HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI I KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN PENEMPATAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESONAL GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SD NEGERI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN PENGAWASAN YANG DILAKUKAN PIMPINAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL REGIONAL I SUMATERA

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

Hubungan Iklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

HUBUNGAN IKLIM SEKOLAH DENGAN SEMANGAT KERJA GURU SMK SWASTA SE-KOTA PADANG PANJANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SWASTA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

HUBUNGAN PENGAWASAN PIMPINAN DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

BAB III METODE PENELITIAN

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL GRAND INNA MUARA PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUMPUR KUDUS

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH. Oleh : FITRI NELDA NIM.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANUHAMPU

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA DENGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN GURU

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI SMK PLUS BINA NUSANTARA MANDIRI KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

HUBUNGAN PROMOSI DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR TAMU DI HOTEL BUMIMINANG PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 6 KOTA PADANG. Aditya Julivan Pratama Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Hotel Atria & Konferensi Malang)

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

HUBUNGAN KEDEKATAN EMOSIONAL ORANGTUA DENGAN PENGENDALIAN DIRI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

KONTRIBUSI KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU SMP NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR

IKLIM ORGANISASI DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN DI SD NEGERI GUGUS VI KECAMATAN SUNGAITARAB

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SEMANGAT KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Transkripsi:

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT Sari Andamdewi Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research aimed to see work motivation, work environment and relationship between work environment with work motivation in Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. The population are all of employees in Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat amount to 68 people and the samples are 40 people that determined based on Proportional Stratified Random Sampling technique. Instrument used was a questionnaire were formulated based on likert scale and analyzed by Product Moment correlation. The results are significant relationship between work environment with work motivation in Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Key Word : work motivation, work environment PENDAHULUAN Pegawai dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pegawai bukan semata objek dalam pencapaian tujaun organisasi, tetapi juga menjadi subjek/pelaku. Pegawai dapat menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam pencapaian tujuan organisasi, serta mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya dalam pekerjaan. Selain itu, pegawai memberikan kontribusi kepada organisasi berupa kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki, sedangkan organisasi diharapkan memberikan imbalan dan pengharagaan kepada pegawai secara adil sehingga dapat memberikan motivasi kerja. Motivasi kerja adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendorong perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Menurut Sunyoto (2012:11), motivasi mendorong semangat kerja seseorang, agar mau bekerja dengan memberikan secara optimal kemampuan dan keahliannya guna mencapai tujuan organisasi. Keinginan yang timbul dalam diri pegawai untuk selalu menyelesaikan pekerjaan dengan semangat akan mendorong pegawai untuk selalu memberikan yang terbaik bagi organisasinya. Pegawai tersebut tidak akan merasa puas dengan apa yang telah dicapainya dan Halaman 210 461

akan berusaha terus untuk meningkatkan dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Pegawai tersebut akan berusaha mencari cara dan melakukan halhal yang dapat meningkatkan kualitas organisasi. Mengacu pada pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa motivasi merupakan dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk mencapai suatu tujuan. Pegawai yang memiliki motivasi kerja diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan optimal. Pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja dan bergairah dalam bekerja agar pekerjaan yang dilaksanakan dapat selesai dengan baik. Pegawai yang memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam bekerja, terlihat dari sikapnya yang bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya, tekun dan teliti dalam bekerja, memiliki tanggung jawab atas pekerjaannya serta datang dan pulang kerja sesuai waktunya. Namun, pada kenyataannya berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bulan Juni-September 2011 dan dilengkapi dengan beberapa informasi dari pegawai terlihat beberapa masalah di lapangan yang mencerminkan masih rendahnya motivasi kerja pegawai pada Bagian Sekretariat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Hal ini dapat dilihat dari fenomena seperti : (1) masih ada pegawai melaksanakan tugasnya tidak bersungguh-sungguh dan kurang teliti dalam bekerja, (2) masih ada sebagian pegawai pada saat bekerja pegawai sering menunda-nunda pekerjaannya, (3) masih ada sebagian pegawai yang datang terlambat dan pulang lebih awal serta adanya pegawai yang keluar masuk kantor pada saat jam kerja, dan (4) Masih ada sebagian pegawai yang tidak menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Rendahnya motivasi kerja pegawai diduga dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya lingkungan kerja. Menurut Nitisemito (2001:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya misalnya kebersihan dan lain-lain. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja baik fisik maupun nonfisik yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya. Lingkungan kerja yang kondusif memungkinkan pegawai bekerja lebih bersemangat sehingga hasil kerjanya lebih memuaskan. Lingkungan kerja ini mampu memberikan dan meningkatkan motivasi kerja pegawai karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap pegawai yang melaksanakan pekerjaan. Sutrisno (2009:116) mengemukakan bahwa factor ekstern yang mempengaruhi motivasi pegawai yaitu: kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervise yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan tanggung jawab serta peraturan yang fleksibel. Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang cukup, adanya pertukaran udara dan tata ruang yang baik merupakan suatu lingkungan kerja yang kondusif yang dapat Halaman 211 461

menciptakan dan meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Namun, yang ditemui di lapangan adalah lingkungan kerja yang kurang kondusif. Hal ini terlihat dari beberapa fenomena berikut: (1) masih ada sebagian ruangan yang penerangannya kurang bagus, hal ini terlihat dari ada sebagian ruangan yang kurang mendapatkan cahaya matahari dan masih ada sebagain ruangan yang menggunakan lampu yang kurang terang/redup, (2) masih ada sebagian ruangan yang pertukaran udaranya kurang bagus, hal ini dapat terlihat dari sebagian ruangan yang kurang memiliki ventilasi yang cukup, (3) masih ada sebagian pegawai yang mengeluh mengenai kebisingan yaitu adanya suara mesin kendaraan bermotor yang mengganggu konsentrasi pegawai dalam bekerja dan (4) masih ada sebagian pegawai yang tidak tenang dan takut kehilangan barang berharganya saat bekerja karena jarangnya petugas keamanan melakukan patroli. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Lingkungan Kerja dengan Motivasi Kerja Pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Provinsi Sumatera Barat. METODE PENELITIAN Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian korelasional yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variable atau lebih. Variabel dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja (variabel bebas) dan motivasi kerja pegawai (variabel terikat). Populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Provinsi Sumatera Barat, sebanyak 68 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 40 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden (pegawai). Instrumen penelitian ini adalah angket yang dirumuskan berdasarkan model Skala Likert dengan lima alternatif jawaban dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. HASIL PENELITIAN Distibusi Data Motivasi Kerja Pengumpulan data variabel motivasi kerja (variabel Y) didapat dari penyebaran angket sebanyak 40 orang responden. Skor motivasi kerja yang diperoleh menyebar dari skor terendah 103 sampai skor tertinggi 134, sedangkan skor minimal 30 dan skor maksimal 150. Dari hasil pengolahan data secara umum, maka diperoleh skor mean (skor rata-rata) 118,85, median (nilai tengah) 118,19, modus (nilai yang sering muncul) 116,87 dan standar deviasi (simpangan baku) 16,65. Halaman 212 461

Adapun distribusi frekuensi data motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Motivasi Kerja Pegawai pada Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 133 138 2 5 127-132 5 12,5 121 126 8 20 37,5 115 120 13 32,5 32,5 109 114 9 22,5 103-108 3 7,5 30,0 N 40 100% 100% Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat skor motivasi kerja berada pada kelas interval rata-rata 32,5% dengan jumlah frekuensi 13 orang. Sedangkan yang berada di atas kelas interval rata-rata adalah 37,5% dengan jumlah frekuensi 15 orang dan yang berada di bawah kelas interval rata-rata adalah 30 % dengan jumlah frekuensi 12 orang. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi frekuensi skor motivasi kerja pegawai dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Halaman 213 461

Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Motivasi Kerja Berdasarkan pengolahan data angket motivasi kerja (variabel Y) dengan cara membandingkan skor rata-rata (mean) dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui penelitian secara kualitatif mengenai motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat adalah 79,23% dari skor ideal. Sesuai dengan klasifikasi Sudjana yang menyatakan bahwa persentase interpretasi 70 79% adalah cukup tinggi, maka motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebesar 79,23%. Distribusi Data Lingkungan Kerja Pengumpulan data variabel lingkungan kerja (Variabel X) didapat dari penyebaran angket sebanyak 40 orang responden. Skor lingkungan kerja yang diperoleh menyebar dari skor terendah 94 sampai skor tertinggi 118, sedangkan skor minimal 24 dan skor maksimal idealnya 120. Dari hasil pengolahan data secara umum, maka diperoleh skor mean (rata-rata) 106,2; median (nilai tengah) 105,356; modus (nilai yang sering muncul) 103,668; dan standar deviasi (simpangan baku) 11,356. Adapun distribusi frekuensi data lingkungan kerja dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Variabel lingkungan Kerja pada Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 115 118 3 7,5 111 114 4 10 107 110 9 22,5 102 106 14 35 35 98 101 6 15 94 97 4 10 N 40 100% 100% 40 25 Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat skor lingkungan kerja berada pada kelas interval rata-rata 35% dengan jumlah frekuensi 14 orang. Sedangkan yang berada di atas kelas interval rata-rata adalah 40% dengan jumlah frekuensi 16 orang dan yang berada di bawah kelas interval rata-rata adalah 25% dengan jumlah frekuensi 10 orang. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi frekuensi skor lingkungan kerja dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Halaman 214 461

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Lingkungan Kerja Berdasarkan pengolahan data angket lingkungan kerja (variabel X) dengan cara membandingkan skor rata-rata (mean) dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui penelitian secara kualitatif mengenai lingkungan kerja Bagian sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat adalah 88,5% dari skor ideal. Sesuai dengan klasifikasi Sudjana yang menyatakan bahwa persentase interpretasi 80-90% adalah baik, maka lingkungan kerja Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori baik yaitu sebesar 88,5%. Rangkuman hasil pengolahan data tentang hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat, dengan menggunakan teknik korelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Tafsiran Mean Variabel Penelitian No Variabel yang diteliti Mean Skor Maks Skor yang diperoleh Penafsiran 1 Lingkungan Kerja 106,2 120 88,50% Baik 2 Motivasi Kerja 118,85 150 79,23% Cukup Tinggi Halaman 215 461

Hubungan Lingkungan Kerja dengan Motivasi Kerja Pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan analisis data antara variabel lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat diperoleh r r hitung = 0,412 > r tabel = 0,312 pada taraf kepercayaan 95% dengan N = 40. Untuk melihat keberartian hubungan maka dilakukan uji t dengan perolehan data t hitung = 2,787 > t tabel = 1,980 pada taraf kepercayaan 95%. Rangkuman hasil analisis korelasi dapat dilihat pada table 4 berikut: Tabel 4. Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y dengan tabel uji r dan tabel uji t Koefisien r tabel Keberartian r table Korelasi (r) = 0,05 Korelasi (t) = 0,05 0,412 0,312 2,787 1,980 Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. PEMBAHASAN Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kajian teori pada penelitian ini bahwa motivasi kerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah lingkungan kerja. Hasil pengolahan data pada penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja pada taraf signifikasi 95% dengan koefisien korelasi 0,412 dan keberartian korelasi 2,787 dengan menggunakan uji t. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan pembahasan masing-masing variabel. Variabel Lingkungan Kerja Berdasarkan data yang diperoleh dari reponden, dan dengan membandingkan skor rata-rata dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui bahwa penilaian secara kualitatif mengenai lingkungan kerja Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat adalah 88,5% dari skor ideal, yang berarti lingkungan kerja berada pada kategori baik. Lingkungan kerja Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat yang sudah baik harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Sutrisno (2009:118) mengungkapkan bahwa lingkungan kerja yang baik dan bersih akan memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaanya Halaman 216 461

dengan baik. Namun lingkungan kerja yang buruk dan kotor akan menimbulkan cepat lelah dan menurunkan kreativitas. Pimpinan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan lingkungan kerja yang baik dengan memberikan pencahayaan ruang kerja yang terang tapi tidak menyilaukan, sistem sirkulai udara yang baik dan bebas dari kebisingan sehingga memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, Variabel Motivasi Kerja Berdasarkan data yang diperoleh dari reponden, dan dengan membandingkan skor rata-rata dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui bahwa penilaian secara kualitatif mengenai motivasi kerja pegawai adalah 79,23% dari skor ideal, yang berarti motivasi kerja berada pada kategori cukup tinggi. Motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat yang cukup tinggi masih dapat ditingkatkan lagi. Motivasi kerja penting dimiliki pegawai karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendorong pegawai untuk melakukan pekerjaannya secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2008:141), pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Untuk meningkatkan motivasi kerja dapat dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan pengaruh yang baik terhadap lancarnya proses kerja pegawai. Pimpinan harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang bersih, mendapat cahaya yang cukup dan bebas dari kebisingan dan gangguan. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Motivasi Kerja Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja adalah signifikan yaitu r hitung = 0,412 > r = 0,312 pada taraf kepercayaan 95%. Begitu juga dengan perhitungan tabel keberartian korelasi. Uji keberartian korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja yaitu t hitung = 2,787 > t tabel = 1,980 pada taraf kepercayaan 95%. Adanya hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah lingkungan kerja. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutrisno (2009:116) yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan. Faktor ektern yaitu: kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervise yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan tanggung jawab serta peraturan yang Halaman 217 461

fleksibel. Sedangkan faktor intern yaitu: keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh pengakuan dan keinginan untuk berkuasa. Menurut Sutrisno (2009:118), lingkungan kerja yang baik dan bersih akan memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaanya dengan baik. Namun lingkungan kerja yang buruk dan kotor akan menimbulkan cepat lelah dan menurunkan kreativitas. Sunyoto (2012:43) mengemukakan bahwa, dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja. Jadi ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Lingkungan kerja yang kondusif memungkinkan pegawai bekerja dengan motivasi yang tinggi. Pegawai akan bekerja dengan tekun, bersemangat dan bertanggung jawab serta memiliki disiplin kerja yang tinggi, sehingga hasil kerja optimal. Namun sebaliknya lingkungan kerja yang kurang kondusif akan membuat pegawai merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga hasil kerjanya kurang memuaskan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat sudah berada pada kategori cukup tinggi. Sedangkan lingkungan kerja Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori baik. Terdapat hubungan yang berarti antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Seiring dengan kesimpulan di atas karena terdapat hubungan yang berarti antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai, maka diharapkan kepada pimpinan yang terkait untuk memberikan perhatian pada peningkatkan lingkungan kerja guna meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan baik. Bagi pimpinan Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat agar dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif karena lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Dan diharapkan kepada setiap pegawai Bagian Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat untuk dapat meningkatkan motivasi kerja. DAFTAR RUJUKAN Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 218 461

Nitisemito, Alex. S. 2001. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, dan Analisis data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service). Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Halaman 219 461