BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. depan dipercayakan. Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. adang nutu. Syair yang terjemahan bebasnya berbunyi ; Balada kue putu, lelaki

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan laki-laki, ataupun dengan lingkungan dalam konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berarti meningkatkan tanggung jawab wanita sebagai pribadi yang mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar belakang masalah. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan sempitnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya yang bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

BAB 14 INSTRUMEN PENELITIAN STUDI KELUARGA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

ANALISIS KEBERADAAN BETENG TRADE CENTER (BTC) DAN PUSAT GROSIR SOLO (PGS) TERHADAP MOBILITAS PERDAGANGAN PASAR BATIK KLEWER

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB III DATA HASIL PENELITIAN DI DESA ARJOWILANGUN KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ( kekuatan posisi tawar (Bargaining Power) yang sejajar dengan pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peran wanita berbeda bagi setiap masyarakat (Hutajulu, 2004).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan pembangunan. Tidaklah mudah untuk mengadakan perubahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Rais sebagai figur pemimpin, politikus, akademisi, tokoh Muhammadiyah,

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pertanyaan awal : mengapa pembangunan merupakan isu gender?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya ekonomi adalah sebagai dasar pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Semua itu juga berlaku dalam keluarga, ekonomi adalah faktor penting dalam membangun keluarga untuk lebih baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berkembangnya pembangunan saat ini banyak membuka usaha antara lain disektor, pertambangan, pertanian, perindustrian, perdagangan, pariwisata dan lainnya. Tumbuhnya berbagai jenis usaha jelas bermanfaat dan menguntungkan masyarakat dan pemerintah setempat, karena dapat menjadi lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan. Melihat kondisi perkotaan dengan mobilitas yang tinggi bagi masyarakatnya, dituntut lebih instan dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam melihat kenyataan ini, maka membuka peluang usaha berdagang dalam memenuhi apa yang diperlukan oleh orang-orang yang memiliki kebutuhan banyak. Kenyataan yang telah muncul bahwa perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam keluarga, sehingga apa yang menjadi pemahaman tentang perempuan hanya sebagai konco wingking bukan sebuah istilah yang tepat untuk diberikan kepada perempuan pada saat ini. Perempuan selain bekerja dalam rumah, mengasuh anak dan melayani suami juga berperan dalam mencari nafkah hanya pendukung maupun sebagai sumber pokok dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. 1

2 Dalam perkembangannya, perempuan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang amat penting dan strategis dalam kerangka pembangunan nasional. Bersamaan dengan itu, modal usaha dipandang sebagai salah satu faktor yang amat menentukan dalam menjalankan suatu perdagangan. Oleh karena itu, sudah saatnya modal usaha tersebut dikelola secara profesional dan berkeadilan jender untuk memenangkan persaingan pada era perdagangan bebas. Perempuan dikaitkan dengan pemberdayaan telah mengalami perkembangan yang baik, dimana perempuan ketika waktu dulu hanya diposisikan pada tempat yang terbatas. Perempuan disimbolkan dengan kemampuan kerja, profesi, pendidikan dan lain sebagainya selalu dibelakang kaum laki-laki, sehingga dalam pemberian pakaian terhadap anak-anak perempuan dan laki-laki juga dibedakan. Sekarang ini tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Perempuan dan laki-laki memiliki derajad yang sama begitu juga untuk profesi kerja, yang dulu perempuan hanya berkutat pada sektor domestik saja, sekarang ada yang di sektor publik. Perempuan sekarang memiliki kesempatan yang lebih luas, dalam bekerjanya tidak terbatas profesi dan waktu. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh penulis, untuk mengetahui tentang kehidupan perempuan pedagang dimalam hari pada Pasar Legi kota Surakarta. Kebanyakan dari semua penjual adalah para perempuan, yang tidak membedakan jenis kelamin untuk bekerja sebagai pedagang di waktu malam hari. Pasar tradisional menurut Yoga (2011), adalah satu bentuk pasar nyata, dimana barang yang diperjualbelikan bisa dipegang oleh pembeli, dan memungkinkan terjadinya tawar menawar secara langsung antara penjual dan pembeli. Barang yang

3 diperjualbelikan di pasar tradisional biasanya adalah barang-barang kebutuhan seharihari. Pasar tradisional menyediakan barang/komoditas yang beraneka macam/jenis seperti beras, sayur, ikan, daging, dll, dan tidak spesifik. Kebanyakan, atau sebagian besar pasar tradisional secara keleluasaan distribusi dapat dikategorikan sebagai pasar lokal, karena hanya menjangkau daerah tertentu yang luas cakupannya adalah sempit. Kesediaan barang-barang di pasar tradisioanal untuk pemenuhan kebutuhan seharihari, maka tidak heran jika pasar tradisional selalu ramai di kunjungi oleh para pembeli. Pasar tradisional memiliki karakteristik tersendiri, dimana antara pembeli dan penjual memiliki kedekatan. Hal itu, karena pembeli bisa berinteraksi langsung dengan penjual dengan tawar menawar, memilih dan juga banyak hal lainnya yang melibatkan antara pembeli dan penjual secara langsung. Pasar Legi merupakan pusat aktivitas dari warga Surakarta, maupun luar Surakarta. Dagangan yang dijual dipasar Legi dari pakaian, bahan pokok, makanan, sayuran dan lain sebagainya. Letaknya yang setrategis sehingga mudah dalam menjangkaunya, yang berdekatan dengan setasiun balapan Surakarta juga tidak jauh dengan terminal Tirtonadi sebagai terminal induk kota Surakarta. Perempuan sebagai pedagang telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam hal profesi, karena perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga yang tidak hanya melakukan pekerjaan di dalam rumah saja. Peran perempuan dalam tuntutan pemenuhan ekonomi akan membawa pekerjaan yang lebih luas tidak terbatas pada apa yang telah menjadi lazimnya dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti halnya

4 perempuan ada yang menjadi sopir, tukang parkir, pekerja kasar, kuli bangunan dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan pekerjaan telah sama di pandang secara gender, tidak di batasi oleh jenis kelamin tertentu. Seperti dikatakannya oleh Umar (1999:142), kewajiban pencarian nafkah dibebankan kepada suami (ayah), namun dalam keadaan yang memaksa istri (ibu) tidak akan segan-segan maju ke depan membantu sang suami. Penelitian ini ada kaitannya dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP dan SMA. Adapun materi yang terkait dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Kelas VII semester 1 dengan standar kompetensi: Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM) 2. Kelas X semester 1 dengan standar kompentensi: Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis tertarik membuat judul Kehidupan Perempuan Pedagang pada Malam Hari di Pasar Tradisional dalam Prespektif Gender (Studi Kasus di Pasar Legi Kota Surakarta). B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Peneletian yang akan dilakukan harus diketahui permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus.

5 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong perempuan memilih bekerja menjadi pedagang pada malam hari di pasar legi kota Surakarta? 2. Bagaimana keadaan sosial ekonomi para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta? 3. Bagaimana kondisi kesehatan para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta? 4. Bagaimana keamanan para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta? C. Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mendorong perempuan memilih bekerja menjadi pedagang pada malam hari di pasar legi kota Surakarta. 2. Untuk mendeskripsikan bagaimana keadaan sosial ekonomi para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta. 3. Untuk mendeskripsikan kondisi kesehatan para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta. 4. Untuk mendeskripsikan keamanan para perempuan pedagang yang menggelar dagangannya pada malam hari di pasar legi kota Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Diharapkan penelitian ini bisa menggambarkan kehidupan sosial ekonomi seorang perempuan pedagang pada malam hari dipasar legi kota Surakarta, agar pemimpin

6 lembaga atau institusi dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk memeperdayakan perempuan yang berdagang pada malam hari dipasar legi kota Surakarta. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah khususnya pemerintah kota Surakarta di bidang usah informal tentang keberadaan perempuan pedagang pada malam hari dipasar legi kota Surakarta. 3. Hasil penelitian dapat menggambarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan yang dihadapi para perempuan di pasar tradisional sehingga dapat dirumuskan kebijakan pengembangan perempuan pedagang pasar tradisional yang efektif oleh pemerintah setempat. E. Daftar Istilah 1. Perempuan adalah menunjuk pada jenis kelamin manusia; satunya lagi adalah lakilaki atau pria. Berbeda dengan wanita, istilah perempuan dapat menunjuk kepada orang yang telah dewasa maupun yang masih anak-anak. 2. Pedagang adalah orang yang melakukan kegiatan jual beli barang yang dihasilkan dari produksi sendiri maupun tidak dihasilkan sendiri, untuk mendapat suatu keuntungan. 3. Malam hari adalah suatu masa (waktu) yang dimana tidak dihadapkan pada matahari yang berlainan dengan siang, maka keadaannya gelap. 4. Pasar adalah suatu tempat bertemu para penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan jual beli barang jasa atau faktor-faktor produksi.