Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Margareth Evelyn Bolla *)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

BAB IV METODE PENELITIAN

Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang

EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA)

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

Tabel Tingkat Kerusakan Struktur Perkerasan Lentur

TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX ABSTRAK

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

BAB III LANDASAN TEORI. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

EVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI

Jurnal Teknik Sipil ISSN

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

Kata Kunci : Jenis Jenis Kerusakan, Kerusakan Jalan, Metode PCI

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: RUAS JALAN PANTON LABU LANGSA BATAS SUMUT)

STUDI KERUSAKAN JALAN DITINJAU DARI FAKTOR SETEMPAT (STUDI KASUS RUAS JALAN BLANGKEJEREN LAWE AUNAN)

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

ABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo ABSTRAK

Kata Kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode PCI

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Deby Elfi Copricon 1), Gunawan Wibisono 2), Ari Sandhyavitri 2)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

Kata Kunci : Perkerasan Jalan, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

melintang atau memanjang dan disebabkan oleh pergerakan plat beton dibawahnya) Kerusakan alur/bahu turun (lane / shoulder drop-off)...

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN FOLLOW YOUR HEART AKU PERNAH BERCERITA TENTANG RAGU, DIAM-DIAM RAGU, LALU RAGU, DEKAT SEKALI DENGAN RAGU

NASKAH SEMINAR 1 INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA WONOSARI KM 18 SAMPAI DENGAN KM 22

ANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jalan raya merupakan prasaranan perhubungan untuk melewatkan lalu lintas

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK

ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. PERSEMBAHAN : Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk :

BAB III LANDASAN TEORI. A. Kondisi Eksisting

BAB III LANDASAN TEORI

Eri Susanto Haryadi. Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG

TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Teknik Sipil

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pendahuluan

ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta s.

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. Wahai ananda permata hati Hitunglah waktu dengan teliti Masa berjalan capat sekali Bila tak ingin hidup merugi

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI GILANG, REZKY 1, PRASETYANTO, DWI 2 1 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2 Dosen, Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional E-mail: rezkygilangmaulana@gmail.com ABSTRAK Kondisi permukaan perkerasan jalan dapat diidentifikasi dengan menggunakan beberapa metode, antara lain metode Asphalt Institute dan metode PCI. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan nilai kondisi permukaan perkerasan jalan yang ditinjau dengan menggunakan metode Asphalt Institute dan metode PCI. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh langsung dari lapangan. Identifikasi kondisi perkerasan jalan dengan metode Asphalt Institute dan metode PCI menunjukkan hasil yang berbeda. Nilai kondisi yang diperoleh dari perhitungan metode Asphalt Institute berupa tipe pekerjaan perbaikan jalan seperti pemeliharaan rutin dan pemberian lapis tambah, tetapi hasil yang diperoleh dari perhitungan metode PCI berupa preventative maintenance sampai rekonstruksi. Setelah hasil kedua metode tersebut dibandingkan, dapat disimpulkan bahwa kedua metode sama baiknya dan sama-sama mendekati dengan kondisi aktual di lapangan. Kata-kata kunci: nilai kondisi permukaan, asphalt institute, PCI Identifying the road pavement condition can be done by using several methods, but this study will only use two methods and those methods are Asphalt Institute method and PCI method. The purpose of this study is to compare the condition of road pavement which obtained from analysis using Asphalt Institute method and PCI method. These two methods will be using primary data which taken from the actual road condition. Identification of road pavement using Asphalt Institute method and PCI method indicate a different result. The calculation results from Asphalt Institute method are given as reparation type such as overlay and routine maintenance, but the calculation results from PCI method are given as preventative maintenance, major rehabilitation, and reconstruction. After comparing the results from both methods, can be concluded that both methods are equally good and equally capable to represent the road actual conditon. Keywords: surface rating condition, asphalt institute, PCI Rekaracana - 1

Gilang, Rezky, Prasetyanto, Dwi 1. PENDAHULUAN Ruas jalan seringkali dijumpai dalam keadaan yang berbeda-beda, seperti baik, sedang, rusak ringan, ataupun rusak berat Melihat kondisi yang seperti ini, dibutuhkan identifikasi kondisi jalan, agar dapat diambil suatu keputusan tepat guna meningkatkan kualitas jalan tersebut dengan cara memperbaiki kerusakan yang ada, sehingga dapat melayani pengguna jalan dengan baik. Identifikasi kondisi kerusakan perkerasan pada permukaan jalan dilakukan di Jalan Pinus Raya Perumahan Pondok Hijau Kota Bandung (Gambar 1.) yang dapat diketahui dengan sistem penilaian tertentu. Kondisi permukaan perkerasan jalan dapat diidentifikasi dengan menggunakan beberapa metode pendekatan seperti metode Bina Marga, metode AASHTO, metode AUSTROAD, metode Asphalt Institute dan metode Pavement Condition Index (PCI). Tugas akhir ini akan menggunakan dua metode penilaian kondisi jalan, yaitu metode Asphalt Institute dan metode PCI. Gambar 1. Lokasi Penelitian 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Asphalt Institute Pada metode Asphalt Institute, data yang diperoleh dari survey adalah data evaluasi kondisi perkerasan dan nilai kerusakan perkerasan berdasarkan masing-masing jenis kerusakan yang terdapat di lapangan. Penilaian menurut (Asphalt Institute MS-17, 2009) adalah sebagai berikut: a. Evaluasi Kondisi Perkerasan Pada tahap ini, pengisian formulir evaluasi kondisi perkerasan dilakukan secara visual dengan memberikan tanda ceklis pada kolom keparahan kerusakan. Selanjutnya dilakukan pemberian presentase dan nilai terhadap kerapatan kerusakan dan karakteristik kerusakan yang disesuaikan dengan masing-masing jenis kerusakan yang terdapat pada setiap unit sample di lapangan. b. Penilaian Perkerasan Aspal Rekaracana - 2

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute dan Metode PCI Setelah melakukan evaluasi terhadap kondisi permukaan perkerasan jalan, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberikan nilai kerusakan pada formulir nilai kondisi yang ditentukan berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi kondisi permukaan tersebut dan juga tingkat parahnya kerusakan yang diamati. Cara menghitung nilai kondisi Setelah seluruh kerusakan dinilai, nilai-nilai individual lalu dijumlahkan. Jumlahnya akan mengurangi nilai 100, dan hasilnya didefinisikan sebagai nilai kondisi (condition rating) yang dinyatakan dalam Rumus 1: Nilai kondisi = 100 Jumlah nilai kerusakan individu... (1) Nilai kondisi yang diperoleh tersebut, telah dianggap cukup baik untuk menggambarkan kondisi kerusakan perkerasan. Interpretasi nilai kondisi Terdapat dua cara di mana nilai kondisi dapat digunakan. Pertama, nilai kondisi digunakan sebagai pengukur relatif yang akan memberikan cara rasional dalam mebuat rangking kondisi jalan. Kedua, nilai kondisi dipakai sebagai pengkur absolut. Di sini, nilai kondisi memberikan indikator dari tipe dan tingkat besarnya pekerjaan perbaikan yang akan dilakukan. Sebagai aturan umum, jika nilai kondisi di antara 80 100, maka hanya diperlukan operasi pemeliharaan normal, contohnya: pengisian retakan, penutupan lubang, atau mungkin hanya pemberian lapisan pelindung saja. Jika nilai kondisi di bawah 80, maka diperlukan pelapisan tambahan (overlay). Untuk hal ini, maka masih diperlukan analisis yang lebih mendalam lagi. Tapi jika nilai kondisi di bawah 30, maka diperlukan pembangunan kembali (rekonstruksi). Gambar 2. menunjukkan kisaran nilai kondisi yang berguna sebagai indikator tipe pemeliharaan. Gambar 2. Nilai kondisi sebagai indikator tipe pemeliharaan 2.2 Metode Pavement Condition Index PCI (Pavement Condition Index) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan penilaian kondisi suatu jalan dan dalam usaha pemeliharaan. Berikut adalah tahap perhitungan metode PCI (Shahin, 1994): a. Menghitung nilai kerapatan kerusakan (density) b. Menghitung nilai pengurang (deduct value) c. Menghitung nilai pengurang total (total deduct value) d. Menghitung nilai pengurang pengurang maksimum (m) e. Menghitung nilai pengurang terkoreksi (corrected deduct value) f. Menghitung klasifikasi kualitas perkerasan (PCI) Nilai PCI yang diperoleh kemudian digunakan untuk penilaian kondisi perkerasan. Pembagian nilai kondisi perkerasan yang disarankan Shahin (1994) ditunjukkan dalam Gambar 3. Rekaracana - 3

Gilang, Rezky, Prasetyanto, Dwi 100 Excellent 85 70 55 40 25 Very Good Good Fair Poor Very Poor Preventative Maintenance Major Rehabilitation Reconstruction 10 Failed Gambar 3. Hubungan Nilai PCI dengan Rating Kondisi Jalan 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode untuk penelitian ini di perlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4. Bagan Alir Rekaracana - 4

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute dan Metode PCI Identifikasi Masalah dan Penentuan Topik Penelitian Tahap identifikasi masalah merupakan tahap penentuan topik penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini berdasarkan permasalahan yang banyak ditemukan di lapangan. Studi Pustaka Studi Pustaka merupakan tahapan pengumpulan bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan pembahasan Tugas Akhir ini dan sebagai referensi persiapan dalam langkah selanjutnya. Survey a. Metode Asphalt Institute Prosedur pelaksanaan menurut metode Asphalt Institute yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penilaian kenyamanan berkendara, 2. Mengamati jenis kerusakan, parahnya kerusakan, kerapatan kerusakan, dan karakteristik kerusakan, 3. Memberikan nilai pada jenis dan tingkat kerusakan tertentu. b. Metode PCI Prosedur pelaksanaan menurut metode PCI yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah sample minimal yang akan diperiksa dan juga tentukan interval sample sepanjang jalan yang akan ditinjau, 2. Melakukan pengukuran luas kerusakan atau panjang kerusakan sesuai dengan jenis kerusakan dan tingkat keparahan kerusakan yang terjadi di ruas jalan. Perhitungan Setelah melakukan survey, data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan dua metode yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu Asphalt Institute dan PCI. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditetapkan nilai kondisi yang menggambarkan kerusakan perkerasan. Pembahasan Pembahasan yang dilakukan berisi perbandingan jenis kerusakan, survey kondisi, analisis, dan hasil analisis dari dua metode yang dikaji. 4. DATA DAN ANALISIS DATA 4.1 Hasil Penelitian Berikut adalah hasil perhitungan nilai kondisi serta penetapan tipe perbaikan dari metode Asphalt Institute dan metode PCI (Tabel 1). Tabel 1. Penetapan Tipe Perbaikan Berdasarkan Nilai Kondisi Nilai Kondisi Tipe Perbaikan Nilai Kondisi Tipe Perbaikan Sampel Metode Asphalt Metode Asphalt Metode PCI Metode PCI Institute Institute Preventative 1 78 82 2 77 3 81 Pemeliharaan rutin 83 75 Maintenance Preventative Maintenance Preventative Maintenance Rekaracana - 5

Gilang, Rezky, Prasetyanto, Dwi Sampel Tabel 1. Penetapan Tipe Perbaikan Berdasarkan Nilai Kondisi (lanjutan) Nilai Kondisi Metode Asphalt Institute 4 78 5 77 6 74 Tipe Perbaikan Metode Asphalt Institute Nilai Kondisi Metode PCI 50 Tipe Perbaikan Metode PCI Major Rehabilitation 36 Reconstruction 21 Reconstruction 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 2. Perbandingan Metode Asphalt Institute dan Metode PCI Perbandingan Metode Asphalt Institute Metode PCI Jenis Kerusakan yang Ditinjau Survey Perhitungan Retak melintang, retak memanjang, retak berkelok, retak kulit buaya, retak pinggir, alur, keriting, pelepasan butiran, sungkur, lubang, kegemukan, dan agregat licin Melakukan pengisian formulir evaluasi kondisi perkerasan dan formulir penilaian perkerasan, disesuaikan dengan jenis kerusakan yang terjadi 1. Menghitung nilai pengurang dengan menjumlahkan nilai kerusakan untuk setiap kerusakan yang berbeda 2. Mengurangkan nilai 100 dengan nilai pengurang yang telah dijumlahkan Penentuan nilai kondisi jalan Retak kulit buaya, kegemukan, retak blok, keriting, amblas, retak pinggir, retak refleksi, penurunan bahu jalan, retak memanjang, retak melintang, tambalan, pengausan, lubang, alur, sungkur, retak bulan sabit, pengembangan, dan pelepasan butiran Melakukan pengukuran luas, panjang, lebar, dan kedalaman pada kerusakan, serta menentukan tingkat keparahan kerusakan (low, medium, high), disesuaikan dengan jenis kerusakan yang terjadi 1. Menghitung jumlah sampel minimum dan interval sampel 2. Menghitung nilai kerapatan (density) sesuai dengan tingkat keparahan di setiap jenis kerusakan 3. Menghitung nilai deduct value 4. Menghitung nilai allowable maximum of deduct value 5. Menentukan nilai CDV 6. Menghitung nilai PCI 7. Penentuan nilai kondisi jalan Rekaracana - 6

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute dan Metode PCI Menurut hasil metode Asphalt Institute, sampel 1, 2, 4, 5 dan 6 diperlukan pemberian lapis. Sampel 3 hanya diperlukan operasi pemeliharaan rutin berupa pemotongan rumput serta pekerjaan-pekerjaan perbaikan pada bahu jalan dan saluran air. Sedangkan, hasil metode PCI menunjukkan bahwa sampel 1, 2, dan 3 masih dalam kondisi sangat baik dan memerlukan perawatan pencegahan (preventative maintenance). Sampel 4 dengan hasil kondisi sedang memerlukan perbaikan mayor (major rehabilitation), Sampel 5 dan Sampel 6 dengan hasil kondisi buruk dan sangat buruk memerlukan rekonstruksi (reconstruction). Kekurangan dari metode Asphalt Institute adalah penilaian yang harus obyektif dengan berbagai pertimbangan atau benar-benar sesuai dengan kerusakan yang terdapat di lapangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan penanganan perbaikan. Kelebihan metode ini adalah penilaian yang terbilang cukup mudah karena hanya mengandalkan penilaian secara visual saja tanpa memerlukan pengukuran dimensi kerusakan dan perhitungan yang banyak. Metode PCI membutuhkan waktu lebih lama pada saat pelaksanaan survey dan lebih rumit pada saat perhitungan bila dibandingkan dengan metode Asphalt Institute. Hal ini disebabkan karena metode PCI yang memang memerlukan pengukuran terhadap kerusakan. Keuntungan dari metode ini adalah jika pelaksanaan survey dan pengumpulan data dilakukan dengan benar, maka hasil kondisi yang telah dianalisis sebelumnya akan sesuai dengan kondisi di lapangan. 5. KESIMPULAN Berdasarkan survey dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh beberapa simpulan, yaitu: 1. Jenis kerusakan menurut metode Asphalt Institute tidak jauh berbeda dengan jenis kerusakan menurut metode PCI, akan tetapi, setiap jenis kerusakan pada metode PCI terdapat tingkatan kerusakan (low, medium, high) 2. Pelaksanaan survey menurut metode Asphalt Institute hanya mengandalkan pengamatan secara visual saja, sedangkan pada metode PCI perlu dilakukan pengukuran luas, panjang, atau kedalaman kerusakan 3. Tahap perhitungan pada metode PCI lebih banyak dan lebih rumit apabila dibandingkan dengan tahap perhitungan metode Asphalt Institute 4. Tingkat kerusakan yang diperoleh dari pelaksanaan survey sangat berpengaruh terhadap nilai deduct value pada perhitungan metode PCI. 5. Penetapan nilai kondisi jalan pada metode PCI dinyatakan dalam kondisi sempurna, sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk, sedangkan penetapan nilai kondisi jalan pada Asphalt Institute berupa indikator pemeliharaan. 6. Hasil analisis metode Asphalt Institute menunjukkan tipe pekerjaan perbaikan berupa pemberian lapis tambah pada sampel 1, 2, 4, dan 6. Serta pemeliharaan rutin pada sampel 3 dan 5. 7. Hasil analisis metode PCI menunjukkan nilai kondisi very good pada sampel 1, 2, dan 3. Serta memberikan hasil pada sampel 4, 5, 6 berturut-turut fair, poor, dan very poor. 8. Hasil tipe perbaikan yang ditunjukkan Sampel 1, 2, 3, dan 4 dari kedua metode sudah mendekati dengan kondisi di lapangan, hanya Sampel 5 dan 6 saja yang hasilnya kurang mendekati. 9. Secara garis besar, kedua metode sama baiknya untuk digunakan dalam penilaian kondisi jalan, namun, kedua metode memiliki kekurangan dan keuntungan masingmasing baik dari segi pelaksanaan survey maupun perhitungan. Rekaracana - 7

Gilang, Rezky, Prasetyanto, Dwi DAFTAR RUJUKAN Asphalt Institute MS-17, Asphalt Overlay for Highway and Street Rehabilitation, Asphalt Institute (Manual Series No.17), Second Edition, Kentucky, USA. Shahin, M. Y. (1994). Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots, Chapman & Hall, Newyork. Rekaracana - 8