BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap,

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. (SIRS) seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban untuk melayani pasien dengan fasilitas yang lengkap serta. pelayanan yang cepat dan tepat. Untuk mencapai hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

ABSTRACT. Keywords: hospital's internal report. xvi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem pengelolahan Rekam Medis yang baik dan benar. 1

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat pembangunan kesejahteraan, pusat pembinaan peran serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. LEMBAR PERSETUJUAN ii. HALAMAN PERSEMBAHAN iii. MOTTO v. KATA PENGANTAR vi. DAFTAR ISI viii.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat. beragam macamnya, di antaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PELAPORAN REKAM MEDIS DI KLINIK ASRI MEDICAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan bagian dari sarana pelayanan kesehatan. Sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah menyelenggarakan rekam medis yang baik. Menurut Hatta (2008), rekam medis diartikan sebagai berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis harus dapat memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, diagnosis, bagaimana perjalanan penyakit seseorang, proses pengobatan dan tindakan medis beserta dokumentasi hasil pelayanannya. Rekam medis berkewajiban untuk membuat laporan tertulis mengenai pelayanan kesehatan yang berguna untuk pelaksanaan pembuatan laporan internal dan eksternal.

2 Pembuatan laporan ini bertujuan untuk mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku dan etika profesi. Menurut Manullang (2008), pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian pengembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan. Menurut Depkes RI (1997), pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat dengan terlebih dahulu melalui pengumpulan data dari unit-unit terkait dengan periode yang telah ditentukan. Secara garis besar jenis laporan rumah sakit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu laporan intern rumah sakit dan laporan ekstern rumah sakit. Laporan intern disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Sedangkan laporan ekstern rumah sakit ditujukan kepada Departemen Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kegiatan pelaporan terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan penyajian data. Pengumpulan data dalam pembuatan laporan memerlukan suatu kerjasama yang baik antar unit terkait dan data yang diolah harus sesuai dengan fakta, lengkap, berkesinambungan, dan dapat dipercaya agar menjadi laporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu.

3 Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Desember 2012 di Rumah Sakit Harapan Magelang, dengan mewawancarai salah satu petugas rekam medis. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut adalah laporan yang dibuat di Rumah Sakit Harapan Magelang meliputi laporan internal dan eksternal. Laporan internal dibuat sesuai kebutuhan rumah sakit dan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam rumah sakit. Sedangkan laporan eksternal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak di luar rumah sakit. Laporan eksternal ini dibuat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pihak luar yang terkait. Rumah Sakit Harapan Magelang telah melaksanakan perubahan sistem pelaporan eksternal sesuai dengan Permenkes 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) mulai tahun 2012 dan mengirimkan laporan eksternal, salah satunya laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) secara online kepada Kementerian Kesehatan RI mulai tahun 2013. Namun, dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala terutama dalam pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3). Menurut Permenkes Nomor 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (Formulir RL3) adalah formulir yang berisikan data kegiatan pelayanan rumah sakit, yang dilaporkan satu kali dalam setahun, paling lambat tanggal 15 bulan Januari tahun setelah tahun periode pelaporan. Laporan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit ini terdiri dari Data Kegiatan Pelayanan Rawat Inap (RL3.1); Data Pelayanan Rawat Darurat (RL3.2);

4 Data Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut (RL3.3); Data Kegiatan Kebidanan (RL3.4); Data Kegiatan Perinatologi (RL3.5); Data Kegiatan Pembedahan (RL3.6); Data Kegiatan Radiologi (RL3.7); Data Pemeriksaan Laboratorium (RL3.8); Data Pelayanan Rehabilitasi Medik (RL3.9); Data Kegiatan Pelayanan Khusus (RL3.10); Data Kegiatan Kesehatan Jiwa (RL3.11); Data Kegiatan Keluarga Berencana (RL3.12); Data Kegiatan Obat, Penulisan dan Pelayanan Resep (RL3.13); Data Kegiatan Rujukan (RL3.14); dan Data Cara Pembayaran (RL3.15). Dengan banyaknya data kegiatan yang harus diolah dan pengumpulan datanya berasal dari berbagai macam bagian/unit, ini menyebabkan adanya kendala dalam pelaksanaan pembuatan laporannya. Adapun dalam pelaksanaannya, pembuatan laporan di Rumah Sakit Harapan Magelang masih mengalami kendala, khususnya dalam pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3). Salah satu kendalanya adalah keterlambatan dalam pengumpulan data penunjang yang dibutuhkan dalam pengisian formulir RL3 mengakibatkan terhambatnya kegiatan pengolahan laporan. Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembuatan laporan di Rumah Sakit Harapan Magelang. Peneliti lebih memfokuskan pada pelaksanaan pembuatan Laporan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL3) dan kendala dalam pembuatannya.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran umum pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang. 2. Tujuan Khusus Berdasarkan masalah yang dikaji, tujuan khusus peneliti melakukan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang. b. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan selanjutnya bagi rumah sakit terkait pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang.

6 2. Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang rekam medis. b. Mampu menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya di lapangan. 3. Bagi Institusi Pendidikan a. Dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang. b. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan gambaran atau penerapan di lapangan. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi atau bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Pelaksanaan Pembuatan Laporan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (RL3) di Rumah Sakit Harapan Magelang belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, namun penelitian yang hampir sama pernah dilakukan antara lain : 1. Sindy Pratiwi (2007), Pelaksanaan Pembuatan Laporan Morbiditas Pasien Rawat Jalan (RL 2b) di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan morbiditas pasien rawat jalan (RL2b) serta faktor

7 yang mempengaruhi keterlambatan dalam pembuatannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan pembuatan laporan RL 2b dilakukan oleh dua bagian, yaitu Sub Bagian Program dan Penyusunan Laporan (PPL) dan Sub Bagian Rekam Medis. Beberapa faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembuatan laporan RL 2b di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang adalah pengumpulan data dari poliklinik yang sering terlambat, pelaksanaan pengolahan data yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada dan sarana-prasarana yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Pratiwi (2007) adalah sama-sama menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional dan cara memperoleh data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi serta mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Pratiwi (2007) adalah pada Pratiwi (2007) tujuan penelitian lebih fokus kepada mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan eksternal yaitu RL 2b dan faktor yang mempengaruhi keterlambatan dalam pembuatannya, sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) dan kendala yang dihadapi petugas pelaporan dalam pembuatan laporan tersebut.

8 2. Mita Nurhidayati (2010), Pelaksanaan Pengelolaan Data Morbiditas Pasien Rawat Jalan di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten. Penelitian Nurhidayati (2010) memiliki tujuan mengetahui pelaksanaan pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan dan mengetahui kendala dalam pengelolaannya. Metodologi penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah perawat klinik rawat jalan dan petugas pelaporan. Objek penelitian adalah data morbiditas pasien rawat jalan. Hasil penelitian berupa sumber data, pengumpulan data, pengolahan hingga menjadi laporan RL 2b dan RL 2b1, serta kendala dari pelaksanaannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nurhidayati (2010) adalah sama-sama meneliti pelaksanaan dan kendala serta menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nurhidayati (2010) adalah pada penelitian Nurhidayati (2010) lebih fokus pada pelaksanaan pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan dan mengetahui kendala dalam pengelolaannya, sedangkan pada penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) dan kendala yang dihadapi petugas pelaporan dalam pembuatan laporan tersebut.

9 3. Desi Kurniasari (2012), Proses Pembuatan dan Pengiriman Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan di RSJ Grhasia Provinsi DIY. Hasil dari penelitian Kurniasari (2012) adalah proses pembuatan laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan meliputi input laporan data melalui register dan berkas rekam medis, proses pengolahan data meliputi coding, indexing dan pengolahan data menggunakan komputer, serta output yang meliputi laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL 4b). Kendala dalam pembuatan laporan adalah kuantitas sumber daya manusia yang sedikit sementara beban kerjanya banyak, keakuratan data yang meliputi kasus baru yang belum dilaksanakan dan dokter yang tidak mengisi diagnosis dengan lengkap, software yang belum bisa diaplikasikan secara maksimal. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kurniasari (2012) terletak pada metodologi penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, pengamatan (observasi) dan studi dokumentasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan laporan eksternal dan kendala yang dihadapi dalam pembuatannya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kurniasari (2012) adalah pada Kurniasari (2012) lebih fokus membahas proses dan kendala yang dihadapi dalam pembuatan laporan data keadaan

10 morbiditas pasien rawat jalan, sedangkan pada penelitian ini fokus untuk mengetahui pelaksanaan pembuatan laporan data kegiatan pelayanan rumah sakit (RL3) dan kendala yang dihadapi petugas pelaporan dalam pembuatan laporan tersebut.