JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi Telp (Hunting) Fax

dokumen-dokumen yang mirip
REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

PEDOMAN PEMASANGAN JEMBATAN GANTUNG PRODUKSI PT. AMARTA KARYA TIPE 30 M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2 bentangan jembatan baru yang

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

BAB III METODE PERENCANAAN. Gambar 3.1 Dimensi jembatan utama. 1. Tipe jembatan : Rangka baja

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

PEDOMAN PEMASANGAN JEMBATAN GCANTUNG PRODUKSI PT. AMARTA KARYA TIPE 92 M

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Disusun Oleh : Anis Massaroh NPM

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

TATA CARA PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN GANTUNG UNTUK PEJALAN KAKI

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PEDOMAN PEMASANGAN JEMBATAN GANTUNG PRODUKSI PT. AMARTA KARYA TIPE 21 M

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

KEKUATAN STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG SEDERHANA UNTUK PEJALAN KAKI

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katungau Kalimantan Barat, jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

STUDI PARAMETER DESAIN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DENGAN BENTANG 120 M

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3) Perbaikan Terhadap Komponen Jembatan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERILAKU DAN KARAKTERISTIK JEMBATAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

TNAAN TAKA. Jembatan merupakan salah satu infrastruktur jalan dengan suatu konstruksi

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

Tim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra. [pic] Gambar 1 Tampak Depan Gedung Gereja.

membuat jembatan jika bentangan besar dan melintasi ruas jalan lain yang letaknya lebih

PEMBEBANAN JALAN RAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

STUDI KERUNTUHAN JEMBATAN GANTUNG X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR GAYA DINAMIK DAN EFEK KEKAKUAN RANGKA

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan sepeti yang tersaji pada bagan alir

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Struktur Baja 2. Kolom

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

Transkripsi:

JASA KONSTRUKSI INDUSTRI PENUNJANG KONSTRUKSI Jln. Veteran No. 112 Bekasi 17141 Telp. 021-8842315 (Hunting) Fax. 021-8842313 Email : amka@amartakarya.co.id Website : www.amartakarya.co.id

1. Pendahuluan 2. Pengertian Jembatan Gantung 3. Komponen Jembatan Gantung 4. Fabrikasi Jembatan Gantung

PT AMARTA KARYA sebagai pembuat Jembatan Gantung telah memiliki Hak Paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor Hak Paten IDS000001294, tanggal penerimaan 12 September 2012 dan sampai tanggal penerimaan tersebut telah menyelesaikan Pembangunan Jembatan Gantung dengan total panjang 9.235 meter di seluruh wilayah Indonesia. PENDAHULUAN PT AMARTA KARYA adalah salah satu diantara BUMN Karya yang berdiri sejak tahun 1960 yang bergerak dalam bidang usaha Fabrikasi Konstruksi Baja yang kemudian diperluas dengan Konstruksi Bidang Sipil, Elektrikal dan Mekanikal. Saat ini bergerak di bidang Jasa Konstruksi dan Industri Penunjang Konstruksi. Di antara bidang tersebut mencakup sarana transportasi yang meliputi pengadaan/ fabrikasi dan pembangunan Jembatan Rangka Baja (Steel Truss Bridge), Jembatan Gantung (Suspension Bridge) dan Jembatan Panel

Sertifikat Paten No.IDS000001294 Tanggal Penerimaan : 12 September 2012 Catatan : Sampai dengan tanggal penerimaan Hak Paten, PT Amarta Karya telah menyelesaikan Pembangunan Jembatan Gantung dengan total panjang 9.235 Meter di seluruh Wilayah Indonesia

PENGERTIAN Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan wire rope (kabel) sebagai pemikul utama beban lalu intas dan Berat Sendiri. Pada sistem ini wire rope utama memikul beberapa hanger (penggantung) yang menghubungkan antara wire rope utama dengan gelagar/ struktur jembatan. Wire rope utama dihubungkan pada kedua pylon (menara) dan memanjang di sepanjang jembatan yang berakhir pada pengangkeran pada kedua ujung jembatan untuk menahan pergerakan vertikal dan horisontal akibat beban-beban yang bekerja. Pada pylon tersebut dipasang saddle (dudukan) beserta roller yang berfungsi sebagai pengarah wire rope utama tersebut. Jembatan gantung terdiri dari komponen-komponen baja standar yang telah difabrikasi dan dirakit dengan mur baut sehingga terbentuk menjadi satu bentang jembatan. Paket jembatan gantung dipasok lengkap berikut tumpuan, penahan dan sandaran. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jembatan gantung diperlukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin dan periodik/ berkala.

1. Struktur Atas 2. Struktur Bawah JEMBATAN GANTUNG 3. Bangunan Pelengkap

Struktur Atas Terdiri atas : gelagar/ struktur jembatan, lantai borders & railing, pylon, wire rope utama/ ikatan angin dan hanger. Jembatan Gantung Struktur Bawah Terdiri atas : abutment (pangkal jembatan) yaitu pondasi pylon, pondasi angkur utama dan pondasi ikatan angin. Bangunan Pelengkap Terdiri atas : oprit, retaining wall (dinding penahan tanah), slope protection (pelindung lereng), rambu-rambu dan papan perhatian.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Lantai Railing Wire Rope Utama Hanger Roller Pylon Ikatan Angin Gelagar/ Struktur Jembatan

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Walter Mur Utama Anchorage (angkur) dan walter mur utama adalah merupakan bagian dari struktur jembatan gantung yang berfungsi sebagai penahan wire rope utama pada kedua ujung jembatan.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Wire Rope Utama & Wire Clip Wire rope utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja pada hanger dan menyalurkan beban tersebut ke pylon dan angkur utama. Wire rope utama dihubungkan ke angkur utama dan diikat menggunakan wire clip/ buldog grip (kuku macan).

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Walter Mur Ikatan Angin Wire rope ikatan angin dirakit dan dihubungkan di sebelah kanan kiri gelagar/ struktur jembatan dan ditahan oleh 4 buah angkur yang ditanam di pondasi ikatan angin, berfungsi sebagai pengaku untuk menahan gerakan/ getaran/ goyangan yang terjadi pada gelagar/ struktur jembatan.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Pylon Pylon berfungsi sebagai penahan beban utama yang timbul dari berat gelagar/ struktur jembatan dan beban lalu lintas di atasnya yang disalurkan melalui wire rope utama yang kemudian disalurkan ke tanah melalui pondasi. Beban yang bekerja pada pylon meliputi : berat sendiri, beban vertikal dari gelagar/ struktur jembatan, beban tumpuan atas wire rope utama dan beban angin.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Roller Saddle dan roller adalah bagian dari pylon yang letaknya di atas yang berfungsi sebagai tumpuan wire rope utama dengan menggunakan rol untuk mengurangi pengaruh ketidakseimbangan menara akibat lendutan wire rope utama.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Hanger Hanger pada jembatan gantung adalah komponen yang menahan beban/ berat gelagar/ struktur jembatan & lalu lintas di atasnya dan menyalurkanya ke wire rope utama untuk kemudian didistribusikan ke pylon dan angkur utama, berupa perpaduan antara besi bulat assental / roundbar dan walter mur.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Klem Hanger Klem hanger berfungsi memindahkan beban jembatan ke wire rope utama yang terbuat dari plat dan dijepitkan disisi kanan dan kiri hanger dengan menggunakan baut. Agar klem tersebut tidak bergeser wire rope diselimuti dengan timah hitam.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Walter Mur Hanger Pada bagian tengah hanger dipasang walter mur yang berfungsi untuk mengatur tinggi/ panjang pendeknya hanger agar elevasi dan chamber jembatan dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai rencana sehingga beban/ berat jembatan dan lalu lintas di atasnya dapat disebar secara merata ke semua hanger yang terpasang.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Klem Girder Pada bagian bawah hanger dihubungkan ke gelagar/ struktur jembatan dengan klem girder.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Gelagar/ Struktur Jembatan Gelagar/ struktur jembatan adalah merupakan komponen utama jembatan yang terdiri dari girder, stringer dan komponen pengaku lainnya yang dirakit sedemikian rupa, berfungsi sebagai pengaku dan sebagai tumpuan beban-beban yang bekerja di atasnya, meliputi : berat diri sendiri, pelat lantai jembatan dan beban hidup berupa lalu lintas yang lalu lalang di atasnya. Gelagar/ struktur jembatan yang menyatu dengan pelat lantai jembatan merupakan bagian elemen struktur utama yang memikul beban luar, kemudian disalurkan ke sistem kabel.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Lantai Bordes dan Railing Lantai jembatan berfungsi sebagai pendukung beban lalu lintas yang lewat di atasnya. Pada jembatan gantung terdahulu lantai jembatan menggunakan kayu, seiring dengan berjalannya waktu, dengan mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis sekarang dipakai menggunakan besi pelat bordes. Dengan menggunakan pelat bordes, mudah didapatkan di pasaran, mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan. Ukuran lantai borders disesuaikan dengan type dan fungsi/ kegunaan masing-masing jembatan gantung yang terpasang. Railing (sandaran) merupakan pembatas pada pinggiran jembatan untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jembatan yang melewatinya. Konstruksi sandaran terdiri dari rail post (tiang sandaran) dari besi siku dan hand rail (sandaran) dari besi pipa.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Pondasi Angkur Utama Pondasi pada bangunan jembatan gantung disebut sebagai komponen struktur bawah. Pondasi pada jembatan gantung meliputi : abutment atau pangkal jembatan, yaitu pondasi untuk tumpuan pylon, pondasi angkur utama dan pondasi ikatan angin. Pondasi berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan dan gaya-gaya yang bekerja pada pondasi serta menyalurkan ke lapisan tanah pendukung.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG Pondasi Ikatan Angin Pondasi Ikatan Angin berfungsi untuk menahan kabel angin yang dipasang di sebelah kiri dan kanan jembatan untuk mengurangi/ menahan getaran/ goyangan jembatan.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS Kabel penggantung/hanger Sistem Lantai Sistem Gelagar Pilon Kabel Utama Kabel Angin Angkur Utama Angkur Angin

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS WIRE ROPE UTAMA/KABEL UTAMA Wire Rope 6 x 36 IWRC ( Galvanaized) diameter 50 mm, di lengkapi dengan bulldog grip dan kabel kuos.

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS WIRE ROPE ANGIN/KABEL ANGIN Wire Rope 6 x 36 IWRC ( Galvanaized) diameter 19 mm, di lengkapi dengan bulldog grip dan kabel kuos. Ikatan Angin

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS PILON Pilon : Pipa diameter 10 tebal 9,3 mm SCH 40 P4 P3 P1 P2

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS HANGER Hanger : Assental 22 mm Clamp Hanger Turnbuckle

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS GELAGAR/STRUKTUR UTAMA GELAGAR UJUNG :Sistem Gelagar ini akan dirangkai seperti gambar pada saat fabrikasi sehingga pemasangan dilapangan lebih mudah Plat 5 mm UNP 65 x 37 x 4 x 5 Plat 10 mm Plat 5 mm Plat 10 mm Plat 5 mm

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS GELAGAR/STRUKTUR UTAMA Plat 5 mm Siku 60.60.6 UNP 65 x 37 x 4 x 5 Plat 10 mm GELAGAR TENGAH :Sistem Gelagar ini akan dirangkai seperti gambar pada saat fabrikasi sehingga pemasangan dilapangan lebih mudah Pin (Assental 22 mm) Siku 60.60.6

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS LANTAI JEMBATAN Siku 30.30.3 mm Sistem Lantai ini akan dirangkai seperti gambar pada saat fabrikasi sehingga pemasangan dilapangan lebih mudah, di atas sistem lantai ini akan di las plat bordes 3 mm Hollow 60 x 60 x 3,2 mm Hollow 97 x 97 x 3,8 mm

KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG ASIMETRIS ANGKUR JEMBATAN Plat 30 mm Plat 15 mm x 2 PIN/Assental 120 mm IWF 450.150.25. 12 Plat 10 mm Assental Dia 22 mm Plat 30 mm Plat 65 mm Assental Dia 22 mm Angkur Angin Angkur Utama / Kolom Pendek

FLOWCHART KHUSUS FABRIKASI

MATERIAL PROCUREMENT Raw Material Tiba Di Workshop Raw Material di cek dimensi oleh QC

MARKING DAN CUTTING Raw Material dimarking sesuai Gambar kerja Proses Potong dengan Gas Cutting

DRILLING Drilling Material dengan CNC Punch Pemeriksaan QC setelah proses drilling

GALVANIZE Sebelum Galvanize Sesudah Galvanize

PACKING DAN PENGIRIMAN Packing Pengiriman

FOTO- FOTO KOMPONEN Wirerope Pilon

FOTO- FOTO KOMPONEN Angkur Kabel Utama Sistem Lantai

FOTO- FOTO KOMPONEN Sistem Gelagar Plat Klem Pin Angkur

FOTO- FOTO KOMPONEN Pin Gelagar Hanger

TERIMA KASIH