MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL TSTS DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN TIPE TGT BERBANTU PERMAINAN MISKIN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PAIR CHECK

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Oleh: Imam Syaifudin pendidikan bahasa dan sastra Jawa ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

Kata kunci: efektivitas, metode, berotasi, pembelajaran, tim. Vol.06/No.02/Juni 2015 ISSN:

Transkripsi:

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: pujisumiati245@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses peningkatan pemahaman konsep matematika kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit melalui pembelajaran model Problem Solving Learning berbasis Discovery. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika melalui model Problem Solving Learning berbasis Discovery di SMP Negeri 1 Mirit diawali dengan siswa diberikan suatu masalah (problem) sebagai isu utamanya serta siswa diarahkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Persentase rata-rata pemahaman konsep matematika pada pra siklus mencapai 61,29, sedangkan pada siklus 1 sebesar 73,483 meningkat menjadi 78,225 pada siklus 2 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 48,387% pada pra siklus, 70,967% pada siklus 1 dan 83,871% pada siklus 2 merupakan bukti dari peningkatan hasil pemahaman konsep matematika. Kata kunci: Pemahaman konsep, psl, discovery PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika sebagai ratunya ilmu mengandung maksud bahwa keberadaan matematika tidak bergantung kepada ilmu lain. Matematika justru melahirkan dan membantu perkembangan ilmu-ilmu lain. Harapan yang ada pada setiap guru matematika adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dapat dipahami serta tersampaikan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit pada bulan November 2014 model pembelajarannya sudah menggunakan model diskusi kelompok. Saat berdiskusi terkadang ada siswa yang asik berbicara dengan temannya sehingga menggangu saat proses pembelajaran. Siswa masih enggan saat disuruh maju menjelaskan materi yang telah didiskusikan. Akhirnya guru yang 49

menulis jawaban akhir dari tiap kelompok. Siswa hanya mencatat hasil jawaban yang ditulis oleh guru. Akibatnya sebagian besar siswa masih kurang bisa memahami konsep dari permasalahan yang diberikan guru saat pembelajaran. Hal ini menjadi indikasi bahwa pemahaman siswa terhadap konsep matematika masih kurang. Kondisi tersebut berdampak pada prestasi siswa yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika, guru dapat menerapkan beberapa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang sesuai dengan unsur pemahaman konsep matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk menumbuhkembangkan pemahaman konsep matematika yaitu Problem Solving Learning berbasis Discovery. Dengan Problem Solving Learning berbasis Discovery, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pembelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran dan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru matematika kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit. Penelitian dimulai pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yaitu pada bulan April 2015. Penelitian dilaksanakan di kelas VII-A, yang berlokasi di SMP Negeri 1 Mirit. Penelitian tindakan kelas ini dirancang dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas yang secara garis besar menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2012:74) terdapat empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes butir soal pemahaman konsep matematika, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah butir soal tes pemahaman konsep matematika dan catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan teknik rata-rata dan persentase. 50

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Problem Solving Learning berbasis Discovery merupakan salah satu dasar teoritis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya serta siswa diarahkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Mirit bertujuan untuk mengetahui proses peningkatan pemahaman konsep matematika. Dengan siswa mengaplikasikan soal ke dalam bentuk gambar dan menerapkan rumus ke dalam soal permasalahan agar lebih tepat nantinya. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep matematika setelah diterapkan model Problem Solving Learning berbasis Discovery mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery dapat diterima dengan baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang paham dengan maksimal. Pada siklus I diperoleh rerata tes evaluasi pemahaman konsep matematika sebesar 73,483 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,967%. Ini sudah mencapai peningkatan dari Pra Siklus yang rerata pemahaman konsep matematika hanya 61,29 dengan ketuntasan klasikal sebesar 48,387%. Pada proses pembelajaran siklus I, masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II, peneliti lebih aktif dalam mengawasi proses jalannya diskusi. Peneliti menentukan ketua pada tiap kelompok agar proses diskusi berjalan lebih lancar juga siswa membuat soal sebagai latihan untuk mengetahui seberapa paham siswa setelah diberikan permasalahan dan menemukan sendiri dari permasalahan yang diberikan. Dalam hal ini bertujuan agar pemahaman konsep matematika mengalami peningkatan dibanding siklus I. Persentase pemahaman konsep matematika mengalami peningkatan menjadi 83,871% dengan rerata pemahaman konsep matematika sebesar 78,225. Hal ini dapat dilihat di saat siswa melaksanakan diskusi dan saat presentasi. Siswa yang kurang pandai lebih antusias dalam mengikuti diskusi serta sudah banyak siswa yang bertanya kepada guru disaat mengalami kesulitan. Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I 51

dan siklus II peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery di kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit mengalami peningkatan dan tujuan penelitian telah tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematika siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery yaitu ditunjukan oleh rerata hasil tes evaluasi pemahaman konsep matematika sebesar 61,29 pada pra siklus, 73,483 pada siklus I dan ketuntasan klasikal 48,387% pada pra siklus, 70,967% pada siklus I ditunjukan dengan masih banyak siswa dalam mengerjakan soal tes pemahaman konsep belum mencapai indikator - indikator yang terdapat pada pemahaman konsep, seperti memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Siswa belum bisa menggambar dengan benar dari apa yang ditanyakan. Kemudian peneliti melanjutkan ke siklus II dengan rerata sebesar 78,225, ketuntasan klasikal sebesar 83,871% dan ini membuktikan pemahaman konsep matematika siswa sudah mencapai indikator keberhasilan. Hal ini ditunjukan dengan sebagian besar siswa mampu mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dan juga dapat menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dalam mengerjakan soal terutama pada penerapan rumus. Setelah melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai saran untuk meningkatkan pembelajaran matematika yaitu penggunaan model Problem Solving Learning berbasis Discovery sebagai inovasi pembelajaran agar siswa lebih semangat dalam belajar. Selain itu jika guru menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery akan merasakan sendiri perubahan yang terjadi pada siswa serta manfaatnya bagi proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 52

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Wardhani, Igak dan Wihardit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. 53