PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi di Kota Tangerang terjadi di Puskesmas Kedaung Wetan (67,5%). Uaya enanggulangan anemia melalui emberian tablet besi telah dilakukan, namun masih banyak ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet besi (20%). Dierlukan strategi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk meningkatkan keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Tujuan enelitian adalah menganalisis engaruh konseling terhada keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi ekserimental dengan re test-ost test control grou design. Data dikumulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi keatuhan konsumsi tablet besi. Jumlah samel kelomok erlakuan dan kelomok kontrol masing-masing 33 ibu hamil. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square, Wilcoxon, Paired t, Mann Whitney dan Indeendent t. Hasil enelitian menunjukkan tidak ada erbedaan karakteristik ibu hamil (umur, endidikan, dukungan suami, ekerjaan, endaatan) antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Ada erbedaan bermakna skor engetahuan setelah erlakuan antara kedua kelomok (=). Ada erbedaan bermakna skor sika setelah erlakuan antara kedua kelomok (=). Keatuhan konsumsi tablet besi lebih tinggi ada kelomok erlakuan (89,7%) dariada kelomok kontrol (25,9%). Ada erbedaan bermakna keatuhan mengkonsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol (=). Kata Kunci: Konseling, Keatuhan, Ibu Hamil, Tablet Besi Latar Belakag Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh defisiensi zat besi, sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi (AGB). AGB meruakan salah satu gangguan yang aling sering terjadi selama kehamilan (Adriani M., 2012). AGB selama kehamilan memberikan damak kurang baik bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, ersalinan dan nifas, seerti abortus, ersalinan reterm, artus lama, erdarahan ost artum karena atonia uteri atau syok hemoragik. Anemia selama kehamilan juga berhubungan dengan kematian janin, cacat bawaan, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan anak lahir dengan anemia (O'Brien OK, 2009). Prevalensi anemia ada ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5%. Jenis anemia ada ibu hamil sebagian besar adalah AGB (59% dari ibu hamil yang anemia). Di Provinsi Banten, revalensi AGB ada ibu hamil sebesar 12,8% (Kemenkes RI, 2006). Penanggulangan AGB di Indonesia masih dirioritaskan ada emberian tablet besi keada ibu hamil dan enyuluhan makanan kaya zat besi (Dekes RI, 2000). Kenyataannya emberian tablet besi belum efektif menurunkan revalensi anemia. Alasan utama kurang efektif adalah rendahnya keatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Subarda (2011) menemukan bahwa ersentase keatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sebanyak 41,1%. Cakuan keberhasilan Fe1 dan Fe3 di Kota Tangerang dalam kurun waktu 3 tahun sudah melebihi target, namun kasus anemia ada ibu hamil ada tahun 2010 sebesar 27,80%, tahun 2011 sebesar 24,82% dan tahun 2012 sebesar 27,56%. Disisi lain sudah ada kegiatan yang telah diuayakan antara lain enyuluhan tentang makanan bergizi dan emberian sulementasi tablet besi, namun masih ditemukan ibu yang tidak mengkonsumsi tablet besi (20%), ibu yang mengkonsumsi kurang dari 25 tablet (46,7%), dan yang mengkonsumsi 25-30 tablet (33,3%). Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan, telah melakukan berbagai uaya untuk menanggulangi anemia ada ibu hamil. Uaya tersebut antara lain emberian tablet besi, enyuluhan kesehatan, kegiatan kelas ibu 143 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik
hamil untuk memudahkan akses elayanan untuk wilayah yang jauh dari uskesmas. Bidan sudah melakukan enyuluhan secara individu dan lisan ada ibu hamil, dengan haraan setelah mendaat enyuluhan maka ibu mau mengkonsumsi tablet besi (Dinkes Kota Tangerang, 2011). Keatuhan minum tablet besi meruakan bentuk erilaku yang terwujud karena adanya engetahuan yang dieroleh dari luar, serta keyakinan dan adanya dorongan dari orang lain, seerti etugas kesehatan, keluarga, tetangga, atau teman dekat (Green, 2000). Bagi elaksana dan engelola rogram, arti keberhasilan rogram adalah meningkatnya cakuan rogram emberian tablet besi dan menurunnya revalensi anemia ada sasaran yang dilayani. Sulementasi tablet besi tidak hanya cuku melakukan engadaan dan distribusi keada sasaran, namun harus disertai kegiatan yang menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan akan tablet besi. Hal ini daat dicaai melalui elaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang berkualitas. Setia endekatan memerlukan media KIE yang sesuai dengan metode yang digunakan, seerti konseling menggunakan media alat bantu (Dekes RI, 2001). Konseling tentang anemia dan emberian tablet besi, diharakan meningkatkan keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. METODE PENELITIAN Jenis enelitian ini adalah quasi ekserimental dengan re test-ost test control grou design, menggunakan dua kelomok (erlakuan dan kontrol). Hanya kelomok erlakuan yang diberi intervensi konseling menggunakan media lembar balik dan leaflet tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi. Waktu enelitian menggunakan endekatan rosektif dengan mengobservasi kelomok erlakuan dan kontrol selama satu bulan ke dean. Variabel bebas enelitian adalah konseling tentang tablet besi menggunakan media lembar balik dan leaflet. Poulasi enelitian adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan, Kota Tangerang. Pemilihan samel non random secara urosive samling yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah samel kelomok erlakuan dan kelomok kontrol masing-masing 33 ibu hamil. Pengumulan data menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi langsung keatuhan konsumsi tablet besi. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square, Wilcoxon, Paired t,mann Whitney dan Indeendent t. Temat enelitian di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan Kota Tangerang. Waktu enelitian 25 Juli 2013 samai dengan 26 Agustus 2013. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Keatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil ada Kedua P Tak Patuh Patuh Tak Patuh Patuh n % N % n % n % Umur Sehat 2 8,0 23 92,0 16 69,6 7 30,4 1,000 Risiko 1 25,0 3 75,0 4 100 0 0 Pendidikan Dasar 2 10,0 18 90,0 17 81,0 4 19,0 0,658 Menengah s.d. Tinggi 1 11,1 8 88,9 3 50,0 3 50,0 Dukungan suami Kurang 2 13,3 13 86,7 7 63,6 4 36,4 0,579 Baik 1 7,1 13 92,9 13 81,2 3 18,8 Pekerjaan Ibu hamil Bekerja 0 0 2 100 5 71,4 2 28,6 0,073 Tidak bekerja 3 11,1 24 88,9 15 75,0 5 25,0 Pendaatan R 500.000-R 1500.000 R 1600.000- R 5000.000 1 7,1 13 92,9 11 78,6 3 21,4 1,000 2 13,3 13 86,7 9 69,2 4 30,8 Tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil ada kategori umur reroduksi sehat kelomok erlakuan (92%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (30,4%). Ibu hamil yang berendidikan dasar ada kelomok erlakuan (90%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (19%). Ibu hamil yang menerima dukungan suami baik ada kelomok erlakuan (92,9%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (18,8%). Ibu hamil tidak bekerja ada kelomok erlakuan (88,9%) 144 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik
lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (25%). Kategori endaatan keluarga antara R 500.000- R 1.500.000, ibu hamil kelomok erlakuan (92,9%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dibandingkan kelomok kontrol (21,4%). Hasil uji beda kategorik, tidak ada erbedaan (>0,05) karakteristik antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol terhada keatuhan mengkonsumsi tablet besi. Tabel 2. Perbedaan Skor Pengetahuan Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Pre Dan Post Pada Kedua Skor Pengetahuan Pre Median ± 64,29 ± 50,00 ± SD 22,13 16,09 Post Median ± 100,00 ± 64,29 ± SD 3,65 11,17 0,142 Peningkatan skor engetahuan tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi ada engukuran ost test yang ditunjukkan Tabel 2, skor kelomok erlakuan (100,00) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (64,29). Skor engetahuan ada akhir enelitian menunjukkan ada erbedaan antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol (=). Tabel 3. Perbedaan Perubahan Skor Pengetahuan Pada Post Pre Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Kedua Selisih Skor Pengetahuan Post -Pre (n = 29) Median ± SD 35,71 ± 21,67 (n = 27) 14,29 ± 13,11 Tabel 3 menunjukkan bahwa ada eningkatan skor engetahuan setelah diberi konseling ada akhir enelitian, median kelomok erlakuan (35,71) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (14,29). Ada erbedaan yang bermakna, erubahan skor engetahuan ost test-re test tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi antara kedua kelomok (=). Tabel 4. Perbedaan Skor Sika Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Pre Dan Post Pada Kedua Skor Sika Pre Mean ± SD 80,30 ± 9,99 81,81 ± 5,63 0,484 Post Mean ± SD 90,02 ± 7,11 82,14 ± 5,49 P 0,696 Tabel 4 menunjukkan bahwa skor ratarata sika ada engukuran ost test, kelomok erlakuan (90,02) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (82,14). Pada akhir enelitian, ada erbedaan skor sika ost test antara kelomok erlakuan dengan kelomok kontrol (=). Tabel 5. Perbedaan Perubahan Skor Sika Pada Post -Pre Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Kedua Selisih Skor Sika Post -Pre Mean ± SD 9,71 ± 10,88 0,27 ± 4,40 Tabel 5 menunjukkan bahwa skor sika ada engukuran ost test dan re test, dieroleh skor rata-rata erubahan sika kelomok erlakuan (9,71) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (0,27). Ada erbedaan erubahan skor sika yang bermakna ada engukuran ost test-re test antara kedua kelomok (=). Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keatuhan Konsumsi Tablet Besi Antara dan Pada Pengukuran Akhir (Post ) Keatuhan Konsumsi Tablet Besi (n=29) (n=27) n % n % Patuh 26,0 89,7 7,0 25,9 Tidak Patuh 3,0 10,3 20,0 74,1 Jumlah 29,0 100,0 27,0 100,0 Pada Tabel 6. Menunjukkan bahwa Ibu hamil ada kelomok erlakuan 89,7% 145 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik
lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dibandingkan kelomok kontrol (25,9%). Tabel 7. Perbedaan Keatuhan Konsumsi Tablet Besi Antara dan Pada Pengukuran Akhir (Post ) Keatuhan Konsumsi Tablet Besi (n=29) (n=27) Median ± SD 30,0 ± 17,0 ± 3,83 4,89 Tabel 7 menunjukkan bahwa ada erbedaan bermakna keatuhan konsumsi tablet besi setelah diberi erlakuan konseling menggunakan lembar balik dan leaflet antara kelomok erlakuan dengan kelomok kontrol (=). PEMBAHASAN Hasil enelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Kaur dan Singh, ada erbedaan yang bermakna engetahuan tentang encegahan anemia dan sulementasi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Skor engetahuan setelah intervensi lebih tinggi kelomok erlakuan dibandingkan kelomok kontrol (Kaur M., 2011).Hasil enelitian yang dilakukan oleh Rahim dan Putri, ada erbedaan engetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi antara engukuran re test-ost test setelah diberi intervensi baik berua enyuluhan mauun emberian materi tentang gizi, anemia serta sulementasi tablet besi (Rahim R., 2012, Putri, 2009). Tenaga kesehatan terutama bidan, sesuai dengan standar elayanan kebidanan, salah satunya daat melakukan standar elayanan Antenatal Care, yaitu standar 6 untuk daat melakukan engelolaan anemia ada kehamilan. Bidan melakukan tindakan encegahan, enemuan, enanganan dan atau rujukan semua kasus anemia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bidan diharakan mamu mengenali dan mengelola anemia ada kehamilan, serta memberikan enyuluhan mauun konseling gizi untuk mencegah anemia (Pusdiknakes, 2005). Penelitian Kaur dan Singh untuk sika, ada erbedaan yang bermakna sika keatuhan mengkonsumsi tablet besi serta diet sumber makanan kaya zat besi ibu hamil antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol.(kaur M., 2011). Hasil enelitian ini sama dengan enelitian sebelumnya. Sika meruakan reson tertutu seseorang terhada objek tertentu yang daat menggambarkan suka atau tidak suka. Sika seseorang terhada suatu objek menunjukkan engetahuan orang tersebut terhada objek yang bersangkutan. Faktor yang mendasari terbentuknya sika antara lain engetahuan, engalaman ribadi, lingkungan dan orang lain yang diangga enting. Terdaat tiga komonen enting yang memegang eranan dalam menentukan sika seseorang, yaitu keercayaan atau keyakinan, kehiduan emosional dan kecendrungan untuk bertindak (Azwar, 2008). Bidan selaku tenaga kesehatan yang menjalankan rofesinya dengan rofesional harus menjalankan kometensinya sesuai kewenangan yang diberikan keadanya. Sesuai dengan kometensi kebidanan yang ketiga, yaitu memberikan asuhan dan konseling selama kehamilan. Bidan memberikan bimbingan dan enyuluhan mengenai erilaku kesehatan selama hamil(pusdiknakes, 2005). Hasil enelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Susetyowati, ada erbedaan konsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan yang diberi enyuluhan dengan kelomok kontrol (Susetyowati, 2010). Program enanggulangan anemia gizi besi (AGB) ada ibu hamil sangat bervariasi, tidak hanya cuku engadaan dan distribusi sulementasi tablet besi, namun harus disertai emberian informasi yang bersifat sesifik keada setia segmen sasaran ibu hamil di masyarakat. Untuk mengantisiasi masalah timbulnya engetahuan, sika dan erilaku, maka erlu dilaksanakan kegiatan konseling yang berkualitas. Untuk melakukan kegiatan konseling terhada sasaran ibu hamil, membutuhkan waktu dan seni tersendiri untuk daat meyakinkan sehingga mau menerima informasi yang disamaikan oleh tenaga kesehatan. Tahaan tersebut melalui roses anjang dari hanya sekedar tahu samai mau menerima gagasan baru, yaitu teratur mengkonsumsi tablet besi. Kegiatan konseling ini erlu diulang, sehingga ibu hamil mau menerima isi esan dan mengadosi gagasan baru (Kemenkes RI, 2006). 146 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik
KESIMPULAN DAN SARAN Resonden yang lebih atuh mengkonsumsi tablet besi ada kategori umur reroduksi sehat, berendidikan dasar, menerima dukungan suami baik, tidak bekerja dan rata-rata endaatan keluarga R 500.000-R 1.500.000,-. Tidak ada erbedaan karakteristik ibu hamil antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Skor engetahuan tentang keatuhan mengonsumsi tablet besi ada engukuran ost test, ada erbedaan yang bermakna antara kedua kelomok. Skor sika keatuhan mengonsumsi tablet besi ada engukuran ost test, ada erbedaan yang bermakna antara kedua kelomok. Pada engukuran akhir setelah diberi konseling menggunakan lembar balik dan leaflet, ada erbedaan yang bermakna keatuhan konsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Dinas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan dalam uaya enanggulangan anemia ada ibu hamil mendukung kegiatan yang menumbuhkan kesadaran akan kebutuhan tablet besi, melalui elaksanaan KIE dengan konseling. DAFTAR PUSTAKA Adriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Grou. Adriani, M. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehiduan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grou. Azwar, S. (2008). Sika Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dekes RI. (2001). Strategi Program Penanggulangan Anemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Dekes RI. Dekes RI. (2001). Strategi KIE Program Penanggulangan Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Dekes RI. Dekes RI. (2000).Pedoman Pemberian Tablet Besi-Asam Folat dan Siru Besi Bagi Petugas. Jakarta: Dekes RI. Dinkes Kota Tangerang. (2011). Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2011. Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Green, L. (2000). Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Aroach. Second Edition. California: Mayfield Publishing Comany. Kemenkes RI. (2006). Laoran Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2006. Jakarta: Kemenkes RI. Kaur, M.S. (2011). Effect of Health Education on Knowledge, Attitude and Practices About Anemia Among Rural Pregnant Women in Chandigarh. Indian J CM., Vol. 26 No.3. O Brien, O.K. (2009). Influence of renatal iron and zinc sulemental iron absortion, red blood cell iron incororation, and iron status in regnant Peruvian women. American Journal Clinical Nutrition. Access On: August 2013. URL:htt://www.ajcn.nutrition.org/ Pusdiknakes. (2005). Kometensi Bidan Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Putri, N.I. (2009). Perbedaan Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah Ibu Hamil Di Puskesmas Berdaarkan Tingkat Keberhasilan Cakuan Sulementasi Tablet Tabah Darah. Tesis. Semarang: Universitas Dionegoro. Rahim., R., Thaha, A.R. (2012). Pengetahuan dan Sika Ibu Hamil Tentang Status Gizi dan Kesehatan Reroduksi di Kecamatan Ujung Tanah. MKMI. Diakses dari: URL:htt://www.journal.unhas.ac.id/ Subarda, H.M.S. (2011). Pelayanan Antenatal Care Dalam Pengelolaan Anemia Berhubungan Dengan Keatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, vol 8 (1). Susetyowati, N. (2001). Pengaruh Suervisi Bidan di Desa Terhada Keatuhan Minum Tablet Besi Dan Perubahan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Kabuaten Bantul. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 147 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik