TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

URGENSI PERJANJIAN DALAM HUBUNGAN KEPERDATAAN. Rosdalina Bukido 1. Abstrak

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan

Asas asas perjanjian

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

HUKUM PERJANJIAN. atau. lebih. di antaranya : pembayaran. Naturalia

HUKUM PERJANJIAN. Aspek Hukum dalam Ekonomi Hal. 1

BAB II ASPEK HUKUM TENTANG MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DAN PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA. 2.1 Pengertian Perjanjian Kerjasama dan Tempat Pengaturannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI PERJANJIAN 10/9/2013 BISNIS SYARIAH/WP/TM 6 1

BAB III TINJAUAN TEORITIS. bantuan dari orang lain. Untuk itu diperlukan suatu perangkat hukum demi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat tidak memahami apa itu klausula baku,

STIE DEWANTARA Kontrak Bisnis

ASAS-ASAS DALAM HUKUM PERJANJIAN

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI. undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

KONTRAK KERJA. Makalah. Igit Nurhidayat Oleh :

KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM

LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. terwujud dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya tujuan dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tidak ada dirumuskan dalam undang-undang, tetapi dirumuskan sedemikian rupa

Judul buku: Kebatalan dan pembatalan akta notaris. Pengarang: Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Editor: Aep Gunarsa

Kontrak. Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

Sistematika Siaran Radio

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT. Perjanjian kredit merupakan salah satu jenis perjanjian yang segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

HABIB ADJIE - MAGISTER ILMU HUKUM - UNIV. NAROTAMA SURABAYA

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. tentang Pembuktian dan Kadaluwarsa/Bewijs en Verjaring.

DEFINISI PERIKATAN Adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum harta kekayaan) antara DUA PIHAK yang menimbulkan HAK dan KEWAJIBAN atas suatu PR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI. 2.1 Pengertian dan Pengaturan Perjanjian Jual Beli

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. Kata perjanjian berasal dari terjemahan overeenkomst dan

BAB II PENGERTIAN UMUM PERJANJIAN BAKU. A. Pengertian Perjanjian dan Syarat-Syarat Sah Suatu Perjanjian

Heru Guntoro. Perjanjian Sewa Menyewa

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat hukum yang ketat, aman dan meningkat, serta terwujud

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AKTA NOTARIIL. Istilah atau perkataan akta dalam bahasa Belanda disebut acte atau akta

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi hal yang tidak terelakkan, terutama dalam memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa latin testamentum,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan

KAJIAN YURIDIS KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG DIBAWAH TANGAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB II LANDASAN TEORI

SENGKETA JUAL BELI TANAH YANG DILAKUKAN DENGAN AKTA JUAL BELI FIKTIF. (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten No.50/PDT.G/2012/PN.

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WANPRESTASI, PERJANJIAN. KERJASAMA, dan DEVELOPER

RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

Dokumen Perjanjian Asuransi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) (Preambule) memuat tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

PERJANJIAN RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

BAB II KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. ketentuan Buku III Kitab Undang Undang Hukum Perdata, dengan menyatakan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, PERLINDUNGAN HUKUM, ITIKAD BAIK, DAN AKIBAT HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB II PERJANJIAN KERJASAMA PENJUALAN VOUCHER HOTEL ANTARA PT. EKA SUKMA TOUR DENGAN HOTEL JW MARRIOT MEDAN

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA

AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh:

Bab IV PEMBAHASAN. A. Hubungan Hukum dalam Perjanjian Penyimpanan Barang di SDB pada

PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M.

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUH PERDATA

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

HUKUM JASA KONSTRUKSI

PEDOMAN PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III KERANGKA TEORI. Undang Hukum Perdata tentang Perikatan. Mempunyai sifat sistem terbuka,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN (KONTRAK) masyarakat. Istilah perjanjian berasal dari bahasa Inggris, yaitu contracts.

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dasar berlakunya perjanjian sewa beli adalah Pasal 1338 ayat (1) KUH

BAB II KEDUDUKAN HUKUM BILA PENANGGUNG KEHILANGAN KECAKAPAN BERTINDAK DALAM PERJANJIAN PENANGGUNGAN

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan dari

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrak berasal dari bahasa Inggris, yaitu contract, dalam bahasa Belanda

BAB IV ANALISIS. A. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Kitab Undang-Undang. Hukum Perdata (KUH Perdata) kepada Para Pihak dalam Perjanjian

Transkripsi:

TEKNIK PENYUSUNAN KONTRAK Sularto MHBK UGM

PERISTILAHAN Kontrak sama dengan perjanjian obligatoir Kontrak sama dengan perjanjian tertulis Perjanjian tertulis sama dengan akta Jadi antara istilah kontrak, perjanjian dan akta pada prinsipnya sama

FUNGSI KONTRAK 1. Sebagai alat bukti adanya hubungan hukum 2. Sebagai alat mengantisipasi konflik dikemudian hari Catatan: Kontrak/perjanjian letaknya di dalam Hukum Perdata/privat, sehingga akibatnya adalah wanprestasi dan ganti rugi

PENGERTIAN PERJANJIAN Pasal 1313 KUH Perdata: Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih Pendapat doktrin: Perjanjian adalah perbuatan hukum berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum

KARAKTERISTIK PERJANJIAN Menganut Sistem Terbuka: Setiap orang boleh mengadakan perjanjian mengenai apa saja asalkan tidak melanggar undang undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Merupakan Hukum Pelengkap: Pasal pasal dalam buku III KUH Perdata boleh disimpangi manakala para pihak telah membuat ketentuan sendiri. Bersifat Konsensuil: Perjanjian itu terjadi sejak saat terjadinya kata sepakat diantara para pihak mengenai pokok perjanjian.

ASAS-ASAS PERJANJIAN 1. Asas Konsensualisme 2. Asas kebebasan berkontrak 3. Asas pacta sunt servanda 4. Asas itikad baik 5. Asas kepribadian

ASAS KONSENSUALISME Berhubungan dengan saat lahirnya suatu perjanjian. Perjanjian lahir sejak saat tercapainya kata sepakat antara para pihak yang mengadakan perjanjian. Kata sepakat mengenai hal hal pokok yang menjadi obyek perjanjian. Pengecualian: Perjanjian formal; Perjanjian riil.

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK Bebas mengadakan atau tidak mengadakan perjanjian; Bebas mengadakan perjanjian dengan siapapun; Bebas menentukan bentuk perjanjian yang dibuatnya; Bebas menentukan isi & syarat perj. yang dibuatnya; Bebas mengadakan pilihan hukum. YANG MEMBATASI: UU, ketertiban umum dan kesusilaan. Perjanjian standar.

ASAS PACTA SUNT SERVANDA Asas ini berhubungan dengan akibat suatu perjanjian; Para pihak harus mentaati perjanjian seperti halnya mentaati undang undang; Perjanjian tidak dapat ditarik tanpa persetujuan pihak lain; Pihak ketiga (termasuk hakim) harus menghormati perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak.

ASAS ITIKAD BAIK Berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian. Itikad Baik Subyektif, yaitu kejujuran seseorang dalam melakukan suatu perbuatan hukum, yaitu sikap batin seseorang pada waktu diadakan perbuatan hukum. Itikad Baik Obyektif yaitu suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Pelaksanaan suatu perjanjian harus didasarkan pada norma kepatutan dalam masyarakat.

ASAS KEPRIBADIAN Asas ini berhubungan dengan subyek yang terikat dalam suatu perjanjian; Pasal 1340 ayat (1) KUH Perdata; Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak pihak yang membuatnya. Pengecualiannya: Adanya janji untuk kepentingan pihak ketiga, yang dinyatakan dengan tegas di dalam perjanjian (Pasal 1317 KUH Perdata).

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN Pasal 1320 KUH Perdata yang meliputi: 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri; 2. Kecakapan untuk membuat perikatan; 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal. syarat pertama dan kedua disebut syarat subjektif. syarat ketiga dan keempat disebut syarat objektif.

KATA SEPAKAT Sepakat merupakan pertemuan antara dua kehendak. Untuk Perjanjian Lisan, saat diucapkan secara lisan atau dengan garakan fisik. Untuk Perjanjian Tertulis, saat ditandatangani naskah perjanjian. Sepakat tidak boleh ada cacat kehendak: - Kekhilafan - Paksaan - Penipuan - Penyalahgunaan Keadaan.

KECAKAPAN Pada asasnya setiap orang adalah cakap untuk membuat suatu perjanjian, kecuali oleh undang undang dinyatakan tidak cakap. Mereka yang dinyatakan tidak cakap: Mereka yang dinyatakan tidak cakap: orang yang belum dewasa - belum 18 tahun - belum pernah menikah mereka yang di bawah pengampuan

SUATU HAL TERTENTU Adalah obyek perjanjian atau pokok perjanjian. Obyek harus tertentu atau setidak-tidaknya dapat ditentukan. Barang yang baru akan ada dikemudian hari dapat menjadi obyek perjanjian. Obyek perjanjian harus benda dalam perdagangan.

SEBAB YANG HALAL Isi dari perjanjian itu tidak boleh bertentangan dengan UU ketertiban umum dan kesusilaan. Sebab dikatakan palsu apabila diadakan untuk menutupi sebab yang sebenarnya. Sebab dikatakan terlarang apabila bertentangan dengan UU, kesusilaan, dan ketertiban umum. Suatu perjanjian tanpa sebab, apabila tujuan yang dimaksudkan oleh para pihak pada saat dibuatnya perjanjian tidak akan tercapai.

WANPRESTASI Tidak terpenuhinya prestasi karena adanya kesalahan wujudnya: tidak memenuhi prestasi sama sekali; memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya; memenuhi prestasi tidak sesuai dengan isi perjanjian. akibatnya: pemenuhan perjanjian dengan atau tanpa ganti rugi; pembatalan perjanjian dengan atau tanpa ganti rugi.

BERAKHIRNYA PERJANJIAN Ditentukan dalam perjanjian oleh para pihak; Undang-undang menentukan berlakunya suatu perjanjian; batas Terjadinya peristiwa tertentu disyaratkan dalam perjanjian; yang Pernyataan menghentikan perjanjian; Perjanjian hakim; hapus karena putusan Tujuan perjanjian telah tercapai; Dengan perjanjian para pihak.

KONTRAK STANDAR Pengertian: 1.Kontrak yang dibuat berdasarkan pada berlakunya peraturan standar; 2.Kontrak yang isinya dibakukan dan dituangkan dalam bentuk formulir; 3.Kontrak yang bentuk dan isinya dipersiapkan terlebih dahulu yang mengandung syarat-syarat standar, yang oleh salah satu pihak kemudian disodorkan kepada pihak lain untuk disetujui;

SYARAT STANDAR Setiap ketentuan atau syarat yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.

MEMBERLAKUKAN SYARAT STANDAR Penandatanganan dalam dokumen kontrak Pemberitahuan melalui dokumen kontrak; Penunjukkan dalam dokumen kontrak; Pemberitahuan melalui papan pengumuman.

MACAM AKTA Akta otentik Dibuat dalam bentuk yang ditentukan UU; Dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum; Dibuat di dalam wilayah jabatannya. Akta di bawah tangan Akta yang isinya disusun bersama oleh para pihak. Tanpa campur tangan pejabat umum.

JUDUL AKTA Untuk Perjanjian bernama Untuk Perjanjian jenis baru Contoh: Perjanjian Jual Beli Perjanjian Sewa beli Perjanjian Sewa Guna Usaha Perjanjian Kerjasama Antara... Nota Kesepahaman / MoU

AWAL AKTA Bagian ini berisi tentang penyebutan hari dan tanggal dibuatnya akta Contoh : Pada hari ini Jum at, tanggal dua Maret Tahun dua ribu tujuh (2-3-2007) ditandatangani perjanjian antara:

KOMPARISI Penyebutan para pihak yang menandatangani akta Kontrol terhadap syarat subjektif Penyebutan kewenangan bertindak Contoh : 1. Perjanjian ini ditandatangani antara: N a m a : Tuan Surya Kencana U m u r : 52 Tahun Pekerjaan Alamat N a m a Pekerjaan Alamat : Pedagang : Jalan Hasanuddin No. 50 Yogyakarta Selanjutnya disebut Pihak Pertama Dan : Tuan Bambang Kusuma : Guru SMU Negeri I Yogyakarta : Jalan Mulawarman 20 Yogyakarta Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Contoh: 2 Perjanjian ini ditandatangani antara: N a m a : Tuan Surya Kencana U m u r : 52 Tahun Pekerjaan : Pedagang Alamat : Jalan Hasanuddin No. 50 Yogyakarta Dalam hal ini bertindak sebagai Bapak dan Wali menurut hukum dari oleh karenanya untuk dan atas nama anak di bawah umur Kencana Putra Atau Dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa di bawah tangan bermeterai cukup, oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Tuan Wahyu Widodo, alamat di Jalan Mawar 15 Balikpapan, Selanjutnya disebut Pihak Pertama Dan

N a m a : Tuan Bambang Kusuma Jabatan : Direktur PT. Abadi Jaya Alamat : Jalan Mulawarman 20 Balikpapan Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Pasal 10 Anggaran Dasar PT. Abadi Jaya yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 1 April 1999 No. 333, oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili PT. Abadi Jaya yang berkedudukan di Balikpapan tersebut, Selanjutnya disebut Pihak Kedua

PREMISSE AKTA Latar belakang/alasan dibuatnya kontrak Kesepakatan untuk membuat kontrak Contoh : 1. Para pihak terlebih dahulu menerangkan: 1. Bahwa Tuan Surya/Pihak Pertama perlu 2. Bahwa Tuan Wijaya / Pihak Kedua bermaksud.. 3. Bahwa.. 4. Bahwa.. Berdasar hal-hal tersebut di atas, para pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian jual beli dengan ketentuan sebagai berikut:

Contoh: 2 Pihak Pertama dan Pihak Kedua masing-masing dalam kedudukannya tersebut di atas, berdasarkan : 1. Pasal. UU No. 2. Keppres No... 3. Instruksi Presiden No. 4. Keputusan Menteri No... Sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dengan syarat-syarat sebagai berikut :

ISI AKTA Esensialia Hal pokok yang menjadi esensi perjanjian Dalam Perjanjian Jual Beli Esensialianya adalah Barang dan Harga. Naturalia Hal yang dianggap selalu ada dalam setiap perjanjian Hak dan kewajiban para pihak; Wanprestasi dan akibat-akibatnya; Overmacht dan risiko-risikonya. Aksidentalia Hal yang harus dinyatakan dengan tegas dalam perjanjian Sewa menyewa rumah artinya dalam keadaan kosong, jika ingin yang lain harus dengan tegas dinyatakan dalam perjanjian.

AKHIR AKTA Menyebutkan tujuan dibuatnya akta Memenuhi ketentuan UU Bea Meterai Contoh: Demikianlah sebagai bukti yang sah akta / kontrak ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun yang telah disebutkan pada awal akta, oleh para pihak dan saksi-saksi. Ditandatangani:

Pihak Pertama Pihak Kedua Meterai Meterai Rp. 6.000 Rp 6000 Surya Kencana Bambang Kusuma Saksi-saksi: Tuan Hidayat Nyonya Antari