HAPSORO HAMONGPRANOTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN JEBRES

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

PENGELOLAAN SEKOLAH BERDASARKAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cepu) TESIS.

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S

Kata Pengantar. sistematis, bertahap dan berkelanjutan dalam meningkatkan mutu pendidikan

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

KEEFEKTIFAN SEKOLAH TERAKREDITASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) BIDANG PENDIDIKAN PADA SEKOLAH-SEKOLAH DI BAWAH DEPARTEMEN AGAMA KOTA SALATIGA

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI DI KALANGAN PEGAWAI DKK KOTA SURAKARTA) TESIS

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR BAGI SISWA YANG MEMILIKI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TESIS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DI SMA NEGERI 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2005/2006

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

PENANGANAN KENAKALAN REMAJA (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menghendaki agar peserta didik dapat berkembang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

PENGELOLAAN SUMBER DANA PENDIDIKAN DASAR. (Studi Situs SDN Todanan 1) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi professional para guru dan pengelola sekolah. pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGELOLA MADRASAH (Studi Tentang Pengelolaan Madrasah Pada MTs N Prembun Kabupaten Kebumen) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

PENGELOLAAN KONFLIK KINERJA GURU (Studi Situs SMP Negeri 7 Klaten) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

PENGARUH ETIKA KERJA ISLAMI TERHADAP JOB SATISFACTION, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, DAN TURNOVER INTENTION

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Oleh: ANI SETYORINI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PENGELOLAAN KEGIATAN KESISWAAN BERBASIS PRESTASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BATURSARI DEMAK

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

MANAJEMEN UNIT PRODUKSI BERBASIS INOVASI PRODUK DI SMK NEGERI 7 PURWOREJO TESIS

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

PENI SESOTIJOWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

MANAJEMEN KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS EKS KARESIDENAN SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

PEMBELAJARAN WIRAUSAHA KERAMIK TANAH LIAT TESIS

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 KALIJAMBE TESIS

INTERAKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA PROPINSI JAWA TENGAH. Tesis.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan mendasar yang saat ini dialami oleh bangsa kita adalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SDN KAYEN 01 PATI TAHUN 2013

Kejuruan Studi Tentang Manajemen Pembelajaran Untuk Pengembangan Kreativitas Siswa di Sekolah ( Studi Kasus di SMK Diponegoro Salatiga)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA TESIS Oleh HAPSORO HAMONGPRANOTO NIM : Q100030063 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Sistem Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2005

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA TESIS Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh derajat Magister Pendidikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh HAPSORO HAMONGPRANOTO NIM : Q100030063 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Sistem Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2005

PERSETUJUAN Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tesis Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada: Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dr. Yetty Sarjono, MSi Drs. Sutama, MPd

KATA PENGANTAR Doa dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat, karunia dan dengan ijinnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul: IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan dan implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta serta mendeskripsikan manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta. Studi ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif untuk pengembangan program pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di SMP Negeri 4 Surakarta. Dalam tesis ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan untuk penelitian berikutnya lebih menyempurnakan. Oleh karena itu juga penulis mohon kritik dan saran yang berguna dan bersifat membangun agar lebih baik dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dalam menyelesaikan penulisan ini banyak dibantu dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian; 2. Dr. H. M. Wahyuddin, MS. selaku Direktur Pascasarjana Univeritas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi fasilitas dalam penelitian ini; vii

3. Dr. Yetty Sarjono, MSi., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan dan dosen pembimbing dengan penuh kesabaran memberi arahan dan bimbingan, sehingga tesis ini selesai; 4. Drs. Sutama, MPd., selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran, sehingga tesis ini selesai; 5. Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Surakarta yang telah memberi ijin penelitian kepada penulis; 6. Ayah, isteri dan kedua anak tercinta, yang senantiasa memperhatikan, mendorong dan penuh pengertian sehingga tesis ini dapat selesai; 7. Seluruh staf dan siswa di SMP Negeri 4 Surakarta yang membantu kelancaran penyusunan tesis ini; 8. Seluruh Dosen dan Staf Program Pascasarjana yang membantu penulis menyelesaikan tesis ini; 9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang membantu kelancaran penyusunan tesis ini; Penulis berharap tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan membutuhkan. Surakarta, Juli 2005 Penulis HAPSORO HAMONGPRANOTO viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.. HALAMAN NOTA PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN KEASLIAN TESIS. ABSTRAK.. ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. i ii iii iv v vi vii ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan Masalah.. 6 C. Tujuan Penelitian 6 D. Manfaat Penelitian.. 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Sekolah Sebagai Sistem.. 8 1. Input Sekolah.... 8 2. Proses... 9 ix

3. Output Sekolah..... 15 B. Manajemen Peningkatan Kualitas Sekolah.... 18 1. Peningkatan Kualitas Sekolah... 18 2. Pengertian Kualitas Sekolah.. 20 3. Indikator-indikator Mutu Sekolah. 23 C. Program Kelas Imersi. 25 1. Gambaran Umum Kelas Imersi. 26 2. Maksud dan Tujuan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian... 33 B. Lokasi Penelitian.. 33 C. Sumber Data. 34 D. Teknik Pengumpulan Data... 34 1. Wawancara Mendalam (In-depth Interviewing) 35 2. Analisis Dokumen.. 36 3. Observasi Langsung... 37 E. Teknik Cuplikan.. 37 F. Validitas Data.. 38 G. Teknik Analisis Data.. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Tempat Penelitian. 42 x

1. Lokasi Penelitian... 42 2. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)... 45 3. Sarana dan Prasarana. 46 4. Kegiatan Belajar Mengajar 48 5. Manajemen Sekolah... 49 6. Visi, Misi, Maksud dan Tujuan Kelas Imersi 50 B. Deskripsi Data..... 51 1. Persiapan SMP Negeri 4 Surakarta dalam Penyelenggaraan Program Imersi. 51 2. Implementasi Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta... 62 3. Manajemen Peningkatan Kualitas Melalui Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta.. 65 C. Pembahasan. 66 1. Persiapan SMP Negeri 4 Surakarta dalam Penyelenggaraan Program Imersi. 66 2. Implementasi Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta... 78 3. Manajemen Peningkatan Kualitas Melalui Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta.. 85 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan. 91 B. Implikasi.. 97 xi

C. Saran-saran.. 97 DAFTAR PUSTAKA. 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN xii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV.1. Daya Tampung Siswa 44 Tabel IV.2. Ratio Jenis Kelamin Siswa 44 Tabel IV.3. Agama Siswa. 44 Tabel IV.4. Nilai Rata-rata Tertinggi Hasil UAN 2002/2003... 46 Tabel IV.5. Guru Mata Pelajaran Lapis Pertama... 54 Tabel IV.6. Guru Mata Pelajaran Lapis Kedua 55 xiii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem. 14 Gambar 2.2. Skema Kinerja Sekolah..... 15 xiv

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke 21 ini Indonesia dihadapkan pada masalah yang rumit seperti masalah krisis yang berkepanjangan yang hingga saat ini belum tuntas, masalah kebijakan makro pemerintah tentang sistem pemerintahan otonomi daerah yang memberdayakan masyarakat, masalah beberapa daerah yang ingin mencoba lepas dari negara kesatuan Republik Indonesia serta masalah blok/perairan Ambalat yang akan direbut Malaysia yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan. Pemerintah juga menghadapi perubahan-perubahan besar dan amat fundamental di lingkungan global. Perubahan lingkungan strategis pada tatanan global tersebut tercermin pada pembuatan forum-forum seperti GATT, WTO, APEC, NAFTA, AFTA, IMT-GT, IMS-GT, BIMP-EAGA, dan SOSEKMALINDO yang merupakan usaha untuk menyongsong perdagangan bebas. Hal ini pasti akan berlangsung sehingga menyebabkan tingkat persaingan yang amat ketat. Suatu perubahan regulasi yang semula monopoli (monopoly) menjadi persaingan bebas (free competition). Demikian pula terjadi pada pasar (market driven), serta dari proteksi (protection) berpindah menjadi pasar bebas (free market). Untuk itu perlu mengantisipasi keadaan ini dengan memperkuat kemampuan bersaing diberbagai bidang dengan pengembangan sumber daya

2 manusia. Amat disayangkan SDM kita saat ini memprihatinkan. Menurut UNDP, Indonesia menempati peringkat 109 dari 174, peringkat daya saing ke 46 yang paling bawah di kawasan Asia Tenggara, Singapura ke-2, Malaysia ke-27, Philipina ke-32, dan Thailan ke-34 dan termasuk negara yang paling korup di dunia (Sidi, 2000). Menurut survei Human Development Index sebagaimana diungkapkan oleh Yutata Hadi Andoyo, Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Depdiknas, Kualitas SDM Indonesia saat ini menduduki peringkat ke 105 untuk kawasan Asia Tenggara. Sedangkan Singapura menduduki peringkat 25, Brunei 26, Malaysia ke-56, Thailan ke 57, dan Philipina ke-77 (Jawa Pos, 11 Juli 2000). Dalam upaya peningkatan SDM, peranan pendidikan cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional untuk memfokuskan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu diperoleh pada sekolah yang bermutu dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu pula. Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya ditujukan kepada guru dan tenaga kependidikan saja, tetapi juga pelayanan terhadap siswa maupun peserta didik. Peningkatan komponen pendidikan ini dimaksudkan baik secara kuantitas maupun kualitas yang secara keseluruhan mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

3 negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas, 2003). Bahkan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 (ayat 4) dinyatakan bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Semua upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan tetapi belum memberikan hasil yang optimal, hal ini terlihat pada hasil survai yang dilakukan oleh Human Development Index (HDI) yang berkedudukan di Hongkong bahwa Indonesia menempati peringkat 102 dari 106 negara. Hasil studi dari The Third International Mathematics and Science Study Repeat (TIMSS-R 1999) menempatkan siswa Indonesia berada pada peringkat 32 untuk kemampuan IPA dan peringkat 34 untuk matematika (Depdiknas, 2001). Menurut Sudarminto dalam Atmadi dan Setyaningsih (2000), rendahnya pendidikan di Indonesia setidaknya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (1) faktor dana pendidikan yang relatif masih kecil, (2) faktor sarana dan prasarana pendidikan yang belum mamadai, (3) faktor kurikulum yang kurang menunjang peningkatan mutu karena sarat beban, terlalu sentralis dan tidak realistis dengan kondisi nyata siswa, (4) faktor kesemrawutan sistem administrasi dan manajemen pendidikan, dan (5) faktor rendahnya mutu guru. Peningkatan mutu pendidikan tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dengan peningkatan mutu guru, Roland Brand dalam Supriadi (1998) mengemukakan: Hampir semua usaha reformasi dalam pendidikan seperti pambaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru akhirnya tergantung kepada guru. Tanpa mereka menguasai bahan pelajaran dan strategi belajar

4 mengajar, tanpa mereka mendorong siswanya untuk belajar sungguhsungguh guna mencapai prestasi yang tinggi, maka segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal Dari uraian di atas dijelaskan bahwa mutu guru sangat ditentukan oleh profesionalisme guru di dalam menjalankan tugasnya. Ciri-ciri guru profesional menurut Supriadi (1998) adalah (1) mempunyai komitmen pada siswa dalam proses belajarnya, (2) menguasai secara mendalam materi pelajaran dan cara mengajarkannya, (3) mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukan, (4) merupakan bagian dari masyarakat belajar, sehingga selalu meningkatkan kemampuannya. Menurut Arends (2001), profesional akan mampu mengajar dengan efektif dan efisien, dan guru akan efektif mengajar bila guru tersebut menguasai materi yang diajarkan dan menggunakan pendekatan mengajar dengan tepat sesuai kondisi dan situasi siswanya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut orang untuk terus belajar. Sedikit saja lengah untuk tidak belajar akan ketinggalan dengan perkembangan tersebut yang akan berdampak pada dirinya dan juga kepada anak didiknya. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan dan akan terus menerus dilakukan secara berkesinambungan. Penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan dan pemberian fasilitas pendidikan merupakan suatu inovasi dan program pendidikan yang terus menerus dilakukan. Di Indonesia dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah dicoba penerapan berbagai macam kurikulum, mulai dari cara mengajar konvensional

5 sampai kurikulum berbasis kompetensi. Bahkan kepada stakeholder telah ditawarkan berbagai program, diantaranya akselerasi, sekolah koalisi nasional dan imersi yang masing-masing program mempunyai ciri khas dan keunggulan sendiri. Departemen Pendidikan Nasional selalu mengadakan pembinaan dan pengawasan yang ketat terhadap sekolah, dan agar mutu setiap sekolah dapat meningkat atau paling tidak mempertahankan mutunya setiap 5 tahun sekali dilakukan penilaian (akreditasi). Penilaian tidak hanya ditujukan kepada sekolah swasta saja tetapi juga sekolah-sekolah negeri. Dengan cara-cara tersebut tidak sedikit sekolah swasta yang prestasinya lebih baik dari sekolah negeri. Di atas sudah dijelaskan ada beberapa program yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakat dan salah satu diantaranya adalah program yang akan dianalisis penulis yaitu program imersi. Adapun maksud didirikan program imersi di Jawa Tengah adalah: 1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan; 2. Menghasilkan SDM berkualitas internasional; 3. Embrio pendidikan sekolah internasional diberbagai wilayah di Jawa Tengah. Sedangkan tujuan pendidikan kelas imersi adalah (Panduan Rintisan Kelas Imersi, Dinas P & K Jawa Tengah, 2003): 1. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi guru dan siswa; 2. Diharapkan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta wawasan sesuai standard internasional; 3. Pengembangan potensi sekolah dan SDMnya;

6 4. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia dengan menciptakan keunggulan kompetitif; 5. Memberi keyakinan pada semua pihak akan kemampuan dan potensi berbagai elemen di sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian singkat di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persiapan program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta? 2. Bagaimana implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta? 3. Bagaimana manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan manajemen strategik dan kesiapan guru, karyawan, dan siswa SMP Negeri 4 Surakarta melalui program unggulan imersi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan persiapan program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta; 2. Mendeskripsikan implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta; 3. Mendeskripsikan manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis a. Bermanfaat bagi pengayaan khasanah penelitian di bidang manajemen pendidikan, terutama peningkatan kualitas pendidikan; b. Bermanfaat bagi pengembangan penelitian di bidang pendidikan, terutama dalam peningkatan program-program baru, agar kualitas kelulusan lebih meningkat lagi. 2. Praktis a. Bermanfaat bagi pertimbangan program yang sesuai dengan kondisi sekolah guna meningkatkan kualitas kelulusan. Dengan memilih program yang berbasis kompetensi khususnya program imersi akan berdampak pada hasil lulusan yang selanjutnya berefek pada kredibilitas sekolah tersebut; b. Bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan pengalaman sebagai peneliti, serta mampu menentukan program yang ditawarkan pemerintah untuk diterapkan di suatu sekolah.