Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk memenuhi hak masyarakat terkait dengan apa yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat. peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia (Hatta, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. penggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. 1

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat. beragam macamnya, di antaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hatta (2011), pelayanan rekam medis adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kunci keberhasilan penyelenggaraan jasa kesehatan adalah. memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala

BAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan mau tidak mau harus berlomba untuk memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, pemerintah merancang terlaksananya program Indonesia Sehat 2020

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam (Budi, 2011), rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun rehabilitative, rumah sakit juga merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. Bertambahnya pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia maka rumah sakit harus berupaya survive di tengah persaingan dengan memberikan pelayanan prima pada setiap jenis pelayanan yang diberikan. Setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien, oleh karena itu mutu pelayanan menjadi faktor terpenting dalam membangun kepercayaaan terhadap pasien. Menurut Serbaguna (2008), mutu pelayanan adalah salah satu faktor yang dapat membentuk kepercayaan pasien kepada rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari segi aspek yang berpengaruh. Keempat aspek tersebut adalah aspek klinik, efisiensi dan efektifitas, keselamatan pasien, dan kepuasan pasien. Menurut Serbaguna (2008), kepuasan pasien adalah nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, subjektif tetap ada dasar objektifnya. Jika pasien merasa puas maka pasien akan menceritakan keunggulan rumah sakit tersebut kepada orang lain sehingga terbentuklah citra rumah sakit meningkat, oleh sebab itu setiap rumah sakit akan berusaha untuk menempatkan dirinya sebaik mungkin dimata pasien atau pelanggannya agar dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidang kesehatan. Pada dasarnya setiap manusia bertanggung jawab terhadap kesehatan secara pribadi. Biaya kesehatan yang tidak tentu dan faktor ekonomi masyarakat tidak dapat diprediksi, maka pemerintah mengeluarkan bantuan yang berupa asuransi kesehatan yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1

2 Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No 71/Menkes/Per/XI/2013 tentang Penyelenggaraan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional, bahwa sistem rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertical maupun horizontal. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Desember 2015, di Tempat Penerimaan Rawat Jalan dengan seorang petugas pendaftaran rawat jalan bahwa di Rumah Sakit Tidar Kota Magelang masih memiliki permasalahan di bagian pendaftaran yaitu tentang setiap hari terjadi complain pasien terhadap pelayanan pendaftaran di tempat penerimaan pasien rawat jalan. Di Rumah Sakit Umum Tidar Kota Magelang, dalam hal terjadinya ketidakpuasan kemungkinan respon pelanggan yaitu berada pada level 3 dimana pasien menyampaikan complain secara langsung dan atau meminta kompensasi kepada rumah sakit. Complain tersebut merupakan tipe instrumental complains. Hal ini terkait dengan lama pelayanan pendaftaran dan terjadinya kesalahan dalam pengambilan berkas. Terjadinya kesalahan dalam pengambilan berkas tersebut dikarenakan kemiripan nama pasien, sehingga ketika pasien tersebut tidak dipanggil namanya oleh perawat sewaktu di bagian poliklinik, pasien tersebut complain di bagian Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Dalam hal ini kepuasan pasien akan menjadi penting karena merupakan capture data pertama rumah sakit. Pasien rujukan dipilih dalam penelitian ini dikarenakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih menjadi hal yang baru. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah program baru dari pemerintah tahun 2014 tentang jaminan kesehatan. Di samping itu pasien rujukan dipilih karena banyaknya pasien rujukan yang di tangani di rumah sakit ini. Menurut sepengetahuan penulis Kepuasan Pasien Rujukan Tentang Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang belum pernah diteliti, oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang Tingkat Kepuasan Pasien Rujukan Tentang Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di RSUD Tidar Kota Magelang.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Magelang. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui karakteristik dan tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan berdasarkan karakteristik pasien meliputi usia, jenis kelamin, alamat dan tingkat pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. c. Mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa pelayanan, meliputi bukti fisik/penampilan (tangibles), keandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance) dan empati (empathy) di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. d. Mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan menurut lima dimensi kualitas pelayanan berdasarkan karakteristik pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang.

4 D. Manfaat Manfaat dalam penelitian ini adalah 1. Manfaat praktis a. Bagi rumah sakit 1) Informasi mengenai tanggapan pasien terhadap pelayanan yang diberikan; 2) Bahan evaluasi dalam memperbaiki mutu pelayanan di bagian pendaftaran; dan 3) Bahan pengambilan kebijakan terhadap peningkatan mutu pelayanan di bagian pendaftaran. b. Bagi peneliti 1) Dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman dalam menganalisis dan mengidentifikasi suatu masalah dan 2) Menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan. 2. Manfaat teoritis a. Bagi institusi pendidikan Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ilmu rekam medis, bahan kajian dalam pengembangan pendidikan dan bahan referensi dalam pengembangan ilmu rekam medis. b. Bagi peneliti lain 1) Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan; 2) Sebagai dasar atau acuan dalam pendalaman materi; 3) Referensi dalam pembuatan penulisan yang relevan; dan 4) Sebagai bahan acuan dalam penulisan karya tulis ilmiah terkait tingkat kepuasan pasien rujukan. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Tingkat Kepuasan Pasien Rujukan Terhadap Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di RSUD Tidar Kota Magelang sepengetahuan penulis belum pernah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, namun penelitian serupa pernah dilakukan antara lain : 1. Jayati (2014) dengan judul Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien Terhadap Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2014

5 Persamaan dalam penelitian Jayati (2014) adalah meneliti tentang tingkat kepuasan pasien. Jenis penelitian yang digunakan juga sama yaitu penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah cross sectional. Disamping itu, persamaan lain dalam penelitian Jayati adalah menggunakan landasan teori lima dimensi kualitas jasa serta menggunakan metode angket. Perbedaan dalam penelitian Jayati (2014) adalah objek penelitian, tujuan penelitian dan teknik analisis data. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan pendaftaran pasien rawat inap sedangkan objek penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien rujukan rawat jalan terhadap pelayanan rawat jalan. Tujuan penelitian yang digunakan Jayati (2014) yaitu mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan pendaftaran pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta bedasarkan lima dimensi kualitas jasa, mengetahui tingkat kesesuaian penilaian tingkat kenyataan dan harapan terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta, dan mengetahui tingkat kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan pendaftaran rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta berdasarkan Impotence Performance Analysis; sedangakan tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien menurut usia, jenis kelamin, alamat dan pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa pelayanan, yaitu bukti fisik/penampilan (tangibles), keandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance) dan empati (empathy), dan mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa ditinjau dari karakteristik pasien. Teknik analisis Jayati (2014) adalah statistik deskriptif dan analisis kesenjangan serta importance performance sedangkan pada penelitian ini teknik analisis menggunakan statistik deskriptif.

6 2. Noviandine (2013) dengan judul Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Petugas di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang tingkat kepuasan pasien. Jenis penelitian menggunakan penelitian diskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Landasan teori yaitu lima dimensi kualitas pelayanan. Perbedaan dalam penelitian ini adalah objek penelitian yaitu tingkat kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) terhadap pelayanan petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan sedangkan objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien rujukan terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan. Tujuan penelitian dalam Noviandine (2013) yaitu mengetahui tingkat kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) berdasarkan lima dimensi kualitas jasa pelayanan dan mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) berdasarkan karakteristik pasien terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sedangkan dalam penelitian ini tujuannya adalah mengetahui karakteristik pasien menurut usia, jenis kelamin, alamat dan pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa pelayanan, yaitu bukti fisik/penampilan (tangibles), keandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance) dan empati (empathy), dan mengetahui tingkat kepuasan pasien rujukan tentang pelayanan pendaftaran rawat jalan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa ditinjau dari karakteristik pasien. 3. Suprapto (2008) dengan judul Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti tingkat kepuasan pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan rancangan penelitian menggunakan rancangan cross sectional.

7 Perbedaan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif sedangkan di penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Objek penelitian Suprapto adalah tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien sedangkan objek penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien rujukan terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan.