OLEH : GUBERNUR MALUKU UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YA NG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA DAN KABUPATEN BERCIRIKAN KEPULAUAN STUDI KASUS DI PROVINSI MALUKU UTARA

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI MALUKU UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II HALMAHERA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II HALMAHERA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI MALUKU UTARA RESES MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG

TANTANGAN KEDAULATAN ENERGI MALUKU UTARA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAYANAN KURIR DAN LEAD TIME CABANG MANADO

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

V. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1. Deskripsi Kabupaten Halmahera Selatan. Administratif dan Kondisi Fisik

Kajian Penentuan Komoditas Unggulan dan Identifikasi Kebutuhan Teknologi Pertanian di Maluku Utara

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA

STRATEGIOPERASIONALISASIPERWUJUDANKAWASANANDALAN DI KEPULAUAN MALUKU

PERSPEKTIF EKOREGIONAL KAWASAN TANAMAN REMPAH DI MALUKU UTARA

INOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH KEPULAUAN

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

PENYAMPAIAN PROGRESS KEGIATAN PROGRAM CCD-IFAD KOTA TERNATE TAHUN 2013

HALMAHERA BARAT GAMBARAN UMUM. PKPBM :: Pembangunan Kawasan Pedesaan Berbasis Masyarakat. Kondisi Geografi dan Topografi. Kondisi Administratif

DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANGTAN PROVINSI, MABA 26 MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

EXECUTIVE SUMMARY PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR KEPULAUAN MALUKU

BAB. I MOLOKU. (Taufik Abdullah, Sejarawan Indonesia)

Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik. tatistik Perkebunan Papua Tahun 2015 menyajikan data luas areal,

Tabel Kesalahan! Tidak ada teks dari gaya yang ditentukan dalam dokumen..1 Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota Di Kepulauan Maluku

Memorandum Program Sanitasi Tidore Kepulauan

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN HALMAHERA UTARA

PENGARUH SEKTOR UNGGULAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN HALMAHERA SELATAN. Oleh: Juhanis

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekilas Kondisi Geografis

NO. STRATEGI OPERASIONALISASI. Jalur Distribusi Ambon. Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Minyak dan Gas Bumi

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

STRATEGI OPERASIONALISASIPERWUJUDAN KAWASAN BUDI DAYA YANG MEMILIKI NILAI STRATEGIS NASIONAL DI KEPULAUAN MALUKU STRATEGI OPERASIONALISASI

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN KOTA TIDORE KEPULAUAN. 4.1 Visi, Misi, Maksud dan Tujuan Pembangunan Kota Tidore Kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL MALUKU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TAPAK KAWASAN WISATA ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara,

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Halmahera Utara Data Agregat Per Kecamatan

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Kepulauan Sula Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

2014, No tentang Batas Daerah Kabupaten Halmahera Tengah dengan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara; Mengingat : 1 Undang-Undang

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara)

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan Provinsi Maluku Utara. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Maba, 26 Maret 2018

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

Kecamatan Kepulauan Joronga Dalam Angka 2011

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII SEJARAH PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH Kronologi Pemekaran Wilayah Tiga Kecamatan Sejarah Terbentuknya Tiga Kecamatan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

Perkembangan Ekonomi Makro

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017

Katalog BPS

Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Maluku Utara BOX 1

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

KATA PENGANTAR. Ternate, 17 Mei 2016 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU UTARA. Dwi Tugas Waluyanto Kepala Perwakilan

Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2018 Jakarta, Januari 2017

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 LU 3 LS Garis Bujur : BT

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara,

PPSP Kabupaten Kepulauan Sula Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Sula Dan Wilayah Kajian BPS, SSK

TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG

S. Andy Cahyono dan Purwanto

OLEH GUBERNUR SULAWESI TENGGARA GORONTALO, 3 MARET 2013

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan


Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE BADAN KARANTINA PERTANIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015

STATISTIK DAERAH PROVINSI MALUKU UTARA

TINJAUAN PUSTAKA. Karakterstik Wilayah Penelitian

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo

Transkripsi:

OLEH : GUBERNUR MALUKU UTARA

GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN MALUKU UTARA Mencermati kondisi geografis Maluku Utara yang merupakan daerah kepulauan dengan berbagai keragaman potensi perkebunan pada setiap daerah, maka pembangunan perkebunan Maluku Utara dilaksanakan melalui Pengembangan Kawasan Pembangunan Perkebunan Berbasis Kepulauan., yakni pengembangan kawasan dengan fokus komoditi perkebunan. Secara umum perkebunan Maluku Utara didominasi oleh perkebunan rakyat dengan total luasan 312.193 ha dan perkebunan Swasta Seluas 10.100 Ha (Komoditi Sawit) 2

PENGEMBANGAN KOMODITAS Pengembangan Komoditas Perkebunan di Maluku Utara di Fokuskan pada 5 Komoditas Utama yakni : No Komoditas Luas (Ha) 1. Kelapa 213.053 2. Kakao 30.809 3. Pala 38.509 4. Cengkeh 19.003 5. Jambu Mete 5.761 Jumlah 307.135 3

PENYEBARAN PERKEBUNAN RAKYAT Luas Areal (Ha) No Kabupaten /Kota Kelapa Kakao Pala Cengkeh J.Mete 1. Kab. Halmahera Utara 48.825 5.940 6.791 3.139 0 2. Kab. Halmahera Selatan 29.726 4.120 4.147 3.170 58 3. Kab. Halmahera Barat 31.695 4.210 3.780 1.916 17 4. Kab. Halmahera Timur 11.469 437 1.816 736 0 5. Kab. Halmahera Tengah 10.213 3.206 10.049 1.397 0 6. Kab. Kepulauan Sula 59.464 11.882 2.074 3.464 5.888 7. Kab. Pulau Morotai 12.374 1.298 2.966 2.074 0 8. Kota Ternate 1.813 107 3.816 1.779 0 9. Kota Tidore 8.541 484 3.070 1.028 6 10. Kab. Pulau Taliabu Jumlah 214.120 31.684 38.509 18.703 5.969

1. Kawasan Pulau Halmahera 2. Kawasan Pulau Bacan dan Obi 3. Kawasan Kepulauan Sula 4. Kawasan Pulau Morotai dan 5. Kawasan Pulau Ternate dan Tidore PEMETAAN WILAYAH KAWASAN

KAWASAN HALMAHERA I 1. Wilayah Dokuno, meliputi Kecamatan Tobelo Utara, Galela, Galela Selatan, Galela Barat, Galela Utara, Loloda Utara, Loloda, Ibu Utara, Ibu Tengah, Ibu Selatan 2. Wilayah Wowongira, meliputi Kecamatan Tobelo, Tobelo Tengah, Tobelo Selatan, Tobelo Barat, Tobelo Timur, Kao Utara, Kao, Malifut dan Kao Teluk 3. Wilayah Ake Sahu, meliputi Kecamatan Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur Kawasan Perkebunan Kelapa Komoditi Pendukung ; Pala, Cengkeh Kakao Integrasi ; Ternak (sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN HALMAHERA II 1. Wilayah Bidadari I, meliputi Kecamatan Wasile Selatan, Wasile Tengah, Wasile, Wasile Utara dan Wasile Timur 2. Wilayah Bidadari II, meliputi Kecamatan Maba Selatan, Maba Tengah, Maba, Kota Maba dan Maba Utara Kawasan Perkebunan Kelapa Komoditi Pendukung ; Pala dan Cengkeh Integrasi ; Ternak (sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN HALMAHERA III 1. Wilayah Gosora I, meliputi Kecamatan Pulau Gebe, Patani Utara, Patani Selatan dan Patani Barat Barat 2. Wilayah Gosora II meliputi Kecamatan Weda Utara, Weda Tengah, Weda, Weda Selatan, Gane Timur, Gane Timur Tengah, dan Gane Timur Selatan 3. Wilayah Gosora III, meliputi Kecamatan Oba Utara, Oba Tengah, Oba, Oba Selatan, Gane Barat Utara, Gane Barat dan Gane Barat Selatan Kawasan Perkebunan Pala Komoditi Pendukung ; Kelapa, Cengkeh Integrasi ; Ternak (sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN INTEGRASI CAPAI (HALMAHERA IV) Kawasan Halmahera IV adalah Kawasan Integrasi Capai, secara adminstratif merupakan Kawasan yang bersinggungan antara tiga wilayah pemerintahan kabupaten diantaranya : 1. Kabupaten Halmahera Utara Kecamatan Kao Teluk, 2. Kabupaten Halmahera Barat Kecamatan Jailolo Selatan dan 3. Kabupaten Halmahera Timur Kecamatan Wasile Selatan. Kawasan Perkebunan Cengkeh Komoditi Pendukung ; Kelapa, Pala Integrasi ; Ternak (Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN GUGUSAN PULAU BACAN OBI 1. Wilayah Makayoa, meliputi Kecamatan Pulau Makian, Makian Barat, Kayoa, Kayoa Utara, Kayoa Barat dan Kayoa Selatan Kawasan Perkebunan Kakao 2. Wilayah Sibela meliputi Kecamatan Bacan, Bacan Barat, Bacan Barat Utara, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Timur Selatan, Bacan Timur Tengah, Kasiruta Barat, Kasiruta Timur, Kep. Batanglomang, Kep. Joronga, Mandaoli Selatan dan Mandaoli Utara 3. Wilayah Bualawa, meliputi Kecamatan Obi, Obi Utara, Obi Barat, Obi Timur dan Obi Selatan Komoditi Pendukung ; Kelapa, Pala, Cengkeh Integrasi ; Ternak (Sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN PULAU MOROTAI Dalam pengembangan ekonomi nasional, Kawasan Pulau Morotai telah dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), untuk itu dengan memacu pada Strategi Pembangunan Perkebunan Berbasis Kepulauan maka Kawasan Pulau Morotai dijadikann sebagai Kawasan Ekonomi dan Agribisnis Perkebunan dengan pusat pertumbuhan di Daruba. Kawasan Perkebunan Kelapa Komoditi Pendukung ; Pala, Cengkeh Integrasi ; Ternak (Sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung), Hortikultura

KAWASAN GUGUSAN KEPULAUAN SULA 1. Wilayah Sulabesi meliputi Kecamatan Sanana, Sanana Utara, Sulabesi Barat, Sulabesi Selatan, Sulabesi Tengah dan Sulabesi Timur 3. Wilayah Mangoli meliputi Kecamatan Lede, Mangoli Barat, Mangoli Selatan, Mangoli Tengah, Mangoli Timur, Mangoli Utara dan Mangoli Utara Timur 2. Wilayah Talabu meliputi Kecamatan Taliabu Barat, Taliabu Barat Laut, Taliabu Selatan, Taliabu Timur, Taliabu Timur Selatan dan Taliabu Utara Kawasan Perkebunan Jambu Mete Komoditi Pendukung ; Kelapa, Kakao, Cengkeh Integrasi ; Ternak (Sapi, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

KAWASAN GUGUSAN PULAU TERNATE TIDORE 1. Wilayah Gamalama meliputi Kecamatan Kota Ternate Utara, Kota Ternate Tengah, Kota Ternate Selatan, Pulau Ternate, Pulau Hiri dan Batang Dua 2. Wilayah Tidore meliputi Kecamatan Tidore, Tidore Selatan, Tidore Utara, Tidore Timur, Pulau Mare dan Pulau Moti Kawasan Perkebunan Pala Komoditi Pendukung ; Cengkeh Integrasi ; Ternak (Kambing, Ayam), Pangan (Padi, Jagung)

PENATAAN PERIZINAN PERKEBUNAN 1. Melakukan Penataan Terhadap Izin yang telah dikeluarkan 2. Membentuk Tim Pelaksana Penilaian Usaha Perkebunan 3. Melakukan Penilaian Usaha Perkebunan Swasta dan Menetapkan Hasil Penilaian Usaha Perkbunan

MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN ANTI KORUPSI 1. Melakukan Penyempurnaan Standart Operasional Pelayanan (SOP) Perizinan Usaha Perkebunan 2. Publikasi Hasil pemberian Izin Melalui Media Masa Cetak dan Elektronik Secara Berkala Triwulan 3. Memperketat Pengawasan Terhadap Perusahaan Dalam Perizinan

16