Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

dokumen-dokumen yang mirip
Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Karakteristik sampel, faktor risiko tumbuh kejar. dijadikan sebagai sampel, terdiri atas 13 bayi KMK dan 13 bayi SMK.

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nurmasyita, Bagoes Widjanarko, Ani Margawati Jurnal Gizi Indonesia (ISBN : )

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Naskah masuk: 31 Agustus 2015, Review 1: 3 September 2015, Review 2: 3 September 2015, Naskah layak terbit: 5 Oktober 2015

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA PEKANBARU BERDASARKAN CLUSTER SEKOLAH TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) di suatu negara merupakan gambaran dari

PENGARUH KONSELING GIZI TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

Stunting berhubungan dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut pada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serpong, Tangerang Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL 1. Luthvi Nirma Alfiani 2, Suesti 3

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Transkripsi:

PENDAHULUAN PENGARUH KONSELING MENGGUNAKAN LEMBAR BALIK DAN LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Niken Purbowati (Poltekkes Kemenkes Jakarta III) ABSTRAK Prevalensi anemia tertinggi di Kota Tangerang terjadi di Puskesmas Kedaung Wetan (67,5%). Uaya enanggulangan anemia melalui emberian tablet besi telah dilakukan, namun masih banyak ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet besi (20%). Dierlukan strategi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk meningkatkan keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Tujuan enelitian adalah menganalisis engaruh konseling terhada keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi ekserimental dengan re test-ost test control grou design. Data dikumulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi keatuhan konsumsi tablet besi. Jumlah samel kelomok erlakuan dan kelomok kontrol masing-masing 33 ibu hamil. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square, Wilcoxon, Paired t, Mann Whitney dan Indeendent t. Hasil enelitian menunjukkan tidak ada erbedaan karakteristik ibu hamil (umur, endidikan, dukungan suami, ekerjaan, endaatan) antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Ada erbedaan bermakna skor engetahuan setelah erlakuan antara kedua kelomok (=). Ada erbedaan bermakna skor sika setelah erlakuan antara kedua kelomok (=). Keatuhan konsumsi tablet besi lebih tinggi ada kelomok erlakuan (89,7%) dariada kelomok kontrol (25,9%). Ada erbedaan bermakna keatuhan mengkonsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol (=). Kata Kunci: Konseling, Keatuhan, Ibu Hamil, Tablet Besi Latar Belakag Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh defisiensi zat besi, sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi (AGB). AGB meruakan salah satu gangguan yang aling sering terjadi selama kehamilan (Adriani M., 2012). AGB selama kehamilan memberikan damak kurang baik bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, ersalinan dan nifas, seerti abortus, ersalinan reterm, artus lama, erdarahan ost artum karena atonia uteri atau syok hemoragik. Anemia selama kehamilan juga berhubungan dengan kematian janin, cacat bawaan, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan anak lahir dengan anemia (O'Brien OK, 2009). Prevalensi anemia ada ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5%. Jenis anemia ada ibu hamil sebagian besar adalah AGB (59% dari ibu hamil yang anemia). Di Provinsi Banten, revalensi AGB ada ibu hamil sebesar 12,8% (Kemenkes RI, 2006). Penanggulangan AGB di Indonesia masih dirioritaskan ada emberian tablet besi keada ibu hamil dan enyuluhan makanan kaya zat besi (Dekes RI, 2000). Kenyataannya emberian tablet besi belum efektif menurunkan revalensi anemia. Alasan utama kurang efektif adalah rendahnya keatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Subarda (2011) menemukan bahwa ersentase keatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sebanyak 41,1%. Cakuan keberhasilan Fe1 dan Fe3 di Kota Tangerang dalam kurun waktu 3 tahun sudah melebihi target, namun kasus anemia ada ibu hamil ada tahun 2010 sebesar 27,80%, tahun 2011 sebesar 24,82% dan tahun 2012 sebesar 27,56%. Disisi lain sudah ada kegiatan yang telah diuayakan antara lain enyuluhan tentang makanan bergizi dan emberian sulementasi tablet besi, namun masih ditemukan ibu yang tidak mengkonsumsi tablet besi (20%), ibu yang mengkonsumsi kurang dari 25 tablet (46,7%), dan yang mengkonsumsi 25-30 tablet (33,3%). Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan, telah melakukan berbagai uaya untuk menanggulangi anemia ada ibu hamil. Uaya tersebut antara lain emberian tablet besi, enyuluhan kesehatan, kegiatan kelas ibu 143 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik

hamil untuk memudahkan akses elayanan untuk wilayah yang jauh dari uskesmas. Bidan sudah melakukan enyuluhan secara individu dan lisan ada ibu hamil, dengan haraan setelah mendaat enyuluhan maka ibu mau mengkonsumsi tablet besi (Dinkes Kota Tangerang, 2011). Keatuhan minum tablet besi meruakan bentuk erilaku yang terwujud karena adanya engetahuan yang dieroleh dari luar, serta keyakinan dan adanya dorongan dari orang lain, seerti etugas kesehatan, keluarga, tetangga, atau teman dekat (Green, 2000). Bagi elaksana dan engelola rogram, arti keberhasilan rogram adalah meningkatnya cakuan rogram emberian tablet besi dan menurunnya revalensi anemia ada sasaran yang dilayani. Sulementasi tablet besi tidak hanya cuku melakukan engadaan dan distribusi keada sasaran, namun harus disertai kegiatan yang menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan akan tablet besi. Hal ini daat dicaai melalui elaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang berkualitas. Setia endekatan memerlukan media KIE yang sesuai dengan metode yang digunakan, seerti konseling menggunakan media alat bantu (Dekes RI, 2001). Konseling tentang anemia dan emberian tablet besi, diharakan meningkatkan keatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. METODE PENELITIAN Jenis enelitian ini adalah quasi ekserimental dengan re test-ost test control grou design, menggunakan dua kelomok (erlakuan dan kontrol). Hanya kelomok erlakuan yang diberi intervensi konseling menggunakan media lembar balik dan leaflet tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi. Waktu enelitian menggunakan endekatan rosektif dengan mengobservasi kelomok erlakuan dan kontrol selama satu bulan ke dean. Variabel bebas enelitian adalah konseling tentang tablet besi menggunakan media lembar balik dan leaflet. Poulasi enelitian adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan, Kota Tangerang. Pemilihan samel non random secara urosive samling yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah samel kelomok erlakuan dan kelomok kontrol masing-masing 33 ibu hamil. Pengumulan data menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi langsung keatuhan konsumsi tablet besi. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square, Wilcoxon, Paired t,mann Whitney dan Indeendent t. Temat enelitian di wilayah kerja Puskesmas Kedaung Wetan Kota Tangerang. Waktu enelitian 25 Juli 2013 samai dengan 26 Agustus 2013. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Keatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil ada Kedua P Tak Patuh Patuh Tak Patuh Patuh n % N % n % n % Umur Sehat 2 8,0 23 92,0 16 69,6 7 30,4 1,000 Risiko 1 25,0 3 75,0 4 100 0 0 Pendidikan Dasar 2 10,0 18 90,0 17 81,0 4 19,0 0,658 Menengah s.d. Tinggi 1 11,1 8 88,9 3 50,0 3 50,0 Dukungan suami Kurang 2 13,3 13 86,7 7 63,6 4 36,4 0,579 Baik 1 7,1 13 92,9 13 81,2 3 18,8 Pekerjaan Ibu hamil Bekerja 0 0 2 100 5 71,4 2 28,6 0,073 Tidak bekerja 3 11,1 24 88,9 15 75,0 5 25,0 Pendaatan R 500.000-R 1500.000 R 1600.000- R 5000.000 1 7,1 13 92,9 11 78,6 3 21,4 1,000 2 13,3 13 86,7 9 69,2 4 30,8 Tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil ada kategori umur reroduksi sehat kelomok erlakuan (92%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (30,4%). Ibu hamil yang berendidikan dasar ada kelomok erlakuan (90%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (19%). Ibu hamil yang menerima dukungan suami baik ada kelomok erlakuan (92,9%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (18,8%). Ibu hamil tidak bekerja ada kelomok erlakuan (88,9%) 144 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik

lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dariada kelomok kontrol (25%). Kategori endaatan keluarga antara R 500.000- R 1.500.000, ibu hamil kelomok erlakuan (92,9%) lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dibandingkan kelomok kontrol (21,4%). Hasil uji beda kategorik, tidak ada erbedaan (>0,05) karakteristik antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol terhada keatuhan mengkonsumsi tablet besi. Tabel 2. Perbedaan Skor Pengetahuan Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Pre Dan Post Pada Kedua Skor Pengetahuan Pre Median ± 64,29 ± 50,00 ± SD 22,13 16,09 Post Median ± 100,00 ± 64,29 ± SD 3,65 11,17 0,142 Peningkatan skor engetahuan tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi ada engukuran ost test yang ditunjukkan Tabel 2, skor kelomok erlakuan (100,00) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (64,29). Skor engetahuan ada akhir enelitian menunjukkan ada erbedaan antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol (=). Tabel 3. Perbedaan Perubahan Skor Pengetahuan Pada Post Pre Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Kedua Selisih Skor Pengetahuan Post -Pre (n = 29) Median ± SD 35,71 ± 21,67 (n = 27) 14,29 ± 13,11 Tabel 3 menunjukkan bahwa ada eningkatan skor engetahuan setelah diberi konseling ada akhir enelitian, median kelomok erlakuan (35,71) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (14,29). Ada erbedaan yang bermakna, erubahan skor engetahuan ost test-re test tentang keatuhan mengkonsumsi tablet besi antara kedua kelomok (=). Tabel 4. Perbedaan Skor Sika Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Pre Dan Post Pada Kedua Skor Sika Pre Mean ± SD 80,30 ± 9,99 81,81 ± 5,63 0,484 Post Mean ± SD 90,02 ± 7,11 82,14 ± 5,49 P 0,696 Tabel 4 menunjukkan bahwa skor ratarata sika ada engukuran ost test, kelomok erlakuan (90,02) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (82,14). Pada akhir enelitian, ada erbedaan skor sika ost test antara kelomok erlakuan dengan kelomok kontrol (=). Tabel 5. Perbedaan Perubahan Skor Sika Pada Post -Pre Tentang Keatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Antara Kedua Selisih Skor Sika Post -Pre Mean ± SD 9,71 ± 10,88 0,27 ± 4,40 Tabel 5 menunjukkan bahwa skor sika ada engukuran ost test dan re test, dieroleh skor rata-rata erubahan sika kelomok erlakuan (9,71) lebih tinggi dibandingkan kelomok kontrol (0,27). Ada erbedaan erubahan skor sika yang bermakna ada engukuran ost test-re test antara kedua kelomok (=). Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keatuhan Konsumsi Tablet Besi Antara dan Pada Pengukuran Akhir (Post ) Keatuhan Konsumsi Tablet Besi (n=29) (n=27) n % n % Patuh 26,0 89,7 7,0 25,9 Tidak Patuh 3,0 10,3 20,0 74,1 Jumlah 29,0 100,0 27,0 100,0 Pada Tabel 6. Menunjukkan bahwa Ibu hamil ada kelomok erlakuan 89,7% 145 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik

lebih atuh mengkonsumsi tablet besi dibandingkan kelomok kontrol (25,9%). Tabel 7. Perbedaan Keatuhan Konsumsi Tablet Besi Antara dan Pada Pengukuran Akhir (Post ) Keatuhan Konsumsi Tablet Besi (n=29) (n=27) Median ± SD 30,0 ± 17,0 ± 3,83 4,89 Tabel 7 menunjukkan bahwa ada erbedaan bermakna keatuhan konsumsi tablet besi setelah diberi erlakuan konseling menggunakan lembar balik dan leaflet antara kelomok erlakuan dengan kelomok kontrol (=). PEMBAHASAN Hasil enelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Kaur dan Singh, ada erbedaan yang bermakna engetahuan tentang encegahan anemia dan sulementasi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Skor engetahuan setelah intervensi lebih tinggi kelomok erlakuan dibandingkan kelomok kontrol (Kaur M., 2011).Hasil enelitian yang dilakukan oleh Rahim dan Putri, ada erbedaan engetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi antara engukuran re test-ost test setelah diberi intervensi baik berua enyuluhan mauun emberian materi tentang gizi, anemia serta sulementasi tablet besi (Rahim R., 2012, Putri, 2009). Tenaga kesehatan terutama bidan, sesuai dengan standar elayanan kebidanan, salah satunya daat melakukan standar elayanan Antenatal Care, yaitu standar 6 untuk daat melakukan engelolaan anemia ada kehamilan. Bidan melakukan tindakan encegahan, enemuan, enanganan dan atau rujukan semua kasus anemia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bidan diharakan mamu mengenali dan mengelola anemia ada kehamilan, serta memberikan enyuluhan mauun konseling gizi untuk mencegah anemia (Pusdiknakes, 2005). Penelitian Kaur dan Singh untuk sika, ada erbedaan yang bermakna sika keatuhan mengkonsumsi tablet besi serta diet sumber makanan kaya zat besi ibu hamil antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol.(kaur M., 2011). Hasil enelitian ini sama dengan enelitian sebelumnya. Sika meruakan reson tertutu seseorang terhada objek tertentu yang daat menggambarkan suka atau tidak suka. Sika seseorang terhada suatu objek menunjukkan engetahuan orang tersebut terhada objek yang bersangkutan. Faktor yang mendasari terbentuknya sika antara lain engetahuan, engalaman ribadi, lingkungan dan orang lain yang diangga enting. Terdaat tiga komonen enting yang memegang eranan dalam menentukan sika seseorang, yaitu keercayaan atau keyakinan, kehiduan emosional dan kecendrungan untuk bertindak (Azwar, 2008). Bidan selaku tenaga kesehatan yang menjalankan rofesinya dengan rofesional harus menjalankan kometensinya sesuai kewenangan yang diberikan keadanya. Sesuai dengan kometensi kebidanan yang ketiga, yaitu memberikan asuhan dan konseling selama kehamilan. Bidan memberikan bimbingan dan enyuluhan mengenai erilaku kesehatan selama hamil(pusdiknakes, 2005). Hasil enelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Susetyowati, ada erbedaan konsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan yang diberi enyuluhan dengan kelomok kontrol (Susetyowati, 2010). Program enanggulangan anemia gizi besi (AGB) ada ibu hamil sangat bervariasi, tidak hanya cuku engadaan dan distribusi sulementasi tablet besi, namun harus disertai emberian informasi yang bersifat sesifik keada setia segmen sasaran ibu hamil di masyarakat. Untuk mengantisiasi masalah timbulnya engetahuan, sika dan erilaku, maka erlu dilaksanakan kegiatan konseling yang berkualitas. Untuk melakukan kegiatan konseling terhada sasaran ibu hamil, membutuhkan waktu dan seni tersendiri untuk daat meyakinkan sehingga mau menerima informasi yang disamaikan oleh tenaga kesehatan. Tahaan tersebut melalui roses anjang dari hanya sekedar tahu samai mau menerima gagasan baru, yaitu teratur mengkonsumsi tablet besi. Kegiatan konseling ini erlu diulang, sehingga ibu hamil mau menerima isi esan dan mengadosi gagasan baru (Kemenkes RI, 2006). 146 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik

KESIMPULAN DAN SARAN Resonden yang lebih atuh mengkonsumsi tablet besi ada kategori umur reroduksi sehat, berendidikan dasar, menerima dukungan suami baik, tidak bekerja dan rata-rata endaatan keluarga R 500.000-R 1.500.000,-. Tidak ada erbedaan karakteristik ibu hamil antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Skor engetahuan tentang keatuhan mengonsumsi tablet besi ada engukuran ost test, ada erbedaan yang bermakna antara kedua kelomok. Skor sika keatuhan mengonsumsi tablet besi ada engukuran ost test, ada erbedaan yang bermakna antara kedua kelomok. Pada engukuran akhir setelah diberi konseling menggunakan lembar balik dan leaflet, ada erbedaan yang bermakna keatuhan konsumsi tablet besi antara kelomok erlakuan dan kelomok kontrol. Dinas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan dalam uaya enanggulangan anemia ada ibu hamil mendukung kegiatan yang menumbuhkan kesadaran akan kebutuhan tablet besi, melalui elaksanaan KIE dengan konseling. DAFTAR PUSTAKA Adriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Grou. Adriani, M. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehiduan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grou. Azwar, S. (2008). Sika Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dekes RI. (2001). Strategi Program Penanggulangan Anemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Dekes RI. Dekes RI. (2001). Strategi KIE Program Penanggulangan Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Dekes RI. Dekes RI. (2000).Pedoman Pemberian Tablet Besi-Asam Folat dan Siru Besi Bagi Petugas. Jakarta: Dekes RI. Dinkes Kota Tangerang. (2011). Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2011. Tangerang: Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Green, L. (2000). Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Aroach. Second Edition. California: Mayfield Publishing Comany. Kemenkes RI. (2006). Laoran Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2006. Jakarta: Kemenkes RI. Kaur, M.S. (2011). Effect of Health Education on Knowledge, Attitude and Practices About Anemia Among Rural Pregnant Women in Chandigarh. Indian J CM., Vol. 26 No.3. O Brien, O.K. (2009). Influence of renatal iron and zinc sulemental iron absortion, red blood cell iron incororation, and iron status in regnant Peruvian women. American Journal Clinical Nutrition. Access On: August 2013. URL:htt://www.ajcn.nutrition.org/ Pusdiknakes. (2005). Kometensi Bidan Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Putri, N.I. (2009). Perbedaan Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah Ibu Hamil Di Puskesmas Berdaarkan Tingkat Keberhasilan Cakuan Sulementasi Tablet Tabah Darah. Tesis. Semarang: Universitas Dionegoro. Rahim., R., Thaha, A.R. (2012). Pengetahuan dan Sika Ibu Hamil Tentang Status Gizi dan Kesehatan Reroduksi di Kecamatan Ujung Tanah. MKMI. Diakses dari: URL:htt://www.journal.unhas.ac.id/ Subarda, H.M.S. (2011). Pelayanan Antenatal Care Dalam Pengelolaan Anemia Berhubungan Dengan Keatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, vol 8 (1). Susetyowati, N. (2001). Pengaruh Suervisi Bidan di Desa Terhada Keatuhan Minum Tablet Besi Dan Perubahan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Kabuaten Bantul. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 147 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan --- htt://2trik.jurnalelektronik.com/index.h/2trik