BAB I PENDAHULUAN. Guru memiliki peran yang penting dan menempati posisi strategis dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Kondisi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Produktivitas Kerja. (2005) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIMBINGAN DAN KONSELING ADALAH STRATEGI UNTUK MENEMUKAN KEHIDUPAN DAN BELAJAR YANG EFEKTIF DAN PRODUKTIF

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

Bab IV Kondisi Sumber Daya Manusia Dephan RI Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA TENAGA PERPUSTAKAAN PAD A CISRAL UNIVERSITAS PAJAJARAN

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

SEMANGAT KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KECAMATAN LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

Lampiran 19 Tabel dan Pehitungan Uji Keberartian Regresi dan. Uji Kelinieran Regresi Lampiran 20 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi...

BAB I PENDAHULUAN. dalam buku Etika Profesi Pendidikan). Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan. keberhasilan pembangunan Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan yang menyediakan jasa sebagai produknya. Satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru memiliki peran yang penting dan menempati posisi strategis dan harus bertanggungjawab langsung maupun tidak langsung terhadap keberhasilan pendidikan. Tugas sebagai guru bukan hanya pendidik, pengajar dan pelatih melainkan sebagai keberhasilan pendidikan. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa (Usman, M. U.,2002:7). Dalam proses pembelajaran, guru merupakan pemegang peran utama, karena secara teknis guru dapat menterjemahkan proses perbaikan dalam sistem pendidikan di dalam satu kegiatan di kelasnya. Guru wajib mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan profesionalnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsionalnya, karena pendidikan masa datang menuntut keterampilan profesi pendidikan yang berkualitas. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa mutu suatu program pendidikan di SD Negeri Kabupaten Sumedang berpijak pada program-program unggulan yang dikemukakan, akan lebih berarti jika didukung oleh tenaga pendidik yang memiliki kemampuan profesional dengan kinerja efektif dan produktif. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan komponen utama dalam proses pendidikan atau pembelajaran yang bertugas mentransformasikan sejumlah pengetahuan dan keterampilannya, serta 1

membentuk sikap peserta didik agar mampu mengembangkan ilmu dan keterampilannya secara mandiri. Guru merupakan bidang pekerjaan yang menuntut pengabdian tertentu dan memerlukan persyaratan dasar, keterampilan teknis dan sikap kepribadian tertentu serta ditandai oleh adanya tingkah laku yang mencirikan tugas seorang guru sebagai tugas profesional. Keberhasilan pendidikan bukan hanya terletak pada kurikulum yang berlaku namun juga bertolak dari profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pendidikan. Guru yang profesional memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta menyikapi pekerjaannya pada pelajayanan yang bertumpu pada landasan intelektual yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian secara langsung dapat diabadikan bagi kemaslahatan orang lain terutama siswanya. Guru yang profesional dan produktif dibangun melalui penguasaan sejumlah kompetensi yang secara nyata diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pekerjaannya. Kompetensi guru perlu dikembangkan terus menerus sehingga penyelenggaraan pendidikan didukung oleh tenaga pendidik yang profesional dalam melaksanakan tugas, mampu menempatkan diri sesuai dengan jabatan, dan memiliki kepribadian yang mendukung pelaksanaan tugasnya sehingga menghasilkan guru yang mempunyai produktivitas yang tinggi. Produktivitas kerja guru mencakup sikap mental dan perilaku guru yang selalu mempunyai pandangan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan hari ini harus lebih berkualitas dari pada pelaksanaan pekerjaan pada masa lalu dan pekerjaan pada saat yang akan datang lebih berkualitas dari pada saat ini. Sistem kerja hari 2

ini lebih efektif dan efisien dari pada pola dan sistem kerja masa lalu serta keluaran yang bakal dicapai pada waktu yang akan datang harus lebih berkualitas dan berkuantitas dari pada ke luaran saat ini. Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis sejak bekerja sampai tahun 2010, sebagai pengamatan awal penulis dengan beberapa orang guru SD Negeri Kabupaten Sumedang, bahwa bukti-bukti produktivitas kerja guru menunjukan indikasi sebagai berikut (1) hasil belajar siswa dari tahun 2005-2010 menurun; (2) sebagian guru belum dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat; (3) guru belum dapat bekerja secara kreatif dan inovatif; (4) guru belum mempunyai target yang lebih dari yang diharapkan; (5) guru belum mampu mencapai standar kerja yang diharapkan; dan (6) guru belum dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada siswa. [Sumber: Pengamatan penulis tahun 2010]. Iklim organisasi sekolah menunjukan indikasi bahwa (1) suasana kerja guru kurang kondusif; (2) masih ada guru yang belum mau menerima kritik/saran; (3) guru belum bisa berkomunikasi dengan penuh keakraban; (4) guru jarang berdiskusi dengan sesamanya; (5) guru masih lemah dalam memberikan dukungan terhadap sesamanya; (6) guru belum mampu merasakan bahwa pekerjaan adalah milik bersama; (7) guru belum mampu mengendalikan suasana yang kondusif. Misalnya (a) tidak ada saling curiga; (b) ada keterbukaan; (c) terciptanya keakraban; (d) tertiptanya kekeluargaan; (e) tidak terbentuk blok/kelompok di antara staf dan guru; dan (f) tercipta suasana yang ceria. [Sumber: Pengamatan penulis tahun 2010]. 3

Motivasi kerja menunjukan indikasi bahwa (1) guru belum melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab; (2) guru belum dapat mengembangkan kemampuan melalui karya ilmiah; (3) guru belum terampil dalam melaksanakan pekerjaanya; (4) guru malas membuat GGPP dan Modul-modul untuk kepentingan siswa [Sumber: Pengamatan penulis tahun 2010]. Berdasarkan pengamatan awal tersebut, menunjukkan bahwa iklim organisasi SD Negeri Kabupaten Sumedang belum kondusif dan motivasi kerja guru juga belum maksimal, maka akan menyebabkan tingkat produktivitas kerja guru juga tidak maksimal. Kondisi seperti ini, perlu dibuktikan melalui penelitian yaitu apakah benar iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja guru terhadap produktivitas kerja guru masih belum maksimal? Hal ini perlu dibuktikan dengan penelitian ini. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dikemukakan identifikasi masalah bahwa produktivitas kerja guru masih belum maksimal disebabkan oleh iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja guru juga kurang maksimal. Jadi, keadaan SD Negeri di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan belum maksimal dalam memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik. Yang mana kondisi iklim organisasi sekolah kurang kondusif dan motivasi kerja guru belum optimal sehingga produktivitas kerja guru rendah. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dalam penelitian ini adalah terfokus pada iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan produktivitas kerja guru SD Negeri di Kabupaten Sumedang. 4

C. Rumusan Masalah Berdasarkan ruang lingkup dan pembatasan masalah tersebut, maka masalah utama, yaitu "Bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang?" Secara rinci masalah dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran deskriptif iklim organisasi sekolah di SD Negeri Kabupaten Sumedang? 2. Bagaimana gambaran deskriptif motivasi kerja di SD Negeri Kabupaten Sumedang? 3. Bagaimana gambaran deskriptif produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang? 4. Bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang? 5. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang? 6. Bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang? D. Tujuan Penelitian yaitu: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan menganalisis 1. Gambaran deskriptif iklim organisasi sekolah di SD Negeri Kabupaten Sumedang. 5

2. Gambaran deskriptif motivasi kerja di SD Negeri Kabupaten Sumedang. 3. Gambaran deskriptif di SD Negeri Kabupaten Sumedang. 4. Pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang. 5. Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang. 6. Pengaruh iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja guru di SD Negeri Kabupaten Sumedang. E. Manfaat Penelitian Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan wacana disiplin ilmu pengembangan sumber-daya manusia, ditinjau dari konsep iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan produktivitas kerja guru. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, bagi: a. Guru, (1) mengetahui pentingnya iklim organisasi sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya; (2) mengetahui pentingnya motivasi kerja sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya; (3) mengetahui pentingnya iklim organisasi sekolah dan motivasi sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. b. Kepala Sekolah, (1) membantu guru untuk meciptakan iklim organisasi sekolah yang kondusif sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya; (2) agar mau memotivasi guru dalam bekerja sehingga dapat 6

meningkatkan produktivitas kerjanya; dan (3) dapat membantu guru untuk meciptakan iklim organisasi sekolah yang kondusif dan berusaha untuk memotivasi gurunya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. c. Dinas Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi guru dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja guru. F. Kerangka Pikir Agar setiap guru dapat bekerja secara produktif seorang pimpinan harus dapat mengelola organisasinya secara profesional, ia harus mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, yang biasa diistilahkan dengan iklim kerja yang kondusif. Suasana yang demikian akan dapat memungkinkan para guru dapat bekerja dengan nyaman, tenang, tidak terburu-buru, penuh keakraban dan saling mengahargai di antara para guru. Iklim kerja yang demikian tadi sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kerja para gurunya. Hal itu sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Schatz dalam Kurnianingsih (2007:8), dinyatakan bahwa iklim kerja organisasi senantiasa mempengaruhi kondisi dasar dan perilaku orang-orang yang ada di dalamnya. Selanjutnya sebagai seorang manajer, harus senantiasa meluangkan waktu guna mempelajari dan memahami kondisi-kondisi lingkungan agar mampu menciptakan suatu iklim keberhasilan. Dengan menciptakan iklim keberhasilan atau lingkungan kerja yang sekondusif mungkin, efektifitas kepala sekolah akan sangat meningkat. Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk dapat memberikan rangsangan dan mendorong atau memotivasi setiap gurunya dalam bekerja. Dengan demikian para guru dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan dapat mengembangkan kemampuannya, terampil dan tekun dalam melaksanakan 7

pekerjaan, serta bangga terhadap hasil pekerjaannya. Hal yang demikian sangat mempengaruhi produktivitas guru. Winardi (2002:2), mengemukakan bahwa Seorang yang termotivasi akan melaksanakan upaya yang substansial, guna menunjang kesatuan kerjanya. Ditambah lagi Hasibuan, M., (2006:92), yang menyatakan bahwa Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu guru mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Dengan kata lain, Motivasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas (Arep; 2003:16). Pernyataan dan kutipan tersebut, menjelaskan bahwa produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri individu (internal) ataupun faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Faktor faktor tersebut di antaranya adalah faktor motivasi dan iklim organisasi sekolah lembaga yang bersangkutan. Hal itu sesuai dengan ungkapan Muchdarsyar (2005:56), yang menyatakan bahwa: "Secara umum produktivitas suatu organisasi antara lain dipengaruhi oleh manusia dan lingkungan organisasi. Faktor manusia meliputi: kuantitas, tingkat keahlian, latar belakang budaya & pendidikan, kemampuan, sikap, minat dan motivasi, disiplin, etos kerja, struktur pekerjaan, keahlian dan umur serta jenis kelamin. Sedangkan lingkungan organisasi, meliputi: organisasi dan perencanaan, sistem manajemen, kondisi kerja (fisik), iklim kerja, tujuan perusahaan, sistem insentif, kebijaksanaan personalia, gaya kepemimpinan, dan ukuran perusahaan". Diperkuat lagi dengan pendapat lain yang dikemukakan oleh Paul Mali (1976:56-57), dalam Syehabudin (2010:6) yang mengatakan bahwa: "Produktivitas kerja merupakan proses sinergistik, yaitu faktor-faktor yang terbentuk dari berbagai faktor secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan pada empat level atau tahap. Pada level ketiga, terdiri atas keterampilan (skill), motivasi, metode dan biaya dan pada level kedua, terdiri atas kepemimpinan 8

(leadership), suasana (climate), insentif, jadwal kerja, (schedules), struktur organisasi, teknologi dan material". Dari kutipan tersebut, dapat kita lihat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja guru, di antaranya adalah faktor motivasi dan iklim organisasi sekolah. Oleh karena itu, dapat dikatakan, jika iklim kerja kondusif akan memungkinkan terjadinya peningkatan motivasi kerja guru, dan keduanya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja guru di lingkungan kerjanya. Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa iklim dan motivasi kerja guru akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja guru tersebut. Oleh sebab itu, sebagai pimpinan suatu kantor perlu menyadari akan pentingnya hal tersebut, dan lebih dari itu mereka sudah seharusnya untuk selalu berusaha mengusahakan agar tercipta iklim kerja yang kondusif dan berusaha dengan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi kerja gurunya, sehingga produktivitas kerja yang mereka inginkan dapat terwujud. Secara konseptual, produktivitas kerja guru akan meningkat pula, jika tercipta iklim kerja yang kondusif dan jika motivasi kerja guru tersebut juga tinggi. Kerangka pikir penelitian digambarkan sebagai berikut. Iklim Organisasi Sekolah (X 1 ) Produktivitas Kerja Guru (Y) Motivasi Kerja (X 2 ) Gambar 2.1 Kerangka Pikir 9

G. Asumsi-asumsi Penelitian ini dilakukan dengan bertitik tolak dari asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Setiap guru menginginkan iklim organisasi sekolah yang kondusif yang dapat memberikan suasana nyaman dalam bekerja (Sedarmayanti; 2001: 75). 2. Iklim organisasi sekolah dan motivasi dimungkinkan akan mamberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja guru (Zainun; 1994: 59). 3. Motivasi kerja guru akan meningkat apabila tercipta suasana kerja yang kondusif (Schatz dalam syehabudin 2010:11-12). 4. Motivasi kerja guru akan meningkat apabila kebutuhannya terpenuhi (Hasibuan; 1992: 103). H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang signifikan iklim organisasi sekolah terhadap produktivitas kerja guru. 2. Ada pengaruh yang signifikan motivasi kerja guru terhadap produktivitas kerja guru. 3. Ada pengaruh yang signifikan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja guru kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja guru. 10