BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN YANG AKAN MENGHADAPI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 DI IGD RSUP PERSAHABATAN

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSIAPAN PERSALINAN

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Bidan. melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan serta kedokteran yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. primigravida maupun multigravida dengan usia kandungan 22 32

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Lefrancois (1980, dalam Kartikasari, 1995) menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi dan perasaan perasaan yang tertekan yang muncul dalam kesadaran. Para ahli membagi bentuk kecemasan dalam dua tingkat, yaitu : 1) tingkat psikologis; kecemasan yang berwujud sebagai gejala gejala kejiwaan, seperti tegang, bingung, khawatir, sukar konsentrasi, perasaan tidak menentu dan sebagainya, 2) tingkat fisiologis; kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud pada gejala gejala fisik, terutama pada sistem syaraf, misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar debar, gemetar, perut mual, dan sebagainya. Sue, dkk (dalam Kartikasari, 1995) menyebutkan bahwa manifestasi kecemasan terwujud dalam empat hal yaitu : 1) Manifestasi kognitif, yang terwujud dalam pikiran seseorang, seringkali memikirkan tentang malapetaka atau kejadian

buruk yang akan terjadi, 2) Perilaku motorik, kecemasan seseorang terwujud dalam gerakan tidak menentu seperti gemetar, 3) Perubahan somatik, muncul dalam keadaan mulut kering, tangan dan kaki kaku, diare, sering kencing, ketegangan otot, peningkatan tekanan darah dan lain lain. Hampir semua penderita kecemasan menunjukkan peningkatan detak jantung, peningkatan respirasi, ketegangan otot, peningkatan tekanan darah dan lain lain, 4) Afektif, diwujudkan dalam perasaan gelisah, perasaan tegang yang berlebihan. Kecemasan menjelang persalinan umum dialami oleh ibu (Hasuki, 2005). Meskipun persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, namun didalam menghadapi proses persalinan dimana terjadi serangkaian perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi rahim, dilatasi jalan lahir, dan pengeluaran bayi serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal antara ibu dan bayi (Saifuddin, 2001) Proses persalinan yang normal berlangsung kira kira 18 jam pada ibu primigravida (ibu dengan kelahiran anak pertama) yang melewati empat kala (kala I IV) dengan durasi yang berbeda pada masing masing kala. Kala I dimulai dari munculnya tanda tanda persalinan seperti perut terasa mules, pinggang nyeri akibat adanya kontraksi rahim yang semakin lama semakin sering dan dengan durasi yang semakin panjang, sehingga terjadi penipisan dan pembukaan serviks lengkap (10 cm) yang berlangsung sekitar 14 jam. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap

sampai janin lahir yang berlangsung sekitar 2 jam, kala III dimulai dari segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir yang berlangsung kira kira 30 menit, dan kala IV dimulai dari segera setelah plasenta lahir sampai 2 jam setelahnya (Wiknjosastro, 1999). Beberapa determinan terjadinya kecemasan pada ibu bersalin, antara lain : 1) cemas sebagai akibat dari nyeri persalinan, 2) keadaan fisik ibu, 3) riwayat pemeriksaan kehamilan (riwayat ANC), 4) kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan, 5) dukungan dari lingkungan sosial (suami/keluarga dan teman) serta latar belakang psikososial lain dari wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, sosial ekonomi (Aryasatiani, 2005). Secara epidemiologis, kecemasan dapat terjadi pada semua persalinan baik pada persalinan primigravida maupun multigravida. Felman et al (dalam Aryasatiani, 2005) dalam penelitiannya menemukan lebih dari 12 % ibu ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami cemas pada saat melahirkan dimana pengalaman tersebut merupakan saat saat tidak menyenangkan dalam hidupnya. Rasa takut dan sakit menimbulkan stress yang mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan menyebabkan memanjangnya waktu

persalinan. Hal ini kurang menguntungkan bagi ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu (Aryasetiani, 2005). Penelitian yang berkaitan dengan kejadian persalinan lama, 65% disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien. Menurut Old et al (2000), adanya disfungsional kontraksi uterus sebagai respon terhadap kecemasan sehingga menghambat aktifitas uterus. Respon tersebut adalah bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat dinyatakan bahwa faktor psikologis mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan proses persalinan. Takut biasanya dialami pada hal hal yang belum diketahui ibu sehingga ibu tidak siap untuk melahirkan atau persalinan tidak sesuai dengan jadwal, ibu akan mengalami kelelahan, tegang selama kontraksi dan nyeri yang luar biasa sehingga ibu menjadi cemas. Kecemasan juga bisa terjadi karena pengalaman buruk kerabat atau teman tentang persalinan dan kenyataan bahwa kehamilan yang beresiko juga menyebabkan ibu tidak siap menghadapi persalinan. Tenaga medis dan situasi tempat yang tidak bersahabat dapat mempengaruhi rasa nyaman ibu untuk melahirkan. Terkadang hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya dibandingkan fisik. Sering juga terjadi baik gangguan fisik maupun psikologis berpadu menjadi lingkaran setan yang sulit diputuskan, mekanisme ini disebut incoordinate uterine action (Danuatmaja dan Meilasari, 2004).

Hardjana (1998) mengemukakan bahwa wanita secara umum tampak lelah selama kehamilan akibat membawa beban bayi yang berat khususnya pada kehamilan trismester III. Demikian juga secara fisiologis tubuh mengalami perubahan sebagai akibat dari perkembangan kehamilan seperti beban jantung yang semakin meningkat, perubahan metabolisme, ketegangan otot leher, bahu dan punggung, peningkatan respirasi, perubahan frekuensi berkemih dan lain lain. Perasaan takut dan keadaan menjelang persalinan yang menggelisahkan ibu sehingga keadaan ini menimbulkan ketegangan. Semua ini dapat diatasi dengan menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan kepada penolong yang dapat dicapai dengan perawatan yang baik selama kehamilan. Perhatian dan perawatan yang baik yang didapatkan ibu selama kehamilan akan memampukan ibu menghadapi persoalan persoalan yang dialami ibu. Ibu akan dengan cepat mendapatkan asuhan sesuai dengan kebutuhannya seperti penanganan penyulit atau komplikasi dalam kehamilan, Sehingga pada saat masa persalinan tiba keadaan umum ibu diharapkan sudah dalam kondisi yang optimal baik fisik maupun psikologis (Verga, 2008). Penyakit yang menyertai ibu dalam kehamilan adalah salah satu faktor yang menyebabkan kecemasan. Seseorang yang menderita suatu penyakit akan lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak sedang menderita sakit (Carpenito, 2001). Jika seorang ibu yang hamil dengan suatu

penyakit yang menyertai kehamilannya, maka ibu tersebut akan lebih cemas lagi, karena kehamilan dan persalinan meskipun dianggap fisiologis namun tetap beresiko terjadi hal hal yang patologis. Baik fisik maupun psikologis ibu akan mengalami perubahan pada kala I, seperti : TD, sistole akan naik rata rata 10 20 mmhg, diastolik 5 10 mmhg, antara kontraksi normal, rasa sakit dan cemas akan meningkat. Metabolisme karbohidrat akan meningkat secara berangsur angsur disebabkan kecemasan dan aktifitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiac output, pernapasan dan cairan yang hilang. Suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5 1 C karena peningkatan metabolisme terutama selama atau setelah persalinan. Soewandi (1997) menyatakan bahwa pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami kecemasan. Ketidaktahuan tentang suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat terjadi pada ibu dengan pengetahuan yang rendah tentang proses persalinan, hal hal yang akan dan harus dialami oleh ibu sebagai dampak dari kemajuan persalinan. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh.

Menurut Pilliteri (2002) rasa takut, lelah dan kultur akan mempengaruhi respon psikologis berupa cemas yang terjadi pada wanita menjelang persalinan. Melahirkan merupakan titik puncak penantian selama sembilan bulan. Ibu telah menghabiskan waktu berbulan bulan dengan bertanya tanya dan barangkali juga dilanda kekawatiran mengenai bagaimana akan menghadapi saat saat proses bersalin, terkadang sulit melihat kedepan dan membayangkan terutama pada persalinan dengan anak pertama. Latar belakang psikososial seorang wanita juga berpengaruh terhadap terjadinya kecemasan pada ibu bersalin. Raystone (dalam Maria, 2005) mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak mempunyai pendidikan. Kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari dengan demikian pendidikan yang rendah menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Selama persalinan teruama bagi ibu yang melahirkan sendiri tanpa pendamping, ibu cenderung merasa takut dan cemas. Menurut Klaus dan Kennel (1993), ibu bersalin yang didampingi selama persalinan memberikan banyak keuntungan, antara lain menurunkan sectio caesarea (50%), waktu persalinan lebih

pendek (25%), menurunkan pemberian epidural (60%), menurunkan penggunaan oksitosin (40%), menurunkan pemberian analgesik (30%) dan menurunkan kelahiran dengan forcep (40%). Dilaporkan juga bahwa dengan kehadiran suami selama proses persalinan secara bermakna lama persalinan menjadi lebih pendek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kehadiran suami atau anggota keluarga lain yang mendampingi ibu saat bersalin banyak memberi dampak positif bagi ibu khususnya dalam mengurangi kecemasan dan ibu akan menjadi lebih nyaman sehingga mendukung kelancaran proses persalinan. Perasaan takut dan keadaan yang menggelisahkan wanita yang sedang dalam persalinan kala I pada primigravida bisa berlangsung selama 14 jam yang secara klinis ditandai dengan pengeluaran lendir yang bersemu merah yang berasal dari kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal dari kapiler yang pecah yang berada disekitar servikalis karena pergeseran pergeseran produk kehamilan. Keadaan ini menimbulkan nyeri yang luar biasa bagi ibu yang dirasakan mulai dari pinggang memancar keperut bagian depan yang disebut dengan his. Semakin lama semakin teratur, dengan jarak yang semakin pendek dan dengan intensitas yang semakin kuat. Ketenangan yang seharusnya didapatkan ibu selama persalinan tidak tercapai, semua ini dapat diatasi dengan menanamkan kepercayaan pada diri ibu dan kepada petugas kesehatan baik dokter maupun bidan agar memberi perawatan

selama kehamilan dan memberi perhatian kepada ibu dengan penuh kesabaran. Dengan pemeriksaan kehamilan yang teratur ibu akan mendapatkan informasi/pendidikan kesehatan sehingga diharapkan ibu bisa lebih siap menghadapi persalinan dengan penuh percaya diri. Kecemasan pada ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya sekresi adrenalin. Salah satu efek adrenalin adalah konstriksi pembuluh darah sehingga suplai oksigen ke janin menurun. Penurunan aliran darah juga menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan. Tidak hanya sekresi adrenalin yang meningkat tetapi sekresi ACTH (Adrenocorticotropic hormone) juga meningkat, menyebabkan peningkatan kadar kortisol serum dan gula darah. Sebagaimana yang diungkapkan Mc. Kinney, et al (2000) bahwa kecemasan dapat timbul dari reaksi seseorang terhadap nyeri. Hal ini akan meningkatkan aktifitas saraf simpatik dan meningkatkan sekresi katekolamin. Sekresi katekolamin yang berlebihan akan menimbulkan penurunan aliran darah ke plasenta sehinga membatasi suplai oksigen serta penurunan efektifitas dari kontraksi uterus yang dapat memperlambat proses persalinan. RSU. dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit pemerintah dengan kunjungan persalinan lebih kurang sekitar 1.371 pertahun, dengan rata rata 110

orang ibu yang bersalin perbulannya. Dari hasil wawancara dengan petugas di ruang bersalin yang merawat langsung ibu ibu yang melahirkan diruang perawatan diketahui bahwa ibu saat persalinan khususnya pada kala I sering mengalami kecemasan yang ditandai dengan tegang, bingung, sering bertanya kepada petugas tentang perkembangan kemajuan persalinan, perasaan tidak menentu, gelisah, gampang menangis, dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu bersalin primigravida kala I penting dilakukan mengingat dampaknya sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses persalinan, terhadap kesehatan ibu dan bayi, sehingga dapat menjadi masukan dalam perencanaan pemberian asuhan kepada ibu dalam masa kehamilan dan persalinan. 1.2. Permasalahan Bagaimana pengaruh nyeri, keadaan fisik ibu, riwayat pemeriksaan kehamilan, tingkat pengetahuan dan dukungan dari lingkungan sosial serta tingkat pendidikan ibu terhadap kecemasan ibu bersalin primigravida kala I.

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor nyeri, keadaan fisik ibu, riwayat pemeriksaan kehamilan, tingkat pengetahuan, dukungan dari lingkungan sosial dan tingkat pendidikan ibu terhadap kecemasan ibu bersalin primigravida kala I. 1.4. Hipotesis Apakah terdapat pengaruh faktor nyeri, keadan fisik ibu, riwayat pemeriksaan kehamilan, tingkat pengetahuan, dukungan lingkungan sosial dan tingkat pendidikan ibu terhadap kecemasan ibu bersalin primigravida kala I. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan informasi/pendidikan kesehatan bagi ibu hamil dalam mempersiapkan fisik dan psikis ibu yang optimal dalam menghadapi persalinan 2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat khususnya ibu agar memeriksakan kehamilan secara teratur kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu serta mendapatkan

informasi/pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan dan persiapan persalinan mendatang sehingga dalam menghadapi persalinan, lebih tenang dan penuh percaya diri.