Lampiran 7: Dokumentasi Gambar.. 73

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 (UU RI No. 36 Tahun 2009 pasal 48). Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

PENDAHULUAN. mediteran. Kemudian menyebar luas ke beberapa negara di daerah tropis seperti. kubis krop, kubis daun dan kubis bunga (Arief, 1990).

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI LAHAN PERTANIAN KAWASAN RAWA RASAU JAYA III, KAB. KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup dan kontinyu. Tetapi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perintah oleh seorang batin dengan Datuk Batin Putih yang berinduk di

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI DUSUN SIDODADI DAN DUSUN SUKA MAJU DENGAN MENGGUNAKAN KOMPOS BERBASIS MOL REBUNGCOT.

BAB II GAMBARAN UMUM TOKO HARAPANKU DI DESA SUNGAI KERANJI. toko memulai usaha tersebut dengan modal Rp modal awal ini berupa

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN. Perhitungan Kebutuhan Pupuk

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT...

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

VII. ANALISIS SITUASI USAHA PERKEBUNAN DAN AGROINDUSTRI NENAS DI KABUPATEN SUBANG DAN KARAWANG

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di dunia. Hal itu dikarenakan jagung memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW

Lampiran 1. Teknik Pengambilan Parameter Kadar Klorofil

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam perekonomian Indonesia. Bahkan komoditi teh juga menjadi

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. buruh timah. Dampak positif selalu disertai dampak negatif, hal tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program dari Dinas Kesehatan adalah berhubungan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Repository.Unimus.ac.id

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.

PENDAHULUAN Tanaman kelapa kopyor (Cocos nucifera L var. Kopyor) merupakan tanaman kelapa yang secara genetik menghasilkan buah kelapa dengan ciri

TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

Presentasi Lalan Kajian Terkini Petani Kelapa Sawit Swadaya di Kec Llan, MUBA BY SPKS

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada awal mulanya di Desa Sungai Buluh, seperti juga 12 Desa eks-transmigrasi yang

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak

Transkripsi:

Lampiran 7: Dokumentasi Gambar.. 73 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Sari Makmur merupakan desa transmigrasi perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Daerah Riau sendiri dikenal sebagai wilayah dengan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas. Menurut data Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Riau, luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau mencapai 2.103.176 hektare pada tahun 2010. Kabupaten Pelalawan sendiri memiliki luas perkebunan kelapa sawit 64.253 hektare sedangkan Luas wilayah Kabupaten Pelalawan secara keseluruhan adalah 13.256,7 km 2 (132.567 hektare), yang artinya luas wilayah yang dimanfaatkan sebagai lahan

perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan adalah 48,468% dari keseluruhan luas wilayah. Penduduk desa Sari Makmur sebagian kecil adalah penduduk lokal dan sebagian besarnya berasal dari Pulau Jawa yang datang ke Riau melalui proses transmigrasi yang programnya diprakarsai oleh pemerintahan semasa orde baru. Penduduk transmigrasi datang ke Desa Sari Makmur secara bergelombang mulai sejak tahun 1990. Tujuan dari transmigrasi penduduk dari pulau jawa ke Sumatera dikarenakan padatnya penduduk pulau Jawa dan sempitnya lahan pertanian di pulau tersebut, maka demi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pemerataan penduduk diadakanlah program Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR Trans) sebagai alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Dimana perkebunan yang dimaksudkan adalah pengelolaan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan sawit. Oleh karena itu sebagian besar masyarakat di Desa Sari Makmur mata pencahariannya adalah sebagai petani kelapa sawit dan buruh perkebunan kelapa sawit plasma maupun buruh petani perkebunan kelapa sawit mandiri. Dari data desa dapat diketahui jumlah penduduk desa Sari Makmur pada tahun 2011 adalah 1.857 Jiwa dengan rincian 968 penduduk laki-laki dan 889 penduduk wanita, dengan jumlah kepala keluarga sebesar 435 Kk. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah petani kelapa sawit baik plasma maupun petani kelapa sawit mandiri, dan seluruh penduduk bermukim ditengah-tengah lahan perkebunan itu sendiri. Lokasi pemukiman yang berada didalam area perkebunan membuat warga harus memanfaatkan air dari lokasi perkebunan itu sebagai sumber air minum dan air bersih guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Dari 435

kepala keluarga di Desa Sari Makmur hanya satu keluarga yang memiliki sumur bor sebagai sumber air bersih dan air minumnya, sementara penduduk yang lain memanfaatkan air sumur gali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Riau tahun 2007, persentase Rumah tangga yang memanfaatkan sumur gali sebagai sumber air minum di Kabupaten Pelalawan adalah 54,5%. 41,2% diantaranya menggunakan sumur terlindung dan 13,3% lainnya menggunakan air sumur tak terlindung sebagai sumber air minumnya. Dengan perbandingan antara masyarakat yang memiliki akses terhadap air bersih dengan masyarakat yang aksesnya kurang terhadap air bersih adalah 48% berbanding 52%. Dari hasil observasi awal pada bulan November 2011, diketahui bahwa penanaman kelapa sawit plasma sejak tahun 1989 dan penanaman kelapa sawit secara mandiri sejak tahun 1997-1998 telah menyumbangkan kontribusi pupuk ke dalam tanah selama bertahun-tahun yang akhirnya memengaruhi kualitas air sumur gali penduduk setempat. Sejak penanamannya kelapa sawit sudah memerlukan sejumlah besar pupuk untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buahnya. Jenis pupuk yang dipakai oleh masyarakat untuk memupuk tanaman perkebunan mereka adalah pupuk TSP (triple super phospate), Urea, KCL (kalium chlorida), dan NPK (nitrogen, phospor dan kalium). Pemberian pupuk biasanya diberikan masing-masing jenis untuk setiap periode pemupukan maupun kombinasi beberapa jenis pupuk dalam sekali periode pemupukan kelapa sawit.

Pemupukan kelapa sawit biasanya dilakukan oleh masyarakat dengan frekuensi dua sampai tiga kali dalam setahun, tergantung dari kebutuhan dan kemampuan petani. Dalam satu kali periode pemupukan petani bisa menghabiskan sekitar 400 kg pupuk/hektare, yang artinya dalam satu tahun pupuk yang dilimpahkan kelahan pertanian bisa mencapai 800 kg sampai 1.200 kg perhektare. Pemberian pupuk dilakukan pada musim hujan dengan tujuan agar pupuk dapat dibawa air kedalam tanah dan diserap dengan baik oleh akar kelapa sawit. Pemberian pupuk pada musim kemarau adalah suatu kesia-siaan karena pupuk akan menguap dan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Menurut Jacks dan Sharma dalam WHO (2007) tanah pertanian yang mendapat limpahan pupuk yang tinggi akan mengakibatkan tingginya konsentrasi nitrat pada air permukaan. Sebagai contoh, konsentrasi nitrat dapat mencapai 1500 mg / L ditemukan dalam air tanah diwilayah pertanian India. Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar didalam badan air dapat menyebabkan gangguan GI (Gastrointestina), diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma dan bila tidak tertolong akan menyebabkan kematian. Keracunan kronis akan mengakibatkan depresi, sakit kepala dan gangguan mental. Terutama nitrit akan bereaksi dengan hemoglobin membentuk methemoglobin (methb). Dalam jumlah melebihi normal methb akan menimbulkan Methemoglobinaemia. Pada bayi Methemoglobinaemia sering ditemui karena enzim pembentukan enzim pengurai methb menjadi Hb masih belum sempurna. Sebagai akibat Methemoglobinaemia,

bayi akan kekurangan oksigen, mukanya akan tampak membiru dan karenanya penyakit ini dikenal sebagai penyakit blue babies (Soemirat, 2002). Pada tahun 2011 di Desa Sari Makmur terjadi satu kematian bayi dengan ciriciri methemoglobinaemia, kematian bayi yang masih berusia tiga bulan itu ditandai dengan tubuh yang membiru terutama pada bagian wajahnya. Namun dikarenakan kebudayaan masyarakat setempat yang masih kurang mempercayakan pengobatan pada pihak medis menyebabkan kematian bayi itu tidak dapat didiagnosa dengan tepat. Sehingga tidak dapat dipastikan bahwa bayi itu meninggal karena diakibatkan oleh Methemoglobinemia yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi nitrat dalam darah bayi yang bersumber dari air minum atau disebabkan oleh sebab lain. Oleh karena konsentrasi nitrat yang tinggi didalam air minum dapat menimbulkan dampak kesehatan bagi masyarakat, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Analisa Kandungan Nitrat Pada Sumur Gali Penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan provinsi Riau tahun 2012. 1.2. Rumusan Masalah Penggunaan pupuk dalam jumlah berlebihan pada perkebunan sawit yang mengelilingi pemukiman penduduk, memungkinkan adanya pencemaran nitrat pada air sumur gali penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan provinsi Riau. Sementara itu, masyarakat setempat pada umumnya menggunakan air sumur gali sebagai sumber air minumnya. 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui kadar nitrat pada air sumur gali penduduk di perkebunan kelapa sawit Desa Sari Makmur Kecamatan pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan provinsi Riau. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui karakteristik sumur gali penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan provinsi Riau (dinding sumur, bibir sumur, lantai sumur, jarak sumur dari septik tank, jarak sumur dari kandang ternak, jarak sumur dari tempat sampah, jarak sumur dari tempat penyimpanan pupuk). 2. Untuk mengetahui kadar nitrat air sumur gali penduduk. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah/instansi terkait agar melakukan pengelolaan air bersih, jika konsentrasi nitrat tinggi pada air sumur gali. 2. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang kandungan nitrat pada sumur gali mereka. 3. Sebagai sumber referensi/masukan bagi peneliti berikutnya tentang Kandungan Nitrat Pada Sumur Gali Penduduk Desa Sari Makmur Kecamatan pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan provinsi Riau.