BAB I PENDAHULUAN. rendah pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan melalui berbagai cara,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

KATA PENGANTAR. Tim Peneliti. iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi

ANALYSIS OF STUDENTS READINESS IN FACING NATIONAL EXAMINATION 2014 AFTER ADDITIONAL LEARNING GIVEN AT SMAN DARUSSHOLAH SINGOJURUH BANYUWANGI

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2016/2017 SMA NEGERI 78 JAKARTA

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014

siswa yang terdiri: Peserta UAMBN MI : siswa Peserta UN MTs : siswa Peserta UN MA : siswa

2014 ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

C UN MURNI Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang terencana yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan segala potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PEMETAAN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN (PPMP) TAHUN ANGGARAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, yaitu politik, ekonomi, sosial dan budaya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua jenjang pendidikan mulai tingkat SD, SMP, SMA/SMK, bahkan. menghadapi perkembangan jaman yang semakin maju.

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam. menentukan output pendidikan. Peran sentral tersebut terkait dengan

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan martabat dan kualitas bangsa. Pendidikan adalah investasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan

SOSIALISASI KEGIATAN BIDANG KURIKULUM SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA DAN UJIAN NASIONAL 2016

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

PENERAPAN IPTEKS PENGEMBANGAN MUTU SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG. Oleh Mukti Hamjah Harahap, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

Introduction. Nursyamsuddin

BAB I PENDAHULUAN. dan atau seberapa sulit ukuran soal bagi peserta ujian (siswa). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas hasil belajar anak didik yang diperoleh melalui jalur pendidikan

SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai NPSN dan telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA

SIKAP DAN PREFERENSI KEPALA SEKOLAH SMA SE JAWA TENGAH TERHADAP BAHASA ASING PILIHAN

Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN

PENJURUSAN SISWA. Universitas. Negeri. Padang JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. alizamar BK UNP Padang

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. kelulusan peserta didik di berbagai jenjeng pendidikan di Indonesia mulai dari

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah dilaksanakannya Ujian Nasional (UN) pada jenjang pendidikan rendah pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu alat penilaian yang dapat mengungkapkan kompetensi peserta didik (SMA) setelah mereka menjalani masa pembelajaran selama 3 tahun. Pada umumnya hasil Ujian Nasional (UN) hanya dilihat secara umum, seperti persentase kelulusan, persentase ketidak lulusan, nilai tertinggi dan nilai terendah. Sejak diberlakukannya Ujian Nasional (UN), jarang sekali atau belum dilakukan kajian yang mendalam dan komprehensif hasil Ujian Nasional (UN) peserta didik, khususnya tentang kendala-kendala peserta didik dan guru, sarana-prasarana sekolah, manajemen dan budaya masyarakat sekolah yang mengarah pada pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terkait dengan mata pelajaran yang di Ujian Nasional (UN) kan. Hal ini, diduga salah satu penyebab upaya peningkatan mutu pendidikan yang selama ini dilakukan belum mampu memecahkan masalah dasar pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) SMA dari kesembilan mata pelajaran pada Tahun Pelajaran 2009 dan 2010 di Kabupaten Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauaan Riau dan nasional, dijumpai nilai 9 mata pelajaran yang di Ujian Nasional (UN) kan di Kabupaten Kepulauan Anambas (Tabel 1). 1

Tabel 1. Hasil Ujian Nasional Kabupaten Anambas, Propinsi Kepulauan Riau dan Nasional Tahun Pelajaran 2008/2009 dan 2009/2010 Mata Ujian Nasional Tahun Pelajaran Kab/Kota IPA BIND BING MTK FIS KIM BIO BIND BING MTK EKO SOS GEO IPS 2008/2009 2009/2010 Anambas 6.17 6.18 4.58 4.48 6.92 4.16 5.47 5.15 4.61 5.43 5.02 4.36 Propinsi 6.91 7.58 6.34 6.34 7.22 5.77 6.31 5.85 6.5 6.64 6.79 5.63 Nasional 6.82 7.81 7.76 7.97 8.34 7.2 6.31 7.25 7.7 7.36 6.81 6.88 Anambas 6.48 6.16 6.75 6.21 6.03 6.38 6.48 6.16 6.75 6.21 6.03 6.38 Propinsi 7.39 7.64 7.17 7.17 7.36 6.74 6.75 6.88 7.53 6.45 6.25 6.4 Nasional 7.46 7.69 8.12 7.8 8.08 7.42 7.02 7.22 8.03 7.01 6.69 6.96 (Sumber : Pusat Penilaian Pendidikan, 2010) Yustina (2) (2010), mengemukakan bahwa ditemukan perbedaan persepsi tentang konsep suatu materi pelajaran (miskonsepsi) pada materi biologi di antara peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masuk melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD), terutama pada materi yang menuntut pemikiran tingkat tinggi seperti untuk menganalisa dan sintesa pada suatu topik pada mata pelajaran biologi, khususnya pada topik fisiologi hewan (SK 3, KD 3.3) yang diajarkan di Kelas XI. Berdasarkan analisis butir soal Ujian Nasional (UN) dengan hasil Ujian Nasional (UN) di bawah nilai 50, contoh pada mata pelajaran Biologi (Tabel 2) dan (Tabel 3) berikut ini. 2

Tabel 2. Persentase Hasil Ujian Nasional Biologi di bawah nilai 50 di Kabupaten Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau dan Nasional Pada Tahun Pelajaran 2008/2009 Kab/Kota Mata Ujian Nasional Biologi TP 2008-2009 Di bawah Nilai 50 Ditinjau Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) No 23 24 11 2 12 3 30 14 15 5 16 7 KD 1.3.1 1.3.3 2 2.1.1 2.4 3.1.3 3.1.5 3.2.1 3.3.3 3.3.5 3.4.1 Anambas 0.00 31.25 32.82 26.56 10.94 29.69 28.13 12.50 31.26 17.19 34.38 29.69 Propinsi 10.16 17.67 41.02 43.62 58.89 77.49 83.41 36.23 43.78 58.30 55.94 53.42 Nasional 72.00 82.20 69.41 86.63 82.89 87.49 82.59 63.65 61.26 60.55 65.50 55.73 No 17 18 19 20 22 8 37 9 36 39 40 KD 3.4.2 3.5.4 3.6.1 3.6.2 3.7.2 4.1 4.1.1 4.1.4 4.3.2 5.1.1 5.2.2 Anambas 9.38 43.75 42.19 34.37 26.56 40.63 39.07 1.56 26.57 29.69 4.69 Propinsi 29.03 47.30 83.33 72.89 50.18 90.96 42.14 34.99 47.42 59.34 12.44 Nasional 55.34 66.51 69.03 75.34 67.30 72.61 67.19 65.33 72.14 67.73 68.13 (Sumber : Pusat Penilaian Pendidikan, 2010) Tabel 3. Persentase Hasil Ujian Nasional Biologi di bawah nilai 50 di Kabupaten Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau dan Nasional Pada Tahun Pelajaran 2009/2010 Kab/Kota Mata Ujian Nasional Biologi TP 2009-2010 Dibawah Nilai 50 Ditinjau Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) No 13 24 27 26 34 18 34 7 19 KD 1.2.2 1.3.1 2.1.1 2.2.6 3.1.3 3.3 3.3.1 3.3.3 3.3.5 Anambas 44.44 11.11 40.74 40.74 44.45 33.33 44.45 37.04 48.15 Propinsi 47.16 35.80 72.61 72.61 66.30 70.50 66.30 38.05 69.26 Nasional 73.23 72.58 82.72 82.72 59.69 81.29 59.69 61.55 75.49 No 4 6 31 37 9 36 38 39 - KD 3.4.3 3.5.1 4.1.1 4.1.2 4.1.6 4.3.1 5.2.2 - Anambas 37.04 48.15 25.92 22.22 3.70 3.70 48.15 0.00 - Propinsi 56.58 63.97 35.95 62.37 61.87 10.58 33.54 38.13 - Nasional 81.37 79.25 66.20 71.59 74.76 58.27 43.51 68.00 - (Sumber : Pusat Penilaian Pendidikan, 2010) Persentase hasil Ujian Nasional (UN) Biologi di bawah nilai 50 di Kabupaten Kepulauan Anambas pada Tahun Pelajaran 2008/2009 dijumpai sebanyak 23 item, yang terbanyak (11 item atau 47,8%) adalah dari SK 3, KD 3.3 (Tabel 2). Hal serupa dijumpai pula pada hasil Ujian Nasional (UN) Biologi Tahun Pelajaran 2009/2010 yaitu sebanyak 17 item, 7 item (41,17%) di antaranya adalah dari SK 3, KD 3.3 (Tabel 3). Hal ini, bersesuaian dengan 3

hasil temuan Yustina (2) (2010) yang dijumpai 30% miskonsepsi peserta didik terhadap materi biologi di Kelas XI pada SK 3, KD 3.3. Selanjutnya Yustina at all (2010), menegaskan bahwa keterampilan guru dalam menentukan atau pemilihan strategi, model dan metode pelajaran yang tepat, dapat meningkatkan sikap positif dan hasil belajar pada siswa. Dengan demikian pengajaran dapat meningkatkan peserta didik dalam jumlah besar melalui inovasi pembelajaran, melibatkan percobaan yang ditujukan ke semua isu-isu lokal dan global yang menuntut keterampilan siswa dan guru, hal ini merupakan kendala dan tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Beberapa faktor merupakan tantangan bagi guru dalam pembelajaran di antaranya : i. Diversity of prior experience and knowledge in the students; ii. Timetable issues; iii. Physical location within the university, i.e. distance from home department; iv. Physical room layout-large lecture theatre; v. Large numbers of students (50-80); and vi. Resource availability for large numbers of students in a discipline which is rapidly changing and needs updating every year. Upaya-upaya guru untuk mengatasi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat melalui peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, antara lain melalui pengembangan kurikulum dan inovasi pembelajaran. Hal ini dapat mempermudah pencapaian keterampilan tingkat tinggi (higher order skill), seperti : berfikir kritis, berfikir kreatif, berfikir secara integratif dan memecahkan masalah, untuk itu diperlukan profesional guru dalam menggali kompetensi siswa. Selain itu keterampilan guru dan kompetensi guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diduga sangat membantu dalam peningkatan kualitas hasil Ujian Nasional (UN). 4

Keberkesanan pembelajaran adalah indikator tercapainya hasil Ujian Nasional (UN) yang cemerlang, oleh karena itu kendala siswa, kendala guru, kompetensi dan profesional guru serta kondisi ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran serta sosial budaya peserta didik terkait dengan mata pelajaran yang di Ujian Nasional (UN) kan perlu diketahui. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pemetaan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator oleh peserta didik SMA Negeri di 6 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional kelas IPA (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), dan kelas IPS (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Sejarah, Sosiologi Antropologi dan Ekonomi)? 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingkat penguasaan peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN) tahun 2008, 2009 dan 2010? 3. Bagaimana model alternatif untuk meningkatkan kompetensi peserta didik SMA di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN)? Pengembangan pendidikan terkait erat dengan kualitas guru, ketersediaan sarana dan prasarana, manajemen dan kebijakan pimpinan institusi terkait serta faktor lainnya, seperti sosial budaya masyarakat (Gambar 1). 5

1.3 Kerangka Konseptual Input Proses Output KURIKULUM 2 PETA KD yang sukar/rendah pada setiap Mapel 5 Hasil UN (SMA) 1 Analisis KD yang sukar (Daya Serap <50%) b a Angket 8 Standar Pendidikan Model/Strategi Pengembangan Peningkatan Mutu Pendidikan Berkelanjutan Laporan BSNP Tahun 2008-2009 2009-2010 c Dokumentasi Wawancara & Observasi 3 Analisis Kendala & Identifikasi Faktor Penyebab 4 Alternatif Pemecahan Masalah Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Memetakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator yang tidak dikuasai oleh peserta didik SMA Negeri di 3 dari 6 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional. 2. Menganalisis secara mendalam dan komprehensif berbagai faktor yang menyebabkan peserta didik SMA Negeri di 6 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau, tidak menguasai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN). 3. Mengusulkan rekomendasi kebijakan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk mengatasi permasalahan tersebut pada khususnya dan untuk meningkatkan mutu 6

pembelajaran mata pelajaran Ujian Nasional (UN) di 6 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional. 1.5 Manfaat Penelitian 1) Data Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar/Indikator yang belum dikuasai peserta didik pada mata pelajaaran yang di Ujian Nasional (UN) kan di Kabupaten Kepulauan Anambas di wilayah Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional. 2) Data identifikasi faktor-faktor penyebab peserta didik tidak menguasai SK/KD/Indikator di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau, meliputi : sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana serta budaya masyarakat. 3). Model peningkatan mutu pendidikan yang valid dan siap diimplementasikan di Kabupaten Kepualuan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN). 7