FITOREMEDIASI LIMBAH MENGANDUNG TIMBAL (Pb) DAN NIKEL (Ni) MENGGUNAKAN TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta)

dokumen-dokumen yang mirip
Fitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta)

Kata kunci :Fitoremediasi, Ni, Air terkontaminasi Nikel, Ki Ambang (Salvinia molesta), Faktor Transfer (FT)

FITOREMEDIASI LIMBAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb) DAN KROMIUM (Cr) DENGAN MENGGUNAKAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica)

FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO

Anis Artiyani Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 1, Januari 2011, Halaman ISSN:

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

Efektivitas Kombinasi Salvinia molesta dengan Hydrilla verticillata dalam Remediasi Logam Cu pada Limbah Elektroplating

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Persentase Penurunan Berat Tanaman

I. PENDAHULUAN. menjanjikan untuk dieksploitasi oleh masyarakat lokal maupun masyarakat luar,

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

: liquid waste of batik, phytoremediation,salvinia molesta, contact time, the cadmium level

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Seng (Zn) Menggunakan Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

FITOEKSTRAKSI Cu, Cr DAN Pb LIMBAH TEKSTIL DENGAN TUMBUHAN KIAMBANG (Pistia stratiotes L.) SKRIPSI. Oleh: NI PUTU AYU DWIJAYANTI NIM.

Eko Siswoyo, Kasam, Dian Widyanti

ANALISA KROM TOTAL DI DAERAH INDUSTRI TENUN SONGKET SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG. Ita Emilia

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER

I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

Pencemaran air merupakan persoalan yang terjadi di. sungai dari badan air di Indonesia. Sumber pencemaran air

POTENSI TANAMAN AZOLLA (Azolla pinnata) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION TIMBAL (II), ION KADMIUM (II) DAN ION KROMIUM (VI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

Konservasi Tanah & Remediasi. Angga Yuhistira

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

Analisis Penurunan Kadar Cr, Cd DAN Pb Limbah Laboratorium Dasar Ppsdm Migas Cepu Dengan Adsorpsi Serbuk Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

DISTRIBUSI TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA BUAH TANAMAN MANGROVE Rhizophora mucronata DI MUARA SUNGAI MATI KABUPATEN BADUNG

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PENGGUNAAN EM4 DAN BIO HS SEBAGAI PENYERAP ION LOGAM Pb 2+

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

Klorin merupakan unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Xu dkk (2005) melaporkan

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS TERHADAP KONDISI AIRTANAH DANGKAL DI DUSUN BERINGIN KECAMATAN MALIFUT PROVINSI MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PADA SUNGAI DI JAWA TENGAH

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Hernayanti dan Elly Proklamasiningsih Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto (Diterima: 4 Oktober 2004, disetujui: 6 Nopember 2004)

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Penyisihan Konsentrasi Pb Menggunakan Typha Latifolia dengan Metode Sub- Surface Flow Constructed Wetland

Bab V Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Cekaman Kromium pada Limbah Cair Batik terhadap Pertumbuhan Eichornia crassipes dan Salvinia molesta

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

PERBEDAAN KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN VARIASI BERAT LIMBAH TAHU SEBAGAI PENYERAP LOGAM PADA LEACHATE (LINDI) (STUDI DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peruntukannya. Menurut Kristanto (2002:71) pencemaran air adalah. penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM.

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

Dosen Magister Ilmu Lingkungan dan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP Semarang

PENGOLAHAN AIR LIMBAH LAUNDRY SECARA ALAMI (FITOREMEDIASI) DENGAN TANAMAN KAYU APU (PISTIA STRATIOTES)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. melebihi ambang batas normal (Widowati dkk, 2008). aktivitas manusia atau proses alam. Pencemaran terjadi karena adanya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

J. Tek. Ling Vol.11 No.2 Hal Jakarta, Mei 2010 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

FITOREMEDIASI AIR TERCEMAR POLUTAN AMONIAK DENGAN MEMANFAATKAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

FITOREMEDIASI LIMBAH MENGANDUNG TIMBAL (Pb) DAN NIKEL (Ni) MENGGUNAKAN TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta) Bunga Rulita Viobeth, Sri Sumiyati, Endro Sutrisno Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Email : ungo_fidela@yahoo.com Abstract This research has been conducted on phytoremediation of waste containing lead (Pb) and nickel (Ni) using Kiambang (Salvinia molesta). Previous s studies by Teguh showed that Kiambang capable for reducing nickel content in the media phytoremediation with reduced nickel metal ion in 6 mg/l be reached until 2.36 mg/l fir 12 days. This study aims to determine the magnitude of decrease the concentration of lead and nickel in wastewater using Kiambang. Phytoremediation media of lead in the form a solution of 0.5 mg/l and 0.8 mg/l. A solution of Nickel at 2.5 mg/l and 3 mg/l. Each concentration included in 3 reactors with each reactor volume of 3 liters. Kiambang inserted into two reactors with a wet weight of each reactor at 30 gram and 60 grams. The reactor used as a reactor control. Concentration measurements of Pb and Ni on 3, 6, 9, 12 using AAS. The results showed that Kiambang is more better to decrease concentration of nickel than decrease of lead concentration. The final result concentration of Pb 0.5 mg/l with Kiambang wet weight 30; 60 grams are 0.412 mg/l and 0.304 mg/l. Then the final decrease of nickel concentration 3 mg/l is 0.670 mg/l; 0.252 mg/l. Kiambang can be categorized as metal accumulator species. Key Words : phytoremediation, Pb, Ni, Kiambang (Salvinia molesta), decrease the concentration Abstrak Pada penelitian ini telah dilakukan fitoremediasi limbah mengandung timbal (Pb) dan nikel (Ni) menggunakan Kiambang (Salvinia molesta). Studi terdahulu oleh Teguh Widiarso (2011) menunjukkan bahwa Kiambang mampu mengurangi kandungan nikel dalam media fitoremediasi dengan penurunan ion logam nikel 6 mg/l mencapai 2.36 mg/l dalam waktu 12 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penurunan konsentrasi timbal dan nikel di limbah cair

menggunakan Salvinia molesta. Media fitoremediasi berupa larutan timbal sebanyak 0.5 mg/l, 0.8 mg/l dan larutan nikel sebanyak 2.5 mg/l, 3 mg/l. Tiap-tiap konsentrasi dimasukkan dalam 3 reaktor dengan volume masing-masing bak sebanyak 3 liter. Kiambang dimasukkan dalam 2 reaktor dengan berat basah masingmasing reaktor sebesar 30 gram dan 60 gram. Reaktor yang satu dijadikan sebagai reaktor kontrol. Pengukuran konsentrasi Pb dan Ni dilakukan pada hari ke 3, 6, 9, 12 menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kiambang lebih optimal melakukan penurunan konsentrasi Ni dibandingkan penurunan konsentrasi Pb. Hasil penurunan akhir konsentrasi Pb 0.5 mg/l dengan berat basah Kiambang 30; 60 gram adalah 0.247 mg/l dan 0.182 mg/l, sedangkan konsentrasi Pb 0.8 mg/l dengan berat basah Kiambang 30;60 gram adalah 0.412 mg/l dan 0.304 mg/l. Penurunan akhir konsentrasi Ni 2.5 mg/l adalah 0 mg/l, sedangkan penurunan konsentrasi Ni 3 mg/l adalah 0.670; 0.252 mg/l. Kiambang dapat dikategorikan sebagai metal accumulator species. Kata kunci : Fitoremediasi, Pb, Ni, Kiambang (Salvinia molesta), Penurunan konsentrasi PENDAHULUAN Kebutuhan manusia yang meningkat terhadap sumber daya alam menyebabkan berbagai dampak negatif berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Berbagai aktivitas seperti industri, pertambangan, dan transportasi turut memberikan kontribusi terhadap pencemaran air. Beberapa zat kimia berbahaya dan beracun yang mencemari lingkungan antara lain logam berat, pestisida, bahan radioaktif, senyawa nitrat, nitrit, amoniak, dan lain-lain. Beberapa logam berat tersebut adalah timbal (Pb) dan nikel (Ni). Timbal (Pb) dengan nama lain timah hitam (lead) merupakan salah satu logam berat berbahaya bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya. Industri yang berpotensi sebagai sumber pencemaran timbal adalah semua industri yang memakai timbal sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya industri pengecoran maupun pemurnian, industri battery, industi bahan bakar,

industri kabel, serta industri kimia yang menggunakan bahan pewarna. Selain itu, sumber timbal dapat berasal dari sisa pembakaran kendaraan bermotor dan proses penambangan (repository.usu.ac.id, 2005) Semua sisa buangan yang mengandung timbal menimbulkan pencemaran lingkungan. Nikel (Ni) merupakan logam berat yang mencemari air tanah maupun air permukaan baik perairan laut maupun darat seperti sungai, danau dan waduk. Sumber pencemaran nikel di perairan berasal dari limbah industri pelapisan nikel (electroplanting), industri kertas, industri pupuk, dan industri baja, limbah rumah tangga dan pupuk pertanian. Limbah industri ini mengandung senyawa nikel berbahaya seperti NiSO 4 dan NiCl 2 (Kartika, 2010). Fitoremediasi (Phytoremediation) merupakan salah satu metode pengolahan limbah cair dengan pemanfaatan tanaman untuk menghilangkan dan menurunkan konsentrasi logam yang melebihi baku mutu. Konsep pengolahan air limbah menggunakan media tanaman telah lama dikenal oleh manusia, bahkan digunakan juga untuk mengolah limbah berbahaya (B3) atau untuk limbah radioaktif. Pemilihan Salvinia molesta sebagai tumbuhan fitoremediasi didasari penelitian Rahmansyah (2009) bahwa Salvinia molesta berpotensi sebagai tanaman hiperakumulator yang baik dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Selain itu Salvinia molesta mampu tumbuh pada nutrisi yang rendah (Room and Julien, 1995 dalam Sandy 2010). Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengolah limbah timbal (Pb) dan nikel (Ni) dengan fitoremediasi menggunakan Salvinia molesta sehingga diharapkan limbah tersebut aman untuk dibuang ke lingkungan. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan mulai 10 Juli 2012 sampai 25 Juli 2012 di Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang. Sampel tanaman Kiambang (Salvinia

molesta) diperoleh dari Rawa pening, Salatiga. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquarium sebagai reaktor fitoremediasi, AAS (Atomic Absorbtion Spectrometer), labu ukur. gelas ukur, cawan petri, kertas saring, pipet ukur, botol plastik 50 ml. Bahanbahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Kiambang, limbah artivisial timbal dan nikel, aquadest, asam nitrat HNO 3, Gandapan hidroponik. Sampel Salvinia molesta dikulturisasi selama 1 minggu yang berisi aquadest dan 1 gram Gandapan hidroponik yang dilarutkan dalam bak berukuran sedang supaya hasil anakan digunakan untuk uji fitoremediasi. Limbah artivisial timbal dan nikel yang digunakan dengan konsentrasi 0.5; 0.8 mg/l untuk timbal dan 2.5; 3 mg/l untuk nikel. Konsentrasi tersebut dilarutkan dalam 3000 ml aquadest untuk setiap aquarium yang mengacu pada penelitian Daru (2011). Setiap konsentrasi berisi berat basah Kiambang yang berbeda yaitu 30. 60 gram. Jumlah ulangan yang dilakukan sebanyak dua kali yang mengacu pada penelitian Teguh (2011). Pengukuran penurunan konsentrasi Pb dan Ni dalam air dilakukan setiap 3 hari selama 12 hari yang mengacu pada penelitian Daru (2010). Kemudian masing-masing sampel diujikan kadar Pb dan Ni dengan AAS (Atomic Absorbtion Spectrometer). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pada penelitian ini akan dihitung penurunan konsentrasi timbal dan nikel, serta laju reaksi fitoremediasi Pb dan Ni. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyerapan Pb oleh Kiambang dapat menurunkan dalam air terkontaminasi timbal. Penurunan konsentrasi Pb 0.5 mg/l dan 0.8 mg/l tertera dalam tabel berikut ini.

Kadar Timbal ( mg/l) Kadar Pb 0.5 mg/l (mg/l) Kontrol 1 A1 A2 0 0.5 0.5 0.5 3 0.487 0.428 0.381 6 0.386 0.345 0.280 9 0.324 0.292 0.218 12 0.282 0.247 0.182 Kadar Pb 0.8 mg/l (mg/l) Kontrol 2 B1 B2 0 0.8 0.8 0.8 3 0.758 0.670 0.652 6 0.718 0.625 0.579 9 0.685 0.541 0.529 12 0.575 0.412 0.304 Dan untuk lebih detail ditampilkan dalam bentuk diagram batang berikut ini Uji Fitoremediasi Timbal 0.5 mg/l 0.6 0.5 0.4 Kontrol 1 0.3 Reaktor A1 0.2 Reaktor A2 0.1 Kadar Timbal ( mg/l) Uji Fitoremediasi Timbal 0.8 mg/l 0.90 0.80 0.70 0.60 Kontrol 2 0.50 Reaktor B1 0.40 0.30 Reaktor B2 0.20 0.10 0.00 0 3 6 9 12 Penurunan yang terjadi pada semua reaktor sudah sangat baik, karena hampir menghilangkan secara keseluruhan konsentrasi awal dari batas baku mutu timbal yang diizinkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pencemaran air sebesar 0,3 mg/l. Selanjutnya, penyerapan Ni oleh Kiambang dapat menurunkan dalam air terkontaminasi timbal. Penurunan konsentrasi Ni 2.5 mg/l dan 3 mg/l tertera dalam tabel berikut ini. 0 0 3 6 9 12

Kadar Nikel (mg/l) Kadar Nikel (mg/l) Kadar Ni 2.5 mg/l (mg/l) Kontrol 3 C1 C2 0 2.5 2.5 2.5 3 1.716 1.625 1.414 6 1.433 1.312 1.065 9 1.314 0.740 0.506 12 1.226 0 0 Kadar Ni 3 mg/l (mg/l) Kontrol 4 D1 D2 0 3 3 3 3 2.062 1.937 1.522 6 1.964 1.526 1.147 9 1.522 1.136 0.735 12 1.314 0.670 0.252 Dan untuk lebih detail ditampilkan dalam bentuk diagram batang berikut ini : Uji Fitoremediasi Nikel Konsentrasi 2.5 mg/l 3 2.5 2 Kontrol 3 1.5 C1 1 C2 0.5 0 0 3 6 9 12 Uji Fitoremediasi Nikel Konsentrasi 3 mg/l 3.5 3 2.5 Kontrol 4 2 D1 1.5 D2 1 0.5 0 0 3 6 9 12 Konsentrasi Ni 2,5 mg/l dan 3 mg/l pada media fitoremediasi dan kontrol terus menurun. Penurunan yang terjadi pada media fitoremediasi lebih besar dibandingkan dengan media kontrol meskipun terjadi penurunan pada media kontrol. NilaI konsentrasi Ni 2.5 mg/l yaitu reaktor C1, C2, dan kontrol 3 yang tersisa berturut-turut pada hari ke 12 yaitu 0 mg/l untuk C1 dan C2, serta 1.226 mg/l untuk kontrol 3. Sedangkan, hasil akhir sisa penurunan konsentrasi Ni 3 mg/l pada reaktor D1, D2, dan kontrol 4 berturut-turut sebesar 1.314; 0.670; 0.252 mg/l. Penurunan konsentrasi Pb dan Ni dalam media air terkontaminasi Pb dan Ni ini menunjukkan bahwa telah terjadi pemindahan logam dari air ke tanaman

antara lain melalui mekanisme akumulasi dalam tanaman. Kemampuan akumulasi timbal oleh Salvinia molesta yang tinggi jaringannya pada kondisi lingkungan tercemar ini menandakan Salvinia molesta masih dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan pernyataan Rahmansyah (2009) bahwa Salvinia molesta memiliki tingkat survival yang tinggi pada media terkontaminasi. Penelitian fitoremediasi Pb dan Ni dengan menggunakan Salvinia molesta dapat diketahui besar laju reaksi dan orde reaksinya penurunan konsentrasi dari Pb dan Ni. Persamaan laju reaksi yang terjadi pada fitoremediasi Pb dan Ni dapat dituliskan : v = k [Pb] [H 2 O] dan v = k [Ni] [H 2 O] Berdasarkan dari persamaan reaksi yang terjadi pada fitoremediasi timbal dan nikel, maka dapat ditentukan besar laju reaksi yang terjadi. perhitungan besar laju reaksi yang terjadi pada fitoremediasi timbal dan nikel adalah perbedaan kecepatan pada H-3, H-6, H-9, H-12 secara berturut-turut ratarata sebesar 0.33, 0.167, 0.11, dan 0.08 mmol/l.hari. Hal ini berbanding lurus dengan waktu yang ditunjukkan dengan kondisi Salvinia molesta di hari keduabelas yang mulai berwarna kuning bahkan ada beberapa daun yang menunjukkan warna kecokelatan karena telah terserap kontaminan nikel ke dalam tubuhnya. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian Fitoremediasi Limbah mengandung Timbal (Pb) dan Nikel (Ni) menggunakan Tanaman Kiambang (Salvinia molesta) adalah : 1. Kiambang (Salvinia molesta) dapat digunakan sebagai tanaman fitoremediator pada konsentrasi timbal (Pb) dan nikel (Ni) hingga hari ke -12. Konsentrasi timbal mengalami penurunan mencapai 0.182 mg/l dan 0.304 mg/l, sedangkan konsentrasi nikel mengalami penurunan akhir mencapai 0 mg/l dan 0.252 mg/l.

2. Besar laju reaksi yang terjadi pada fitoremediasi Kiambang (Salvinia molesta) pada limbah timbal dan nikel di H-3, H-6, H-9, H-12 secara berturut-turut adalah 0.33, 0.167, 0,11, dan 0.08 mmol/l.hari. Persamaan laju reaksi yang terjadi adalah persamaan laju reaksi orde 1 dengan persamaan laju reaksinya adalah v = k [Pb] [H 2 O] dan v = k [Ni] [H 2 O] DAFTAR PUSTAKA Darmono. 1995. Logam Berat dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Jakarta: UI press EPA. 2000. Introduction to Phytoremediation. Jurnal Online U.S. Environmental Protection Agency (http://www.cluin.org/download/re med/introphyto.pdf) Ghosh, M & Singh. 2005. A Review On Phytoremediation Of Heavy Metals and Utilization of ITS by Products. India :Devi Ahilya University, Indore Hidayati, Nuril. 2005. Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumulator. Bogor. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Juhaeti, Titi dkk.2009. Uji Potensi Tumbuhan Akumulator Merkuri untuk Fitoremediasi Lingkungan Tercemar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kampung Leuwi Bolang, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Bogor. Jurnal Biologi Indonesia McFarland, et.al,. 2004. Salvinia molesta D. S. Mitchell (Giant Salvinia) in the United States : Review of Species Ecology and Approaches to Management. U. S. Army Corps of Engineers Nasiti, Siswi dkk. 2010. Penyerapan Logam Pb dan Cd oleh Eceng Gondok : Pengaruh Konsentrasi Logam dan Lama Waktu Kontak. Bogor : IPB (http://journal.ipb.ac.id/index.php/j urnaltin/article.pdf)

National Biological Information Infrastructure (NBII) & IUCN/SSC Invasive Species Specialist Group (ISSG). 2005. Salvinia molesta (aquatic plant, herb) (http://www.issg.org/database/spec ies/ecology) Noor, Hasbullah. 2009. Fitoremediasi sebagai Sebuah Usaha Pemulihan Pencemaran Khususnya Logam Berat. Makasar ; UNS (http://ml.scribd.com) Permatasari, Atika Ayu. 2009. Fitoremediasi Cd menggunakan Kiambang pada Media Modifikasi Lumpur Sidoarjo. Surabaya : ITS Priyanto, Budhi dan Joko Prayitno. 2000. Jurnal Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat. Rahmansyah, Maman dkk. 2009. Tumbuhan Akumulator untuk Fitoremediasi Lingkungan Tercemar Merkuri dan Sianida Penambangan Emas. Jakarta : LIPI Press Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. Sandy, Nurma Juwita. 2010. Profil Protein Tanaman Kiambang (Salvinia molesta) yang Dikulturkan Pada Media Modifikasi Air Lumpur Sidoarjo. Surabaya : ITS Sarma, Hemen. 2011. Metal Hyperaccumulator in Plants : A review Focusing on Phytoremediation Technology. Jurnal Online Environmental Science and Technology (http://docsdrive.com/pdfs.ansinet.j est/2011/118-138.pdf) Sastrawijaya. 1991. Pengantar ke Filsafat Sains. Jakarta :PT. Rinerka Cipta Setiadi, Dede. 2004. Kumpulan Peraturan Perundan-undangan Lingkungan Hidup. FMIPA IPB : Bogor Soerjani, B. R. 2000. Pengantar Mikroba Kelautan. Universitas Atmajaya Yogyakarta: Yogyakarta

Supradata. 1992. Peningkatan Kualitas Air Limbah Pabrik Baja PT. Krakatau Steel Cilegon, Jawa Barat menggunakan Eceng Gondok dan Kayu Apu. Skripsi Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Suthersan, Suthan S. 1999. Phytoremediation, Remediation Engineering : Design Concepts. Dalam Jurnal Online (http://www.bren.ucsb.edu/keller/c ourses/esm223/suthersanch10phyt o.pdf) Syarif, Fauzia. 2009. Serapan Sianida (Cn) pada Mikania Cordata (Burm f)b.l Pada Media Limbah Tailing Terkontaminasi Cn. Jurnal Online Pusat Penelitian Biologi LIPI (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jur nal/101096976.pdf) Widiarso, Teguh. 2011. Fitoremediasi Air Terkontaminasi Nikel Menggunakan Tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta). Surabaya : FMIPA-ITS