 JKP KTP KTP/KTG - - Galat t ( r- 1) JKG KTG - - - Total rt 1 JKT - - - - Keterangan : Faktor Koreksi = Y 2 r.t Jumlah Kuadrat Total (JKT) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) Jumlah Kudrat Galat (JKG) Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) Kuadrat Tengah Galat (KTG) F hitung = Y ij 2 FK = Y 1. 2 + Y 2. 2 + Y 3. 2 - FK r = JKT JKP = JKP/dbP = JKG/dbG = KTP/KTG 24