INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RENCANA KERJA BLHD TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA TAHUN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

10 sungai dan 2 danau

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA BLHD TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA TAHUN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang NOMOR : 065/570/415.43/2015 TANGGAL : 16 Juni 2015

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

RENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

KERANGKA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DLHK KOTA DENPASAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PROGRES PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LOMBOK BARAT BULAN JUNI TAHUN ANGGARAN 2017

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun 2017

PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

LAMPIRAN 3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015

Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan

No. Permasalahan Solusi 3. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang mekanisme pengajuan izin lingkungan Telah diterbitkan peraturan Bupati

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN. yang telah ditetapkan, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PERJANJIAN KINERJA (PK) PEJABAT STRUKTURAL ESELON III PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA KLH 2014

PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

(RENJA) RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BAPEDALDA TAHUN 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Laporan Kinerja Tahun 2017

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA

7. SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jln. Manukwari No.12B Telp./Fax. (0342) Kanigoro B L I T A R

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Jln. S. Parman No. 45 Telp. (0357) P A C I T A N

RPPI-10 KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Transkripsi:

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU TUGAS : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan daerah FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan daerah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Pemfasilitasian dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan perlindungan d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta penanggulangan pencemaran e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan analisis pengelolaan kualitas lingkungan f. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan upaya pengendalian kualitas g. Pelaksanaan pelayanan umum h. Pengelolaan urusan ketatausahaan i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

MATRIX CASCADING IKU ESELON II DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017 No. Isu Strategis LH (RPJMD) 1 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Tujuan Menjadikan lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih, sehat, indah dan nyaman Tujuan Peningkatan prosentase penanganan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman Target Tujuan (Tahun 2017) 72,27% Terciptanya daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Kinerja Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Alasan Pemilihan Sesuai amanat Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Formulasi/Penjelasan Perhitungan prosentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman didapatkan dari jumlah volume sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% Kondisi Awal (Tahun 2016) Target Kinerja (Tahun 2017) 52,20% 72,27% 2 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Mengoptimalkan Kualitas Optimalisasi Indeks Kualitas (IKLH) Kondisi CUKUP Mempertahankan kualitas 1. Indeks Kualitas Air (IKA) - Sesuai amanat KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air - Metodologi perhitungan IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU) - Indeks Kualitas Air (IKA) adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameterparameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku - Parameter yang dijadikan dasar perhitungan IKA sebanyak 7 parameter yaitu DO, BOD, COD, ph, TSS, e Coli dan Total Coli - Rumus Perhitungan : Sangat Kurang Kurang (Lij : konsentrasi Baku Peruntukan Air (j), Ci : konsentrasi Sample parameter kualitas air (i), PIj adalah Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j), PIj = (C1/L1j, C2/L2j,,Ci/Lij)

2. Indeks Kualitas Udara - Sesuai amanat Kepmen LH No. 45 Tahun 2007 tentang Indeks Standar Pencemar udara - Metodologi perhitungan IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU) - Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan tentang kondisi kualitas udara pada kurun waktu tertentu. - Metode perhitungan dan analisa data digunakan metode indeks kualitas udara (IKU) model EU/Indeks annual Model EU-LEU Sangat Baik Sangat Baik - Parameter yang diuji dan menjadi dasar perhitungan IKU adalah SO2 dan NO2 - Lokasi/titik pengambilan contoh mewakili aktivitas: Transportasi, Industri, Perumahan, Komersial- Perkantoran - Rumus perhitungan : Index Udara (Index Annual model EU-Ieu) = 100 - (50/0.9*(Ieu - 0.1)) 3 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Mewujudkan sarana dan prasarana laboratorium Optimalisasi Indeks Kualitas (IKLH) Kondisi CUKUP Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan - Sesuai amanat PermenLH No 06 Tahun 2009 Tentang - SNI ISO/IEC17025 : 2008, tentang Standard Akreditasi Pengujian dan Kalibrasi Penilaian untuk Tingkat Kepuasan Pelanggan Layanan menggunakan 4 (Empat ) Variabel, yaitu : - Jasa Pengujian Secara Keseluruhan - Ketepatan Waktu - Penyampaian Hasil Pengujian - Akurasi Hasil Pengujian - Pelayanan Staf 3,75 3,8 Perhitungan indikator sasaran tersebut diambil dari 10 (sepuluh) sampel nama costumer dengan menilai 4 (empat) variabel, dididapatkan rata-rata score sebagai berikut : - Jasa Pengujian Secara Keseluruhan : 3,7 - Ketepatan Waktu Penyampaian Hasil Pengujian : 3,7 - Akurasi Hasil Pengujian : 3,6 - Pelayanan Staf : 4

2. Jenis Layanan (Air, Udara, Kebisingan dan Tanah) 4 (empat) Jenis Layanan Pengujian di BLHD Kabupaten Tanah Bumbu meliputi Pengujian Kualitas Air, Udara Ambient, Kebisingan dan Tanah 3 4 4 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Optimalisasi Indeks Kualitas (IKLH) Kondisi CUKUP Meningkatnya data dan informasi bidang yang valid dan konsisten Jenis data dan informasi LH : a. SLHD - Sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Pasal 1 ayat 2 dan pasal 2 ayat 1) b. MIH (Menuju Indonesia Hijau) - Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan (pasal 62 ayat (2)yang mewajibkan pemerintah baik Nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Pada ayat (3) menyebutkan bahwa Sistem informasi paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain) Sesuai amanat Permen LH No. 01 Tahun 2012 tentang program Menuju Indonesia Hijau - Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan - Pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure- State-Response) Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung. Sumber data primer dan sekunder dari dinas/instansi terkait. 4 Dokumen Kajian (SLHD, MIH, Lap. Biomassa dan Lap. Void Tambang) 5 Dokumen Kajian (SLHD, MIH, Lap. Void Tambang, Lap. Biomassa dan RPPLH) c. Lap. Void Tambang Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan, bahwa inventarisasi dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya alam Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa : a. Luasan lahan terganggu

d. Laporan biomassa e. Laporan RPPLH (Rencana Perlindungan dsn Pengelolaan ) - Sesuai amanat Permen LH No. 7 Tahun 2006 tentang tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa - Sesuai amanat Permen LH no 19 dan 20 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota - Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan (pada pasal 5 dan pasal 9 terkait dengan penyusunan RPPL Kabupaten/Kota) - Surat edaran MenLHK No. SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/ 2016 tentang Penyusunan RPPLH Provinsi dan Kabupaten/Kota (bukaan tambang, over burden, top soil dan rom stock) b. Luasan lahan reklamasi revegetasi c. Titik Koordinat lahan terganggu d. Kondisi bukaan tambang e. Jumlah bukaan tambang f. Pengukuran ph air insitu pada bukaan tambang g. Pengambilan sampel air pada bukaan tambang h. Dokumentasi Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100% RPPLH memuat rencana tentang: a. Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam b. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup c. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam d. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah

MATRIX CASCADING IKU DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017 Kinerja Alasan Pemilihan Formulasi/Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data Terciptanya daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Sesuai amanat Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perhitungan prosentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman didapatkan dari jumlah volume sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Mempertahankan kualitas 1. Indeks Kualitas Air (IKA) - Sesuai amanat KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air - Metodologi perhitungan IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU) - Indeks Kualitas Air (IKA) adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku - Parameter yang dijadikan dasar perhitungan IKA sebanyak 7 parameter yaitu DO, BOD, COD, ph, TSS, e Coli dan Total Coli - Rumus Perhitungan : (Lij : konsentrasi Baku Peruntukan Air (j), Ci : konsentrasi Sample parameter kualitas air (i), PIj adalah Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j), PIj = (C1/L1j, C2/L2j,,Ci/Lij) - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan dan UPT. - Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas 2. Indeks Kualitas Udara - Sesuai amanat Kepmen LH No. 45 Tahun 2007 tentang Indeks Standar Pencemar udara - Metodologi perhitungan IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU) - Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan tentang kondisi kualitas udara pada kurun waktu tertentu. - Metode perhitungan dan analisa data digunakan metode indeks kualitas udara (IKU) model EU/Indeks annual Model EU-LEU - Parameter yang diuji dan menjadi dasar perhitungan IKU adalah SO2 dan NO2 - Lokasi/titik pengambilan contoh mewakili aktivitas: Transportasi, Industri, Perumahan, Komersial-Perkantoran - Rumus perhitungan : Index Udara (Index Annual model EU-Ieu) = 100 - (50/0.9*(Ieu - 0.1)) Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan dan UPT.

Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan - Sesuai amanat PermenLH No 06 Tahun 2009 Tentang - SNI ISO/IEC17025 : 2008, tentang Standard Akreditasi Pengujian dan Kalibrasi Penilaian untuk Tingkat Kepuasan Pelanggan Layanan menggunakan 4 (Empat ) Variabel, yaitu : - Jasa Pengujian Secara Keseluruhan - Ketepatan Waktu - Penyampaian Hasil Pengujian - Akurasi Hasil Pengujian - Pelayanan Staf Perhitungan indikator sasaran tersebut diambil dari 10 (sepuluh) sampel nama costumer dengan menilai 4 (empat) variabel, dididapatkan rata-rata score sebagai berikut : - Jasa Pengujian Secara Keseluruhan : 3,7 - Ketepatan Waktu Penyampaian Hasil Pengujian : 3,7 - Akurasi Hasil Pengujian : 3,6 - Pelayanan Staf : 4 Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan dan UPT. 2. Jenis Layanan (Air, Udara, Kebisingan dan Tanah) 3 (tiga) Jenis Layanan Pengujian di BLHD Kabupaten Tanah Bumbu meliputi Pengujian Kualitas ir, Udara Ambient dan Kebisingan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan dan UPT. Meningkatnya data dan informasi bidang yang valid dan konsisten Jenis data dan informasi LH : a. SLHD - Sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Pasal 1 ayat 2 dan pasal 2 ayat 1) - Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan (pasal 62 ayat (2)yang mewajibkan pemerintah baik Nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Pada ayat (3) menyebutkan bahwa Sistem informasi paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan, dan informasi lain) - Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan - Pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure- State-Response) Bidang Tata b. MIH (Menuju Indonesia Hijau) Sesuai amanat Permen LH No. 01 Tahun 2012 tentang program Menuju Indonesia Hijau Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung Bidang Tata c. Lap. Void Tambang Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan, bahwa inventarisasi dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya alam Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa : i. Luasan lahan terganggu (bukaan tambang, over burden, top soil dan rom stock) j. Luasan lahan reklamasi revegetasi - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan

k. Titik Koordinat lahan terganggu l. Kondisi bukaan tambang m. Jumlah bukaan tambang n. Pengukuran ph air insitu pada bukaan tambang o. Pengambilan sampel air pada bukaan tambang p. Dokumentasi d. Laporan Biomassa - Sesuai amanat Permen LH No. 7 Tahun 2006 tentang tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa - Sesuai amanat Permen LH no 19 dan 20 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100% - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan - UPT. c. RPPLH (Rencana Perlindungan dan Pengelolaan ) - Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan (pada pasal 5 dan pasal 9 terkait dengan penyusunan RPPL Kabupaten/Kota) - Surat edaran MenLHK No. SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/2016 tentang Penyusunan RPPLH Provinsi dan Kabupaten/Kota RPPLH memuat rencana tentang: e. Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam f. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi g. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam h. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Bidang Tata RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah.

MATRIX CASCADING KINERJA ESELON III DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017 No. 1 Terciptanya daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Kinerja Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Kinerja Utama Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani Kinerja Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Target Kinerja 72,27% Volume sampah yang dapat ditangani Cara Menghitung Kinerja Perhitungan prosentase pengelolaan sampah = Jumlah Volume Sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2 Mempertahankan kualitas 2.1. Indeks Kualitas Air (IKA) 2.2. Indeks Kualitas Udara Meningkatkan kualitas pengelolaan Optimalisasi Kualitas Kondisi Indeks Kualitas (IKLH) dalam kondisi Cukup - Komponen perhitungan IKLH yaitu menghitung Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Tutupan Hutan (ITH) dalam 1 tahun. - Struktur perhitungan IKLH 100 % adalah = 30% Indeks Pencemaran Air + 30% Indeks Pencemaran Udara + 40% Indeks Tutupan Hutan atau IKLH = (30% x IKA) + (30% x IKU) + (40% x ITH). Setelah didapatkan nilai IKLH, dikategorikan penilaian IKLH sesuai 7 (tujuh) kategori yaitu : Kategori IKLH Nilai Unggul x > 90 Sangat Baik 82 < x 90 Baik 74 < x 82 Cukup 66 x 74 Kurang 58 x < 66 Sangat Kurang 50 x< 58 Waspada x < 50 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan dan Program Peningkatan Pengendalian Polusi 3 Meningkatnya kualitas layanan bidang 3.1.Tingkat Kepuasan Pelanggan Meningkatnya pelayanan laboratorium Persentase Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha 93% Pelaku usaha yang dikatergorikan taat dalam pengelolaan air limbah dan emisi cerobong Dihitung dari target kinerja kegiatan Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri yang merupakan pelaksanaan dari Standard Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber tidak Bergerak (emisi cerobong pelaku usaha) yaitu sebesar 100% yang taat dan kegiatan Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair yang merupakan pelaksanaan dari SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air yaitu sebesar 85% yang taat. Dari target kedua kegiatan tersebut dirataratakan sehingga didapatkan target keseluruhan tahun 2017 sebesar 93% Program Peningkatan Pengendalian Polusi 3.2. Jenis Layanan Meningkatnya pelayanan Persentase Tingkat 4 (empat) jenis Layanan 4 (empat) Jenis Layanan Pengujian DLH Kabupaten Tanah Bumbu sebagai yang terakreditasi meliputi

(Air, Udara, Kebisinga n dan Tanah) laboratorium Ketaatan Pelaku Usaha kualitas air, udara, kebisingan dan tanah 4 Meningkatnya data dan informasi bidang yang valid dan konsisten Jenis data dan informasi LH : Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Persentase Peningkatan Kualitas Data Primer dan Sekunder Kondisi 85 % Data primer dan sekunder terpenuhi a. SLHD - Melalui pengumpulan dan pengolahan data primer dan sekunder dari dinas/instansi terkait, analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure-State-Response) - Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan b. MIH (Menuju Indonesia Hijau) Metode pengumpulan data primer dan sekunder dari dinas/instansi terkait. Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan c. Laporan Biomassa d. Lap. Void Tambang Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang iperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100% Sebagai data dukung dalam peningkatan kualitas juga di susun laporan void tambang. Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa : a. Luasan lahan terganggu (bukaan tambang, over burden, top soil dan rom stock) b. Luasan lahan reklamasi revegetasi c. Titik Koordinat lahan terganggu d. Kondisi bukaan tambang Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan

e. Laporan RPPLH e. Jumlah bukaan tambang f. Pengukuran ph air insitu pada bukaan tambang g. Pengambilan sampel air pada bukaan tambang h. Dokumentasi RPPLH memuat rencana tentang: Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam a. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi b. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam c. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah. Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan

MATRIX CASCADING KINERJA ESELON IV DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017 No. Kinerja Kinerja Utama Kinerja Target Kinerja 2017 Program Kegiatan Anggaran (Rp.) 1 Terciptanya daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Meningkatnya prosentase penanganan sampah di wilayah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman Jumlah Sampah yang dikelola (%) Jumlah Sampah yang ditangani (Ton) 14,44% Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 42.396 Ton Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan 1.500.760.000,- 1.825.800.000,- 2 Mempertahankan kualitas 1. Indeks Kualitas Air (IKA) Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Pemantauan pada titik pantau ADIPURA 16 Titik Pantau ADIPURA Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 46.675.000,- Pemantauan Kondisi Kab. Tanah Bumbu 58 Titik Pemantauan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pemantauan Kualitas 37.140.000,- Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan kebijakan bidang 3 Laporan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan bidang 163.175.000,- Jumlah Sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan/atau Nasional 4 Sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan Nasional Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Koordinasi Adiwiyata penilaian 211.025.000,- Jumlah Pengaduan Masyarakat ditindaklanjuti 100% Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pelayanan Pengaduan Masyarakat 17.850.000,-

Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah 1 Dokumen Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair 39.540.000,- 2. Indeks Kualitas Udara Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indeks Kualitas Udara SANGAT BAIK Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri 15.000.000,- 3 Meningkatnya kualitas layanan bidang 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan Meningkatnya pelayanan laboratorium Laporan hasil Akreditasi 1 Laporan (Pemeliharaan akreditasi air dan akreditasi udara) Peningkatan Pengendalian Polusi Akreditasi 138.860.000,- 2. Jenis Layanan (Air, Udara dan Kebisingan) Jumlah Jasa Pelayanan (Sampel) 1500 sampel Peningkatan Pengendalian Polusi Peningkatan Pengelolaan 411.494.000,- Jumlah prasarana dan sarana laboratorium 10 Unit Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pengembangan sarana dan prasarana 366.970.000,- 4 Meningkatnya data dan informasi bidang yang valid dan konsisten Jenis data dan informasi LH : Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang a. Dokumen SLHD Dokumen SLHD 1 Dokumen Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Pengembangan Data dan Informasi 15.775.000,- b. Dokumen MIH (Menuju Indonesia Hijau) Dokumen MIH 1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pengembangan Data dan Informasi c. Laporan Biomassa Jumlah dokumen hasil Kajian 1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Pengkajian Dampak 25.450.000,- d. Laporan Void Tambang laporan Hasil Inventarisasi & Identifikasi Sumber Pencemar air dari kegiatan / usaha pertambangan 1 Laporan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemaran air dari kegiatan usaha pertambangan 10.975.000,-

e. Laporan RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu Dokumen RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu 1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Penyusunan Kabupaten Bumbu RPPLH Tanah 450.270.000,-

POHON KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU : INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (IKLH) ESELON II SASARAN : Mempertahankan kualitas SASARAN 2 : Meningkatnya kualitas layanan bidang SASARAN 3 : Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten SASARAN 4 : Terciptanya daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku 1.1. Indeks Kualitas Air (IKA) 1.2. Indeks Kualitas Udara (IKU) : 2.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan 2.2 Jenis Layanan : 3.1. Jenis data dan informasi LH : 3.1.1 Dokumen SLHD 3.1.2. Dokumen MIH 3.1.3 Dokumen Kajian Biomassa 3.1.4 Dokumen Lap. Void Tambang 3.1.5 Dokumen RPPLH : 4.1 Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah ESELON III Meningkatkan kualitas pengelolaan Meningkatnya pelayanan laboratorium Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani : Optimalisasi Kualitas : Persentase Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha : Persentase Peningkatan Kualitas Data Primer dan Sekunder Kondisi : Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Meningkatkan kualitas pengelolaan Meningkatnya pelayanan laboratorium Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani ESELON IV : 1. Pemantauan pada titik pantau ADIPURA 2. Pemantauan Kondisi Kab. Tanah Bumbu 3. Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan kebijakan bidang 4. Jumlah sekolah Adiwiyata yang masuk nominasi provinsi dan nasional 5. Jumlah Pengaduan Masyarakat ditindaklanjuti` 6. Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah 7. Indeks Kualitas Udara : 1. Laporan hasil Akreditasi 2. Jumlah Jasa Pelayanan (Sampel) 3. Jumlah prasarana dan sarana laboratorium : 1. Dokumen SLHD 2. Dokumen MIH 3. Jumlah dokumen hasil Kajian (Laporan Biomassa) 4. laporan Hasil Inventarisasi & Identifikasi Sumber Pencemar air dari kegiatan / usaha pertambangan 5. Dokumen RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu : 1. Jumlah Sampah yang dikelola (%) 2. Jumlah Sampah yang ditangani (Ton)