BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun yang terus meningkat (Tjiptono dan Anastasia, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam menopang. pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Penilaian kinerja keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian negara kita dewasa ini semakin pesat. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. BPS mencatat terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan ekonomi dewasa ini peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diikuti pula oleh perkembangan perekonomian tiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba maksimum secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan manufaktur tidak dapat terlepas dari masalah biaya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usaha dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan-perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun UKDW

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia perkembangan sektor jasa sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan kontribusi sektor jasa terhadap Produk Nasional Bruto Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat (Tjiptono dan Anastasia, 2004). Pertumbuhan diberbagai bentuk dalam sektor jasa akan terus dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang lain. Salah satu bidang jasa yang sangat dibutuhkan dalam menjamin kelancaran distribusi fisik barang dalam perekonomian adalah jasa pengiriman. Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud/jasa (menurut wikipedia). Kegiatan produksi pada perusahaan jasa merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang merupakan penciptaan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku, dan pelayanan jasa pengiriman (menurut http://carapedia.com). PT Pos Indonesia merupakan salah satu bagian dari BUMN Non Infrastruktur yang bergerak dibidang pelayanan jasa pengiriman. PT Pos Indonesia (Persero) Cilaki Bandung merupakan kantor pusat dari beberapa kantor pos se-indonesia. Sebagai kantor pos pusat PT Pos Indonesia pusat bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh kantor divisi yang tersebar di seluruh indonesia. Biaya masing-masing divisi perusahaan akan di tinjau kembali di PT 1

2 Pos Pusat ini. Dengan demikian jika terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan di masing-masing perusahaan akan disesuaikan pada PT Pos Pusat ini. PT Pos Indonesia selaku perusahaan jasa menghasilkan beberapa produk yang terdiri dari jasa pengiriman. Jasa pengiriman ini terdiri dari jasa pengiriman domestik dan internasional. Untuk jasa pengiriman produk sendiri perusahaan melakukan kegiatan produksi secara bersamaan, contohnya saja untuk produk jasa pengiriman domestik terdiri dari 3 (tiga) produk yaitu jasa pengiriman surat pos biasa, kilat khusus dan jasa pengiriman paket pos. Dari ketiga kegiatan produksi tersebut perusahaan mengeluarkan biaya-biaya yang dibebankan secara bersamaan untuk beberapa kegiatan produksi. Dalam suatu produk yang dihasilkan perusahaan, tidak jarang merupakan produk bersama dimana akan timbul biaya bersama (join cost). Wijaksono (2006:90) menjelaskan bahwa Biaya bersama sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pabrikan beberapa jenis produk secara bersama-sama. Kegiatan pemrosesan bersama ini akan menimbulkan persoalan bagaimana pengalokasian biaya yang telah dibebankan untuk masing-masing produk sehingga dapat diketahui biaya sebenarnya yang dibebankan pada produk tersebut. Ketika biaya yang dibebankan pada suatu produk telah diketahui, akan mudah diketahui juga harga pokok, laba dan tingkat profitabilitas suatu produk. Dimana akan dengan mudah pula manajemen menentukan keputusan selanjutnya atas produk tersebut, baik itu dari segi kuantitas dan publikasi atas produk tersebut. Menurut informasi manajemen PT Pos pada bagian akuntansi biaya dinyatakan bahwa selama ini perusahaan melakukan pengalokasian terhadap biaya

3 bersama secara merata untuk setiap jenis produknya. Pada saat ini perusahaan dihadapkan pada persoalan atas pengalokosian biaya bersama yang ada di perusahaa yaitu mengenai dasar pengalokasian biaya bersama atas produk tersebut. Pengalokasian biaya bersama ini akan berpengaruh pada harga pokok produksi untuk masing-masing produk. Dalam pengalokasian biaya bersama bisa diterapkan menggunakan 4 (empat) metode pengalokasian, yaitu Metode nilai jual relatif, Metode satuan fisik, Metode rata-rata biaya per satuan dan Metode ratarata tertimbang (Mulyadi 2005:336). Dengan melihat kondisi tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk membantu perhitungan atas biaya bersama yang ada pada PT Pos Indonesia (Persero) Kota Bandung melalui tugas akhir yang berjudul ALOKASI BIAYA BERSAMA ATAS PRODUK BERSAMA MENGGUNAKAN 4 (EMPAT) METODE PERHITUNGAN (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Pusat, Bandung) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah 1. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Nilai Jual Relatif. 2. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Satuan Fisik.

4 3. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Biaya Per Satuan. 4. Bagaimana alokasi biaya bersama perusaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Tertimbang. 5. Bagaimana perbandingan keempat metode tersebut atas alokasi biaya bersama perusahaan. Dalam melakukan penelitian ini penulis menitikberatkan pada metode pengalokasian biaya bersama atas produk metode pada PT Pos Indonesia (Persero) Pusat, Bandung. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Nilai Jual Relatif. 2. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Satuan Fisik. 3. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Biaya Per Satuan. 4. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Tertimbang. 5. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan keempat metode tersebut atas alokasi biaya bersama perusahaan.

5 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran, informasi dan masukkan atau gagasan bagi perusahaan, terutama dalam melakukan Pengalokasian Biaya Bersama produk dan bagaimana mengimplementasikan Metode Biaya Bersama yang tepat untuk perusahaan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan perbandingan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan Pengalokasian Biaya Bersama. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil peneliti diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang baik dan sumber kepustakaan sebagai sumbangan pemikiran untuk proses penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan rekomendasi. 1.4 Pendekatan Masalah Menurut Horngren dan Foster (2002,20) biaya didefinisikan sebagai berikut: Costs as resources sacrificed or forgone to achieve a specific objective. Definisi biaya menurut ahli yang lain sebagai berikut: an exchange price, a for going, a sacrifice made to secure benefit. (Usry, Carter, dan Hammer 2006, 20).

6 Sementara itu, menurut Mulyadi (2005,6) biaya didefinisikan sebagai berikut: Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud/jasa (menurut wikipedia). Kegiatan produksi pada perusahaan jasa merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang merupakan penciptaan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku, dan pelayanan jasa pengiriman (menurut http://carapedia.com). Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk kedalamnya adalah barang berwujud maupun tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan. Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa ini dikenal juga jenis kegunaan yang disebut Guna jasa. Dimana dalam konsep guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya:tukang bejak, buruh dan jasa pengiriman. Produk Bersama (Joint Product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses gabungan/bersamaa. Biaya tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produk, dan setiap produk mempunyai nilai jual atau kuantitas yang relatif sama (Mulyadi 2009:174).

7 Dan menurut Wijaksono (2006:90) Biaya bersama sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pabrikan beberapa jenis produk secara bersamasama. Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penentuan harga pokok dan penentuan nilai-nilai persediaan. Dengan kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan keputusan. Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak langsung atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada masing-masing produk, oleh karena itu untuk memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya. Menurut Mulyadi (2005:336) dalam perlakuannya terhadap produk bersama, maka biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan empat metode pengalokasian biaya bersama, yaitu: 1. Metode nilai jual relatif Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. 2. Metode satuan fisik Menurut metode ini, kuantitas hasil produksi dipergunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Metode menghendaki bahwa produk bersama pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang sama, apabila

8 mempunyai unit pengukur yang berlainan maka dapat digunakan suatu angka penyebut yang umum. 3. Metode rata- rata biaya per satuan Menurut metode ini total biaya bersama dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit lalu biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit dari tiap yang diproduksi untuk menentukan porsi biaya bersama yang akan dialokasikan kepada masing-masing produk. 4. Metode rata- rata tertimbang Mungkin kita temukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi produk bersama seperti kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang diperlukan, atau kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap unit. Faktor-faktor yang menunjukkan bobot tiap produk, yang didasarkan pada kompleksitas tersebut, oleh karena itu harus diperhitungkan untuk memperoleh alokasi yang lebih tepat. PT Pos Indonesia sebagai sebuah perusahaan menghasilkan suatu produk perusahaan. Produk yang dihasilkan tidak jarang merupakan produk bersama, dimana akan timbul biaya bersama (join cost). Kegiatan pemrosesan bersama ini akan menimbulkan persoalan bagaimana pengalokasian biaya yang telah dibebankan untuk masing-masing produk, sehingga dapat diketahui biaya sebenarnya yang dibebankan pada produk tersebut. Ketika biaya yang dibebankan pada suatu produk telah diketahui, akan mudah diketahui juga harga pokok, laba dan tingkat profitabilitas suatu produk. Dimana akan dengan mudah pula manajemen menentukan keputusan selanjutnya atas produk tersebut.

9 Dalam hal ini perusahaan melakukan pengalokasian biaya bersama dengan menyamaratakan untuk setiap produk bersama yang dihasilkan. Perusahaan mengalami kesulitan dalam pengalokasian biaya bersama yang ada di perusahaan terkait dasar perhitungan. Serta bagaimana pengaruh pengalokasian yang akuarat terhadap pengambilan keputusan. Hal itu juga sangat berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas suatu produk di PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung. 1.5 Metodologi Penelitian dan Data Penelitian Metodologi merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu (wikipedia). Himpunan hasil pengamatan, pencacahan ataupun pengukuran sejumlah objek disebut data. Jadi, data adalah segala keterangan, informasi atau fakta tentang sesuatu hal atau persoalan. Data penelitian adalah segala keterangan, informasi atau fakta yang digunakan untuk suatu penyelidikan yang sistematis.

10 1.5.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data yang kemudian diolah, dianalisis dan diteliti lebih lanjut dengan landasan teori yang diperoleh untuk kemudian ditarik kesimpulan secara kualitatif. 1.5.2 Objek Penelitian Objek penelitian meliputi metode pengalokasian biaya bersama suatu Produk (Studi Kasus PT Pos Indonesia (Persero)). 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap pengelola perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian Akuntansi Biaya yang langsung mengelola perhitungan biaya perusahaan. 2. Observasi Observasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data terkait perhitungan biaya bersama. Data yang diperoleh adalah data sekunder berupa rincian biaya bersama produk tahun 2011, laporan akuntansi segmen UPT. Selain itu, diperoleh juga data yang berhubungan dengan sejarah, aktivitas utama perusahaan, deskripsi jabatan, dan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung.

11 3. Kepustakaan Pengkajian dokumen-dokumen terkait dan pencarian referensi pada buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. 1.5.4 Jenis Data Jenis data dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data kualitatif, berupa uraian mengenai keterangan yang terkait dengan keadaan PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung. 2. Data kuantitatif, berupa angka-angka uraian perhitungan yang terkait dengan perhitungan pengalokasian biaya bersama pada PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung. 1.5.5 Sumber Data Data yang didapat bersumber dari: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu dengan cara melakukan wawancara (interview) dan observasi. Wawancara dilakukan dengan bagian SDM, bagian Keuangan dan bagian Akuntansi Biaya. Observasi dilakukan terhadap dokumendokumen yang diperoleh dari bagian Akuntansi Biaya. 2. Data Sekunder, yaitu data-data yang berasal dari catatan-catatan yang ada di perusahaan dan sumber lain untuk memperoleh gambaran mengenai masalah yang ada. Selain itu juga digunakan bahan bukubuku literatur, bahan perkuliahan, dan media lain seperti internet.

12 1.5.6 Teknik Pengolahan dan Alat Analisis Data Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan cara membuat pengalokasian biaya bersama PT Pos Indonesia (Persero) dengan menggunakan Metode nilai jual relatif, Metode unit fisik, Metode rata-rata biaya per satuan dan Metode rata-rata tertimbang. untuk kemudian dibandingkan hasil perhitungan keempatnya. Kemudian dapat diketahui metode mana yang akurat sesuai proporsi produk dan seberapa besar pengaruhnya terhadap harga pokok produk tersebut. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks tabulasi yang berfungsi untuk mengetahui metode manakah yang lebih akurat diantara keempatnya. Matriks tabulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Matriks Tabulasi Produk A Jml. Produk yang Dihasilkan Harga Jual/kiriman (Rp) Nilai Jual Relatif (Rp) Metode Perhitungan Satuan Fisik (Rp) Rata-rata Per Satuan (Rp) Rata-rata Tertimbang (Rp) B C Jumlah

13 1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian di PT Pos Indonesia (Persero) yang terletak di Jalan Cilaki No. 73 kota Bandung. Adapun waktu penelitian ini adalah mulai dari 4 April 2012 sampai dengan 15 Juni 2012.