PENGEMBANGAN BUKU AJAR IPA BERBASIS PROBLEM SOLVING SISWA KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Ayda Silfi Yana 1) Syakbaniah 2) Zulhendri Kamus 2) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUPLEMEN PEMBELAJARAN SUB SUB MATERI TIPE TIPE GUNUNG BERAPI UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABSTRAK

JURNAL SUSANTI NIM

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLES 5E PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESSOR DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISMEUNTUK MATERI SISTEM KOORDINAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN SRATEGI INKUIRI DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

Unnes Physics Education Journal

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Mubashiroh et al., Penerapan...

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

Ardilla Elfira Safitri Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FIS, UNY ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PERUSHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Key Word: media, material of acid base solution.

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 24 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BUKU AJAR IPA BERBASIS PROBLEM SOLVING SISWA KELAS V SD BAGUS AMIRUL MUKMIN, M. Pd Dosen program studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri Jl.KH. Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri *E-mail: bagusamirulm@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA karena sumber belajar yang digunakan dirasa menyulitkan siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya buku ajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan, dan kepraktisan buku ajar IPA berbasis Problem Solving. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Kuningan, Semarang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket respon siswa dan guru, angket validasi oleh ahli, lembar evaluasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif meliputi keefektifan, dan kepraktisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa buku ajar IPA berbasis Problem Solving yang dikembangkan efektif terbukti dari hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Kepraktisan berdasarkan validasi ahli, respon guru dan siswa secara klasikal dengan kategori sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku ajar IPA berbasis Problem Solving yang dikembangkan adalah efektif, dan praktis. Saran bagi guru yaitu buku ajar IPA berbasis Problem Solving ini bisa menjadi sumber belajar bagi siswa kelas V SD. Kata Kunci: Buku ajar,problem solving, hasil belajar. ABSTRACT Based on the observation, the students have difficulties in understanding the material of Science because the learning resources applied are considered to complicate them. To overcome these problems, it is needed to have a textbook in accordance with the students level of cognitive development. The aim of this study is to investigate the effectiveness and practicality of Problem solving based Science Textbook. This research is conducted at SD Negeri 01 Kuningan, Semarang. The type of this research is a Research and Development (R & D). The method of data collection uses the questionnaire responses of students and teachers, questionnaire validation by experts, evaluation sheets, and documentation. The technique of data analysis uses qualitative and quantitative analysis covering the effectiveness and practicality. The result of this 44

research shows that Problem solving based Science Textbook which is developed is effective. It is proven from the result of experimental class is better than the control class. The expert validation for the practicality and the response of teachers and students classically are categorized into very good. The conclusion of this study is Science textbook science-based Problem Solving developed is effective, and practical. It is suggested for teachers that this Problem solving based Science Textbook can be the learning source for fifth grade students. Keywords: textbook, problem solving, learning result PENDAHULUAN Kekayaan sumber daya alam yang melimpah tanpa disertai kemampuan untuk mengelola dengan baik tidak akan menjadikan suatu negara tersebut menjadi maju. Pengelolaan sumber daya alam yang masih bergantung pada negara lain, sistem pendidikan yang masih ketinggalan dengan negara tetangga, dan kemampuan sumber daya manusia yang masih rendah perlu diperbaiki. Berbagai permasalahan yang ada saat ini perlu segera dicarikan solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut, agar kedepan bisa menjadi negara mandiri tanpa bergantung pada negara lain. Pendidikan merupakan pondasi awal dalam suatu negara, pendidikan harus dimulai sejak dini, serta dilatih untuk mampu memecahakan berbagai permasalahan. Dunia pendidikan memerlukan suatu buku ajar yang mampu membatu memecahkan permasalahan yang ada pada dunia pendidikan saat ini. Problem Solving adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi/ jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik (Solso, 2008: 434). Sebagaimana menurut Djamarah (2013: 92) proses belajar mengajar melalui Problem Solving dapat membiasakan para siswa menghadapai dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapai permasalahan di dalam kehidupan keluarga, bermasarakat, dan dunia kerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membagun pengetahuan, sikap dan prilaku. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, kemampuan menalar dan Problem Solving merupakan kemampuan 45

kognitif siswa untuk membangun pemahaman secara mendalam, pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Karakteristik anak pada usia sekolah dasar berkisar antara 7-11 tahun anak dapat berpikir secara logis mengenai hal yang kongkret, aktivitas mental anak terfokus pada objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialami. Menurut Sanjaya (2011: 114) menjelaskan bahwa rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Karakteristik siswa SD yaitu rasa ingin tahu yang berlebih, menemukan, mempelajari sesuatu yang baru dan berkreasi. Djamarah (2013: 93) Problem Solving merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyelururuh, karena dalam pembelajarannya siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti proses permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan. Pada tahap usia SD siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mengeksplorasi, menemukan, mempelajari sesuatu yang baru, dan berkreasi. Untuk mendorong rasa ingin tahu siswa SD perlu dilakukan eksplorasi terhadapa apa yang dipelajari, sehingga pertanyaan-pertanyaan eksplorasi tersebut dapat dijawab dengan percobaan yang dilakukan oleh siswa sendiri untuk menemukan konsep-konsep baru. Sesuai dengan teori Piaget dalam Solso (2008: 366) yang menyatakan bahwa anak pada usia 7-11 tahun itu pada masa oprasional kongkret yaitu tahap penyempurnaan tiga ranah penting dalam pertumbuhan intelektual yaitu konservasi, klasifikasi, dan transitivitas. Berdasarkan ketiga tahapan tersebut menjelaskan dengan jelas bahwa pada masa usia sekolah dasar 7-11 tahun ketika dihadapkan suatu permasalahan siswa mampu melakukan percobaan untuk mencari tahu dan siswa sudah mampu memecahan masalah dengan baik. Dalam Problem Solving untuk siswa SD perlu adanya alat bantu, buku ajar adalah salah satu alat yang tepat untuk membimbing dan mengarahkan siswa serta mampu dipelajari dimana saja dan kapan saja ketika siswa inginkan. Menurut Panen dalam Prastowo (2014: 16) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor yang mendukung dalam proses pendidikan itu terdiri dari subyek yang dibimbing 46

(peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), serta cara yang digunakan dalam membimbing (alat dan metode). Buku ajar merupakan salah satu alat untuk menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Materi pendidikan ini merupakan suatu faktor berupa materi yang di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Materi pendidikan diharapkan merupakan suatu materi yang segar dan terbaru, selain itu juga harus mudah di cerna dan interaktif. Terdapat timbal balik antara pendidik dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran. Buku ajar merupakan informasi dan alat yang terdiri dari beberapa materi yang di susun secara sistematis yang diperlukan guru dalam pembelajaran. Menurut (Prastowo, 2014: 40) menyatakan bahwa bahan ajar dapat berupa handout, buku, modul, brosur, atau plaflet, wallchart, foto atau gambar, model atau maket. Banyak hal yang harus dilakukan ketika hendak membuat buku ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik diantaranya melakukan analisis KI-KD ini dilakukan untuk memastikan kompetensi-kopemtensi apa saja yang memerlukan buku ajar. Selain itu juga menganalisis sumber belajar yang berupa kesediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya dengan cara menginventarisasi kesediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Selanjutnya guru juga harus memilih dan menentukan buku ajar. Pemilihan buku ajar bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa buku ajar harus menarik, dan dapat membantu siswa untuk memecahkan permasalahan dalam belajarnya. Berdasarkan hasil wawancara dan angket kepada guru SD Negeri 01 Kuningan, Semarang, menjelaskan bahwa siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang telah mereka dapat. Berdasarkan hasil angket siswa merasa kesulitan dalam belajar, buku ajar yang digunakan membuat siswa semakin sulit untuk memahami materi pelajaran. Siswa berharap adanya buku ajar lain yang membantu dalam memahami materi pelajaran sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar. Sejalan dengan penelitian Rustini (2008 ) yang menyatakan bahwa penerapan model pemecahan masalah merupakan suatu strategi yang efektif dalammengembangkan siswa untuk berpikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.berdasarkan permasalahan yang ada di atas dan upaya menghasilkan 47

peserta didik yang berkualitas yang sesuai dengan perkembangan anak pada usia SD. Maka peneliti merasa perlu adanya pengembangan buku ajar IPA berbasis Problem Solving Pada Siswa Kelas V SD. METODE Jenis penelitian ini yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (R & D /Research and Development). Penelitian dan pengembangan (R & D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Sugiono, 2010: 9). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental desain pengembangan ini dipilih bentuk Posttest-Only Control Design. Uji coba penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Kuningan, Semarang, dengan populasi siswa kelas VA 20 siswa dan VC 17 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpul data yaitu instrument angket, lembar validasi, dan tes evaluasi. Angket digunakan untuk mengetahui kepraktisan dari buku ajar, lembar validasi digunakan untuk mengetahui isi materi, desain grafis, dan bahasa sudah disesuaikan dengan tingkat perkembanga siswa. Tes evaluasi digunakan untuk mengetahui buku ajar tersebut evektif untuk siswa kelas V SD. Teknik analisis data yang digunakan yaitu ststistik nonparametrik dimana tidak membahas parameter-parameter populasi, jenis data nominal atau ordinal. HASIL Hasil data keevektifan didapat dari ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal. Berikut hasil belajar kognitif siswadiperoleh dari nilai post test yang disajikan dalam bentuk Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Prosentase Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Prosentase Jumlah Jenis Kelas Tuntas Tidak tuntas Hasil belajar siswa kognitif siswa Eksperimen 20 siswa 16 4 80% 48

Kontrol 17 siswa 10 7 59% Berdasarkan tabel 4.3. terlihat bahwa hasil belajar kognitif siswa secara klasikal pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil prosentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal disajikan dalam bentuk Gambar 4.1. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80 59 Hasil belajar Eksperimen Kontrol Gambar 4.1. Hasil Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Post Test Hasil kepraktisan dilihat dari hasil validasi para ahli, tanggapan dari guru dan tanggapan dari siswa. Hasil data kevalidan diperoleh dari ahli materi dan ahli desain grafis. Data kevalidan materi Problem Solving meliputi aspek materi, isi, dan keterbacaan sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Kelayakan Materi Buku Ajar Berbasis Problem Solving. Responden Total skor Skor kevalitan Kategori Masukan/saran Bahasa agar baku, Ahli materi 89 89 110 X 100 Baik efektif, dan mudah dipahami siswa. Konsep yang dimuat = 80 agar benar sesuai dengan kaidah ilmu. 49

Hasil validasi buku ajar berbasis Problem Solving dari segi desain grafis disesuaikan dengan kaedah kegrafisan meliputi aspek desain cover, aspek desain pemilihan gambar, aspek desain pemilihan tulisan, dan aspek desain kombinasi warna gambar dengan tulisan. Berikut kelayakan buku ajar berbasis Problem Solving menurut ahli desain grafis disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Kelayakan Desain Grafis. Responden Total skor Skor kevalitan Kategori Masukan/saran Ahli desain grafis 66 66 X 100 75 = 88 Sangat baik Dapat digunakan dengan sedikit revisi Berikut hasil tanggapan guru terhadap buku ajar berbasis Problem Solving dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Respon Guru Terhadap Buku Ajar Nama Skor rata-rata Kategori Guru 1 4 Baik Guru 2 5 Sangat baik Guru 3 4 baik Berikut hasil tanggapan siswa terhadap buku ajar berbasis Problem Solving pada Gambar 4.3. Ju ml ah Sis wa 12 10 8 11 9 6 Tanggapan siswa 4 2 0 Jumlah siswa max 20 Sangat baik baik Gambar 4.3. Hasil Data Tanggapan Siswa Terhadap Buku Ajar 50

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 1) Keevektifan buku ajar IPA berbasis Problem Solving berdasarkan hasil nilai kognitif siswa terhadap buku ajar berbasis Problem Solving sebesar 80%. 2) Kepraktisan buku ajar berbasis Problem Solving dilihat berdasarkan aspek validasi para ahli, respon guru dan siswa. Berdasarkan ahli desain grafis dengan kategori sangat baik sedangkan dari materi dengan kategori baik. Kepraktisan buku ajar berdasarkan respon guru dengan kategori baik. Kepraktisan buku ajar berbasis Problem Solving dilihat dari persentase respon siswa secara klasikal sebesar 84% dalam kategori sangat baik. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan, dan kepraktisan buku ajar IPA berbasis Problem Solving pada siswa kelas V SD. 1. Keefektifan buku ajar IPA berbasis Problem Solving terbukti efektif berdasarkan aspek Hasil belajar kognitif siswa terhadap buku ajar berbasis Problem Solving sebesar 80% dalam kategori baik. Rustini (2008 ) yang menyatakan bahwa penerapan model Problem Solving merupakan suatu strategi yang efektif dalammengembangkan siswa untuk berpikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. 2. Kepraktisan buku ajar IPA berbasis Problem Solving terbukti praktis berdasarkan validasi para ahli, respon guru dan ketertarikan siswa. Berdasarkan validasi ahli desain grafis dalam kategori sangat baik sedangkan dari ahli materi dalam kategori baik. Sedangkan untuk kepraktisan buku ajar berdasarkan respon guru dengan kategori baik. Kepraktisan dilihat dari persentase respon siswa secara klasikal sebesar 84% dalam kategori sangat baik.. Menurut Nugraha (2013) pengembangan buku ajar reaksi redoks bervisi sets, berorientasi konstruktivistik berdasarkan hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa buku ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, efektif, praktis, dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. 51

PENUTUP Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Keefektifan buku ajar IPA berbasis Problem Solving terbukti efektif berdasarkan hasil belajar kognitif siswa sebesar 80% dengan kategori baik. 3) Kepraktisan buku ajar IPA berbasis Problem Solving terbukti praktis berdasarkan validasi ahli, respon guru dan siswa dengan kategori sangat baik. Sesuai dengan simpulan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1) Buku ajar IPA berbasis Problem Solving dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran siswa. 2) Buku ajar IPA berbasis Problem Solving ini hanya terbatas pada standar kopetensi pemahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan dengan penggunaan sumber daya alam hanya pada kopetensi dasar 7.4, 7.5, 7.6, dan 7.7. yaitu daur air, bencana alam yang terjadi di indonesia, dan kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi saja. 3) Sekolah hendaknya mensosialisasikan buku ajar IPA berbasis Problem Solving kepada semua guru. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Nugraha, D.A., Binadja, A., Supartono. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik.Journal of Innovative Science Education. No. 1. Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Rustini, T. 2008. Penerapan Model Problem Solving untuk Meningkatkan Pengembangan Potensi Berpikir Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, No. 10. Sanjaya, N. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Solso, R. 2008. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. 52