MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN KIMIA. Triyanna Widiyaningtyas, Anom Widiatmoko

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN REFERENSI BAHASA PEMROGRAMAN C BERBASIS APLIKASI DESKTOP. Triyanna Widiyaningtyas, Vivan Eko Wicaksono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Heru Wahyu Herwanto, Ruth Ema Febrita

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI PEMBELAJARAN HURUF BRAILLE BERBASIS MOBILE PHONE. Triyanna Widiyaningtyas

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

BAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE MATA KULIAH WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG.

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUALISASI LOGIKA PEMROGRAMAN GRAPH BERBASIS WEBSITE PADA MATA KULIAH ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang secara sistematis dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Aplikasi Mobile Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Biologi Materi Sel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari research and development (penelitian

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

PENGEMBANGAN TRAINER INTEGRASI PEMBANGKIT LISTRIK SKALA PIKO. M. Rodhi Faiz, Dedi Tri Laksono

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA UNTUK SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

PENGEMBANGAN COURSEWARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BUKU DIGITAL CERITA ANAK BERBASIS MOBILE. Didik Dwi Prasetya, Triyanna Widiyaningtyas, Endang Prastuti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

PENGEMBANGAN AUGMENTED REALITY VIDEO KARTUN PADA MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MTs WAHID HASYIM 2 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

Ulfa Devayuni Utami;Suwasono; Perbedaan Penerapan Metode Mind Maping dengan...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

Emiliani Indah Safputri, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAYA ANTAR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D OLEH : TRIA SUKMA RRA1C109015

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran di

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

Transkripsi:

Widiyaningtyas, Widiatmoko; Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Matapelajaran Kimia MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN KIMIA Triyanna Widiyaningtyas, Anom Widiatmoko Abstrak: Kurangnya media penunjang yang disediakan pada SMAN 1 Glagah Banyuwangi untuk pokok bahasan kimia, khususnya struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia mempersulit pemahaman peserta didik dalam menyerap ilmu pelajaran. Pendidik lebih banyak menerapkan metode ceramah dalam menyampaikan materi sehingga peserta didik kurang termotivasi dan tertarik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari ulangan harian siswa tentang pokok bahasan tersebut yang diujikan oleh guru sebanyak 15 siswa dari 36 siswa secara keseluruhan belum memenuhi nilai 75 sebagai nilai minimum ketuntasan belajar. Berdasarkan kondisi ini, maka dibuat sebuah media penunjang yang dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi tersebut. Tujuan pembuatan media pembelajaran ini adalah untuk mendukung aktifitas belajar peserta didik yang interaktif, efektif dan efisien serta membantu penguasaan materi bagi peserta didik.metode yang digunakan dalam mengembangkan media ini adalah model pengembangan Sadiman, dengan langkahlangkah yaitu: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butirbutir materi; (4) perumus-an alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) tes/uji coba; (7) revisi; dan (8) naskah siap produksi. Analisis data uji validitas menggunakan teknik Akbar Sa dun dengan menghitung hasil validasi ahli media, ahli materi, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah media pembelajaran kimia berbasis web yang mengangkat pokok bahasan kimia yang diterapkan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Glagah Banyuwangi. Berdasarkan analisis data yang didapat, didapatkan nilai persentase sebesar 87,5 dari ahli media, 92,5 dari ahli materi, 85,5 dari uji coba kelompok kecil, dan 87,3 untuk uji kelompok besar. Dari nilai tersebut menunjukan media pembelajaran kimia berbasis web sangat valid dan layak digunakan. Kata-kata Kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Web. Triyanna Widiyaningtyas adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Anom Widiatmoko adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang 47 Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Fenomena per-ubahan ini dapat diamati lewat penjelasan teoritis dan deskripsi secara matematis ataupun perhitungan.pelajaran ini sering dianggap pelajaran yang sulit oleh banyak siswa dikarenakan konsep-konsep kimia yang begitu abstrak. Materi kimia menghendaki agar aspek makroskopik, mikroskopik dan simbolik dapat terintergrasi secara menyeluruh. Jika dalam pembelajaran hanya mencodongkan satu aspek diatas maka hanya akan membuat pelajaran kimia semakin sulit dipahami siswa. Hal ini mengharuskan siswa untuk membangun gambaran dari hal-hal yang tidak tampak pada pelajaran ini. Kenyataannya tidak semua siswa mudah dalam mem-bangun imajinasinya sehingga siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menerima dan memahami materi pelajaran kimia. Pokok bahasan yang dimaksud adalah kimia. Materi-materi ini lebih menekankan pada aspek mikroskopis dan simbolik yang konsepnya bersifat abstrak atau tidak kasat mata (invisible) seperti bilangan kuantum, geometri bentuk mole-

48 TEKNO, Vol : 21 Maret 2014, ISSN : 1693-8739 kul, molekul polar nonpolar, hibridisasi dan gaya tarik antarmolekul. Dalam pembelajaran-nya guru harus dapat menciptakan inovasi baru dalam pengajarannya yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia. Salah satunya cara yang dapat digunakan adalah dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat ditujukan pada sekolah SMA Negeri 1 Glagah Banyuwangi pada mata pelajaran kimia untuk kelas XI pokok bahasan kimia. Dari hasil observasi yang diperoleh, pemilihan tempat tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor yaitu nilai prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan pada mata pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia yang terlihat dari banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari ulangan harian tentang pokok bahasan kimia yang diujikan oleh guru sebanyak 15 siswa dari 36 siswa secara keseluruhan belum memenuhi nilai 75 sebagai nilai minimum ketuntasan belajar. Penyampaian materi pelajaran dengan metode ceramah yang dilakukan oleh pendidik secara terus-menerus membuat siswa kurang termotivasi dan tertarik dalam menyerap materi pelajaran. Kurangnya media penunjang yang disediakan untuk pokok bahasan struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia juga mempersulit pemahaman peserta didik dalam menyerap ilmu pelajaran karena pokok bahasan yang disampaikan oleh pendidik merupakan pokok bahasan yang lebih menekankan pada aspek mikroskopis (invisibel) dan simbolik sehingga dibutuhkan sebuah media yang dapat menggambarkan secara real. Dari pernyataan faktor-faktor yang didapat penggunaan media dirasa dibutuhkan dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan. Kustandi dan Sutjipto (2011:9) mengatakan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena me-rupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Dari banyak macam-macam media pembelajaran web merupakan pilihan yang tepat digunakan. Media pembelajaran berbasis web adalah kumpulan halaman-halaman dalam internet yang telah di desain secara terencana dan terpadu untuk digunakan kepentingan pembelajaran, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Pemilihan web sebagai media pembelajaran dikarenakan media tersebut dapat memudahkan dalam pengembangan ke depan selain itu web dapat dijalankan di banyak platform. Pemilihan media pembelajaran web sendiri tidak terlepas dari pendapat Boulton &Trent (2008) yang mengatakan bahwa penggunaan media web di tingkat pendidikan dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk siswa yang kemampuannya kurang, meningkatkan respon keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar, memberikan kesempatan percepatan (akselerasi) belajar bagi siswa yang cerdas dan berbakat, dan mengembangkan kemampuan belajar siswa secara mandiri melalui pengalaman belajar individual. METODE Dalam melakukan pengembangan media pembelajaran kimia berbasis web ini dibutuhkan sebuah model pengembangan yang digunakan sebagai acuan. Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis web yang dibuat ini menggunakan

Widiyaningtyas,Widiatmoko; Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Matapelajaran Kimia 49 model pengembangan milik Sadiman. Tahapan model dari Sadiman yang digunakan dalam pengembangan ini terdiri dari 8 langkah, yaitu: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir-butir materi; (4) perumusan alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan nas-kah media; (6) tes/uji coba; (7) revisi; dan (8) naskah siap produksi. Skema langkah-langkah pengembangan milik Sadiman dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Langkah-langkah Model Pengembangan (Sadiman) Alasan penggunaan model pengembangan milik Sadiman dari pada model pengembangan yang lain karena dalam model pengembangan tersebut dijabarkan secara jelas tiap langkah yang harus ditempuh dengan urutan kegiatan yang sistematik. Langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut sesuai dengan karakteristik pengembangan media yang akan dibuat mulai dari identifikasi kebutuhan sampai akhir yaitu produksi. Selain itu model milik Sadiman memiliki langkah pengukur keberhasilan yang sesuai dengan latar belakang pembuatan media yaitu untuk mengetahui keberhasilan media pembelajaran dengan melihat nilai evaluasi siswa setelah dan sebelum diberikan media pembelajaran. Selain model pengembangan juga dibutuhkan instrumen pengumpulan data berupa angket yang diberikan kepada responden. Kisi-kisi butir soal tersebut di dapat dari modifokasi kriteria milikwahono (2006) dan Arsyad (2010) untuk media pembelajaran serta Suyanto (2009) untuk web yang dikembangkan. Pada langkah tes/uji coba milik Sadiman dijelaskan terdapat tiga macam uji coba media yang harus dilewati yaitu (1) uji perseorangan mencakup ahli media dan ahli materi; (2) uji kelompok kecil dan (3) uji kelompok besar.uji coba validasi tersebut digunakan untuk untuk menggambarkan kualitas atau kelayakan hasil media pembelajaran kimia berbasis web yang telah dibuat. Oleh sebab itu, pengembangan media pembelajaran kimia berbasis web ini perlu adanya sebuah uji coba untuk mendiskripsikan tingkat kelayakan. Uji coba pengembangan dilakukan kepada: a. Uji coba ahli media dilakukan oleh dosen Jurusan Elektro di Universitas Malang yang berkompeten dibidang media pembelajaran yaitu Bapak Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd. b. Uji coba ahli materi dilakukan oleh Bapak Drs. Imron Rohadi selaku guru kimia di SMAN 1 Glagah Banyuwangi. c. Uji kelompok kecil dilakukan oleh 15 siswa kelas XI SMAN 1 Glagah Banyuwangi. d. Uji kelompok besar dilakukan oleh siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Glagah Banyuwangi yang berjumlah 31 orang. Pengolahan data angket dari para ahli saat validasi serta angket guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan rumus persentase menurut Sa dun Akbar dan Sriwiyana (2012:212), ditunjukan sebagai berikut:

50 TEKNO, Vol : 21 Maret 2014, ISSN : 1693-8739 = 100% Keterangan : V = Validitas TSEV = Total skor empirik validator S-max =Skor maksimal yang di-harapkan HASIL Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menghasilkan media pengembangan kimia berbasis web yang bersifat dinamis. Media yang dibuat bertujuan untuk membantu siswa dalam membantu memahami materi kimia struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia. Dengan adanya text, gambar dan simulasi yang disajikan pada materi membuat media lebih interaktif sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. Berdasarkan hasil uji validasi yang telah dilakukan pada media pembelajaran kimia berbasis web ini, ahli media memberikan nilai persentase sebesar 87,5%, ahli materi sebesar 92,5%, uji kelompok kecil sebesar 85,5% dan uji kelompok besar sebesar 87,3%. maka diperoleh data akhir sebagai rata-rata validasi dari media pembelajaran kimia bebasis web ini adalah sebesar 88,2%. Dari persentase ratarata hasil hasil uji coba dapat dikatakan media pembelajaran kimia berbasis web dinyatakan valid dan tidak perlu direvisi. Diagram rata-rata hasil uji coba media dapat dilihat pada Gambar 2. 100% 80% 60% 40% 20% 0% 87.5% 92.5% 85.5% 87.3% 88.2% Gambar 2. Diagram Rata-rata Hasil Uji Coba PEMBAHASAN Sebelum media pembelajaran kimia berbasis web digunakan untuk kegiatan belajar mengajar terdapat sebuah tahapan revisi. Suatu media perlu dilakukan revisi sebelum layak untuk diproduksi lebih lanjut. Revisi ini dimaksud untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan maupun kesalahan yang ada pada media pembelajaran kimia berbasis web sehingga media benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan. Revisi media pembelajaran didasarkan atas penerjemahan terhadap data hasil uji validitas yang dilakukan oleh validator. Revisi yang diperlu dilakukan pada media yang dibuat antara lain: 1. Revisi Ahli Media Berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada ahli media Bapak Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd. terdapat beberapa revisi terhadap media pembelajaran yang dibuat. Revisi media yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a) Gambar yang berada pada konten khususnya pada halaman utama diganti dengan latar pendidikan di Indonesia. b) Font pada media diserasikan. c) Format tata letak huruf dan gambar dirubah. 2. Revisi Ahli Materi Berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada ahli materiyaitu Bapak Drs.Imron Rohadi terdapat beberapa revisi terhadap media pembelajaran yang dibuat. Revisi media yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a) Penulisan angka index pada rumus kimia diperbaiki. b) Penambahan opsi pada jawaban pilihan ganda.

Widiyaningtyas,Widiatmoko; Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Matapelajaran Kimia 51 Sedangkan dari uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar yang telah dilaksanakan tidak terdapat adanya revisi yang diberikan siswa kepada media pembelajaran kimia berbasis web. Dilihat dari hasil kegiatan pre-test dan post-testyang dilakukan dalam uji kelompok besar, media pembelajaran kimia berbasis web dapat membantu siswa dalam memahami materi khususnya pokok bahasan struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia.selain itu media yang dikembangkan ini dapat meningkatkan nilai siswa menjadi lebih baik. KESIMPULAN Berdaarkan hasil dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan produk yang didapatkan dari Media Pembelajaran kimia berbasis web antara lain: a. Media pembelajaran kimia berbasis web menyajikan materi berupa teks, gambar dan simulasi dengan pokok bahasan struktur atom, sitem periodik dan ikatan kimia. b. Media pembelajaran kimia berbasis web dapat membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu media yang dikembangkan ini dapat meningkatkan nilai siswa menjadi lebih baik. c. Media pembelajaran kimia berbasis web dinyatakan valid dan tidak perlu direvisi. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, A. 2009.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Kustandi dan Sutjipto, B. 2011. Media Pembelajaran (Manual dan Digital). Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Sadiman, A.S. 2009.Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Suyanto, A. H. (2009). Step by Step Web Design: Theory and Practices. Yogyakarta: Andi Offset. Wahono, R. Sistem elearning Berbasis Model Motivasi Komunitas, Jurnal Teknodik No.21/XI/TEKNODIK/A- GUSTUS/2007, Agustus 2007