Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53

dokumen-dokumen yang mirip
Selayang Pandang Kajian Sistem Pendidikan di Indonesia dan Maroko (Negeri Magrib) **

Perkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Maroko: Melihat Persamaan dari Berbagai Perbedaan. Oleh : Mutia Zata Yumni Senin, 20 Juni :42

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Pendidikan, Benang Merah Visi Indonesia-Maroko (260/S) Oleh : Iffah Atqa Rabu, 29 Juni :09

Menanti Kerjasama Pariwisata Indonesia - Maroko (18/S) Oleh : I Made Rumadi Putra Senin, 02 Mei :12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia karena mendapatkan pendidikan, Tanpa pendidikan Manusia. mulia dengan pendidikan termasuk di Negara Indonesia.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi, bukan hanya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

RENCANA STRATEGIS

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

Indonesia-Maroko; Peluang Peningkatan Hubungan Bilateral melalui Kerjasama Ekonomi (533/M)

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, baik ekonomi, Iptek, sosial, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor penting yang secara langsung memberikan kontribusi

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

Transkripsi:

KOPI, Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang sedang berkembang Indonesia berusaha untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan Negara tetangga guna menciptakan persahabatan yang harmonis. Salah satu hubungan baik Indonesia dengan Negara lain yakni dengan Maroko. Maroko merupakan Negara yang memiliki keindahan yang mempesona sehingga banyak orang yang ingin menyaksikan secara langsung bagaimana maroko itu, disamping itu Maroko merupakan kota tua peninggalan bangsa romawi, disertai kultur budaya yang mamadukan antar budaya arab dan eropa. Selintas tentang Negara Indonesia dengan Maroko mempunyai latar belakang yang hampir mirip. Di lihat dari sisi kebudayaan, agama, pendidikan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Indonesia, salah satu Negara demokrasi yang berada diwilayah asia tenggara, bagian timur dari benua asia. Sedangkan Maroko adalah Negara kerajaan yang berada di wilayah afrika utara atau bagian barat dari benua Afrika yang sering disebut dengan Maghribi (negeri matahari terbenam). Rabat adalah ibu kota negara Maroko, keindahan kota Rabat tak bisa dilepaskan oleh jalan yang bernama Soekarno. Soekarno? ya pada pemerintahan President Soekarno Indonesia pernah menjalin kerjasama dengan pemerintahan negara maroko yang pada masah itu masih dipimpin oleh raja yang bernama Mohammed V kerjasama ini trus berjalan hingga sekarang. Negeri Seribu Benteng ini memiliki sumber kekayaan alam yang sering dijadikan tempat wisata oleh para turis dai negeri barat salah satunya adalah Dorekh Mohammed V yang selalu menjadi daya tarik pengunjung negeri ini. Tidak kalah menarik nya dengan negara eropa lain nya yang perpaduan eropa disini sangat domonan dengan model baju dan segi banguna. Abad ke-21 merupakan era penentuan pilihan prioritas untuk maju dan mampu memberikan jawaban terhadap tantangan-tantangan global. Tantangan dan perkembangan masyarakat di masa datang diantisipasi sebagai era teknologi, informasi dan globalisasi yang berakar pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Sistem kehidupan sosial, ekonomi, politik, ilmu, teknologi, seni dan bahkan agama, sangat dipengaruhi oleh perkembangan SDM dan masyarakatnya. Maka masyarakat atau negara yang mampu mengembangkan SDM yang unggul tentu akan berhasil dalam kerjasama maupun persaingan global, sedangkan sebaliknya, masyarakat dan negara yang tertinggal dalam pengembangan SDM-nya akan stagnan, mungkin tergeser bahkan tersingkir dari percaturan global. Dari pernyataan di atas, dapat 1 / 5

dikatakan bahwa konsep sumber daya manusia (human resources) itu berkembang ketika diketahui dan disadari bahwa manusia mengandung berbagai aspek sumber daya bahkan sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan dalam pengertian penduduk, tetapi juga mutu. Mutu atau kualitas manusia ini tidak ditentukan hanya oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar pengetahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya atau nilai-nilai yang dimilikinya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, ternyata mengharuskan pula peningkatan pada bidang pendidikan. Karena pendidikanlah yang menjadi faktor penentu dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa. Maka semakin tinggi pendidikan yang diperoleh seseorang sejatinya derajat kemanusiaannya pun semakin meningkat pula. Hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas pola pikir, sikap dan tindakan yang semakin efektif dan efisien, baik dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, hubungan antar manusia (sosial) maupun hubungan dirinya dengan Sang Maha Pencipta (Allah SWT). Kebijakan strategik pembangunan sistem pendidikan nasional, baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sampai jenjang pendidikan tinggi secara menyeluruh hendaknya mengarah kepada aspek kehidupan yang berujung pada peningkatan mutu (quality) dan persamaan perlakuan (equality). Upaya peningkatan mutu (quality) pendidikan dan persamaan perlakuan (equity) kepada semua anak usia wajib belajar dalam memperoleh akses pendidikan merupakan isu yang utama dalam pertemuan 37th SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) Council Conference di Chiang Mai tanggal 11 Maret 2002 dengan telah dihasilkannya Declaration on Quality and Equity in Education in Southeast Asia. Pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan Special High Official Meeting tanggal 29-31 Mei 2002 di Thailand yang menyepakati bahwa penerapan Q&E di bidang pendidikan bertujuan untuk menempatkan pendidikan untuk semua (education for all), di antaranya untuk mengurangi antara kaya dan miskin dalam mendapatkan pengetahuan dan informasi. Pendidikan dalam perspektif filosofis, pada hakekatnya merupakan proses memanusiakan manusia. Tujuan utama dari pendidikan itu adalah membantu peserta didik untuk mencapai kematangan pribadi. Menjadi manusia yang berbudi pekerti, berahlak karimah serta mempunyai skill yang mumpuni untuk bekal dalam mengarungi kehidupannya, hal itu tercantum dalam Undang-undang Sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan pelaksanaan pendidikan Maroko 2 / 5

berlandaskan kepada Dahir (Undang-undang yang dikeluarkan oleh raja) yang dapat diuraikan dalam undang-undang departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-undang tersebut selalu direvisi dan dikembangkan oleh pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari raja. Pendidikan yang dilaksanakan baik di Maroko maupun di Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab. Meskipun hal di atas menjadi tujuan utama pendidikan di Maroko dan Indonesia, tentu saja ada perbedaan dasar yang memberi nilai khusus untuk pendidikan kedua negara tersebut. Pendidikan di Maroko berdasarkan agama Islam dan bahasa Arab sebagai agama dan Bahasa resmi negara, persatuan bangsa dari ujung utara sampai ujung selatan termasuk pantai pasir Maroko, dan raja sebagai pemimpin negara dan pelindung agama Islam sebagaimana diwajibkan kepadanya oleh umatnya yang beragama Islam. Hal ini tentu saja berbeda dengan Pendidikan Indonesia yang berlandasan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ada banyak kesamaan dan perbedaan antara system pendidikan di Maroko dan Indonesia. Jalur pendidikannya terdiri dari jalur formal dan jalur non-formal. Namun, Kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Maroko, hingga kini dipandang belum optimal. Padahal, masih banyak potensi di bidang pendidikan yang bisa dikerjasamakan kedua belah pihak. Menurut Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Prof Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng PhD, upaya itu harus segera dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak dicitrakan bodoh. Dia mengakui, masih banyak kendala yang menghambat terwujudnya kerja sama tersebut. "Yang utama, minimnya tulisan-tulisan para pemikir (ulama) kita yang tidak diterjemahkan dalam bahasa internasional seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ini membuat negara lain, tidak mengenal Indonesia. Tak heran jika orang asing memandang peradaban kita belum kuat," tuturnya dalam seminar internasional 'Pembangunan Peradaban Islam Indonesia Maroko' di aula Fakultas Kedokteran Unissula, Kamis (9/12). 3 / 5

Karena itulah, kata dia, Unissula ingin mengambil peran menjembatani keterbatasan itu dengan banyak melakukan kerja sama pendidikan dengan pusat peradaban di dunia, termasuk dengan empat universitas di Maroko, yang salah satunya adalah Universitas Sidi Mohammed Ben Abdallah di kota Fez, Maroko. Dia menambahkan, sudah saatnya kita memperbanyak referensi budaya dalam pengembangan peradaban bangsa. "Kita sering menjadikan Mesir dengan Al Azhar-nya sebagai referensi keilmuan. Namun, tak begitu memperhitungkan Maroko sebagai salah satu negara Afrika Utara yang turut memberi sumbangsih bagi peradaban dunia. Makanya, untuk tahap awal, kami memilih bekerja sama dengan Maroko," katanya. Semoga hubungan yang dijalin oleh Indonesia dan Maroko lebih ditingkatkan dan tidak hanya dibidang pendidikan saja, namun dibidang lain juga lebih ditingkatkan juga seperti bidang pariwisata, sosbud, perdagangan, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Referensi file.upi.edu/direktori/fpbs/jur.../kajian_singkat_pendidikan.pdf http://www.pewarta Indonesia.com http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/12/09/72619 Biodata Penulis Nama : Mar atus Aholihah 4 / 5

Tempat tanggal lahir : Lamongan, 29 September 1990 Perguruan tinggi : Universitas Negeri Surabaya Alamat PT : Lidah Wetan Surabaya No induk mahasiswa : 101024245 Alamat rumah : Lidah Wetan Gang 9 No 15, Surabaya No hp : 081515217577 Alamat E-mail : likhah09@gmail.com Nama facebook : mar atus sholihah 5 / 5