PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan pada saat

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA PADA ANGGOTA SABHARA POLDA JATENG

Lia, et al, Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemiminan Berorientasi Tugas...

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BIDANG KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

Oleh: Ina Nurlina. Asumsi Penelitian Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik dapat mewujudkan proses belajar yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat, pembuatan agenda,

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh Komitmen

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan. mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

bekerja yang dimiliki seseorang atau golongan atau suatu bangsa (Tasmara 1995). Sinamo (2002) menata tiga elemen tesis Schumacher menjadi etos kerja,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang dimana lebih dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat,

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan yang bersifat transformatif, yang mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya, keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

MOTIVASI KERJA GURU PROFESIONAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv

GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN DAMPAKNYA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN. SOSIAWAN (STIE AMKOP Makassar)

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014

Transkripsi:

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA Oleh: Vitha Prima Dewi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh kepemimpinan Situasional kepala sekolah dan Disiplin Kerja Terhadap Etos Keija Guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta yakni 46 orang. Dari populasi guru akan diambil secara keseluruhan sebagai sampel sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (1998:107) Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil penelitian mengindikasikan: (1) terdapat pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap etos kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, (2) terdapk pengaruh disiplin kerja guru terhadap etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, (3) terdapat pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Kata Kunci: Kepemimpinan Situasional, Disiplin dan Etos Keija Guru. Pendahuluan Guru yang berkualitas cenderung memiliki etos kerja yang tinggi dalam bekerja. Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total paada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:33). Jadi, guru yang memiliki dan tertanam etos kerja, dapat dikatakan guru yang professional karena dia menjalankan berbagai tugas dan kewajibannya sesuai dengan kompetensi-kompetensi yang dimilikinya sebagai seorang guru dan membuktikannya dengan sikap dan tindakan dia dalam mengajari anak didiknya, memberikan contoh dan teladan, serta menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawatnya. Berdasarkan observasi lapangan, ternyata masih cukup banyak terjadi kenyataan yang kurang sesuai dengan harapan, yaitu masih rendahnya etos kerja pegawai. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pegawai dan guru yang tidak tepat waktu pada saat masuk. kantor, menunda pelaksanaan tugas kantor, keluar kantor pada saat jam kantor dan kekurangefisienan dalam pemanfaatan sarana kantor. Rendahnya etos kerja guru SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta tentunya berkaitan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan. Karena gaya kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok (Kartono, 1982:39). Berdasarkan fenomena di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta menunjukan kepemimpinan Kepala sekolah yang belum menunjukkan kepemimpinan situasional, dimana kepala sekolah dapat memperhatikan karakteristik bawahan pada situasi tertentu. Kepala Sekolah kurang melakukan komunikasi secara terbuka kepada guru sehingga fungsi kepemimpinan kepala sekolah kurang dihargai oleh para guru. Kedisiplinan guru masih terlihat dan terkesan kurang ditaati. Sehingga, dijumpai berbagai pelanggaran disiplin guru yang berdampak tidak mencapai target penyelesaian dalam tugasnya, dan ataupun beban yang harus diselesaikan menjadi berlarut-larut Sehingga akan sulit menyelesaikannya, apabila guru yang bersangkutan sering meninggalkan kantor pada jam kerja (bukan karena tugas), dan tanpa memberitahukan kepada atasan langsungnya. Faktor lain yang menjadikan pegawai yang suka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, diantaranya beban keija yang bersangkutan secara rutin menjenuhkan, kurang dilibatkannya dalam kegiatan lainnya, sehingga merasa dislike personal. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang penelitian, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta?; (2) Bagaimana pengaruh disiplin kerja guru terhadap etos kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta?; (3) Bagaimana pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta?; (4) Bagaimana pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah dan disiplin keija guru secara simultan terhadap etos kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta? Tinjauan Pustaka Etos Kerja Menurut Sinamo (2005:26) etos kerja profesional adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja merupakan tuntutan internal untuk berperilaku etis dalam mewujudkan unjuk kerja yang baik dan produktif. Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh seorang yang memiliki dan dalam dirinya tertanam etos kerja termasuk juga guru, seperti yang dikemukakan oleh Tasmara (2002: 75-131), di mana ciri-dri itu akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandaskan pada suatu kayakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu ibadah dan berprestasi itu inaah. Ciri-ciri itu diantaranya adalah memiliki sikap: (a) Visioner; (b) Loyalitas; (c) Disiplin; (d) Mandiri; (e) Kreatif, (e) Efektif dan efisien; (f) Berorientasi pada produktivitas; (g) Memiliki komitmen. Dengan demikian, guru seyogyanya memiliki etos kerja yang sesuai dengan ciri-ciri diatas. Kepemimpinan Situasional Kepemimpinan (leadership) merupakan inti dari pada manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber- sumber dan alat-alat manusia dan alat lainnya dalam suatu organisasi. Demikan pentingnya konstribusi pimpinan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau kegagalan yang dialami oleh organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam suatu organisasi. Kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard didasaikan pada saling berhubungannya di antara jumlah petunjuk, pengarahan, dan dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pemimpin serta tingkat kesiapan atau kematangan pengikut (Thoha, 2002:63). Berdasarkan hasil pengamatan para pakar dalam Wahjosumidjo (2002:30). Gaya kepemimpinan situasional mengandung pokok-pokok pikiran: (1) Di mana pemimpin itu berada melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional yaitu jenis pekerjaan, lingkungan organisasi, karakteristik individu yang terlibat dalam organisasi; (2) Perilaku kepemimpinan yang paling efektif itulah perilaku kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan; (3) Pemimpin yang efektif ialah pemimpin yang selalu membantu bawahan dalam pengembangan dirinya dari tidak matang menjadi matang. Disiplin Ketja Lazimnya kata ' disdpline' menunjukkan suatu idea hukuman, akan tetapi itu bukan artinya (arti disiplin) yang sebenarnya. Disiplin berasal dari kata Latin : disciplina, yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya (Moekijat, 1989:139). Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi- sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya (Siswanto, 2003:291). Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organsiasi. Tanpa dukungan disiplin guru yang baik, sulit sekolah untuk mewujudkan tujuannya. Oleh karena itu kunci keberhasilan suatu sekolah dalam mencapai tujuannya adalah kedisiplinan. Sondang P. Siagian (2000:305) berpendapat bahwa pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta

meningkatkan prestasi kerjanya. Metodologi Penelitian Objek pada penelitian ini menyoroti permasalahan yang ada dan dibatasi pada tiga variabel penelitian yaitu kepemimpinan situasional kepala sekolah, kinerja guru dan etos kerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta yakni 46 orang. Dari populasi guru akan diambil secara keseluruhan sebagai sampel sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (1998:107) Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Analisis data menggunakan analisis regresi. Pertama, menentukan model penelitian dan merumuskan persamaan strukturalnya sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan. Kemudian melakukan estimasi parameter model dan dilanjutkan dengan melakukan pengujian model. Pengujian model dilakukan dengan tiga tahap, yaitu evaluasi asumsi statistik, uji koefisien determinasi, uji keseluruhan dengan menggunakan uji F, dan uji individual dengan menggunakan uji t. seluruh pengolahan data kuantitatif menggunakan program komputer SPSS 12. Hasil studi Penelitian dan Pembahasan Guru yang berkualitas cenderung memiliki etos keija yang tinggi dalam bekerja. Etos keija adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2005:33). Jadi, guru yang memiliki dan tertanam etos keija, dapat dikatakan guru yang professional karena dia menjalankan berbagai tugas dan kewajibannya sesuai dengan kompetensi- kompetensi yang dimilikinya sebagai seorang guru dan membuktikannya dengan sikap dan tindakan dia dalam mengajari anak didiknya, memberikan contoh dan teladan, serta menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawatnya. Hasil penelitian ini menunjukkan etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari skor rata-rata jawaban responden sebesar 3.33. Artinya, guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta mulai mengubah etos kerja mereka agar mampu melaksanakan tugas sebagai guru profesional. Namun haruslah tetap menjadi perhatian bagi guru untuk bisa lebih baik lagi dalam bekerja. Sedangkan etos keija dalam sub variabel disiplin, berada pada kategori sedang. Namun cenderung rendah dibandingkan sub variabel lain. Hal ini terlihat dari skor rata-rata jawaban responden untuk variabel motivasi berprestasi dalam sub variabel ketaatan pada peraturan kerja sebesar 3.19. Kemungkinan terjadi karena sejauh ini etos guru belum mampu menunjukkan etos guru yang memadai dari segi kedisiplinan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pegawai dan guru yang tidak tepat waktu pada saat masuk kantor, menunda pelaksanaan tugas kantor, keluar kantor pada saat jam kantor dan kekurangefisienan dalam pemanfaatan sarana kantor. Adapun berdasarkan hasil perhitungan SPSS, kepemimpinan situasional kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos keija guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Besarnya pengamh antara variabel kepemimpinan situasional kepala sekolah (Xi) terhadap etos kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (Y) sebesar 0,351. Artinya tinggi rendahnya etos kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (Y) dipengaruhi kepemimpinan situasional kepala sekolah (Xi) sebesar r 2 x100% atau 0,351 2 x100%= 12.32%. Adapun berdasarkan hasil perhitungan SPSS, disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap etos kerja guru. Besarnya pengaruh antara variabel disiplin kerja (X2> terhadap etos kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (Y) sebesar 0,609. Artinya tinggi rendahnya etos kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (Y) dipengaruhi disiplin kerja (X2) sebesarr 2 x 100% atau 0,609 2 x100% = 37.08%. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, kepemimpinan situasional kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap disiplin keija guru. Besarnya besarnya pengaruh antara variabel kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) terhadap disiplin kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (X2) sebesar 0,869. Artinya tinggi rendahnya disiplin kerja guru di SMPN kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta (X2) dipengaruhi kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) sebesar r 2 x 100% atau 0.869 2 x 100%= 75.51 %.

Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah dan disiplin keija terhadap etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta 1. Kepemimpinan situasional kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta sebesar 12,32%. 2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos keija guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta sebesar 37,08%. 3. Kepemimpinan situasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta sebesar 75,51%. 4. Secara keseluruhan kepemimpinan situasional kepala sekolah dan disiplin keija terhadap etos kerja guru di SMPN Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta sebesar 86,4%. Sisanya yaitu sebesar 13,6% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain. Misalnya: iklim organisasi sekolah, motivasi, budaya organisasi, kinerja kepala sekolah, kepuasan, loyalitas, pelayanan, negosiasi, mutu, dan lain-lain. Rekomendasi Rekomendasi diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan teknik kepemimpinannya karena maju mundurnya suatu sekolah tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah, karena Kepala Sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan sekolah. 2. Peran kepala sekolah perlu ditingkatkan dalam hal penciptaan iklim kerja yang berorientasi pada pengembangan kinerja guru, peningkatan kemampuan dan keterampilan guru tentang pembelajaran, peningkatan keterampilannya dalam pengawasan kerja, serta melibatkan guru dalam pengambilan keputusan. 3. Guru sendiri perlu meningkatkan etos kerjanya, karena akan sangat berpengaruh terhadap kinerjanya dalam berbagai tugas dan kewajibannya. 4. Dalam meningkatkan etos keijanya, seorang guru perlu mengasah kemampuannya dalam membuat sebuah visi yang realistis dan rasional untuk pengembangan proses belajar mengajar, mengadopsi materi pelajaran dari berbagai media informasi, menyerap informasi dengan menggunakan internet, meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa, menggunakan semua media pembelajaran, serta meningkatkan disiplin diri. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Bedjo Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Keija. Bandung: Sinar Baru. Hersey, Paul dan Blanchard, Ken (2001). Management oforganization Behatviour, Utiliting Human Resources. 4th edition. Prentice Hall. Inggris. Jansen Sinamo (2005), 8 Etos Keija dalam bisnis, Jakarta. Gramedia. Kartini Kartono. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan.Jakarta: CV. Rajawali Moenir. (1992). Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: CV. Haji Mas Agung Moekijat. (1989). Tata Laksana Kantor. Bandung. Mandar Maju Siagian, Sondang.P. (2000). Teori dan Praktik Kepemimpinan. Jakarta Renika Cipta Tampubolon, Biatna Dulbert. 2009. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi yang Telah Menerapkan SN119-9001-2001. Tasmara, Toto. (2002). Membudayakan Etos Kerja islami, Jakarta: Gema Insani,. 2002 Thoha, Miftah. (2001), Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Prilaku, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wahjosumidjo. (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta:

Raja Grafindo Persada