DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama penyimpangan perilaku seks bebas. Di zaman modern ini banyak sekali

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill

DAFTAR PUSTAKA. Aini., I. N. (2001). Peran Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah. remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah.

LAMPIRAN Pedoman Wawancara

KURANGNYA KONTROL DIRI SISWA DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 2 BATAM

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu fase krusial dalam

Gambaran konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Pendahuluan

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan bisa menjadi dambaan tetapi juga musibah apabila kehamilan

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Usia mahasiswa berkisar antara tahun. Menurut

LAMPIRAN. 1. Data Kontrol Nama : Usia : Status : Pekerjaan : Suku : Agama :

PENERIMAAN IBU TERHADAP ANAK ADHD

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan

PERBEDAAN KEMANDIRIAN REMAJA PUTRI YANG MENGGUNAKAN DAN TIDAK MENGGUNAKAN PEMBANTU RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam suku dan sebagian besar suku yang menghuni kabupaten Merangin

Daftar Pustaka. [1] Alwilsol. (2009). Psikologi kepribadian. Edisi pertama. Malang : UMM Press. meninggal. Skripsi. Universitas Gunadarma.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia. Tahap ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara. dua orang yang berlainan jenis kelamin (Dariyo, 2004).

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto,S Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D Human Development (Psikologi Perkembangan Edisi Kesepuluh). Jakarta: Kencana.

DAFTAR PUSTAKA. Santrock, J. W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

BAB VI PENUTUP DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

DAFTAR PUSTAKA. Anugrah, Hukum Menikah Dengan Pasangan Zina. Diakses pada 15 September 2012 dengan situs

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

Hubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA DUDA USIA LANJUT SKRIPSI. Oleh: Emma Rianti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif)

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

1

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk modernitas bagi sebagian remaja. Pengaruh informasi global (paparan media

BAB I PENDAHULUAN. adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Siswa Kelas XI SMAN Y Yogyakarta Tahun 2017 (N=114)

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

PERILAKU SEKSUAL WABAL DI TINJAU DARI KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK TENTANG SEKSUALITAS S K R I P S I

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah :

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perilaku Seksual Pranikah. 1. Perilaku Seksual. Sarwono (2003), mendefinisikan perilaku seksual remaja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masa depan anak jalanan berusia remaja yang merupakan anak asuh dari. Rumah Singgah Hafara dalam uraian berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. populasi yang terbesar dari penduduk dunia. Sekitar seperlima penduduk dunia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Kasina dan Hikmah, S,Pd. (2005). Perlindungan dan Pengasuhan Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil survei yang dilakukan Hotline Pendidikan dan Yayasan Embun

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), edisi revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dewi, K. C. (2011). Proses Pengambilan Keputusan Memilih Agama pada Individu Dewasa Awal dari Pernikahan Beda Agama. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Mercu Buana. Faisal. (2004). Format-format Pendekatan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Pengambilan Keputusan. Bogor: Ghalia Indonesia. Hodijah, S. (2011). Pengambilan Keputusan dalam Melakukan Hubungan Seksual pada Remaja Pubertas. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Mercu Buana. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Husaeni, L & Rahardjo, Wahyu (2010). Adolescent Depression in Premarital Pregnancy (Case Study). Jurnal. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Iqbal, M. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan pada Remaja untuk Melakukan Seks Pranikah. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Lubis, I. R. P. (2008). Proses Pengambilan Keputusan Pembuatan Mini Video Pornografi pada Remaja yang Berpacaran (Studi Kasus Pada Sepasang Remaja SMU di Kota Medan). Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Moerika, M. (2008). Proses Pengambilan Keputusan Pada Individu Dewasa Muda yang Melakukan Konversi Agama karena Pernikahan. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) (edisi kesembilan). Jakarta: Kencana.

Poerwandari. (2009). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia (Edisi ke 3). Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Purba, J. L. (2007). Gambaran Proses Pengambilan Keputusan Berhenti Menggunakan Narkoba. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas Sumatera Utara. Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Manusia (edisi ke 6). Jakarta: Erlangga. Sari, C. P. (2009). Harga Diri pada Remaja Putri yang Telah Melakukan Seks Pranikah. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Sugiyono. (2008). Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, I. S. (1983). Pengantar Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universitas Indonesia. Suryoputro, A., Ford, N. J., & Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di Jawa Tengah : Implikasinya Terhadap Kebijakan dan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Artikel. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Tembalang.. (2008). Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Hubungan Seks Pranikah Sebelum dan Setelah Dilakukan Pendidikan Kesehatan. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-boedionog2-5508-2-babi.pdf.(12 Februari 2012).

LAMPIRAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Analisis pengambilan keputusan melakukan hubungan seksual di luar nikah pada remaja akhir Identitas Subjek Nama Subjek : Usia : Jenis Kelamin : Tanggal Lahir : Status : Anak ke.. dari.. bersaudara : Anggota Keluarga (anak) : Alamat : Pekerjaan : Pendidikan : Agama : Daftar Pertanyaan Subjek A. Pertanyaan Pembuka 1. Bagaimana kabar kamu? 2. Sedang sibuk apa sekarang? 3. Ceritakan mengenai diri kamu? 4. Ceritakan mengenai minat kamu?

B. Pertanyaan Mengenai Tahapan Pengambilan Keputusan Untuk Melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah pada Remaja Akhir Pedoman wawancara diambil sesuai dengan teori 5 tahap pengambilan keputusan menurut Jannis & Mann (dalam Moerika, 2008). 1. Menilai Masalah a. Apa yang kamu ketahui tentang hubungan seksual? b. Kapan dan darimana pertama kali kamu mengetahui tentang seks? c. Siapa yang memberi tahu kamu bagaimana hubungan seksual? d. Bagaimana pendapat kamu tentang melakukan hubungan seksual di luar nikah pada masa remaja? e. Bagaimana pendapat kamu tentang hubungan seksual di luar nikah dalam pandangan agama dan masyarakat saat ini? f. Seperti apakah lingkungan sosial tempat aktifitas kamu sehari-hari? g. Kapan pertama kali kamu berpacaran? h. Pada usia berapa kamu memutuskan untuk pertama kali melakukan hubungan seksual? i. Dengan siapa kamu melakukan hubungan seksual? j. Berapa lama kamu kenal dengan pasangan kamu sampai kamu yakin memutuskan untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah? k. Dimana kamu melakukan hubungan seksual? l. Bisakah kamu ceritakan bagaimana kejadian pertama kali kamu melakukan hubungan seksual?

m. Apa yang kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan kamu? n. Siapa yang pertama kali berinisiatif untuk melakukan hubungan seksual? kamu atau pasangan kamu? o. Hal apa yang membuat kamu memutuskan untuk melakukan hubungan seksual? p. Menurut kamu apa saja resiko yang akan kamu dapatkan jika memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan hubungan seksual? 2. Mencari Alternatif a. Apakah kamu meminta saran / pendapat dari orang lain dalam memutuskan untuk melakukan hubungan seksual? Siapa? Mengapa dia yang dipilih? Apa saran yang kamu dapatkan dari orang tersebut? b. Apakah kamu memikirkan alternatif-alternatif pilihan yang bisa kamu ambil sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan seksual? Jika iya, alternatif apa saja yang kamu pikirkan? c. Dari mana kamu mendapatkan alternatif tersebut? d. Mengapa kamu memutuskan untuk memilih alternatif tersebut? 3. Mempertimbangkan Alternatif a. Apakah kamu sudah mempertimbangkan seluruh alternatif pilihan sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk melakukan hubungan seksual? b. Apakah semua alternatif yang ada selain melakukan hubungan seksual sudah kamu jalani?

c. Alternatif mana yang menurut kamu baik untuk kamu lakukan berdasarkan konsekuensinya? mengapa? d. Jelaskan bagaimana kamu mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan alternatif yang bisa kamu pilih? e. Apa yang kamu lakukan setelah kamu memilih alternatif tersebut? f. Apakah kamu merasa cukup puas dengan pilihan tersebut? 4. Membuat Komitmen a. Setelah kamu memutuskan untuk melakukan hubungan seksual, apakah kamu berniat untuk menyembunyikan hal ini atau menceritakan hanya pada orang-orang tertentu saja? b. Apakah kamu merasa akan ada yang menentang keputusan yang kamu ambil? Jika iya, siapa dan mengapa? Bagaimana cara kamu mengatasi hal tersebut? c. Bagaimana kamu menyimpan mengenai keputusan yang kamu ambil kepada orang lain? d. Pada siapa kamu pertama kali menceritakan tentang pengalaman kamu melakukan hubungan seksual tersebut? kenapa harus dia? bagaimana reaksi dan tanggapan dia terhadap kamu? e. Apakah kamu masih melakukan hubungan seksual sampai saat ini? f. Jika masih melakukan hubungan seksual? Berapa lama perkiraan jeda waktu antara terakhir melakukan hubungan seksual sampai mengulang melakukan hubungan seksual lagi?

5. Mempersiapkan Diri Menghadapi Umpan Balik a. Bagaimana kamu menyakinkan diri untuk melakukan hubungan seksual di masa remaja? b. Dampak apa yang kamu dapatkan dari hasil keputusan kamu untuk melakukan hubungan seksual? c. Bagaimana hubungan kamu dengan pasangan kamu setelah melakukan hubungan seksual? d. Setelah melakukan hubungan seksual, apakah ada rasa penyesalan? kalo ada seperti apa rasa penyesalan tersebut? e. Menurut kamu, bagaimana tanggapan keluarga dan masyarakat disekitar kamu terhadap keputusan kamu untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan pasangan kamu? f. Bagaimana tanggapan kamu terhadap sikap orangtua dan masyarakat terhadap keputusan kamu untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan pasangan kamu?

C. Pertanyaan Mengenai Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Untuk Melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah pada Remaja Akhir Pedoman wawancara diambil sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan menurut Kendal dan Montgomery (dalam Dewi, 2011) 1. Preference a. Apakah yang melandasi kamu sehingga memutuskan melakukan hubungan seksual dengan pasangan kamu? b. Apakah harapan dan tujuan kamu saat memutuskan melakukan hubungan seksual? c. Adakah keinginan tertentu saat memutuskan melakukan hubungan seksual? 2. Beliefs a. Apakah menurut kamu melakukan hubungan seksual itu penting dalam suatu hubungan? apa alasannya? b. Apakah menurut kamu melakukan hubungan seksual itu sebagai bukti kalo kamu menyayangi pasangan kamu? apa alasannya? 3. Emotion a. pernahkah ada kejadian yang melibatkan emosi saat dalam proses akan melakukan hubungan seksual? b. Bagaimana perasaan kamu saat itu ketika memutuskan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan kamu?

4. Circumstances a. Adakah pengaruh orang lain seperti keluarga dan teman-teman kamu terhadap keputusan kamu untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan kamu? Coba ceritakan? b. Apakah ada peristiwa tertentu yang membuat kamu memutuskan untuk melakukan hubungan seksual? 5. Action a. Pernahkah kamu mendengar cerita-cerita dan informasi tentang hubungan seksual dari lingkungan sekitar kamu? bisakah kamu ceritakan? b. Apa saja yang sudah kamu lakukan sampai kamu akhirnya memutuskan untuk melakukan hubungan seksual?

Lampiran 2 INFORMED CONCENT Analisis pengambilan keputusan melakukan hubungan seksual di luar nikah pada remaja akhir Peneliti meminta kesediaan subjek dalam penelitian untuk dapat berpatisipasi dalam membantu penulis dengan memberikan data, informasi, serta menjawab pertanyaan yang diajukan. Di bawah ini adalah tanda tangan dari subjek yang telah bersedia untuk dijadikan subjek penelitian. Dimana penelitian ini dilakukan untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan proses penyusunan skripsi yang dibuat. Semua data yang peneliti dapat semata-mata berasal dari subjek yang bersangkutan secara langsung. Subjek bertanggung jawab terhadap semua jawaban, informasi, dan pernyataan yang telah diberikan tanpa adanya pengurangan atau dilebih-lebihkan. Dengan demikian pernyataan ini, dimana saya telah mendapat persetujuan dari pihak subjek yang diteliti. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan partisipasi yang telah diberikan. Subjek Peneliti