KOMPONEN-KOMPONEN DASAR PENYUSUN ROBOT

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP KERJA DAN KLASIFIKASI ROBOT

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PROTOTIPE ROBOT PELAYAN RESTORAN MENGGUNAKAN SENSOR GARIS DENGAN ALGORITMA OPTIMASI LINTASAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

ROBOT PENGANTAR MAKANAN DENGAN PENENTUAN POSISI MEJA MENGGUNAKAN LINE TRACER TUGAS AKHIR. Oleh : TRI RAHMAWANTO

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Input ADC Output ADC IN

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed

PERANCANGAN ALAT PEMBUKA TIRAI OTOMATIS. Sudimanto

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan keefisienan penggunaan suatu alat. Pembuatan mekanik robot yang meniru

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

3. METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ROBOT LINE FOLLOWER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROL PIC 16F877A

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

Prinsip Pribadi. Pengantar Robot 4. 4/29/ by hasanuddin sirait Page 1

MIKROKONTROLER ARDUINO

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA. Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535

Intisari. Kata kunci: mikrokontroler, sensor panjang, mesin pemilah, kayu, sinyal

RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 1 Tampilan alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru

Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

PENGEMBANGAN KAMERA CCTV MENGGUNAKAN SENSOR GERAK DAN LAMPU SOROT

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) KOMPONEN-KOMPONEN DASAR PENYUSUN ROBOT Hendy Djaya Siswaja Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Abstrak Ada berbagai macam jenis robot di dunia ini dengan berbagai fungsi juga yang dimilikinya. Meskipun berbeda-beda dari segi bentuk, ukuran, maupun fungsi, namun semua robot memiliki komponen-komponen dasar yang sama. Komponen-komponen inilah yang mendukung kerja atau fungsi sebuah robot. Komponen-komponen ini biasanya berupa komponen elektronik dan mekanik. Kata-kata kunci: robot, robotika, komponen 1. PENDAHULUAN Ada berbagai macam jenis robot di dunia ini dengan berbagai fungsi juga yang dimilikinya. Meskipun berbeda-beda dari segi bentuk, ukuran, maupun fungsi, namun semua robot memiliki komponen-komponen dasar yang sama. Komponen-komponen inilah yang mendukung kerja atau fungsi sebuah robot. Komponen-komponen ini biasanya berupa komponen elektronik dan mekanik. Meskipun terdiri dari dua jenis komponen yang berbeda namun sebenarnya kedua komponen ini saling berkaitan dan berinteraksi sehingga dapat dikatakan juga bahwa sebuah robot disusun dari komponen elektromekanis. Komponen-komponen inilah yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini. 2. KOMPONEN MEKANIK Komponen mekanik ini adalah komponen yang menghasilkan gerakan pada robot. Jumlah dari komponen ini tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan komponen elektriknya. Namun pengaplikasiannya kadang sulit tergantung dari bentuk dan pola pergerakan robot tersebut. Makin rumit pergerakan yang dapat dilakukan robot, maka makin rumit juga struktur mekanika yang digunakan. Misalnya, membuat robot yang dapat 54

55 Hendy Djaya Siswaja / Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot berjalan dengan dua kaki seperti manusia. Berikut adalah alat-alat yang dapat digolongkan ke dalam komponen mekanik: Prime Mover (Penggerak Utama atau Motor Utama) Prime mover ini adalah sumber gerakan mekanik utama pada robot untuk menggerakan bagian-bagian tubuh dari robot yang berupa motor. Prime mover terletak di berbagai tempat di tubuh robot yang dapat bergerak. Ada beberapa jenis motor yang dapat digunakan sebagai prime mover. Dinamo Dinamo merupakan motor listrik yang dapat menghasilkan putaran mekanik. Namun putaran yang dihasilkan dinamo ini tidak dapat dikontrol. Gerakannya hanya ke depan saja atau ke belakang saja dengan kecepatan sesuai dengan kapasitas motornya. Dinamo hanya digunakan untuk menghasilkan pergerakan yang sangat sederhana. Biasanya dinamo digunakan sebagai motor pada mainan anak-anak atau pada sepeda. Gambar 1. Dinamo Servo Servo adalah dinamo yang dikontrol dengan menggunakan microchip. Secara fisik, bentuk servo sama dengan dinamo namun ada beberapa servo yang telah di-bundle dengan microchipnya. Pada servo, parameter yang dapat dikontrol adalah arah putaran, banyak putaran, dan kecepatan putaran.

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) 56 Gambar 2. Servo yang telah di-bundle dengan microchipnya Gambar 3. Contoh controller servo Stepper Motor Stepper motor adalah motor yang sifatnya sama dengan servo, yaitu dapat dikontrol. Namun parameter yang dapat dikontrol dengan stepper motor ini bertambah dengan kemampuan stepper motor untuk mengubah pulsa elektronis menjadi rotasi mekanikal diskrit sehingga dapat berputar dengan mengambil satuan derajat. Stepper motor merupakan tipe prime mover yang paling canggih diantara ketiganya. Dengan menggunakan stepper motor, robot dapat bergerak lebih dinamis dan interaktif. Gambar 4. Stepper Motor

57 Hendy Djaya Siswaja / Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot Gambar 5. Bagan dalam stepper motor Gear (Roda Gigi) Gear atau roda gigi merupakan extension atau perpanjangan dari prime mover. Selain itu gear juga dapat berfungsi sebagai pengubah aksis putaran, misalnya dari putaran horisontal menjadi vertikal dan berfungsi sebagai penambah tenaga putaran atau pengurang tenaga putaran, tergantung dari jenis gear yang digunakan. Gambar 6. Gear atau roda gigi Komponen Elektronik Komponen elektronik pada robot biasanya digunakan sebagai controller atau sensor. Komponen-komponen ini berfungsi sebagai pusat pengolahan data dan input data atau rangsangan dari lingkungan. Controller Komponen elektronik yang biasa digunakan sebagai controller pada robot berupa sebuah microchip. Microchip ini ada yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data (brain) pada robot atau pengontrol pada servo. Untuk microchip yang digunakan untuk pusat pengolahan data pada umumnya berupa reprogrammable microchip. Dengan microchip jenis ini, kita dapat memprogram robot agar memiliki fungsi tertentu sesuai dengan yang

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) 58 diinginkan. Microchip yang sering digunakan biasanya bermerk PIC atau ATMEL, salah satunya adalah PIC16F877A. Gambar 7. PIC16F877 Microchip ini dirangkai dengan komponen elektronik lainnya dalam sebuah PCB (Printed Controller Board) untuk menjadi sebuah pusat pengolahan data (brain) yang dikenal dengan BrainBoard. Salah satu contohnya adalah The Sumovore PIC Brainboard 2.0. Gambar 8. The Sumovore PIC Brainboard 2.0 Brain pada robot berfungsi agar robot dapat mengolah data yang datang dari lingkungannya kemudian memberikan respon sesuai dengan yang telah diprogramkan ke dalamnya. Dengan adanya brain, sebuah robot seolah-olah memiliki kecerdasan dan hidup. Makin kompleks fungsi dari sebuah robot makin tinggi pula kebutuhan memori, kecepatan pemrosesan dari brain serta kompleksitas program di dalam microchip. Sedangkan untuk pengontrol servo, yang digunakan manakala robot yang dibangun menggunakan dinamo biasa tapi ingin menjadi sebuah servo digunakan microchip jenis lain yaitu, motor driver chip. Salah satu jenis microchip ini adalah L293D. Chip ini sudah

59 Hendy Djaya Siswaja / Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot memiliki program di dalamnya, namun dapat menerima input dari chip atau controller lainnya. Gambar 9. L293D motor driver chip Berikut adalah salah satu contoh skema penggunaan L293D motor driver chip dalam robot. Gambar 10. Diagram penggunaan L293D motor driver chip Sensor Sensor pada robot umumnya dibuat dengan meniru cara kerja dan fungsi dari indera manusia. Dengan sensor, sebuah robot dapat menerima rangsangan dari lingkungannya sama seperti halnya manusia menerima rangsangan melalui inderanya. Alasannya peniruan ini adalah cita-cita utama dari pembuatan robot itu sendiri dari awalnya, yakni membuat sebuah robot yang menyerupai seorang manusia. Rangsangan yang diterima oleh sensor robot dari lingkungannya berupa data analog, misalnya suara. Sedangkan robot adalah sebuah perangkat elektromekanis yang tidak dapat mengerti data analog sehingga data analog ini perlu dikonversi terlebih dahulu menjadi data digital. Pengkonversian data ini dapat dilakukan pada pusat pengolahan data atau langsung pada sensornya. Kelebihan dan kekurangannya adalah, jika dilakukan pada

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) 60 pusat pengolahan data maka pemrosesan data memakan waktu lebih lama dan pemrograman menjadi lebih rumit. Sedangkan jika dilakukan pada sensor berarti tiap sensor harus dilengkapi dengan chip untuk konversi ini, yang berarti bertambahnya komponen yang dibutuhkan. Ada banyak sekali jenis sensor yang dapat digunakan pada sebuah robot. Sebaiknya penggunaan sensor ini disesuaikan dengan fungsi dari robot itu sendiri. Tidak perlu memasang sensor yang tidak dibutuhkan. Sensor Panas Sensor ini digunakan agar robot dapat merasakan perubahan suhu udara di sekitarnya. Cara kerja dan fungsi dari sensor ini sama dengan heat detector untuk alarm kebakaran dan thermometer digital. Komponen elektronik yang biasa digunakan bernama thermistor. Berikut adalah gambaran sederhana penggunaan thermistor sebagai sensor panas. Gambar 11. Sensor panas Sensor Cahaya Sensor ini memiliki dua jenis fungsi yang dapat digunakan pada robot. Pertama, agar robot dapat mengetahui intensitas atau kadar cahaya. Dengan fungsi ini, robot dapat mengikuti atau berjalan ke arah cahaya atau sebaliknya menjauhi cahaya. Selain itu, robot juga dapat mengikuti garis hitam sebagai penuntun arah gerakan (line follower). Fungsi kedua, robot dapat mengetahui jarak sebuah benda dengan dirinya melalui intensitas pantulan cahaya yang diterimanya. Komponen yang biasanya digunakan untuk sensor ini adalah LDR (Light Dependent Resistor). Komponen ini digunakan pada lampu taman otomatis sebagai sensor yang membaca ada atau tidaknya sinar matahari. Jika sinar matahari mulai menghilang (sore hari ke malam hari) maka lampu taman akan menyala dan jika sinar matahari mulai muncul (pagi hari) maka lampu taman ini akan padam. Selain menggunakan LDR, sensor

61 Hendy Djaya Siswaja / Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot cahaya juga dapat ditambahkan LED (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya tambahan. Berikut adalah gambaran sederhana penggunaan LDR pada robot. Gambar 12. Sensor cahaya Sensor Penglihatan Sensor ini berfungsi agar robot seolah-olah dapat melihat benda-benda di sekitarnya. Sensor ini biasanya menggunakan gelombang ultrasonic atau kamera digital. Penggunaan gelombang ultrasonic adalah yang paling sederhana. Cara kerjanya sama dengan cara kelelawar bergerak di malam hari. Gelombang ultrasonic dipancarkan dari transmitter dan jika mengenai sebuah benda, pantulan gelombang ini akan diterima oleh receiver untuk kemudian diolah sebagai informasi bahwa ada sebuah benda dan untuk mengetahui seberapa jauh jarak dari robot ke benda tersebut. Gambar 13. Ultrasonic transmitter (T40-16) dan receiver (R40-16) (tampak muka dan samping) Gambar 14. Ultrasonic transmitter (T40-16) dan receiver (R40-16) (tampak belakang)

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) 62 Gambar 15. Rangkaian sederhana sensor ultrasonic Penggunaan kamera digital jauh lebih kompleks karena data yang diterima berupa gambar yang memerlukan pemrosesan yang lebih rumit. Penggunaan sensor dengan kamera digital ini dikenal dengan nama computer vision. Aplikasi nyatanya ada pada face detector machine. Gambar 16. Salah satu contoh penggunaan comuter vision Sensor Suara Sensor ini berfungsi seperti telinga manusia, menerima input suara dari lingkungan. Sensor ini pada umumnya berupa sebuah microphone (mic). Dengan pemrograman dan

63 Hendy Djaya Siswaja / Komponen-komponen Dasar Penyusun Robot sistem controller yang lebih canggih, sensor suara ini dapat dibuat mampu membedakan suara manusia dan mengenali perintah yang diberikan melalui suara. Gambar 17. Microphone Gambar 18. Microphone sebagai sensor suara Sensor Tekanan (Sensor Benturan) Sensor ini berfungsi untuk mengetahui apakah robot membentur sebuah benda atau tidak. Meskipun sebuah robot sudah menggunakan sensor ultrasonic untuk mengetahui keberadaan atau posisi benda, tapi tidak bisa sebaik mata manusia. Robot sederhana hanya dapat memprediksi keberadaan benda yang masuk dalam jangkauan sensor ultrasonicnya, di luar itu mungkin tidak terdeteksi. Maka dari itu dibutuhkan sensor tekanan atau benturan untuk menghindari benda-benda yang tidak terdeteksi oleh sensor ultrasonic. Sensor ini cukup sederhana, biasanya hanya berupa sebuah switch tekan yang dapat kembali ke bentuk semula setelah ditekan. Nilai yang dihasilkan oleh sensor ini juga sederhana yaitu 0 jika ada tekanan atau 1 jika tidak ada tekanan. Gambar 19. Contoh switch

Media Informatika Vol. 8 No. 1 (2009) 64 3. DAFTAR PUSTAKA [1]. Branwyn, Gareth, Absolute Beginner s Guide to Building Robots, Que, 2003. [2]. Hrynkiw, Dave and Tilden, Mark W., Junkbots, Bugbots, and Bots on Wheels, McGraw Hill,Osborne, 2002. [3]. Nedjah, Nadia, dos Santos Coelho, Leandro, and de Macedo Mourelle, Luiza, Mobile Robots:The Evolutionary Approach, Springer, 2007. [4]. Svinin, Mikhail, Advances in Robot Control: From Everyday Physics to Human- Like Movements, Springer-Verlag, 2006.