PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL ALBERTA

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik melalui Metode Inkuiri Model Alberta

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014, artikel 9

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

UJME 6 (1) (2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III

Ibnu Kadaruloh, Depi Setialesmana,

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

Oleh: Ratna Meinar Rahayu

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal , September 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Ramadhani. Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan Abstrak

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR GAMBAR...

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK SPOTLIGHT

(Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciawi Tahun Pelajaran 2013/2014) Sri Murni

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

Siska Ryane Muslim Program Pascasarjana Universitas Terbuka Graduate Studies Program Indonesia Open University ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PRANITASARI ANDINI

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII. Oleh: Erni Syofna*, Atus Amadi Putra**,Villia Anggraini.

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 2, hal. 95-102, Maret 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL ALBERTA Depi Setialesmana Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Indonesia email: depi_setia23@yahoo.co.id ABSTRACT This research aimed to observ (1) the improvement of mathematical understanding of students who were taught with Alberta inquiry method compared to conventional method, (2) the differences in improvement of mathematical understanding of students with higher, moderate and lower of mathematical abilities who had learning process with Alberta inquiry method and conventional method, and (3) attitudes of students after learning using Alberta inquiry method. Population in this research were all grade VIII students at Junior High School 12 Tasikmalaya Two classes were selected as the samples. One class was selected as the experiment class and the other served as the control class. The instruments used consisted of understanding skill test, and attitudes scale questionnaire. Data processing technique used normalized gain test, t-test, Two-way Anova. The results showed that the improvement of mathematical understanding and mathematical critical thinking of the students who learnd using Alberta Inquiry method were better than these learnd using conventional method. There were differences between the improvement of mathematical understanding of students, with higher, moderate and lower mathematical abilities who learnd using Alberta inquiry method compered to there learnd using conventional method. Students showed positive attitude toward learning process using, Alberta inquiry method. Keywords: Alberta inquiry method, mathematical understanding PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang secara jelas mengandalkan proses berpikir yang dipandang sangat baik untuk diajarkan pada peserta didik, tetapi seringkali peserta didik masih kesulitan dalam mempelajarinya. Matematika dipelajari tidak hanya untuk dipahami konsepnya saja atau prosedurnya saja, akan tetapi banyak hal yang bermanfaat dari hasil proses pembelajaran matematika. Soedjadi (Afgani, 2011:6.22) menyatakan bahwa dalam proses belajar matematika guru harus mampu memberikan pemahaman konsep matematika (tujuan material), dan mampu menata nalar siswa (tujuan formal). Lemahnya kemampuan pemahaman matematis mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam matematika itu sendiri. Sebagaimana dikemukakan oleh Wahyudin (1999:222) bahwa salah satu penyebab peserta didik lemah dalam bidang matematika adalah kurang memiliki kemampuan untuk memahami (pemahaman) dan mengenali konsep-konsep dasar matematika (aksiomatik, definisi, kaidah dan teorema) yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan. Berdasarkan informasi yang disampaikan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 12 Tasikmalaya, banyak permasalahan yang terjadi dalam memahami pelajaran matematika. Diantaranya peserta didik kurang memahami konsep matematika dan belum mampu menyelesaikan soal yang optimal. Apabila guru memberikan soal yang non rutin, sebagian besar peserta didik tidak dapat mengerjakannya. Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran konvensional. Menurut Atwood (Hasratuddin, 2010:3) pola pengajaran mekanistik atau yang biasa disebut pengajaran tradisional/konvensional berlangsung satu arah. Pada pembelajaran konvensional ini guru lebih aktif menjelaskan dan memberikan informasi, sehingga kurang membantu peserta didik mengembangkan keterampilan ISSN 2460-8599 jurnal.unsil.ac.id/index.php/jp3m

96 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL... berpikir yang baik. Berkaitan dengan uraian tersebut, salah satu metode pembelajaran yang efektif yang dapat diterapkan untuk proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik dalam mempelajari matematika adalah metode inkuiri. Belajar dengan metode inkuiri dalam proses pembelajaran yang diterapkan adalah metode inkuiri yang telah dimodifikasi yang dapat membimbing peserta didik menemukan konsep dengan bimbingan guru dan melalui diskusi kelompok. Metode Inkuiri Model Alberta merupakan metode belajar yang melibatkan peserta didik secara aktif. Dampak sikap dari keaktifan peserta didik dalam kegiatan matematika akan meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap konsep-konsep matematika. Sejalan dengan yang diungkapkan Kartini (2011) bahwa kegiatan yang dilakukan pada tahap-tahap pembelajaran metode inkuiri model Alberta dapat melatih peserta didik mengeksplorasi ide-ide matematis. Metode ini dapat memicu peserta didik untuk mencoba berbagai kemungkinan dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan kemampuan logika, nalarnya dan menghasilkan penyelesaian masalah yang unik atau baru bagi peserta didik. Kemampuan pemahaman matematis merupakan landasan penting untuk berpikir dalam persoalan-persoalan matematika maupun persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan pemahaman matematis adalah perilaku kognitif peserta didik yang mencakup pengetahuan atas konsep-konsep matematika dan pengetahuan prosedural. Pemahaman dalam matematika merupakan salah satu komponen dasar yang cukup penting. Skemp (Sumarmo,U. 2010: 5) membedakan dua jenis pemahaman, yaitu: pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Pengertian pemahaman instrumental adalah menghafal sesuatu secara terpisah atau dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan sederhana dan mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. Pemahaman relasional adalah mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Berkaitan dengan uraian tersebut, salah satu pembelajaran yang digunakan adalah melalui metode pembelajaran inkuiri. Menurut Sumarna (2009: 2) pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan kegiatan penyelidikan yang melibatkan proses mental peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan kemampuan pemahaman secara kritis dalam penyelidikan terhadap berbagai konsep yang disajikan kemudian menyimpulkannya. Peserta didik dalam perspektif metode inkuiri dipandang sebagai peserta didik yang aktif, sedangkan guru berperan sebagai pembimbing, atau dengan kata lain sosok guru bukanlah sebagai pusat pembelajaran. Tahap-tahap metode inkuiri yang diterapkan dalam penelitian ini diadopsi dari metode inkuiri yang dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Alberta Learning yang berkedudukan di Canada, sehingga disebut metode inkuiri model Alberta. Donham (Alberta Learning, 2004: 7) mengatakan bahwa menyelesaikan suatu masalah dalam Metode Inkuiri Model Alberta ada enam tahap, yaitu: 1) Merencanakan (Planning), 2) Mengingat (Retrieving), 3) Menyelesaikan (Processing), 4) Mencipta (Creating), 5) Berbagi (Sharing), dan 6) Menilai (Evaluating). Dengan alasan inilah penulis mengambil metode inkuiri untuk menunjang supaya peserta didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran melalui model Alberta dengan berdasarkan langkah-langkah yang sangat relevan Dengan mengetahui langkah-langkah dengan menggunakan pembelajaran metode inkuiri model Alberta akan terlihat bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran tersebut. Sikap peserta didik terhadap pembelajaran matematika merupakan keadaan internal peserta didik berupa kesiapan memberikan respons yang meliputi kognitif, afektif dan konatif. Sikap dapat bersifat negatif dan bersifat positif. Sikap negatif memunculkan kecenderungan untuk menjauhi, membenci, menghindari ataupun tidak menyukai suatu

Depi Setialesmana 97 objek. Sedangkan sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran suatu objek. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta dibandingkan dengan metode konvensional, 2) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelompok tinggi, sedang dan rendah antara yang memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta dengan yang memperoleh pembelajaran konvensional, dan 3) Untuk mengetahui sikap peserta didik setelah diberikan penerapan metode inkuiri model Alberta dalam pembelajaran matematika. METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah jenis eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Kelompok pertama, diberikan pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta (X 1 ), sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok pembanding menggunakan pembelajaran dengan metode konvensional (X 2 ), dengan skema berikut : R O X 1 O R O X 2 O Keterangan: R = Pemilihan kelas secara acak O = Tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) X 1 = Pembelajaran dengan Metode Inkuiri Model Alberta X 2 = Pembelajaran Konvensional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 12 Tasikmalaya di Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013, sebanyak 8 kelas dengan jumlah peserta didik 340 orang. Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas secara random dari seluruh populasi. Maka terpilih kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran metode inkuiri yang terdiri dari 44 peserta didik dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional yang terdiri 43 peserta didik.instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian digunakan dua macam instrumen yaitu tes dan non tes. Instrumen yang dalam bentuk tes melibatkan seperangkat soal tes kemampuan pemahaman matematis, kedua tes itu berbentuk uraian dan diberikan sebelum dan sesudah proses pembelajaran dilakukan. Tes tersebut dujicobakan ke kelas IX kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya, yang hasilnya bisa digunakan. Sedangkan dalam bentuk non tes melibatkan skala sikap peserta didik serta sebagai pelengkap dalam penelitian ini diadakan observasi. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan Gain Ternormalisasi. Untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelompok tinggi, sedang, dan rendah pengujian statistiknya dilakukan dengan menggunakan uji Anova dua jalur setelah dilakukan uji normalitas, homogenitas dan uji perbedaan dua rerata pada taraf signifikan 0,05. Dianalisisnya dengan bantuan software SPSS versi 21.0 for Windows HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, kedua kelas tersebut

98 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL... diberikan pretes yang sama. Tujuan diadakan pretes sekaligus untuk melihat kemampuan awal peserta didik. Skor pretes/kemampuan awal pemahaman matematis memiliki nilai signifikansi sebesar 0,088 (p > 0,05). Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata nilai pretes pemahaman matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan postes/kemampuan akhir yang dilakukan di kedua kelas setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta memiliki nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) atau terdapat perbedaan antara rata-rata nilai tes akhir kemampuan pemahaman kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskripsi peningkatan kemampuan pemahaman matematis merupakan gambaran kualitas peningkatan kemampuan pemahaman matematis berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran yaitu pembelajaran motode inkuiri model Alberta dikelas eksperimen dan konvensional dikelas kontrol. Tabel 1 Deskripsi Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik Kelas Skor min maks Rerata Simpangan Baku Eksperimen 0,54 1,00 0,7642 0,12006 Kontrol 0,44 0,85 0,6304 0,11271 Data gain ternormalisasi untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik nilai rata-rata di kelas eksperimen sebesar 0,7642 lebih besar dibanding dengan di kelas kontrol sebesar 0,6304. Tabel 2 Hasil Uji Rata-rata Data Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Matematis Kemampuan Uji dua Rata-rata t dk sig Pemahaman 5,356 85 0,000 Tabel 2 menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisis dapat dideskripsikan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional (sig < 0,05). Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan pemahaman matematis peserta didik pada kedua kelompok/kelas berdasarkan kemampuan awal peserta didik (tinggi, sedang, dan rendah), dilakukan pengujian terhadap hipotesis kedua menggunakan analisis GLM Univariate pada SPSS. Tabel 3 Hasil Uji Beda Gain Kemampuan Pemahaman Sumber Kemampuan Pemahaman F Sig Kelas 0,427 52,091 0,000 Kelompok 0,210 25,597 0,000 Kelas*Kelompok 0,026 3,188 0,046

Depi Setialesmana 99 Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelompok tinggi, sedang dan rendah antara yang memperoleh pembelajaran metode inkuiri model Alberta dengan yang memperoleh pembelajaran konvensional (p < 0,05). Tabel 4 Urutan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas - Kelompok N Rata-rata Gain Kontrol rendah 11 0,5207 Eksperimen rendah 12 0,6577 Kontrol sedang 23 0,6661 Kontrol tinggi 9 0,6734 Eksperimen sedang 21 0,7591 Eksperimen tinggi 11 0,8901 Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelompok tinggi dengan pembelajaran metode inkuiri model Alberta lebih tinggi daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional. Secara grafik interaksi antara kemampuan peserta didik dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran dalam peningkatan kemampuan pemahaman matematis diperlihatkan pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Interaksi antara Kemampuan Peserta Didik dengan Kelas Model Pembelajaran terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Grafik 1 menunjukkan adanya interaksi antara kemampuan kelompok tinggi, sedang dan rendah dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari selisih peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada kelas eksperimen, kelompok tinggi, sedang dan rendah yang memperoleh pembelajaran metode inkuiri model Alberta lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol, kelompok tinggi, sedang dan rendah yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dari grafik terlihat juga bahwa pada kelas kontrol kelompok sedang dan tinggi hanya terdapat sedikit rata-rata peningkatan nilai.

100 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL... Skala sikap diberikan kepada peserta didik di kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap pembelajaran yang diberikan. Skala sikap tersebut terdiri dari 30 pernyataan dan hanya diberikan kepada peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta yang terdiri dari 44 peserta didik. Setelah skala sikap diberikan kepada peserta didik, terdapat beberapa pernyataan tentang skala sikap yang tidak signifikan yaitu sebanyak 5 pernyataan. Dengan demikian yang bisa di analisis hanya 25 pernyataan. Sikap peserta didik terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif. Berdasarkan jawaban peserta didik bahwa rata-rata nilai sebesar 3,29 menunjukkan sikap positif terhadap aspek kognitif. Jawaban peserta didik terhadap aspek afektif menunjukkan sikap positif dengan nilai rata-rata sebesar 3,37 begitu juga dengan aspek konatif menunjukkan sikap positif dengan nilai rata-rata sebesar 3,19. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa sikap peserta didik terhadap pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta adalah positif, meskipun peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pada kelas eksperimen dilakukan observasi sebagai pelengkap dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta untuk melihat aktivitas guru dan aktivitas peserta didik. Untuk memperoleh tanggapan dan pendapat dari dua orang observer mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta, peneliti memberikan daftar ceklis untuk diisi oleh observer. Secara tegas kedua observer mengemukakan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta merupakan pembelajaran baru bagi peserta didik di SMP Negeri 12 Tasikmalaya. Pada awal pembelajaran peneliti dianggap oleh observer telah menyampaikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Namun di awal pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua peserta didik masih merasa bingung karena belum terbiasa belajar dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta. Secara umum kedua observer memberikan masukan yang positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta, supaya pertemuan berikutnya proses belajar dapat diikuti oleh peserta didik dengan semangat dan terbiasa. Alternatif pembelajaran metode inkuiri model Alberta dapat diimplementasikan di lapangan dengan dipilih topik-topik yang cocok untuk disampaikan dalam pembelajaran. Selain itu pembelajaran dengan manggunakan metode inkuiri model Alberta dapat melatih peserta didik bekerja sama dalam diskusi kelompok dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas atau soal-soal di dalam kelas. Pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta merupakan suatu metode pembelajaran yang dirancang agar peserta didik belajar secara langsung aktif. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kegiatan matematis melalui masalah yang didesain agar termotivasi peserta didik dalam berpikir. Hasil temuan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode inkuiri model Alberta berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman peserta didik. Meskipun demikian, hasil pengamatan yang dilakukan oleh dua orang observer menunjukkan bahwa pada awal pembelajaran dalam proses pembelajaran kurang memuaskan karena peserta didik belum terbiasa belajar dengan metode pembelajaran yang peneliti lakukan. Walaupun demikian pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta dengan menggunakan langkah-langkah Alberta berjalan dengan lancar dan peserta didik sudah terlihat kemandirian dalam mengerjakan soal-soal latihan dalam diskusi. Serta peserta didik juga sudah lebih aktif dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang belajar dengan pembelajaran metode inkuiri model Alberta lebih baik dari peserta didik yang belajar

Depi Setialesmana 101 dengan pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik menunjukkan bahwa metode inkuiri yang diterapkan dalam pembelajaran matematika lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar matematika daripada dengan metode konvensional. Keunggulan ini didukung oleh hasil penelitian Khan et al (2011) dalam artikelnya yang berjudul Effect of inquiry method on achievement of students in chemistry at secondary level. Artikel ini memaparkan tentang guru yang mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran melalui situasi kehidupan nyata, mengintegrasikan pengetahuan dan bekerjasama, membangun pengetahuan sendiri untuk memecahkan masalah. Khan berpendapat bahwa peserta didik yang disediakan dengan situasi nyata pada saat pembelajaran menjadi aktif dan tidak merasa cepat bosan dalam belajar yang bermuara pada hasil belajar peserta didik yang lebih baik. Selanjutnya, meskipun perbedaan peningkatan yang diperoleh tidak terlalu besar tetapi tidak menutup kemungkinan hasil postes yang diperoleh dari peserta didik hasilnya memuaskan, mekipun belum optimal. Pada pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri model Alberta peserta didik dengan kemampuan tinggi memperoleh peningkatan gain lebih besar dari kemampuan tinggi di kelas kontrol. Peserta didik dengan kemampuan sedang di kelas eksperimen peningkatan gainnya lebih besar dari kemampuan sedang di kelas kontrol meskipun dengan kategori peningkatan gain sedang. Sedangkan peserta didik dengan kemampuan rendah di kelas eksperimen memperoleh peningkatan kemampuan yang lebih besar dari peserta didik berkemampuan rendah di kelas kontrol, dengan kategori gain sedang. Menurut Syahbana (2012), bagi peserta didik berkemampuan tinggi, apapun metode/pendekatan yang digunakan mungkin akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi juga. Demikian juga, peserta didik berkemampuan sedang dapat beradaptasi terhadap metode pembelajaran baru yang diterapkan. Dengan demikian yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah peserta didik yang berkemampuan rendah. Mereka inilah yang selalu menjadi penyebab utama seorang guru harus selalu memperbaiki pembelajaran yang diberikan. Sikap peserta didik pada aspek Afektif untuk indikator kesukaan terhadap diskusi dalam pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta mendekati negatif, karena pada kenyataannya peserta didik dalam proses pembelajaran sebelumnya tidak dibiasakan melakukan diskusi akibatnya ada peserta didik yang bersikap memlilih netral. Pada aspek konatif, untuk indikator respon terhadap soal-soal dalam pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta peserta didik mendekati negatif, karena sebagian peserta didik bersikap netral dan tidak terbiasa dengan menyelesaikan soal-soal non rutin. Banyak peserta didik merasa kebingungan dalam menghadapi soal-soal yang diberikan. Sebagian kecil peserta didik ada yang bersikap mendekati negatif terhadap pembelajaran metode inkuiri model Alberta, dikarenakan belum pernah diperkenalkan tentang pembelajaran metode inkuiri model Alberta sebelumnya. Dan peserta didik menganggap pembelajaran yang diberikan merupakan pembelajaran baru. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta lebih baik dari pada peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelompok tinggi, sedang dan rendah baik yang memperoleh metode inkuiri model Alberta maupun yang memperoleh pembelajaran konvensional, dan (3) peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta mempunyai sikap yang positif terhadap pembelajaran yang diikuti.

102 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL... Bertitik tolak dari hasil penelitian dapat diajukan saran sebagai berikut: (1) pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran di kelas dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik, (2) mengingat pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta membutuhkan waktu yang cukup lama, guru perlu membimbing peserta didik agar terbiasa dengan pembelajaran dan mendorong peserta didik agar lebih aktif, sehingga guru dapat mengatur waktu dengan lebih efektif, (3) selain kemampuan pemahaman matematis, disarankan penelitian selanjutnya mencakup juga pada kemampuan lain yang belum diteliti pada penelitian ini. Misalnya, penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang kemampuan penalaran, kemampuan komunikasi dan kemampuan koneksi dengan menggunakan pembelajaran inkuri model Alberta. DAFTAR RUJUKAN Afgani, J. (2011), Analisis Kurikulum Matematika, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Alberta Learning (2004). Focus On Inquiry : A Teacher s Guided to Implementing Inquiry - Based Learning. Tersedia: http://www.learning.gov.ab.ac/k-12/curriculum/ bysubject/focuson inquiry.pdf. Hasratuddin. (2010). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP melalui Pendekatan Matematika Realistik. Diambil 22 Pebruari 2013, dari situs World wide Web http://www.eprints.unsri.ac.id/.../3_hasratuddin 19_33.pdf. Kartini. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, V (1), ISBN 978-602-19541-0-2.Diambil 16 November 2013, dari situs World Wide Web http: www.publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/prosiding seminarnasional. Khan, et.al 2011. Effect of inquiri method on achievement of students in chemistry at secondary level. International Journal of Academic Research. 3(1): 955-959. Syahbana, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Diambil 4 Maret 2013 dari situs World Wide Web http://online_journal.unja.ac.id/index.php/edumatica/ articel/.../604/538. Sumarmo, U. (2010). Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Laporan Penelitian: FMIPA IKIP Bandung. Sumarna. C.N. (2009). Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa antara yang Pembelajarannya Menggunakan Metode Inkuiri dengan Metode Tanya Jawab. Dambil 5 Maret 2013 dari situs world wide Web http://cep-nugraha-sumarna.pdf. Wahyudin, Z. (1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika, dan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung.