ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA SALON DI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB5 SIMPULAN DAN SARAN

BABV SIMPULAN DAN SARAN. yang ada dalam perusahaan dimana dilakukan pengamatan pada perilaku konsumen

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Analisis Perilaku Konsumen Jasa Katering Untuk Keperluan Pesta di Surabaya

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

., BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR PERSEPSI YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN UNTUK BERBELANJA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA S K R I P S I

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB6 PENUTUP. atau simultan memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

DAFTAR PUSTAKA. Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New York : International Thomson Publishing.

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Peneliltian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA Beban Kredit : 4 sks

WAWAN TRI HARYANTO NIM. B

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BABS. SIMPULA1\f DAN SAR<\N. Berdasarkan Uralan dan pembahasan pada bab-bah sebelumnya mengenai

BAB I PENDAHULUAN. peluang bagi pelaku bisnis. Tantangannya, perusahaan harus tetap survive

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

pembahasan yang digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai pengaruh variabel produk, variabel layanan (servis), dan variabel pembelian terhadap

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAMPAK DIMENSI FAKTOR PSIKOLOGIS PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Produk Susu Sehat Etawaku Di Kota Malang) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Hassibuan, Malayu S.P. (1997). Manajemen sumber daya manusia : dasar dan kunci keberhasilan. Jakarta : Toko gunung agung

BAB V PENUTUP. a. Mayoritas responden yang menjadi obyek pada penelitian ini adalah pria. yaitu sebanyak 57 orang atau sebesar 57%.

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

Singarimbun, M dan Efendi,. 1995, Metode Penelitian Survey, Jakarta : PT. Pustaka LP3ES.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES. Iskandar 1. Abstrak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Manajemen

SIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handphone Dual

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

BAB V PENUTUP. dalam penelitian ini diterima kebenarannya. 2. Motif Kognitif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

AWAN SETIYAWAN NIM. B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERAJINAN BERBAHAN KAYU JATI. ( STUDI KASUS : CV DWIPA ART SIDOARJO )

ANALISIS GAYA HIDUP KONSUMEN BUTIK JANEETA JOMBANG TUGAS AKHIR

penelitian yang dilakukan, maka sebagai langkah akhir, penulis akan memberikan simpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi Rumah Makan

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan konsumsi terhadap suatu ataupun beragam barang atau jasa. Konsumen

DEDY PUTRA PAMUNGKAS Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ABSTRACT

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KESESUAIAN HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI VOSCO COFFEE SHOP MALANG

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas layanan, harga, dan kesadaran merek secara simultan memiliki

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Persepsi konsumen terhadap Experiential Marketing Street Gourmet

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN EVENT TERHADAP MINAT BELI (Studi Kasus pada Bambu Nusantara VI)

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Pandangan strategi perusahaan telah berubah, yang mana

BAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN HASIL KERJA PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYAN DI WARALABA ALFAMART CILEGON. Anita Dyah Juniarti

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. produsen, diantaranya menciptakan sebuah produk, memproduksi, memasarkan,

FENOMENA THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PELAKU PERJALANAN UNTUK MENGGUNAKAN BIS KOTA SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP VAKSIN FLUBIO

BAB V SIMP ULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB IV PENUTUP. terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry. Berdasarkan uraian dari bab1 sampai bab III. Maka dalam bab IV ini akan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SIKAP PEMBACA TERHADAP ATRIBUT SURAT KABAR HARIAN BANJARMASIN POST DI KOTA BANJARMASIN. Penta Lestarini Budiati

Transkripsi:

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA SALON DI YOGYAKARTA Detty Manongko Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM), Yogyakarta ABSTRACT The advantageous marketer s attitude to determine a product position among the consumers, in which by recognizing the consumer attitude a marketer can understand of how the consumers comprehension and evaluation on a product. This research is meant to know the attitude differences based on gender, age, job, educational level and marriage status. The analytical tools being used are Fieshbien analysis. Using 100 respondents, this research concludes that there are differernt attitudes towards Hana s saloon. Keywords: consumer, behavior, service. PENDAHULUAN Dalam sebuah artikel yang berjudul Perilaku Berbelanja Konsumen Era 90-an dan Strategi Pemasaran (Swastha, 199) dinyatakan bahwa pada tahun 90-an gaya hidup manusia Indonesia akan makin berubah. Salah satu faktor yang akan berubah yaitu peningkatan diri secara fisik. Ini berarti bahwa perhatian manusia terhadap keadaan fisiknya akan mengalami peningkatan. Kebutuhan masyarakat terhadap perawatan wajah, rambut, tubuh yang ideal, dan sebagainya menjadi prioritas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat mengalami perubahan gaya hidup, antara lain: kehidupan yang lebih panjang dan lebih sehat, meningkatnya income, banyaknya wanita yang bekerja, perubahan nilai-nilai sosial dan budaya, dan lain-lain. Itulah sebabnya banyak perubahan yang menggunakan peluang untuk melaksanakan bisnis di bidang jasa, 69

khususnya jasa kesehatan, perawatan kecantikan rambut dan kulit serta kebugaran tubuh. Usaha di bidang perawatan dan kecantikan, yang dikenal dengan salon kecantikan biasanya berukuran kecil. Sehingga usaha ini seringkali tidak memperhatikan strategi pemasaran seperti apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar. Namun karena persaingan yang begitu ketat maka usaha di bidang salon kecantikan mulai tertarik pada pemasaran. Apalagi jika salon kecantikan itu akan mengembangkan jasa yang dihasilkan dalam bentuk: kursuskursus kecantikan dan kulit, pusat kebugaran, senam aerobic dan sebagainya. Perkembangan seperti ini sangat membutuhkan suatu strategi pemasaran yang memadai agar jasa-jasa tersebut dapat dikenal, diminati, dan dinikmati oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu bisnis bergantung pada kualitas strategi pemasarannya, dan kualitas strategi pemasaran bergantung pada pemahaman, pelayanan dan cara mempengaruhi konsumen untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini berarti pengetahuan tentang konsumen sangat diperlukan perusahaan agar dapat mengembangkan pemasarannya. Philip Kotler (199) mengemukakan bahwa pada jaman dahulu para pemasar dapat memahami konsumen berdasarkan pengalaman menjual kepada mereka. Tetapi perkembangan perusahaan dan pasar yang semakin besar membuat banyak pemasar tidak lagi berhubungan langsung dengan konsumen. Usaha di bidang salon kecantikan dapat dikatakan sebagai suatu perusahaan yang menekankan pada pelayanan seseorang (penghasil jasa) bagi orang lain (konsumen). Jasa ini bersifat sangat personal yang tidak dapat dipisahkan dari orang yang menghasilkan jasa tersebut. Oleh sebab itu pelayanannya harus langsung ditangani oleh penghasil jasa. Untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya maka para penghasil jasa harus dapat mengerti apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen serta bagaimana para konsumen dapat dipuaskan melalui pelayanan penghasil jasa. Dalam dekade terakhir ini, penelitian konsumen menjadi suatu riset yang penting. Perusahaan yang berfokus pada kepuasan konsumen pasti melakukan penelitian konsumen. Suatu penelitian konsumen bukanlah perkara yang kecil, karena setiap anggota masyarakat merupakan konsumen. Penelitian konsumen dapat juga 70

disebut sebagai penelitian perilaku konsumen. Banyak ahli di bidang pemasaran telah mengemukakan bahwa salah satu faktor yang sangat mempengaruhi konsumen dalam berperilaku, adalah sikap konsumen. Sikap konsumen yaitu suatu tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Berkenaan dengan sikap konsumen maka perusahaan perlu mengenal dan memahami tentang: Siapakah yang menjadi konsumen dari perusahaan? Bagaimanakah latar belakang konsumen? Bagaimanakah sikap konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan? Apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen terhadap suatu produk? Bagaimanakah pikiran dan perasaan konsumen mempengaruhi konsumen untuk bertindak membeli? Apakah pikiran dan perasaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa saling mempengaruhi satu sama lain? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab agar perusahaan mempunyai informasi yang penting untuk mengembangkan strategi pemasarannya. Dengan perkataan lain, suatu perusahaan akan dapat mengembangkan strategi pemasarannya melalui sikap konsumen. Dasar pemikirannya adalah, sikap konsumen mempengaruhi perilaku konsumen, dan pemahaman perilaku konsumen diperlukan perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasarannya. Dalam hubungannya dengan Salon Hanna Yogyakarta, penulis merasa perlu untuk meneliti tentang bagaimana sikap konsumennya terhadap jasa yang ditawarkannya. Walaupun bisnis salon kecantikan telah merebak kemana-mana, namun salon Hanna tetap bertahan dan mampu mempertahankan keberadaannya karena jasa yang ditawarkan mempunyai kekhususan tersendiri. Bahkan sekarang ini banyak produk atau jasa baru yang akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itulah diperlukan informasi yang memadai tentang latar belakang konsumen, bagaimana mereka berpikir tentang jasa salon, bagaimana penilaian mereka terhadap jasa salon, apakah diantara konsumen yang satu dengan yang lainnya berbeda sikap terhadap jasa salon yang sama. 71

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku dan Sikap Konsumen Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia, sehigga membicarakan tentang perilaku konsumen berarti membicarakan kegiatan manusia dalam suatu lingkup tertentu. Swastha (1997), menguraikan bahwa perilaku konsumen sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Schiffman & Kanuk (1997) menguraikan bahwa jangkauan dari keputusan konsumen lebih luas daripada sekedar memilih satu merek yang ditawarkan. Assael (199) memberikan gambaran yang jelas tentang kerangka perilaku konsumen. Suatu model tentang proses keputusan konsumen menekankan pada interaksi antar pemasar dengan konsumen. Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor-faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu konsumen, artinya konsumen dipandang sebagai seorang yang mempunyai sifat, kepribadian, sikap, dan sebagainya secara sendiri-sendiri. Banyak penulis yang menyebut faktor internal konsumen sebagai suatu faktor psikologis. Lusch & Lusch (1987) membagi faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku konsumen menjadi empat faktor, yaitu motivasi, sikap, proses pembelajaran dan proses persepsi. Kotler (199) menguraikan ada empat faktor utama psikologi yang mempengaruhi pikiran pembelian seseorang motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap. Shiffman & Kanuk (1997) menyebutkan bahwa konsumen sebagai individu dipengaruhi oleh: motivasi, kepribadian, persepsi, pembelajaran, sikap dan perubahannya, serta komunikasi dan keyakinan. b. Faktor-faktor Eksternal Perilaku konsumen sangat dipengaruhi berbagai lapisan masyarakat, dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Ini berarti konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda. Sikap 7

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Banyak penelitian yang didasarkan pada pengukuran sikap. Ini disebabkan karena sikap berperan dalam mempengaruhi perilaku. Kotler (199) menguraikan bahwa sikap menggambar pengalaman seseorang yang mendukung maupun tidak mendukung, yang mengandung evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan kecenderungan bertindak terhadap sesuatu benda atau gagasan. Hubungan Antar Sikap dengan Perilaku Konsumen Berdasarkan akan pengertian tentang sikap, dapat dikatakan bahwa sebenarnya sikap dibentuk melalui dua komponen, yaitu komponen kognitif (keyakinan terhadap merek) dan komponen afektif (penilaian terhadap merek). Dengan perkataan lain minat berperilaku seseorang akan bergantung pada sikapnya. Selanjutnya dalam mencari hubungan antara sikap dengan perilaku konsumen maka Engel (1995) memberikan gambaran yang lebih jelas. Gambar 1. Hubungan Sikap dengan Perilaku Konnsumen Beliefs Feelings Attitude Behavioral Intention Behavior Sumber : Engel (1995) 7

Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa minat perilaku (behavioral intention) terletak lebih dekat dengan perilaku (behaviour). Ini menunjukkan bahwa perilaku menjadi lebih tinggi hubungannya dengan minat daripada dengan sikap. Pengaruh Sikap Terhadap Strategi Pemasaran Engel (1995) mengemukakan bahwa sikap berguna bagi pemasar untuk menentukan posisi produk di antara konsumen. Dengan mengetahui sikap konsumen maka pemasar dapat mengetahui bagaimana pemahaman dan evaluasi konsumen terhadap suatu produk. Assael (1995) mengemukakan bahwa sikap mempunyai peranan dalam mengembangkan strategi pemasaran: a. Dalam menentukan segmentasi yang menguntungkan, artinya segmentasi pasar dapat ditentukan hasrat dari konsumen. Apa yang menjadi hasrat konsumen mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. b. Mengembangkan produk baru, sikap sangat krusial dalam mengevaluasi posisi produk baru. c. Mengembangkan dan mengevaluasi strategi promosi yang telah dilakukan oleh pemasar dapat mengubah sikap konsumen, dari tidak menyenangi menjadi menyenangi. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan atas beberapa buku tentang perilaku konsumen dikemukakan bahwa sikap konsumen dapat berbeda satu dengan lainnya. Dalam produk atau jasa tertentu, konsumen dapat bersikap positif, netral dan negatif. Konsumen bersikap positif terhadap suatu produk atau jasa apabila ia merasa suka terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan sikap negatif dari konsumen nampak ketika ia tidak menyukai barang atau jasa itu. Kadang-kadang ada juga sikap konsumen yang netral terhadap suatu produk atau jasa, artinya konsumen itu agak suka atau tidak suka terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Jadi sikap konsumen dapat berbeda satu dengan yang lain. Banyak faktor yang menyebabkan sikap konsumen dapat berbeda satu sama lain. Salah satu faktor yang menentukan perbedaan sikap adalah faktor kepribadian konsumen. Kepribadian konsumen sangat 74

bergantung pada ciri-ciri atau karakteristiknya, seperti: jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberikan hipotesis terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Hipotesis atau jawaban sementara terhadap permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Konsumen mempunyai sikap positif terhadap jasa yang ditawarkan.. Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jasa yang ditawarkan berdasarkan: jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan status perkawinan. METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah konsumen salon Hanna yang pernah mengalami pelayanan jasa sebagai berikut: tata kecantikan kulit, tata rambut, dan perawatan tubuh (wanita). Penelitian dilakukan di salon Hanna, jalan Taman Siswa 5-55 Yogyakarta. Selain itu pimpinan dan karyawan salon Hanna juga menjadi responden dalam penelitian ini. Teknik Pengambilan Sampel Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu cara penarikan sampel di mana pemilihan subyek yang akan dijadikan sampel penelitian dilakukan secara sengaja atau terarah berdasarkan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini diambil 100 responden yang pernah membeli jasa salon Hanna berupa: tata kecantikan kulit, tata rambut, dan perawatan tubuh (wanita). Jumlah ini ditentukan berdasarkan keterbatasan waktu dan biaya. Alat Analisis Beberapa teori telah dikemukakan oleh banyak ahli tentang bagaimana sikap, minat, dan perilaku konsumen dapat diukur. Analisis Fieshbein memberikan uraian tentang bagaimana mengukur sikap, minat dan perilaku konsumen. Model yang dimaksud adalah multi attribute model. 75

Attitude (beh) = dimana : Attitude (beh) b i e i n = perilaku konsumen = keyakinan terhadap produk = evaluasi terhadap produk = jumlah atribut ANALISIS DATA Sikap Konsumen Salon Hanna Yogyakarta Setelah data diolah dengan menggunakan program statistik SPSS for windows maka tentang sikap konsumen terhadap jasa salon Hanna Yogyakarta dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini. 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1 Tingkat Sikap Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tingkat Sikap Positif Netral Negatif Total Pria Wanita 11 47 9 8 78 Total 58 7 5 100 76

. Berdasarkan Umur Tabel Tingkat Sikap Konsumen Berdasarkan Umur Umur (tahun) < 0 0-5 6-49 > 40 Tingkat Sikap Positif Netral Negatif 4-18 1 16 14 5 - Total 7 41 19 Total 58 7 5 100. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel Tingkat Sikap Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Tingkat Sikap Pendidikan Positif Netral Negatif Total SLTP SLTA P.T. 1 5 1 17 19-40 57 Total 58 7 5 100 4. Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4 Tingkat Sikap Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Pegawai Pelajar Mahasiswa Di Rumah Tingkat Sikap Positif Netral Negatif 4 18 4 1 16 11-14 6 Total 44 7 7 Total 58 7 5 100 77

5. Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tabel 5 Tingkat Sikap Konsumen Berdasar Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Tingkat Sikap (Rp) Positif Netral Negatif Total > 1.500.000 700.001-1.500.000 400.001-700.00 00.001-400.000 < 00.000 5 15 10 10 18 8 8 6 1 1-1 1 14 5 1 17 1 Total 58 7 5 100 6. Berdasarkan Status Perkawinan Tabel 6 Tingkat Sikap Konsumen Berdasar Status Perkawinan Status Tingkat Sikap Perkawinan Positif Netral Negatif Total Kawin Tidak Kawin 5 14 61 9 Total 58 7 5 100 Sikap konsumen terhadap jasa Salon Hanna secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Tingkat Sikap Konsumen Salon Hanna Tingkat Sikap Jumlah Persentase Positif Netral Negatif 58 7 5 58 7 Total 100 100 78

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap jasa Salon, dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen Salon Hanna mempunyai sikap positif terhadap jasa yang ditawarkan Salon Hanna. Ini nampak dengan 58% dari jumlah konsumen bersikap positif. Sedangkan sejumlah 7% konsumen mempunyai sikap sedang atau netral terhadap jasa Salon Hanna. Dan 5% konsumen mempunyai sikap negatif terhadap Salon Hanna. Ini menunjukkan bahwa lebih dari separoh konsumen yang diteliti menyatakan menyukai jasa Salon Hanna, sedangkan yang lain agak menyukai, dan sedikit yang tidak menyukai. Secara keseluruhan besarnya nilai x e jika dibandingkan dengan nilai x o dapat dilihat dalam tabel 8. Tabel 8 Perbandingan Nilai x hitungan dan nilai x tabel Latar Belakang Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin Umur Konsumen Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan Status Perkawinan x e (tabel) 5,99 1,59 9,49 1,59 15,51,99 x o (hitung) 1,7,590 1,084 4,50 5,18 0,00 Arti Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Dari tabel tersebut dapat dikatakan bahwa nilai chisquare berdasarkan tabel dengan nilai chi square berdasarkan hitungan menunjukkan perbedaan yang berarti. Nilai chi square tabel lebih besar dari nilai chi square hitung. Oleh karena itu berdasarkan hasil uji chi square terbukti ada perbedaan sikap konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan status 79

perkawinan konsumen, terhadap jasa yang ditawarkan Salon Hanna. Perbedaan Sikap Konsumen Terhadap Variabel-variabel Jasa Salon Hanna Berdasarkan Karakteristik Konsumen 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sikap konsumen antara konsumen pria dan wanita. Konsumen pria banyak yang memberikan sikap positif terhadap atribut harga, sedangkan konsumen wanita banyak yang bersikap positif terhadap lokasi. Jenis Kelamin Har ga 18 59 Tabel 9 Perbedaan Sikap Positif Konsumen Pelaya nan 16 61 Keteram pilan 16 64 Atribut Jasa Fasili Kosme tas tik 15 17 67 64 Rua ngan 15 55 Lo kasi 1 69 Par kir 9 14 Pria Wanita Total 77 77 80 8 81 70 8. Berdasarkan Umur Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sikap positif konsumen berdasarkan umur yang dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini. Umur (Tahun) < 0 0-5 6-40 > 40 Harga 6 4 0 17 Pela yanan 5 6 0 16 Tabel 10 Perbedaan Sikap Positif Konsumen Keteram pilan 6 6 16 Atribut Jasa Fasi litas 6 9 0 17 Kosmetik Ruangan Lokasi Parkir 7 7 9 18 6 5 6 1 6 9 9 18 Total 77 77 80 8 81 78 8 77 5 7 8 17 80

Konsumen di bawah usia 0 tahun banyak bersikap positif terhadap aspek kosmetik, sedangkan konsumen 0-5 tahun banyak bersikap positif terhadap aspek fasilitas dan lokasi, konsumen 6-40 tahun banyak bersikap positif terhadap aspek keterampilan, dan konsumen di atas 40 tahun banyak bersikap positif terhadap aspek kosmetik dan lokasi.. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan sikap positif konsumen seperti terlihat pada tabel 11 berikut ini. Tingkat Pendidikan SLTP SLTA PT Har ga 9 46 Pelaya nan 7 47 Tabel 11 Perbedaan Sikap Positif Konsumen Keteram pilan 9 48 Atribut Jasa Fasili Kosme tas tik 45 4 44 Ruang an Loka si Total 77 77 80 70 81 8 8 77 Konsumen SLTP rata-rata bersikap positif terhadap aspek pelayanan, keterampilan, kosmetik, ruangan dan lokasi. Sedangkan konsumen SLTA lebih bersikap positif terhadap aspek kosmetik. Dan konsumen Perguruan Tinggi lebih bersikap positif terhadap aspek keterampilan dan tempat parkir. 47 47 Par kir 7 48 SIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa faktor harga ditanggapi positif oleh konsumen pria, dan konsumen yang berpenghasilan di atas Rp 700.000,00, faktor pelayanan para karyawan dan karyawati ditanggapi positif oleh konsumen SLTP, konsumen yang berpenghasilan Rp 00.001,00 - Rp 400.000,00 dan konsumen yang telah menikah. Faktor keterampilan para karyawan dan karyawati 81

ditanggapi positif oleh kelompok konsumen yang berumur 6-40 tahun, konsumen yang berpendidikan Perguruan Tinggi, dan konsumen yang telah menikah. Berarti. Faktor fasilitas (pelayanan) yang dipergunakan Salon Hanna ditanggapi positif hanya oleh kelompok konsumen yang berumur 0-5 tahun. Faktor kosmetik (obat-obatan) ditanggapi positif oleh konsumen kelompok umur di bawah 0 tahun, konsumen di atas 40 tahun, kelompok SLTA, konsumen yang sudah bekerja, dan konsumen yang berpenghasilan Rp 700.001,00 - Rp 1.500.000,00. Faktor ruangan di Salon Hanna sangat perlu untuk diperhatikan karena sebagian besar konsumen belum menanggapinya secara positif. Faktor letak yang strategis dari Salon Hanna banyak ditanggapi positif oleh kelompok konsumen wanita, konsumen yang tidak bekerja, konsumen yang berpenghasilan di bawah Rp 00.000,00 serta konsumen yang belum menikah. Faktor tempat parkir ditanggapi positif oleh kelompok konsumen yang berpendidikan Perguruan Tinggi. DAFTAR PUSTAKA Assael, Henry (199). Consumer Behavior and Marketing Action. 4th Edition, Boston PWS-Kent Publishing Company, USA. Crimp Margareth and Wright Len Tiu (1995). The Marketing Research Process, 4th Edition Prentice Hall, USA. Engel James & Blackwell Roger Miniard (1995). Consumer Behavior, International Edition, The Dryden Press, USA. Gito Sudarmo, Indriyo (1995). Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogyakarta. Glynn William J., Barnes James G. (1996). Understanding Services Management, Ireland. Kinnear Thomas & Taylor James (199). Riset Pemasaran, Jilid I, Penerbit Erlangga, Surabaya. Kotler, Philip (199). Marketing, Jilid I, Penerbit Erlangga, Surabaya. Kurtz David L, Clow Kenneth E. (1998). Services Marketing, John Wiley & Sons, USA. 8

Kustianto, Bambang (1998). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis, BPFE, Yogyakarta. Loudon, D.L. and Bitta Della (199). Consumer Behavior, Concepts and Applications, nd Edition, McGraw-Hill, Book Company. Lusch & Lusch (1987). Principles of Marketing, Kent Publishing Company, USA. Schiffman Leon G. & Kanuk Lesle Lazar (1997). Consumer Behavior, 6th Edition, Prentice Hall International Inc., USA. Swastha Basu & Handoko Hani (1987). Manajemen Pemasaran, Aplikasi dalam Perilaku Konsumen, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Swastha, Basu (199). Perilaku Berbelanja Konsumen Era 90 an dan Strategi Pemasaran, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, BPFE, Yogyakarta, September 199. Umar, Hussein (1997). Metode Penelitian, Aplikasi Dalam Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 8