DENIA FADILA RUSMAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN Sebagai perusahaan yang memproduksi trafo, PT Bambang Djaja harus merencanakan dengan baik

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

Analisis Pengaruh Pemilihan Fuzzy Membership Function Terhadap Output Sebuah Sistem Fuzzy Logic

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI CV PUTRA GUNUNG KIDUL DENGAN LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat

BAB II TEORI PENUNJANG

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

Himpunan Tegas (Crisp)

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN LOGIKA FUZZY DALAM OPTIMASI PRODUKSI BARANG MENGGUNAKAN METODE MAMDANI

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: MODEL EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SUGENO PADA RESTO ABTL

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

Perekrutan Karyawan Tetap Dengan Fuzzy Inference System Metode Mamdani

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

EVALUASI KINERJA GURU DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI

SIDANG TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI FUZZY RULES UNTUK PERENCANAAN DAN PENENTUAN PRIORITAS DI PDAM KOTA SURABAYA. oleh: WINDA ZULVINA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM UNTUK PROMOSI KARYAWAN

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Simulasi Pengaturan Lalu Lintas Menggunakan Logika Fuzzy

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

BAB 2 2. LANDASAN TEORI


LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

Penilaian Hasil Belajar Matematika pada Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Mamdani

APLIKASI METODE FUZZY SUGENO DALAM PENENTUAN PERSEDIAAN KERTAS ROKOK TAHUN 2016 (Studi kasus: PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI (PPM)) SKRIPSI

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman

BAB 2 LANDASAN TEORI

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Logika Himpunan Fuzzy

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

Menentukan Harga Beras Sesuai Mutu Kualitas Beras dengan Logika Fuzzy Mamdani

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE FUZZY SUGENO DAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM PENENTUAN STOK BERAS PADA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMUT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB III LANDASAN TEORI

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon

Transkripsi:

Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA RUSMAN 5209 100 016 Dosen Pembimbing Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom

OUTLINE 1 2 3 4 5 6 7 Abstrak Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Perancangan dan Implementasi Uji Coba dan Analisis Penutup (Kesimpulan & Saran)

ABSTRAK Bahan baku transformer adalah komponen yang penting sehingga stoknya harus selalu tersedia. Namun perusahaan sering mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah yang harus disediakan. Maka dari itu dibutuhkan adanya inventory control yang dapat mengatur ketersediaan bahan baku produksi. Stock out dapat disebabkan oleh adanya penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula atau adanya keterlambatan bahan baku yang dipesan. Untuk menghindari habisnya stok akibat tingginya permintaan maka perusahaan akan menyediakan safety stock bahan baku pokok dengan jumlah yang tinggi. Hal ini akan mengakibatkan biaya penyimpanan (holding cost) yang tinggi pula. Maka dari itu dibutuhkan metode inventory control yang tepat. Metode fuzzy adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengontrol jumlah bahan baku yang akan dipesan. Hal tersebut bergantung pada besar kebutuhan, lead time dan jumlah safety stock yang tersedia. Hasil yang sudah didapat adalah model fuzzy yang digunakan untuk inventory control dalam menentukan jumlah order bahan baku (order quantity) dan titik pemesanan kembali (reorder point) di setiap periode. Metode fuzzy ini dapat diaplikasikan pada permasalahan yang ada di perusahaan seperti pada inventory control. Kata Kunci : inventory control, order quantity, reorder point, logika fuzzy.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan harus bisa merencanakan dengan baik jumlah barang yang akan diproduksi. Namun perusahaan sering mengalami kesulitan untuk menentukan jumlah bahan baku yang akan dipesan karena adanya fluktuasi permintaan dan ketidakpastian supplier. Maka dibutuhkan inventory control system untuk menentukan jumlah order bahan baku di setiap periode sesuai dengan besarnya permintaan konsumen dan mengetahui batas/titik jumlah untuk memesan bahan baku kembali. Jika pemesanan bahan baku direncanakan dengan baik maka perusahaan dapat menekan holding cost. Serta akan mengurangi stockout cost Hal ini tentu akan meningkatkan profit perusahaan Sehingga hal ini penting untuk dilakukan dalam proses inventory control. Jika supply tidak tersedia, dilakukan peningkatan reorder point untuk menghindari shortage Oleh karena itu digunakan model fuzzy untuk menunjukkan sistem inventory control yang kontinu, adanya penyesuaian dari order quantity dan reorder point, serta metode yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan konvensional 1.2. Rumusan Permasalahan Masalah yang akan diangkat pada tugas akhir kali ini adalah: 1. Bagaimana mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalam inventory control. 2. Bagaimana menentukan quantity order dan reorder point bahan baku produksi menggunakan logika fuzzy. 3. Bagaimana hasil validasi dari output yang dihasilkan.

I. PENDAHULUAN (Cont d) 1.3. Batasan Masalah Data yang digunakan adalah data inventory pada PT Bambang Djaja Surabaya untuk jenis Bahan baku trafo industri selama tahun 2012. 1.4. Tujuan Mengembangkan inventory control system untuk menentukan quantity order dan reorder Point bahan baku produksi menggunakan metode fuzzy berdasarkan variabel yang berpengaruh. 1.5. Manfaat Manfaat dari hasil tugas akhir ini adalah dapat membantu perusahaan dalam menentukan quantity order dan reorder point bahan baku yang akan dipesan serta sebagai tambahan ilmu dalam penerapan logika fuzzy di bidang industri.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy : Konsep matematis yang mendasaripenalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. Logika fuzzy sangat fleksibel. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks. 2.2. Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy merupakan suatu pengembangan lebih lanjut tentang konsep himpunan dalam matematika. Himpunan fuzzy adalah rentang nilai-nilai, masing masing nilai mempunyai derajat keanggotaan antara 0 sampai dengan 1. Variabel Fuzzy Merupakan suatu lambang/kata yang menunjuk kepada suatu yang tidak tertentu dalam sistem fuzzy. Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu linguistik dan numeris. Semesta Pembicaraan Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy.

II. TINJAUAN PUSTAKA (Cont d) Domain Merupakan keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Contoh : Domain himpunan fuzzy untuk semesta X=[0, 100] : Himpunan fuzzymuda = [0, 40] Himpunan fuzzy PAROBAYA = [35,70] Himpunan fuzzy TUA = [65,100] Operasi pada Himpunan Fuzzy Ada tiga operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu: AND, OR, dan NOT. Operasi AND Operasi AND (intersection) berhubungan dengan operasi irisan pada himpunan. Intersection dari 2 himpunan adalah minimum dari tiap pasangan elemen pada kedua himpunan Operasi OR Operasi OR (union) berhubungan dengan operasi gabungan pada himpunan. Union dari 2 himpunan adalah maksimum dari tiap pasang elemen pada kedua himpunan. Operasi NOT Operasi NOT berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. Komplemen himpunan fuzzy à diberi tanda Ãc (NOT Ã). 2.3. Economic Order Quantity Economic Order Quantity adalah sejumlah produk yang harus dipesan untuk memenuhi persediaan. Tentunya sejumlah produk yang Dipesan ini harus memenuhi suatu nilai yang ekonomis. Dimana tingkat persediaan yang meminimalkan total biaya menyimpan persediaan dan biaya pemesanan. Order Qty harus dapat meminimasi biaya variabel. EOQ terdiri dari 2 jenis yaitu : Biaya Pemesanan (ordering cost) dan Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)

II. TINJAUAN PUSTAKA (Cont d) 2.4. Reorder Point Reorder point adalah titik pemesanan kembali atau jumlah batas minimal untuk melakukan pemesanan kembali. Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak menganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan baku. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROP adalah : Lead Time Waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan. Average Usage Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu. Safety stock Jumlah persediaan bahan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi 2.5. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titiktitik input data kedalam nilai keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan diantaranya : Representasi Linear Representasi Kurva Segitiga, Trapesium, Bentuk Bahu, S, dan Lonceng

II. TINJAUAN PUSTAKA (Cont d) 2.6. Sistem Inferensi Fuzzy (Mamdani / Min Max) Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan fuzzy (fuzzifikasi) Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. 2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan) Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Minimal. Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Persamaannya seperti berikut. 3. Komposisi aturan IF x is A THEN y is B Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilistik OR (probor). 4. Penegasan (deffuzifikasi) Metode defuzzifikasi yang digunakan adalah dengan Metode Centroid. Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy. Persamaannya seperti berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA (Cont d) 2.7. Fuzzy Logic Toolbox MATLAB Pada aplikasi MATLAB terdapat tool untuk membuat sistem inferensi fuzzy (FIS) yaitu Fuzzy Logic Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox memiliki 5 jenis GUI untuk merancang FIS yaitu : Sistem Inferensi Fuzzy (FIS) Editor Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan variabel input dan outputnya. Serta menentukkan metode defuzifikasi apa yang akan digunakan. Membership Function Editor Kemudian pada setiap variabel, ditentukan parameter dan range nya yaitu antara 0 hingga 1. Rule Editor Menentukan aturan-aturan yang akan digunakan untuk membatasi apa saja yang menjadi syarat agar nilai-nilai inputan nanti akan menghasilkan output yang terbaik. Rule Viewer Untuk menampilkan proses inferensi didalam Sistem Inferensi Fuzzy yang telah diinputkan berupa grafik sehingga lebih mudah untuk dianalisis. Surface Viewer Tools ini berfungsi untuk menampilan output Sistem Inferensi Fuzzy dalam plot 3-D

III. METODOLOGI Mulai Studi Pustaka Metodologi diperlukan sebagai kerangka dan panduan proses pengerjaan tugas akhir, sehingga rangkaian pengerjaan tugas akhir dapat dilakukan secara terarah, teratur, dan sistematis. Flowchart pengerjaan tugas akhir dapat dapat dilihat pada gambar disamping. Pembuatan Proposal Tugas AKhir Survei dan Pengumpulan Data Analisis dan Pengolahan Data Analisis Hasil Perhitungan MATLAB Tidak Validasi Hasil dengan perhitungan manual Apakah hasil MATLAB sesuai dengan perhitungan manual? Pembuatan Buku Tugas Akhir Ya Selesai

III. METODOLOGI (Cont d) 3.1. Studi Pustaka Studi pustaka ini bertujuan agar topik tugas akhir yang diambil bisa lebih dipahami teorinya serta apa saja yang perlu dikerjakan bisa lebih terarah. 3.2. Survei dan Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumen. Jenis data yang diperoleh dari perusahaan tersebut adalah data mereka selama bulan Januari hingga Desember tahun 2012. Yaitu data permintaan (demand) dan persediaan (supply). 3.3. Analisis dan Pengolahan Data Metode yang digunakan pada sistem inferensi fuzzy adalah metode mamdani. Berikut tahapnya :. Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Terdapat 2 jenis variabel yang bisa digunakan yaitu linguistik dan numeris. Dimana keduanya tersebut akan digunakan sebagai variabel input dan output Pengaplikasian Fungsi Implikasi Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Minimal (MIN). Komposisi Aturan Yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode MAX mengambil nilai maksimum aturan kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output Penegasan Fuzzy (Defuzzifikasi) Pada metode menggunakan metode centroid dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy.

III. METODOLOGI (Cont d) 3.4. Analisis Hasil Perhitungan Tahap ini merupakan tahapan pengecekan apakah terjadi kesalahan pada penghitungan atau tidak. Sehingga nanti nilai output yang dihasilkan akan valid. 3.5. Validasi Hasil Validasi hasil dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual sesuai dengan aturan metode fuzzy dimana sebelumnya sudah dilakukan perhitungan menggunakan MATLAB yaitu pada fuzzy logic toolbox. Jika hasil sudah sesuai, maka dinyatakan valid. 3.6. Pembuatan Buku Tugas Akhir Membuat dokumentasi dari keseluruhan proses yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diambil.

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Permasalahan Berikut adalah poin penting permasalahan yang terjadi pada PT Bambang Djaja : Perusahaan sering mengalami kesulitan untuk menentukan jumlah bahan baku yang akan dipesan karena adanya fluktuasi permintaan dan ketidakpastian supplier. Perusahaan hanya merencanakan jumlah barang yang akan dipesan tapi tidak disesuaikan dengan perencanaan mengenai batas/titik pemesanan kembali yang akan mereka lakukan untuk periode berikutnya. Perusahaan membutuhkan perencanaan dalam menentukan order quantity yang tepat serta mengetahui batas/titik pemesanan kembali (reorder point). Demand tertinggi adalah 996 unit sedangkan terendah adalah 139 unit trafo. Sedangkan supply tertinggi adalah 810 unit, dan terendah sebesar 382 unit. Saat ini ROP perusahaan paling banyak 876 unit, sedangkan Order Qty tertinggi yang pernah dilakukan adalah sebesar 1248 unit.

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) 4.2. Data Perusahaan Berikut adalah data Demand dan Supply pada PT Bambang Djaja di tahun 2012. No. Bulan (tahun 2012) Demand Input Supply 1 Januari 139 424 2 Februari 326 480 3 Maret 996 630 4 April 443 757 5 Mei 747 810 6 Juni 486 645 7 Juli 466 706 8 Agustus 524 402 9 September 578 382 10 Oktober 425 460 11 November 667 535 12 Desember 508 574

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) 4.3. Rancangan Variabel Pada kasus kali ini terdapat 4 variabel yang akan digunakan. 2 Variabel Input (Demand & Supply) Variabel demand dan supply memiliki 3 nilai linguistik yang sama yaitu rendah, normal dan tinggi. 2 Variabel Output (Reorder point dan Order quantity) Variabel reorder point memiliki 5 nilai lingustik yaitu sangat rendah, rendah, normal, tinggi, dan sangat tinggi. Sedangkan variabel order quantity memiliki 3 nilai linguistik yaitu yaitu rendah, normal, dan tinggi.

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) 4.4. Proses Fuzzifikasi dengan MATLAB 1. Menentukan metode fuzzifikasi (mamdani) dan defuzzifikasi (centroid) 2. Memasukkan variabel input dan output

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) 3. Memasukkan fungsi keanggotaan pada tiap variabel DEMAND SUPPLY Variabel Nilai Lingusitik Range Demand Rendah 139 x 568 Normal 139 x 996 Tinggi 568 x 996 Variabel Nilai Range Linguistik Supply Rendah 382 x 596 Normal 382 x 810 Tinggi 596 x 810

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) REORDER POINT ORDER QUANTITY Variabel Nilai Range Linguistik Reorder Point Sangat Rendah 0 x 262 Rendah 0 x 438 Normal 262 x 614 Tinggi 438 x 876 Sangat Tinggi 614 x 876 Variabel Order Quantity Nilai Range Linguistik Rendah 372 x 810 Normal 372 x 1248 Tinggi 810 x 1248

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI (Cont d) 4. Menginputkan Aturan / Rules 5. Memasukkan input demand (139) dan supply (424), maka didapatkan output ROP sebesar 605 dan Order Qty sebesar 710

V. UJI COBA DAN ANALISIS 5.1. Hasil Perhitungan MATLAB Untuk melihat output berupa grafik Surface pada MATLAB sehingga dapat melihat semua input dan output yang dihasilkan REORDER POINT ORDER QUANTITY

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 5.2. Perhitungan Manual dengan Metode Mamdani 1. Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Yaitu 2 variabel input demand dan supply, serta 2 variabel output yaitu Reorder Point dan Order Qty. DEMAND SUPPLY

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) REORDER POINT ORDER QUANTITY

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 2. Aplikasi Fungsi Implikasi (aturan) Mengaplikasikan fungsi implikasi. Aturan yang digunakan adalah aturan MIN dan fungsi AND pada fungsi implikasinya. Terdapat 9 aturan yang akan digunakan, serta tabel nilai minimal dari derajat keanggotaan untuk variabel input. No Bulan Dmd Sply RULE R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 1. Jan 139 424 0,80 0,20 0 0 0 0 0 0 0

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 3. Komposisi Aturan Daerah Hasil Komposisi ROP Daerah hasil dbawah merupakan komposisi dari aturan R1 dan R2 yaitu ROP Normal (0,2) dan ROP Tinggi (0,8). Daerah Hasil Komposisi Order Qty Daerah hasil dbawah merupakan komposisi dari aturan R1 dan R2 yaitu OrderQty Normal (0,2) dan OrderQty Tinggi (0,8). Dihitung berdasarkan fungisi keanggotaannya, maka nilai masing- masing adalah : (A 1-262) / 176 = 0,2 A 1 =297 (A 2-438) / 176 = 0,2 A 2 = 473 (A 3-438) / 176 = 0,8 A 3 = 579 (876- A 4 ) / 262 = 0,8 A 4 = 666 (A 1-372) / 438 = 0,2 A 1 = 460 (A 2-372) / 438 = 0,8 A 2 = 722 (1248 A 3 ) / 438 = 0,8 A 3 = 898

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 4. Penegasan Fuzzy (Deffuzifikasi) Mencari Momen ROP Mencari Momen Order Qty

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) Menghitung Luas ROP Menghitung Luas Order Qty

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 4. Penegasan Fuzzy (Deffuzifikasi) Rumus defuzzifikasi mencari titik pusat (nilai z) untuk variabel kontinu adalah sbb. Deffuzifikasi Reorder Point Berdasarkan rumus defuzzifikasi, maka didapatkan nilai titik pusat ROP adalah : Deffuzifikasi Reorder Point Berdasarkan rumus defuzzifikasi, maka didapatkan nilai titik pusat OrderQty adalah : Maka dari itu jumlah Reorder Point (ROP) yang harus dipesan adalah 606 unit. Maka dari itu jumlah Order Qty yang harus dipesan adalah 712 unit.

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) 5.3. Analisis Hasil Berikut hasil dari perhitungan MATLAB dan Manual : Reorder Point Hitung Manual MATLAB Order Quantity Hitung Manual MATLAB = 606 unit = 605 unit = 712 unit = 710 unit Dilihat dari hasil diatas menunjukkan bahwa hasil pada Output Hitungan dan MATLAB hampir sama namun tetap ada sedikit perbedaan hasil. Namun hal tersebut telah membuktikan bahwa hasil perhitungan manual adalah valid.

V. UJI COBA DAN ANALISIS (Cont d) Berikut adalah Hasil Analisis Perhitungan Manual & MATLAB (Januari-Desember 2012) Perhitungan MATLAB dan Manual : Bulan (th.2012) Input Output Manual Output MATLAB Order Qty Demand Supply ROP Order Qty ROP Jan 139 424 606 712 605 710 Feb 326 480 565 605 569 587 Maret 996 630 642 1229 643 1240 April 443 757 494 900 484 893 Mei 747 810 646 1217 646 1200 Juni 486 645 529 814 529 792 Juli 466 706 494 850 495 867 Agust 524 402 727 369 719 371 Sept 578 382 783 322 791 320 Okt 425 460 618 508 624 502 Nov 667 535 644 753 657 750 Des 508 574 614 742 616 738

VI. PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai sistem inferensi Fuzzy Mamdani, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Studi kasus yang diambil untuk penyelesaian inventory control adalah dengan menggunakan 4 variabel. Variabel dibagi menjadi variabel input dan output. Variabel input terdiri dari demand dan supply. Sedangkan variabel output adalah reorder point dan order quantity. 2. Namun pada kasus kali ini, sistem inferensi fuzzy yang digunakan adalah metode Mamdani dimana memiliki 4 tahapan dalam perhitungannya yaitu : Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Aplikasi fungsi implikasi (aturan) Komposisi aturan Penegasan Fuzzy (Defuzzifikasi) 3. Setelah dilakukan analisis dan pengolahan data dengan menggunakan metode Mamdani, maka didapatkan output berupa jumlah reorder point dan order quantity menggunakan MATLAB, dan diuji kevalidannya dengan perhitungan Manual. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil dari kedua metode tersebut telah mendekati kebenaran. Maka dapat dinyatakan bahwa hasil perhitungan adalah valid.

VI. PENUTUP (Cont d) 6.2. Saran Pada tugas akhir ini variabel input yang digunakan adalah 2 yaitu demand dan supply. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan lebih dari 2 input agar hasil output yang didapatkan bisa lebih tepat. Selain itu juga bisa digunakan metode inferensi fuzzy yang lain seperti metode sugeno atau tsukamoto. Agar hasilnya nanti bisa dibandingkan, metode mana yang lebih mendekati valid jika menggunakan studi kasus dan data yang sama.