Oleh: NA IMUL FAIZAH S

dokumen-dokumen yang mirip
POLA PERUBAHAN KATEGORI SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

HIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS PADA BUKU SAHIH BUCHORI MUSLIM Artikel Publikasi

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83).

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Naskah Publikasi

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Tesis

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

FUNGSI DAN PERUBAHAN FUNGSI SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA III PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

Oleh: RIA SUSANTI A

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

ADVERBIA ASPEK, SANGKALAN, DAN JUMLAH DALAM TEKS TERJEMAH ALQURAN: KAJIAN FUNGSI DAN KATEGORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

USULAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

ANALISIS FRASA PREPOSISIONAL DALAM KOLOM CERITA ANAK DI KEDAULATAN RAKYAT

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dalam Alquran Surat Almujadilah ayat 11 dijelaskan bahwa,

ANALISIS STRUKTUR DAN BUTIR KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI KARANGAN SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Jurnal Sastra Indonesia

Transkripsi:

POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN TEKS TERJEMAHAN HADIS RIWAYAT BUCHORI- MUSLIM DILIHAT DARI KATEGORI DAN FUNGSINYA Artikel Publikasi Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh: NA IMUL FAIZAH S200150007 PROGRAM STUDI MAGISTER PENGKAJIAN BAHASA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN TEKS TERJEMAHAN HADIS RIWAYAT BUCHORI- MUSLIM DILIHAT DARI KATEGORI DAN FUNGSINYA ABSTRAK Penelitian ini memiliki dua tujuan. (1) Mengidentifikasi pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH. (2) mengidentifikasi pola fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan Hadis. Adapun objek pada penelitian ini ialah pronomina persona ketiga pada teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan Hadis. Data pada penelitian ini berupa klausa yang mengandung satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH yang mengandung etika berbahasa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak. Selain itu, gunakan pula teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode padan dan metode agih. Adapun hasil penelitian ada dua. (1) Pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH ada empat. (1a) Pola kategori nomina menjadi frasa verba. (2a) Pola kategori monima menjadi frasa preposisi. (3a) Pola perubahan nomina menjadi frasa nomina. (4a) Pola nomina menjadi frasa atributif. (2) Pola fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH ada empat. (2a) Pengisi fungsi subjek dapat dilihat dari persona ketiga yang berkategori nomina atau frasa nomina yang diikuti oleh fungsi predikat berkategori verba atau frasa atributif atau frasa preposisi. Pronomina persona ketiga bisa berupa enklitik nya. (2b) Pengisi fungsi predikat dapat didahului oleh penanda atributif yang sehingga membentuk struktur yang + verba berpp3. (2c) Pengisi fungsi objek membentuk pola preposisi + PP3. (2d) Pengisi fungsi pelengkap memiliki ciri spesifik adanya preposisi terhadap sehingga membentuk struktur terhadap + PP3. Kata kunci: pronomina persona ketiga, pola kategori, pola fungsi, TTA, TTH PATTERNS OF USE OF UNITS THAT CONTAIN LINGUAL A THIRD PERSONAL PRONOUNS PARTY ON THE ALQURAN TEXT TRANSLATION AND TEXT TRANSLATION HADITH BUCHORI- MUSLIM VIEWS OF THE CATEGORY AND FUNCTIONS ABSTRACT This study has two objectives. (1) Identify patterns of change in unit categories lingual third personal pronouns on TTA and TTH. (2) Identify patterns of functionality required by the unit lingual third personal pronouns on TTA and TTH. This study includes the qualitative research. Subjects in this study is the translated text of the Alquran and Hadith subtitles. The object of this research is 1

the third personal pronouns in the text translation of the Alquran and Hadith subtitles. The data in this study of the clause containing the unit lingual third personal pronouns on TTA and TTH containing ethics speak. Data collection techniques in this study using methods refer to. In addition, use the same documentation techniques. The data analysis was conducted using a unified and methods agih. The research results as follows: (1) The pattern of changes in unit categories lingual third personal pronouns on TTA and TTH four. (1a) The pattern of the noun into a verb phrase categories. (2a) pattern category nominal be prepositional phrase. (3a) The pattern changes noun into a noun phrase. (4a) Pattern attributive nouns into phrases. (2) The pattern function is filled by the unit lingual third personal pronouns on TTA and TTH four. (2a) The charger function the subject can be seen from the third person is categorized as a noun or noun phrase followed by a predicate function category attributive verb or phrase or prepositional phrase. The third personal pronouns can be enklitik -nya. (2b) Charger function predicate may be preceded by the signing of attributive to form structures yang + verb berpp3. (2c) Charger function objects form a pattern preposition + PP3. (2d) Charger complementary functions have their specific characteristics preposition against that form the structure of terhadap + PP3. Keywords: third personal pronoun, the category pattern, the function pattern, TTA, TTH 1. Pendahuluan Manusia, dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari berkomunikasi. Melalui kegiatan berkomunikasi ini seseorang akan mampu menyampaikan gagasan, ide, serta perasaannya kepada orang lain. Pesan tersebut dapat diungkapkan, baik dengan media lisan maupun media tulis. Ketika melakukan kegiatan berkomunikasi tersebut, kita perlu menyesuaikan diri dengan lawan bicara, situasi, dan lingkungan tempat kita berkomunikasi. Dalam hal ini, disadari atau tidak kita sering menggunakan kata sapaan, salah satunya adalah pronomina persona (kata ganti orang), baik kata ganti orang pertama, kedua, maupun ketiga. Penggunaan pronomina persona ini pun sering diaplikasikan dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi lisan misalnya ketika berbincang-bincang langsung dengan lawan bicara. Adapun dalam bahasa tulisan sering ditemukan pada buku-buku cerita, baik cerpen maupun novel. Dalam pada itu, penggunaan pronomina persona juga banyak ditemukan pada teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan hadis. Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai 2

penyempurna kitab-kitab terdahulu. Kitab Alquran diturunkan dengan perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Kitab umat Islam ini terdiri atas 30 juz dan 114 surah yang diawali dengan surah Al-Fatikah dan diakhiri dengan surah An-Nas. Adapun hadis merupakan sesuatu yang baru. Berdasarkan pendapat ulama, hadis merupakan segala perkataan Nabi Saw, perbuatan, dan hal ihwalnya. Dalam hal ini, ihwal dimaksudkan sebagai segala yang diriwayatkan dari Nabi Saw yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaankebiasaan Nabi. Dalam kaitannya dengan teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan hadis dimaksudkan agar pembaca lebih mudah untuk memahami makna dari Alquran dan hadis itu sendiri. Lebih lanjut lagi, di dalam teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan hadis terdapat penggunaan pronomina persona, khususnya pronomina persona ketiga. Penggunaan pronomina persona ini mengacu pada pada orang ketiga, baik tunggal maupun jamak. Dalam bahasa Indonesia, pronomina persona dapat berupa saya, kamu, dia, kami, kalian, maupun mereka. Pada penggunaanya, tidak ada pengaruh dari gender pada objek yang diacu. Hal ini berbeda dengan penggunaan pronomina yang terdapat pada bahasa Arab -anna, antum, hiya, humma, antuma, antunna- penggunaan pronomina persona tergantung dari gender yang diacu. Keunikan tersebut membuat peneliti untuk melakukan penelitian tentang pronomina persona yang yang terdapat pada teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan hadis karena teks terjemahan ini berawal dari bahasa yang ditulis dengan bahasa Arab. Kajian pronomina persona, khususnya pronomina persona ketiga ini dikaji dengan pendekatan sintaksis karena pronomina persona tersebut tergabung dalam klausa atau kalimat, sehingga tidak dapat berdiri sendiri. Pada artikel ini secara lebih khusus dibahas mengenai Pola Penggunaan Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Ketiga Pada Teks Terjemahan Alquran dan Teks Terjemahan Hadis Riwayat Buchori-Muslim Dilihat Dari Kategori dan Fungsinya. 3

Lebih spesifik lagi, penelitian tentang pronomina persona ketiga pernah dilakukan oleh Ramadhana (2014). Ramadhana meneliti satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Pada penelitian ini ditemukan bahwa, hierarki linguistik yang ditemukan pada satuan lingual yang mengandung yang pronomina persona ketiga pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa meliputi, satuan lingual yang mengandung PP III yang berupa kata dan satuan lingual yang mengandung PP III yang berupa frasa lengkap dan enklitik. Hierarki linguistik yang ditemukan pada satuan lingual yang mengandung PP III pada Teks Terjemahan Al Quran adalah kata nomina dan frasa berkategori frasa nomina, frasa verba, frasa preposisional, dan frasa atributif. Selain itu, Reistianti (2015) meneliti hierarki linguistik dan fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Buchori-Muslim. Adapun hasil penelitian ini ada dua. Pertama, wujud kategori satuan lingual yang mengandung PP3 pada teks terjemahan hadis berupa kata dan frasa. Satuan lingual yang berupa kata berkategori nomina yakni dia, ia, beliau, mereka. Satuan lingual yang berwujud kata memiliki kategori nomina dan satuan lingual yang berwujud frasa memiliki kategori frasa nomina, frasa preposisi, frasa numeralia, dan frasa atributif. Kedua, fungsi yang diisi satuan satuan lingual yang mengandung PP3 pada TTH. Fungsi yang diisi satual lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis yaitu (1) fungsi subjek, (2) predikat, (3) objek, (4) pelengkap, dan (5) keterangan, (6) atribut subjek, dan (7) atribut objek. Peneliti mancanegara juga pernah melakukan kajian tentang pronomina persona. Nevins (2007) meneliti representasi pronomina persona ketiga dan konsekuensinya terhadap kasus pronomina persona. Dalam pemodelan kasus pronomina persona (PCC). Pendapat umum mengklaim bahwa kata ganti orang ketiga bukan sebagai pronomina persona. Namun, sementara klaim ini tidak berfungsi pada sintaksis karena memunculkan masalah dalam morfologi. Adapun Alcorn (2009) yang meneliti tata bahasa persona dan variabel sintaksis penutur bahasa Inggris usia lanjut mengungkapkan bahwa terdapat korelasi yang 4

menentang sejumlah penjelasan. Selain itu, pronomina persona merupakan aspek penting dari konstituen sintaksis tersebut. Lebih lanjut lagi ditemukan dua hubungan, salah satu yang melibatkan mode naratif dan lainnya melibatkan posisi relatif preposisi dan kata kerja. Selain itu, Qi (2010) meneliti kata ganti dalam bahasa Mandarin-bahasa Inggris pada bahasa bilingual anak. Studi tentang bilingual akuisisi bahasa ibu terutama menyangkut aspek resmi pada perkembangan bahasa anak bilingual ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang bilingual memiliki pengembangan yang dibedakan dalam dua bahasa: kedua bahasa tersebut tidak dikembangkan pada tingkat yang sama, melalui rute yang sama atau strategi yang sama. Bahasa lemah berkembang dengan lancar dan dalam pola yang sama seperti L1. Li, et al, (2012) meneliti variasi ekspresi subjek pronominal dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini meneliti variasi subjek ekspresi pronominal pada bahasa Mandarin Cina. Penggunaan kata ganti mencakup subjek referen, orang / jumlah / kebernyawaan subjek, spesifisitas acuan subjek, dan jenis kalimat. Dalam hal faktor sosial, usia, jenis kelamin dan pendudukan yang signifikan. Pembicara usia lanjut/ guru / perempuan lebih mungkin untuk mewujudkan kata ganti subjek dari pembicara usia muda/ siswa / laki-laki. Lipski (2012) meneliti percampuran bahasa dan pemunculan sistem pronomina persona baru di Chabacano (Filipina Creoal Spanyol). Dalam lingkungan yang terjadi kontak kontak bahasa, sistem kata ganti relatif bertahan terhadap penggantian atau pinjaman. Beberapa bahasa Creole berisi paradigma kata ganti hybrid, tapi lingkungan kontak bahasa yang mengakibatkan kreolisasi dan sistem pronominal campuran tidak lagi berlaku, dan mekanisme penggantian pronominal tetap tidak diketahui. Analisis ini didasarkan pada data dari Zamboangueño Chabacano, berbagai Creole Filipina Spanyol yang telah mengalami setidaknya satu set pengganti pronominal dalam sejarahnya, mengganti kata ganti jamak yang diturunkan Spanyol dengan kata ganti yang diambil dari Bahasa Filipina. Karena migrasi baru-baru ini, bahasa Zamboangueño Chabacano sekarang mengalami kontak dengan bahasa Tagalog. 5

Penutur masa kini yang menggabungkan bahasa Tagalog pada kata ganti orang kedua tunggal yang menunjukkan penghormatan-netral berganti ikaw ke sistem Chabacano. 2. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif karena penelitian dilakukan dengan cara mendeskripsikan menggunakan kata-kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metodemetode yang alamiah. Pandangan didasari oleh pendapat Moleong (2014:6) yang mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Halhal yang dialami oleh subjek penelitian dapat berupa perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Subjek dalam penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan Hadis yang mengandung etika berbahasa. Adapun objek pada penelitian ini ialah pronomina persona ketiga pada teks terjemahan Alquran dan teks terjemahan hadis yang mengandung etika berbahasa. Hal ni didasari oleh pendapat Mahsun (2011:18) bahwa sebagai bahan penelitian, dalam data terkandung objek sasaran penelitian (gegenstand). Data pada penelitian ini berupa klausa yang mengandung satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH yang mengandung etika berbahasa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak. Dalam hal ini, menyimak tidak hanya dilakukan pada sumber lisan, tetapi juga dapat dilakukan pada sumber tulisan. Penggunaan metode ini didasari dari pendapat Sudaryanto (1993:133) bahwa metode simak dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Selain itu, gunakan pula teknik dokumentasi. Esterberg (dalam Sarosa, 2012:61) mengungkapkan bahwa dokumentasi merupakan segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Materi dalam bentuk tertulis dalam hal ini dapat berupa buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dan lain sebagainya. 6

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi data. Hal ini sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa trianggulasi data mengarahkan peneliti agar dalam pengumpulan data menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan penelitian ini bahwa sumber data diperoleh dari TTA dan TTH. Selain itu, digunakan pula teknik trianggulasi teori yang digunakan untuk menguji kebasahan teori. Analisis data dilakukan dengan metode padan dan metode agih (Sudaryanto, 1993). Analisis dengan metode padan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan alat yang berada di luar terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan yang digunakan adalah subjenis padan referensial. Metode padan subjenis referensial adalah metode analisis bahasa yang alat penentunya adalah referen yang terkandung pada satuan data. Metode ini digunakan untuk menganalisis fungsi, kategori, dan peran sintaksis satuan lingual yang mengandung pronomina persona. Selain itu digunakan juga metode padan subjenis translasional. Metode ini dipakai untuk mengidentifikasi pengaruh system pronomina persona BA pada TTA. Metode agih untuk mendeskripsikan menentukan hierakhi gramatikal yang terdapat pada teks terjemahan al Quran (TTA) dan TTH. Adapun metode agih adalah metode analisis bahasa yang alat penentunya adalah bahasa yang bersangkutan. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Pada artikel ini dibahas lebih khusus mengenai pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga dan pola fungsi yang diduduki oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH. Berikut penjelasannya. 7

1. Pola Perubahan Kategori Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga pada TTA dan TTH a. Perubahan pola kategori nomina menjadi frasa verba Perubahan pola kategori nomina menjadi frasa verba ditemukan hanya pada TTA. Adapun pronomina persona ketiga yang ditemukan berupa pronomina persona ketiga mereka. Berikut masing-masing datanya. (a1) (73:10) (1) Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Pada data di atas terlihat bahwa pronomina persona ketiga mereka diikuti oleh predikat (: ucapkan) yang termasuk dalam kategori verba atau kata kerja. Dari hal tersebut terlihat bahwa nomina mereka ucapkan berubah menjadi frasa. Khususnya berupa frasa verba karena bergabung dengan verba. Maka, dari hal tersebut ditemukan pola perubahan satuan lingual berpronomina persona ketiga kategori nomina berubah menjadi frasa verba jika bergabung dengan verba. Polanya ialah PP III + verba = FV. b. Perubahan pola kategori monima menjadi frasa preposisi Satuan lingual yang berupa pronomina persona ketiga berubah menjadi frasa preposisi jika bergabung dengan preposisi di depannya. Perubahan nomina menjadi frasa preposisi memiliki pola Preposisi + Nomina + PP 3 = F.Preposisi. Adapun fungsinya mengisi fungsi keterangan dengan peran keberadaan atau peran alat. Berikut masingmasing datanya. (b1) (4:63) (1) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka (b2) Teks ke-10 (I:93) (11) sedangkan Rasul di dalam rumahnya (b3) Teks ke-10 (I:93) (16) Ya, wahai Rasulullah. Rasulullah lalu memberi isyarat dengan tangannya 8

c. Perubahan pola nomina menjadi frasa nomina Perubahan nomina menjadi frasa nomina (FN) berpronomina persona ketiga ketika pronomina persona ketiga didahului oleh nomina, yang berfungsi sebagai subjek, dengan peran pelaku atau pengalam. Adapun datanya sebagai berikut. (c1) (5:63) (2) pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka (c2) Teks ke-34 (IV:62-63) (6) dan suara mereka gaduh melebihi suaranya Berdasarkan hal tersebut ditemukan pola perubahan nomina menjadi frasa nomina jika N + PP 3 yang berfungsi subjek dan berperan pelaku atau pengalam. d. Perubahan pola nomina menjadi frasa atributif Perubahan pola nomina menjadi frasa atributif juga terjadi pada TTA dan TTH. Perubahan ini terjadi jika pronomina persona ketiga bergabung dengan satuan lingual yang sebagai penanda atributif, yang mengisi peran penjelas. Selanjutnya, strukturnya adalah F (yang) diikuti pronomina persona ketiga diikuti oleh verba yang berfungsi sebagai predikat dan menduduki peran tindakan. Berikut beberapa datanya. (d1) (5:41) (13) Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, (d2) Teks ke-42 (IV:67-68) (11) ucapan yang kalau diucapkan akan hilang apa yang membuatnya marah, yaitu A`uzu Billahi minasy-syaitanir-rajim (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Pola perubahan nomina menjadi frasa atributif terjadi jika F (yang) + nomina ber-pp 3 + verba. Jika berupa klitik, distribusinya yang + verba-nya. 9

2. Pola Fungsi yang Diisi oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga pada TTA dan TTH Berikut pola fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH. a. Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi subjek Pola satuan lingual berperonomina persona ketiga pengisi fungsi subjek dapat dilihat pada teks terjemahan berikut. (a1) (4:9) (2) yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka (a2) Teks ke-23 (IV:54) (7) dan wajahnya memerah Satuan lingual berpronomina persona ketiga yang mengisi fungsi subjek merupakan satuan lingual berpronomina persona ketiga yang berkategori nomina atau frasa nomina yang diikuti oleh fungsi predikat berkategori verba atau frasa atributif atau frasa preposisi. Pronomina persona ketiga bisa berupa enklitik nya. b. Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi predikat Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi predikat dapat diperhatikan pada teks terjemahan berikut. (b1) (4:171) (5) yang disampaikan-nya kepada Maryam (b2) (34:23) (2) bagi orang-orang yang telah diizinkan-nya memperoleh syafaat itu, Satuan lingual berpronomina persona ketiga yang mengisi fungsi predikat merupakan satuan lingual berpronomina persona ketiga berkategori verba dan berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Fungsi ini dapat didahului oleh penanda atributif yang. Jika berupa klitik, maka klitik nya bergabung dengan verba pasif yang berfungsi sebagai predikat. Adapun ciri khususnya ialah dapat didahului oleh 10

penanda atributif yang sehingga membentuk struktur yang + verba berpp3. c. Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi objek Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi objek dapat dilihat pada terjemahan ayat berikut. (c1) (4:46) (16) akan tetapi Allah mengutuk mereka karena kekafiran mereka (c2) (5:41) (14) maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari pada Allah (c3) (6:93) (11) karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar (c4) (6:108) (8) Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, (c5) Teks ke-12 (I: 326) (15) atau mau membunuhnya Satuan lingual berpronomina persona ketiga yang mengisi fungsi objek merupakan satuan lingual yang dapat berkategori frasa preposisi maupun frasa verba. Fungsi ini didahului oleh fungsi predikat berkategori verba. Fungsi objek juga dapat didahului oleh preposisi terhadap, kepada, dan daripada sehingga membentuk pola preposisi + PP3. Selanjutnya, jika fungsi objek berupa klitik nya, klitik tersebut mengikuti verba yang ada di depannya. d. Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi pelengkap Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi pelengkap dapat dilihat pada data berikut. (d1) (4:171) (2) dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (d2) (24:12) (2) dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri (d3) Teks ke-24 (IV:54) (9) Aku telah paham maksudnya 11

Satuan lingual berpronomina persona ketiga yang mengisi fungsi pelengkap merupakan satuan lingual berpronomina persona ketiga berkategori frasa preposisi yang didahului oleh predikat berkategori verba. Ciri spesifiknya ialah mengandung preposisi terhadap sehingga membentuk struktur terhadap + PP3. Adapun jika berupa klitik nya, klitik tersebut melekat pada nomina di depannya. b. Pembahasan Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitianpenelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Fatimah (2014), yaitu sama-sama mengidentifikasi pronomina persona. Adapun perbedaannya juga terletak pada sumber data. Fatimah (2014) meneliti pronomina persona pada bahasa Muna, sedangkan penelitian ini meneliti pronomina persona ketiga pada TTA dan TTH. Pada penelitian Fatimah (2014) diketahui bahwa bentuk pronomina persona dalam bahasa Muna ada dua. Pertama, pronomina persona yang bisa berdiri sendiri sebagai morfem bebas, yang terdiri atas 3. (a) Pronomina persona I (inodi/indodi/idi: saya/kita berdia/kita semua). (b) Pronomina persona II (ihintu kamu dan ihintuumu kalian ). (c) Pronomina persona III (anoa ia dan andoa mereka ). Kedua, pronomina persona yang dibubuhkan pada bentuk dasar verba, adjektiva, dan nomina sebagai morfem terikat. Adapun perbedaannya bahwa penelitian ini juga melakukan analisis pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH: (1) Pola kategori nomina menjadi frasa verba ialah PP III + verba = FV. (2) Pola kategori monima menjadi frasa preposisi ialah Preposisi + Nomina + PP 3 = F.Preposisi. (3) Pola perubahan nomina menjadi frasa nomina jika N + PP 3 yang berfungsi subjek dan berperan pelaku atau pengalam. (4) Pola nomina menjadi frasa atributif terjadi jika F (yang) + nomina ber-pp 3 + verba. Jika berupa klitik, distribusinya yang + verba-nya. Selanjutnya, pola fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH, antara lain: 12

1) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi subjek merupakan satuan lingual berpronomina persona ketiga yang berkategori nomina atau frasa nomina yang diikuti oleh fungsi predikat berkategori verba atau frasa atributif atau frasa preposisi. Pronomina persona ketiga bisa berupa enklitik nya. 2) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi predikat memiliki ciri khususnya ialah dapat didahului oleh penanda atributif yang sehingga membentuk struktur yang + verba berpp3. 3) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi objek membentuk pola preposisi + PP3. Selanjutnya, jika fungsi objek berupa klitik nya, klitik tersebut mengikuti verba yang ada di depannya. 4) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi pelengkap memiliki ciri spesifik adanya preposisi terhadap sehingga membentuk struktur terhadap + PP3. Adapun jika berupa klitik nya, klitik tersebut melekat pada nomina di depannya. Adapun kaitannya dengan penelitian Ramadhana (2014) dan Reistianti (2015) ialah sama-sama melakukan kajian tentang pronomina persona ketiga. Namun, Ramadhana (2014) membatasi kajian pada Teks Terjemahan AlQuran, sedangkan Reistianti (2015) membatasi kajiannya pada teks terjemahan hadis Buchori-Muslim. Adapun penelitian ini lebih luas melakukan perbandingan terhadap pronomina persona yang terdapat pada Teks Terjemahan Alquran dan Teks Terjamahan Hadis. Selain itu, dilakukan juga analisis pola penggunaan satuan lingual yang telah disampaikan sebelumnya. Lebih lanjut lagi, Nevins (2007) tampaknya lebih tertarik dengan kajian representasi pronomina persona ketiga. Adapun Alcorn (2009) melihat penggunaan pronomina persona pada penutur bahasa Inggris usia lanjut. Berbeda dengan kedua penelitian tersebut, penelitian ini melakukan kajian pronomina persona ketiga pada TTA dan TTH dengan mencari persamaan dan perbedaan antara keduanya. Lebih lanjut lagi juga dilakukan analisis terhadap pola pembentukan satuan lingualnya. 13

4. Penutup Berdasarkan hasil analisis diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. Pertama, pola perubahan kategori satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH sebagai berikut: (1) pola kategori nomina menjadi frasa verba ialah PP III + verba = FV; (2) pola kategori monima menjadi frasa preposisi ialah Preposisi + Nomina + PP 3 = F.Preposisi; (3) pola perubahan nomina menjadi frasa nomina jika N + PP 3 yang berfungsi subjek dan berperan pelaku atau pengalam; (4) pola nomina menjadi frasa atributif terjadi jika F (yang) + nomina ber-pp 3 + verba. Jika berupa klitik, distribusinya yang + verba-nya. Kedua, pola fungsi yang diisi oleh satuan lingual berpronomina persona ketiga pada TTA dan TTH ada 4. (1) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi subjek merupakan satuan lingual berpronomina persona ketiga yang berkategori nomina atau frasa nomina yang diikuti oleh fungsi predikat berkategori verba atau frasa atributif atau frasa preposisi. Pronomina persona ketiga bisa berupa enklitik nya. (2) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi predikat memiliki ciri khususnya ialah dapat didahului oleh penanda atributif yang sehingga membentuk struktur yang + verba berpp3. (3) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi objek membentuk pola preposisi + PP3. Selanjutnya, jika fungsi objek berupa klitik nya, klitik tersebut mengikuti verba yang ada di depannya. (4) Pola satuan lingual berpronomina persona ketiga pengisi fungsi pelengkap memiliki ciri spesifik adanya preposisi terhadap sehingga membentuk struktur terhadap + PP3. Adapun jika berupa klitik nya, klitik tersebut melekat pada nomina di depannya. 5. Daftar Pustaka Alcorn, Rhona. 2009. Grammatical Person and The Variable Syntax of Old English Personal Pronouns. English Language and Linguistics. Vol. 13, Hlm. 433-451. Li, Xiaoshi, at al. 2012. Variation of Subject Pronominal Expression in Mandarin Chinese. Sociolinguistics Studies. Vol.6, Hlm.91-119. 14

Lipski, John M. 2012. Remixing a Mixed Language: The Emergency of a New Pronominal System in Chabacano (Philippine Creole Spanish). International Journal of Bilingualism. Vol.17, No.4, Hlm.448-478. Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan strategi, Metode,dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nevins, Andrew. 2007. The Representation of Third Person and Its Consequrnces for Person-Case Effects. Nat Lang Linguist Theory. Vol.25, Hlm. 273-313. Qi, Ruying. 2010. Pronoun Acquisition in a Mandarin-English Bilingual Child. International Journal of Bilingualism. Vol.14, No.1, Hlm.37-64. Ramadhana, Annisaa Fuadillah. 2014. Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Ketiga pada Teks Terjemahan Alquran yang Mengandung Etika Berbahasa. Tesis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Reistanti, Agustina Putri. 2015. Hierarki Linguistik dan Fungsi yang Diisi oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga pada Teks Terjemahan Hadis Buchori-Muslim. Tesis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: PT Indeks. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 15