PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 2 April Juni 2015

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

Johanis A. Jermias; Vinni D. Tome dan Tri A. Y. Foenay. ABSTRAK

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IbM Produksi Biopestisida Trichoderma harzianum di Pusat Pemberdayaan Agens Hayati ( PPAH) Ambulu Jember

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

I b M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT DESA SIDO MULYO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK BERBASIS TRIKOLIMTAN DI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI 1

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik

IbM KELOMPOK PETANI PADI DI KECAMATAN SAKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI DALAM UPAYA MENUJU PERTANIAN ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN

PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI 1 Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK DAN PENGENDALI HAYATI HAMA TANAMAN KELAPA RAKYAT DI KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBER 1)

PERKEMBANGANJamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) TANAMAN KARET TRIWULAN IV 2014 di WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Endang Hidayanti, SP

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 29, Nomor 3 Juli - September 2014

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu

Latar Belakang. meluasnya deforestasi. Di samping itu, lahan juga dapat menjadi kritis karena

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pergeseran dari sistem beternak ektensif menjadi intensif

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas Tahun Luas Area (ha) Produksi (ton) (ton/ha)

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

I. PENDAHULUAN. Sejak awal pembangunan peranan sektor pertanian dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB

Produk original : PT. AMBAGIRI NUSANTARA

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

Berburu Kwangwung Di Sarangnya

BAB I PENDAHULUAN. allin dan allisin yang bersifat bakterisida (Rukmana, 1994).

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 1 No. 2 Tahun 2016

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEMAMPUAN ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PEMANFAATAN SARANA PRODUKSI PADA USAHATANI BELIMBING

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

Logista Vol. 1 No.2 Tahun 2017 Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN:

I. PENDAHULUAN. yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi tanaman perkebunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JAP PADA TANAMAN KARET

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM REHABILITASI KARET DI PROVINSI JAMBI : UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

IbM BAGI KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

PEMBINAAN PETANI DAN PETERNAK MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN TANAMAN SORGUM. Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan upaya sadar dan terancang untuk melaksanakan

Bagan Penelitian BI CI CII DIII

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADA DESA BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

Transkripsi:

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT Elis Kartika, Arzita, Wilma Yunita dan Gusniwati Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRAK Desa Mujahirin adalah salah satu desa di Kecamatan Jaluko yang mempunyai areal perkebunan karet rakyat yang sangat luas, namun sebagian besar adalah pohon karet tua. Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Muhajirin sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan hidup kepada kebun karet rakyat yang sudah tua dan kurang produktif karena banyak terserang penyakit terutama Jamur Akar Putih (JAP). JAP ini dapat menurunkan produksi karet secara drastis. Petani di Desa Muhajirin menggunakan pestisida sintetik untuk mengatasi JAP dan pemupukan menggunakan pupuk anorganik. Dengan meningkatnya harga pestisida sintetik dan pupuk anorganik serta semakin luasnya serangan penyakit, dan juga harga pupuk yang mahal serta ketersediaannya tidak teratur menyebabkan petani enggan untuk menyemprot dan memupuk sehingga produksi karet semakin menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan bimbingan, penyuluhan dan demplot untuk mengatasi masalah-masalah penyakit jamur akar putih pada karet, dimulai dari pembibitan.serta mengurangi ketergantungan pestisida sintetik dan pupuk anorganik di pasaran. Metoda pendekatan yang dilakukan adalah melalui bimbingan, penyuluhan dan demonstrasi plot (demplot). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa respon dari mitra sangat positif, di mana mitra memberikan antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta memiliki minat yang tinggi dan bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan dan akan terus melanjutkan semua kegiatan kegiatan nyang sudah diberikan selama pengabdian ini berlangsung. Lebih dari 70% anggota petani karet Sukamaju I dan II di Desa Muhajirin mengikuti semua kegiatan pengabdian. Kata Kunci : Trichokompos, Jamur Akar Putih, Mikoriza, Trichoderma PENDAHULUAN Desa Muhajirin adalah salah satu Desa di Kecamatan Jambi Luar Kota, berada pada posisi jalan alternatif menuju Kabupaten Batanghari dan merupakan daerah ekstransmigrasi yakni PIR NES II Bajubang, dengan luas wilayah 3.400 Ha, jumlah Kepala Keluarga 808 dengan jumlah penduduk 3.226 Jiwa, yang terdiri dari 3 Dusun, yakni Dusun Sinar Harapan, 4 Dusun Suka Rame dan Dusun Suka Makmur, terdapat 21 RT dan 10 RW. Perkembangan Penduduk pertahun adalah 1 %. Mayoritas Penduduknya bermata pencaharian sebagai Petani dengan komoditas utama adalah karet (80 persen). Masyarakat di Desa Muhajirin adalah masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai suku, Jambi, Jawa dan Medan. Hal ini merupakan suatu dinamika dalam masyarakat untuk dapat lebih maju lagi. Di Desa Muhajirin terdapat 15 Kelompok Tani, pada umumnya adalah kelompok Tani Karet Rakyat, ada yang campuran Karet dan Perikanan. Yang terpilih menjadi mitra adalah Kelompok Tani Suka Maju I dan Suka Maju II, pemilihan ini didasarkan karena semua anggotanya adalah petani karet rakyat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Muhajirin sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan hidup kepada kebun karet rakyat yang sudah tua, kurang produktif karena banyak terserang penyakit terutama Jamur Akar Putih. Jamur akar putih ini dapat menurunkan produksi karet karena berkurangnya getah karet pada alur sadapan karena akar pohon sudah tidak maksimal untuk menyerap zat hara dari dalam tanah. Lama-kelamaan pembusukan pada akar sampai pangkal batang. Jika seluruh akar batang sudah terserang maka pohon tersebut akan roboh dengan sendirinya secara bergantian. Keadaan ini akan menurunkan hasil karet secara drastis. Sebagian besar petani Penerapan Teknologi Mikrotriderm Berbasis 3 in 1 Dalam Pembibitan Karer Rakyat 54

kurang memperhatikan adanya penyakit jamur akar tersebut, karena tidak mengetahui bagaimana caranya. Keadaan ini lama-kelamaan menyebabkan meningkatnya tanaman karet yang terserang jamur akar putih, situasi ini menjadi lebih buruk karena tanaman kurang dipupuk. Petani hanya menggunakan pupuk kandang ayam dan kotoran sapi seadanya. Keadaan ini menyebabkan rendahnya produksi tanaman. Peremajaan tanaman sudah dilakukan namun terkendala oleh jamur akar putih Petani mengatasi penyakit ini dengan penggunaan pestisida sintetik Bayleton. Dengan meningkatnya harga pestisida sintetik dan semakin luasnya serangan 5 penyakit ini menyebabkan petani akhirnya tidak menyemprot tanaman karet yang terserang dan hanya membiarkan saja. Pemupukan pada tanaman karet dilakukan dengan menggunakan pupuk sintetik. Dengan menurunnya produksi maka kemampuan petani untuk membeli pupuk semakin kurang. Selain hal tersebut juga karena harga pupuk yang mahal dan ketersediannya tidak teratur. Keberadaan pupuk di pasaran sulit diperoleh, harus melalui GAPOKTAN dan sangat dibatasi, pada waktu tertentu terutama bulan Maret sampai Mei, suplai pupuk mulai tidak teratur, akibatnya petani tidak memberi pupuk. Sebagian besar petani kurang memperhatikan adanya penyakit jamur akar tersebut, karena tidak mengetahui bagaimana caranya. Keadaan ini lamakelamaan menyebabkan meningkatnya tanaman karet yang terserang jamur akar putih, situasi ini menjadi lebih buruk karena tanaman kurang dipupuk. Petani hanya menggunakan pupuk kandang ayam dan kotoran sapi seadanya. Keadaan ini menyebabkan rendahnya produksi tanaman. Peremajaan tanaman sudah dilakukan namun terkendala oleh jamur akar putih. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan bimbingan, penyuluhan dan demplot untuk mengatasi masalahmasalah penyakit jamur akar putih pada karet, dimulai dari pembibitan serta ketergantungan pada ketersediaan pupuk dan pestisida anorganik di pasaran. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani melalui pendampingan, penyuluhan dan demonstrasi teknologi Mikotriderm, dan bibit karet 3 in1 supaya dapat mengantisipasi penyakit JAP sejak di pembibitan sehingga dapat meingkatkan perekonomian petani karet di Desa Muhajirin. METODE PELAKSANAAN 1. Persiapan. Persiapan program dilakukan selama empat minggu. Proses persiapan meliputi administrasi dan surat-menyurat ke desa, persiapan alat dan bahan serta tempat untuk melakukan demonstrasi dan pembentukan panitia pelaksana program. 2. Pelaksanaan Program. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pendidikan kepada masyarakat melalui: 1. Mengadakan ceramah tentang Teknologi MIKOTRIDERM, yaitu inovasi baru, yang memanfaatkan perananan mikroorganime dan ekstrak tanaman. Mikroorganisme yang digunakan berperan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit ( induksi ketahanan) dan produktivitas tanaman. Mikoriza dapat digunakan sebagai komponen pengendali hayati, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman. Akar tanaman yang mengandung mikoriza dapat terhindar dari serangan hama dan patogen akar. Infeksi penyakit akan terhambat karena mikoriza akan menggunakan semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar, sehingga tercipta lingkungan yang tidak cocok bagi pertumbuhan patogen. Penerapan Teknologi Mikrotriderm Berbasis 3 in 1 Dalam Pembibitan Karer Rakyat 55

Mikotriderm mengandung Cendawan Mikoriza Arbuskullar ( CMA) dan Trichoderma sp. Trichoderma berfungsi sebagai biodekomposer (Trichokompos) dan biofungisida. 2. Mengadakan penyuluhan dan demontrasi cara perbanyakan mikoriza dan biodekomposer Trichoderma sp. 3. Mengadakan penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi tentang cara mempersiapkan bibit karet 3 in 1, yaitu bibit karet dengan akar tungang tiga. 4. Mengadakan diskusi dan tanya jawab tentang materi yang diberikan. 5. Demonstrasi dilakukan untuk setiap petani yang mengikuti penyuluhan tentang cara memperbanyak Mikoriza yang berasal dari mikofer sebagai starter. 6. Pemantauan secara berkala, dengan site visited ke lokasi demplot setiap dua minggu sekali. - Kontribusi Partisipasi Mitra 1. Mengumpulkan seluruh anggota Kelompok Tani Suka Maju I dari Dusun Sinar Harapan dan Kelompok Tani Suka Maju II dari Dusun Suka Rame. 2. Mempersiapkan tempat untuk bimbingan dan penyuluhan (bisa bersamaan dengan DEMPLOT) 3. Mempersiapkan lahan untuk demonstrasi plot. 4. Mempersiapkan bahan dan peralatan untuk demonstrasi. - Keterkaitan Kegiatan ini ikut mendukung ; - Dalam merealisasikan RPJM Kabupaten Muaro Jambi, untuk mendukung kegiatan Bina Kelompok Tani/ Karang Taruna agar mandiri dalam berusaha tani. - Merealisasikan Program Dinas Perkebunan dalam Program Peningkatan hasil tanaman Perkebunan - Merealisasikan program Dinas Tanaman Perkebunan dalam penerapan Teknologi Mikotriderm untuk mengatasi Jamur akar putih. - Rancangan Evaluasi - Evaluasi dilakukan sejak awal kegiatan, kriteria evaluasi adalah jumlah kehadiran dan persentase keaktifan petani pada waktu ceramah, diskusi, demonstrasi, mau menerapkan di pembibitan karet mereka, tetap melanjutkan perbanyakan CMA dan Trichoderma sp. dan menerapkan di pembibitan karet. - Indikator pencapaian tujuan adalah: Hadir ketika ceramah dan demostrasi dilaksanakan. Aktif atau tidak aktifnya setiap petani ketika berdiskusi dan tanya jawab. Petani mau mempersiapkan tempat, alat, bahan, untuk perbanyakan CMA dan membuat pupuk Trichokompos. Setiap petani mau mencoba sendiri melakukan teknologi yang diajarkan. Hadir dan aktif pada waktu demonstrasi di lapangan. Memelihara kelanjutan setiap kegiatan sampai siap digunakan. Bersedia untuk melakukan peyusuan sendiri sampai berhasil memperoleh bibit karet dengan akar tunggang tiga. Tolak ukur dari keberhasilan penerapan IPTEKS adalah 70 persen dari jumlah peserta hadir dan mau aktif dari awal kegiatan yaitu dari penyuluhan dalam bentuk ceramah sampai demonstrasi dan tetap memelihara kegiatan sampai selesai, dan melanjutkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan Penerapan Teknologi Mikrotriderm Berbasis 3 in 1 Dalam Pembibitan Karer Rakyat 56

Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksankan selama pengabdian di Desa Muhajirin ini adalah sebagai berikut : 1. Penyuluhan tentang perbanyakan mikoriza dan pupuk padat Trikokompos serta mikotriderm. 2. Penyiapan bibit karet 3. Demplot dan pelatihan pembuatan Trichokompos 4. Pembuatan pupuk cair 5. Demplot dan perbanyakan mikoriza 6. Penyuluhan tentang pembuatan dan perbanyakan Trichderma sp 7. Demplot dan pelatihan perbanyakan Trichderma sp. 8. Pemeliharaan bibit karet dan mikoriza 9. Penyuluhan tentang penyusuan dengan sistem 3 in 1 10. Demplot Penyusuan Respon Kelompok Sasaran Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Tani Sukamaju I dan II di Desa Muhajirin sangat menyambut positif kegiatan-kegiatan yang ada pada program pengabdian Ipteks bagi Masyarakat ini. Selama ini perekonomian masyarakat Desa Muhajirin sangat kecil dan sangat tergantung pad hasil kebun karet rakyat yang sudah tua dan kurang produktif karena banyak terserang penyakit terutama Jamur Akar Putih. Jamur akar putih ini dapat menurunkan produksi karet secara drastis. Jamur akar putih (JAP) disebabkan oleh Rigidoporous microporus merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang tanaman karet di desa ini. Penyakit JAP bukan hanya menyerang tanaman muda tetapi juga tanaman yang sudah mulai menua. Infeksi penyakit akar putih terjadi karena persinggungan akar sehat dengan sisa-sisa akar tanaman lama yang mengandung spora cendawan ini. Penyebarannya bisa dengan bantuan angin yang menerbangkan spora ini. Spora yang jatuh di tunggul atau sisa tanaman yang mati akan membentuk koloni. Dari tunggul ini jamur menjalar ke akar dan akhirnya menginfeksi akar tanaman yang sehat di sekitarnya. Selama ini petani di Desa ini menggunakan Bayleton untuk mengatasi JAP, dan dengan meningkatnya harga pestisida sintetik dan semakin luasnya serangan 5 penyakit ini menyebabkan petani akhirnya tidak menyemprot tanaman karet yang terserang dan hanya membiarkan saja. Pemupukan pada tanaman karet dilakukan dengan menggunakan pupuk sintetik. Dengan menurunnya produksi maka kemampuan petani untuk membeli pupuk semakin kurang. Selain hal tersebut juga karena harga pupuk yang mahal dan ketersediannya tidak teratur. Keberadaan pupuk di pasaran sulit diperoleh, harus melalui GAPOKTAN dan sangat dibatasi, pada waktu tertentu terutama bulan Maret sampai Mei, suplai pupuk mulai tidak teratur, akibatnya petani tidak memberi pupuk. Dengan adanya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mulai ada kesadaran dari anggota kelompok untuk ikut berpatisipasi terhadap program yang diberikan. Lebih dari 70% anggota kelompok tani mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai, bahkan mereka berjanji akan terus melanjutkan kegiatan ini. Para petani begitu antusias mengikuti dan melaksanakan semua kegiatan yang diberikan. Mereka yakin dengan mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan pengabdian ini, mereka akan dapat mengatasi penyakit JAP dan juga dapat memproduksi sendiri pestisida organik, pupuk padat dan cair Trichokompos, mikoriza serta bibit unggul hasil okulasi yang memiliki akar tunggang tiga. Para petani yakin bahwa jika kegiatan ini terus dilaksanakan akan dapat mengatasi kesulitan yang selama ini mereka hadapi yaitu penyakit JAP, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi lateks. Jika produksi lateks sudah meningkat maka secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian mereka. Penerapan Teknologi Mikrotriderm Berbasis 3 in 1 Dalam Pembibitan Karer Rakyat 57

Daya Terima Masyarakat Terhadap Inovasi Baru Dalam menerima inovasi baru, petani karet Desa Muhajirin telah dapat menerapkan teknologi yang diberikan berupa teknologi perbanyakan mikoriza, pupuk padat dan cair Trikokompos, pembuatan bibit karet berakar tunggang melalui teknologi penyusuan, dan pengokulasian bibit karet. Hampir 90% petani karet mulai menerapkan semua kegiatan yang diberikan. Kemampuan Petani Karet dalam Menerapkan Teknologi yang Diberikan Petani karet mempunyai kemampuan (90%) dalam menerapkan teknologi yang diberikan. Petani karet terpilih merupakan petani yang ulet dan bersedia menerima dan menerapkan inovasi-inovasi baru. Hal ini dibuktikan dengan mulai mencoba menerapkan teknologi yang diberikan di rumahnya masing-masing. Peluang Peningkatan Pendapatan Peluang peningkatan pendapatan petani karet cukup tinggi dengan dihasilkan pupuk padat dan cair organik, pertisida organik dan mikoriza serta bibit karet unggul hasil okulasi, sehingga para petani dapat mengatasi penyakit JAP dengan pestisida dan pupuk organik buatan sendiri. Dengan pemakaian pestisida dan pupuk organik tersebut secara kontinyu, maka diharapkan produksi lateks akan meningkat dan para petani karet akan dapat meningkatkan pendapatannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya. petani karet Sukamaju I dan II di Desa Muhajirin mengikuti semua kegiatan pengabdian. Saran Dalam kegiatan pelaksanaan program berikutnya, sebaiknya dilanjutkan dan diteruskan kegiatan pengembangan dan pembinaan kepada kelopmpok petani karett yang sudah mulai berkembang, sehingga tercipta program yang berkelanjutan dan terarah yang dibina oleh LPM UNJA. DAFTAR PUSTAKA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. 2009. Pemanfaatan Trichokompos pada Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, Jambi. Bapeda Kabupaten Muaro Jambi. 2012. Laporan Tahunan Kabupaten Maro Jambi tahun 2012. BPS. 2010. Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Muaro Jambi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi. 2007. Data Base Potensi Produksi Pertanian (Statistik Pertanian. Distankannak Muaro Jambi). Yovita. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Respon dari mitra sangat positif, di mana mitra memberikan antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta memiliki minat yang tinggi dan bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan dan akan terus melanjutkan semua kegiatan kegiatan nyang sudah diberikan selama pengabdian ini berlangsung. Lebih dari 70% anggota Penerapan Teknologi Mikrotriderm Berbasis 3 in 1 Dalam Pembibitan Karer Rakyat 58