LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN FOOD SERVICE MANAGEMENT

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN GIZI KOMPREHENSIF UNTUK PEMENUHAN KOMPETENSI REGISTERED DIETESIEN (RD) BAGI DOSEN PRODI DIETISIEN

Anna Ngatmira,SPd,MKM ( Jogjakarta, 25 November 2014)

PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

JCI - HEALTHCARE ORGANIZATION MANAGEMENT STANDARDS

Pengalaman RSUP Dr. Sardjito dalam Pengorganisasian Tim Akreditasi. Sri Mulatsih RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2012

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

MONITORING KEAMANAN DAN KESELAMATAN FASILITAS RUMAH SAKIT (K3RS)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

Hospital Public Training Schedule

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

Manajemen Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit berdasarkan Standar Joint Commission International Standar Prevention & Control of Infection

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat

Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini peredaran rumah makan berbasis ayam goreng kian

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Fasilitas (PMK, download dan dijilid)

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 1

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

RISET FASILITAS KESEHATAN LABORATORIUM 2011

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

Jenis Jenis Indikator Mutu Rumah Sakit: Haruskah RS Memiliki Semua

PMKP STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI I ( SNARS EDISI I) PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN EDIT LW REV NRL 10717

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PANDUAN PENUNTUN SURVEI AKREDITASI UNTUK BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ====================================== ==========================

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan

Monitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS POKJA MFK RS BEN MARI MALANG TAHUN 2017

PPI TELUSUR SKO R 1 MATERI Pembentukan Tim PPI, pengorganisasian, operasional, program kerja, pelaksanaannya

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

dalam yang memenuhi standar profesi serta peraturan perundang- undangan. (R) Pedoman Pelayanan

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

HANS PUTRA KELANA F

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

PENGUMUMAN REVISI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : : 027 / / RSUD / 2016 Tanggal : : PERKIRAAN BIAYA (Rp)

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen adalah suatu proses tahapan kegiatan yang terdiri atas

PEDOMAN KAJI BANDING UPTD PUSKESMAS PALANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA BINAYANMASUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

PECHA KUCHA KE-16. Manajemen Mutu dalam Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya yang Berkualitas dan Berkelanjutan. 13 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit pada dasarnya merupakan organisasi layanan (Service. Organization) bidang kesehatan, yang memerlukan manajemen untuk

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

JL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) KLANGENAN - CIREBON

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN FOOD SERVICE MANAGEMENT PUTRI RONITAWATI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017

1. Latar Belakang Food service merupakan salah satu kompetensi yang harus di miliki oleh seorang ahli gizi/ Dietitian. Di Program Studi Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul, Food Service diaplikasikan dalam salah satu mata kuliah Manajemen Industri Pelayanan Makanan. Semakin berkembangnya keilmuan terutama di bidang Food Service mengharuskan kami sebagai tenaga pendidik dapat meningkatkan kompetensi di bidang tersebut. Saat ini semua Rumah Sakit berlomba-lomba untuk dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit termasuk pelayanan makanan kepada pasien. Berbagai standar nasional dan internasional harus dilengkapi oleh Rumah Sakit sehingga semua Rumah Sakit berbasis JCI. Atas dasar inilah kami memerlukan salah satu dari dosen kami yang mengajar Manajemen Industri Pelayanan Makanan agar dapat mengikuti pelatihan tersebut. 2. Tujuan Mengikuti pelatihan Food Service basic ini agar dapat meningkatkan kompetensi di bidang Food Service Management terkait dengan Penyelenggaraan Makanan yang sesuai dengan standar Internasional (JCI), indikator mutu dalam kegiatan penyelenggaraan makanan, management facility system dan food safety terkait dengan HACCP. Materi ini juga dapat disampaikan kepada rekan-rekan dan mahasiswa di Prodi Gizi FIKES Universitas Esa Unggul. 3. Trainer Berbagai ahli gizi yang kompeten di bidang food service dan HACCP sebanyak 5-6 orang 4. Peserta Kepala Instalasi Gizi, Dietitian di berbagai RS di seluruh Indonesia sebanyak 36 orang. 5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Hotel Ibis Cawang Jakarta, 25-28 April 2017 6. Hasil Pelatihan a) Standar Penyelenggaraan Makanan yang berbasis JCI (Joint Commision International, International Hospital Accreditation) meliputi Pelayanan Pasien ( Care Of Pasient / COP), Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( Internasional Pasien Safety Goal /IPSG ), Pencegahan & Pengendalian Infeksi ( Prevention And Control Of Infection / PCI ), dan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan ( Facility Management And Safety / FMS ) b) Mampu menjelaskan mengenai Manajemen Fasilitas Penyelenggaraan Makanan berbasis S7 meliputi :

MFK 2 EP 1 Ada rencana tertulis yang mencakup : Keamanan dan keselamatan, bahan berbahaya, manajemen emergensi, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan sistem utilitas. Ex : Pedoman, panduan, SPO, Program Kerja,, jadwal, Monev. FK 4.1 EP 1 RS me mpunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini dan akurat yang didokumentasikan. Ex : Laporan pengajuan dan perbaikan sarana dan prasarana, ( baik dari IPSRS, ISP dan K3 ronde EOC/lainnya. MFK 4.1 EP 2 RS mempunyai rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut. Ex : Ada perencanaan, ada dokumen foto proses sebelum dan sesudah perbaikan, proses perbaikan dan anggaran. MFK 5.1 EP 1 RS mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya & mempunyai daftar Terbaru/Mutakhir Dari Bahan Berbahaya Tersebut Di RS. Ex : Ada proses permintaan daftar/keberadaan B3 dari setiap satker, rekapitulasi data oleh K3 dan denah B3 MFK 7 2. EP 2.5 Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan kebakaran dan asap. Ex : Ada SK Regu Keselamatan, Organisasi darurat gedung dan RS, Program pelatihan staf yang bekerjasama dengan diklit. MFK 7.3 EP 1 RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk larangan merokok. Ex : Ada Regulasi peraturan tentang larangan merokok, ada SK Dirut, Ada SPO pemantauan kepatuhan larangan merokok dan Surat Edaran serta patroli larangan merokok. c) Penentuan Indikator Mutu Penyelenggaraan Makanan bertujuan untuk melihat prestasi kinerja, secara kuantitatif & kualitatif serta dapat menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu standar tertentu, indikator yang penting relatif mudah didapat datanya dalam suatu kegiatan penyelenggaraan makanan yang meliputi input, proses dan output. Metode penyusunan indicator mutu berdasarkan ISO 9001 harus SMART, yaitu Specific (Spesifik); Measurable (terukur); Achievable (dapat dicapai); Relevant (relevan); dan Time-Bound (Batas waktu). d) Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan makanan di Rumah sakit meliputi : perencanaan bangunan, peralatan dan perlengkapan, fasilitas ruang yang dibutuhkan, sarana fisik, arus kerja/ tata alur, ruang perkantoran instalasi gizi, peralatan dan perlengkapan di ruang penyelenggaraan makanan berdasarkan arus kerja. e) Perencanaan dan pengadaan bahan makanan di Rumah Sakit berpedoman pada Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit yang harus dimiliki oleh setiap Rumah Sakit sebagai acuan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan pegawai yang mencakup macam konsumen yang dilayani, kandungan gizi makanan yang di konsumsi tergantung pada diet (khusus pasien tertentu), pola menu dan frekuensi menu sehari serta jenis menu. f) Salah satu metode peningkatan mutu yang diaplikasikan dalam workshop adalah metode Kaizen. Pada penerapannya dalam perusahaan, kaizen mencakup pengertian

perbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Ada 5 elemen yang diukur di dalam program Kaizen Teian : Teamwork, Personal discipline, Improved morale, Quality circles, dan Suggestion for improvement. Sasaran akhir kaizen adalah tercapainya Kualitas, Biaya, Distribusi (Quality, Cost, Delivery QCD), sehingga pada praktiknya kaizen menempatkan kualitas pada prioritas tertinggi.kaizen mengajarkan bahwa perusahaan tidak akan mampu bersaing jika kualitas produk dan pelayanannya tidak memadai, sehingga komitmen manajemen terhadap kualitas sangat dijunjung tinggi.kualitas yang dimaksud dalam QCD bukan sekadar kualitas produk melainkan termasuk kualitas proses yang ditempuh dalam menghasilkan produknya. Salah satu langkah awal penerapan kaizen adalah menjalankan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk menjamin terlaksananya kesinambungan kaizen.siklus ini terdiri atas : i. Rencana (plan) : Penetapan target untuk perbaikan dan perumusan rencana tindakan guna mencapai target tersebut. ii. Lakukan (do) : Pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat. iii. Periksa (check) : Kegiatan pemeriksaan segala prosedur yang telah dijalankan guna memastikannya agar tetap berjalan sesuai rencana sekaligus memantau kemajuan yang telah ditempuh. iv. Tindak (act) : Menindaklanjuti ketiga langkah yang ditempuh sekaligus memutuskankan prosedur baru guna menghindari terjadinya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya. g) Food Safety (Keamanan Pangan) didefinisikan sebagai adanya jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika dikonsumsi. Menurut UU Nomor 18 tahun 2012 mengenai keamanan, mutu dan gizi pangan dalam Pasal 1 ayat 5 bahwa KEAMANAN PANGAN merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk di konsumsi h) Sistem HACCP merupakan Sistem yang berdasar ilmiah dan sistematis yang mengidentifikasi bahaya spesifik dan tindakan pengendaliannya untuk memastikan keamanan Pangan. Secara ringkas, HACCP diaplikasikan dengan langkah-langkah : 1. Memperhatikan material, proses2 produk dari awal sampai akhir 2. Identifikasi bahaya potensial dan tempatmunculnya bahaya 3. Melakukan pengendalian dan pemantauan 4. Melakukan dokumentasi dan pencatatan 5. Memastikan penerapan yang efektif secara berkesinambungan i) Kunjungan Food Service ke Instalasi Gizi RS Jantung dan Pembuliuh Darah Harapan Kita Jakarta. Ini adalah merupakan salah satu Rumah Sakit yang sudah akreditasi

Internasional atau JCI. Penyelenggaraan makanan di institusi tersebut sudah mengikuti alur kerja yang seharusnya serta sudah memiliki \Manajemen Facility System yang baik. Hal ini tergambar dalam adanya alur kerja yang baik, adanya fasilitas toilet di luar pintu pada saat proses penerimaan bahan makanan. Adanya gudang penyimpanan kering, penyimpanan basah baik di chiller maupun freezer yang masing-masing bahan makanan memiliki kartu stock serta thermometer dan kelembaban pada tiap ruang, adanya kartu monitoring suhu dan kelembabab serta kartu maintenance di setiap gudang serta barang-barang elektronik lainnya. Adanya APD yang meliputi masker, tutup kepala dan sarung tangan di beberapa dinding instalasi serta adanya hydran dan helm pengaman dan adanya jalur evakuasi khusus yang memang dipersiapkan bila ada kebakaran. Rumah sakit ini juga memiliki trolley khusus di setiap ruangan yang memiliki pemanas dan pendingin khusus serta dishwash di setiap pantrynya. Pada system pengadaan bahan makanan sudah komputerisasi dan menggunakan system lelang. Supplier tersebut akan memberikan spesifikasi sesuai bahan makanan yang diajukan oleh instalasi gizi yang akan disertai dengan surat kontrak. Monitoring dan evaluasi selalu dilakukan setiap bulannya.